TINJAUAN PUSAKA
Dispnea
Ansietas
2.1.5 Manifestasi Klinis
2.1.5.1 Penggunaan otot bantu pernafasan
2.1.5.2 Pola nafas pendek
2.1.5.3 Pola nafas cepat
2.1.5.4 Fase ekspirasi memanjang
2.1.5.5 Cemas
2.1.5.6 Adanya sekret
2.1.5.7 Frekuensi nafas meningkat
2.1.5.8 Frekuensi nadi meningkat
2.1.5.9 Kelelahan
Deskripsi level : 9. Latihan nafas dalam yang ditahan 9. Untuk meningkatkan volume paru,
1. Memburuk (Basuki, 2008) meningkatkan oksigenisasi,
2 Cukup memburuk mempertahankan alveolus tetap
3. Sedang mengembang, membantu sekresi,
4. Cukup membaik memobilisasi sangkar torak dan
5. Membaik meningkatkan kekuatan dan daya
tahan serta efisiensi dari otot-otot
Dengan Kriteria Hasil : pernafasan
Frekuensi nafas 1/2/3/4/5
Edukasi
Kedalaman nafas 1/2/3/4/5
10. Ajarkan melakukan teknik relaksai 10. Untuk meningkatkan pengetahuan
Ekskursi dada 1/2/3/4/5
nafas dalam dan cara mengontrol sesak nafas
kolaborasi
11. Kolaborasi pemberian bronkodilator 11. Untuk mengatasi obtruksi jalan
nafas (Muttaqin 2014)
2 Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan intervensi SIKI : Manajemen Jalan Nafas
efektif berhubungan keperawatan selama ... x 24 jam,
dengan obstruksi jalan diharapkan Observasi
nafas SLKI : Bersihan Jalan Nafas 1. Monitor pola nafas 1. Takipnia biasanya ada pada
Gejala dan Tanda Mayor Dipertahankan pada level .. beberapa derajat dan dapat
Data subjektif Ditingkatkan ke level ... ditemukan pada penerimaan atau
Sesak nafas selama stress/adanya proses infeksi
Data objektif Deskripsi level : akut. Pernafasan dapat melambat
Batuk tidak efektif 1. Menurun dan frekuensi ekspirasi memanjang
Tidak mampu batuk 2. Cukup memburuk dibanding inspirasi.
Sputum berlebih 3. Sedang 2. Monitor bunyi nafas tambahan 2. Beberapa derajat spasme bronkus
Mengi, wheezing 4. Cukup membaik terjadi dengan obstruksi jalan nafas
dan ronchi kering 5. Meningkat dan dapat/tak dimanifestasi kan
Gejala dan Tanda Minor adanya bunyi nafas adventisius.
Data subjektif Dengan Kriteria Hasil : Mis., penyebaran, krekels basah
Dispnea Dispnea 1/2/3/4/5 (bronkitis); bunyi nafas redup
Ortopnea Mengi 1/2/3/4/5 dengan ekspirasi mengi
Sulit bicara Wheezing 1/2/3/4/5 (emfisema); atau tak adanya bunyi
Data objektif Ortopnea 1/2/3/4/5 Terapeutik nafas (asma berat)
Sulit bicara 1/2/3/4/5 3. Posisikan semi-fowler 3. Posisi semi-fowler mempermudah
Sianosis
Sianosis 1/2/3/4/5 fungsi pernafasan dengan
Frekuensi nafas menggunakan gravitasi. Namun,
berubah pasien dengan distres berat akan
Pola nafas berubah mecari posisi yang paling mudah
SLKI : Bersihan Jalan Nafas
Dipertahankan pada level .. untuk benafas. Sokongan
Ditingkatkan ke level ... tangan/kaki dengan meja, bantal,
dan lain-lain. Membantu
Deskripsi level : menurunkan kelemahan otot dan
1. Memburuk dapat sebagai alat ekspansi dada.
2 Cukup memburuk 4. Berikan air hangat 4. Membantu mengencerkan secret,
3. Sedang meningkatkan pengeluaran.
4. Cukup membaik Penggunaan air hangat dapat
5. Membaik menurunkan spasme bronkus
edukasi
Dengan Kriteria Hasil : 5. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, 5. Hidrasi membantu menurunkan
Frekuensi nafas 1/2/3/4/5 jika tidak ada kontra indikasi kekentalan secret, mempermudah
Pola nafas 1/2/3/4/5 pengeluaran . cairan dapat
meningkatkan distensi gaster dan
tekanan pada diafragma.
6. Ajarkan teknik batuk efektif 6. Meningkatkan keefektifan upaya
Kolaborasi batuk dan pebersihan sekret
7. Kolaborasi pemberian bronkodilator 7. Merileksasikan otot halus dn
menurunkan kongesti lokal,
menurunkan spasme jalan nafas,
mengi, dan produksi mukosa. Obat-
obat bisa peroral injeksi, atau
inhalasi
3 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan intervensi Siki: reduksi Ansietas
dengan krisis situasional keperawatan selama ... x 24 jam,
Gejala dan Tanda Mayor diharapkan Observasi
Data subjektif SLKI : Tingkat Ansietas 1. Monitor tanda-tanda ansietas 1. Berguna dalam evaluasi
Merasa bingung Dipertahankan pada level .. luas/derajat masalah, khususnya
Merasa khawatir Ditingkatkan ke level ... bila dibandingkangdengan
dengan kondisi Mandiri pernyataan verbal
yang sedang Deskripsi level : 2. Pahami situasi yang membuat ansietas 2. Mendefinisikan lingkup masalah
dihadapi 1. Meningkat individu dan mempegaruhi
Data objektif 2. Cukup meningkat intervensi
Tampak gelisah 3. Sedang 3. Akui ansietas dan takut terhadap 3. Menvalidasi kenyataan situasi
Tampak tegang 4. Cukup menurun situasi tanpa meminimalkan dalam emosi.
Gejala dan Tanda Minor 5. Menurun Memberika kesempatan
Data subjektif pasien/orang terdekat menerima
Merasa tidak Dengan Kriteria Hasil : dan mulai menerima apa yang
berdaya Verbalisasi kebingungan terjadi, menurunkan ansietas
Data objektif 1/2/3/4/5 4. Motivasi mengidentifikasi situasi yang 4. Membeikan keyakinan untuk
Frekuensi nafas Verbalisasi khawatir akibat memicu ansietas membantu ansietas, menurunkan
meningkat kondisi yang dihadapi 1/2/3/4/5 masalah ketidaktahuan dan
Frekuensi nadi Perilaku gelisah 1/2/3/4/5 perencanaan respons dalam situasi
meningkat Perilaku tegang 1/2/3/4/5 Edukasi darurat
Frekuensi pernafasan 1/2/3/4/5 5. Anjurkan keluarga tetap besama pasien 5. Anggota keluargamempunyai
Frekuensi nadi 1/2/3/4/5 respon individual terhadap apa
yang terjadi, dan ansietas mereka
6. Latih penggunaan makanisme dapat dikomunikasikan pada
pertahanan diri yang tepat pasien, memperberat emosi ini
6. Memfokuskan perhatian pada
kemampuan sendiri, meningkatkan
rasa kontrol
7. Latih teknik relaksasi 7. Memberikan manajemen aktif
situasi menurunkan perasaan tidak
Kolaborasi berdaya
8. Kolaborasi pemberian obat antiansietas 8. Dapat membantu menurunkan
ansietas
2.2.4 Implementasi Keperawatan
Menurut Gordon tahun 1994 & Potter Perry tahun 1997 bahwa
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan.
2.2.4.1 Menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil yang
diharapkan
2.2.4.2 Keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk
memilih
2.3.4 Langkah-langkah
Menurut Barbara (2010) dan Smeltzer (2008) langkah-langkah
terapi napas slow deep breathing dapat dilakukan sebagai berikut :
2.3.4.1 Duduk pada posisi yang nyaman (bisa dilakukan dengan
menggunakan kursi atau tidak menggunakan kursi).
2.3.4.2 Letakkan tangan kanan di perut pada bagian bawah tulang
rusuk, dan tangan kiri di tengah-tengah dada bagian atas.
2.3.4.3 Sebelum menarik napas buang napas terlebih dahulu melalui
mulut secara cepat.
2.3.4.4 Hirup napas panjang melalui hidung dengan hitungan 4 detik
(hitungan 1 sampai 10) sampai dada terasa terangkat
maksimal, jaga mulut tetap tertutup selama inspirasi dan
tahan napas selama 2 detik.
2.3.4.5 Hembuskan napas panjang secara perlahan melalui mulut
yang dirapatkan dan sedikit terbuka.
2.3.4.6 Melakukan setiap pengulangan selama 1 menit dengan jeda 2
menit setiap pengulangan. Terapi napas dilakukan dengan
durasi selama 15-30 menit (Barbara, 2010; Smeltzer, et al.,
2008).
2.3.5 Jurnal pendukung
NO NAMA JURNAL JENIS SAMPLE/TEMPAT INTERVENSI/PENGAMBILAN DATA HASIL
PENELITIAN/MET
ODE
1 Efektifitas tehnik Metode Penelitian Sample <50 orang Dalam penelitian ini peneliti memakai Terdapat perbedaan
relaksasi nafas Quasy eksperiment diruang Bougenvile RS populasi terjangkau yang artinya memenuhi efektifitas sebelum dan
dalam dan posisi dengan menggunakan H. Soewondo Kendal kriteria penelitian dan biasanya dapat sesudah diberikan tehnik
tripoid terhadap rancangan two group, dijangkau oleh peneliti dai kelompoknya. relaksasi nafas dalam dan
laju pernafasan pre-post design Pasien akan terbagi menjadi dua kelompok posisi tripoid terhadap laju
pasien ppok di RS yaitu A dan Kelompok B, yang memenuhi pernafasan dengan p value
H. SOEWONDO kriteria. Pada penelitian ini menggunakan uji 0,001
KENDAL normalitas saphirowilk. Kemudian uji
bivariate yang digunakan adalah Wilcoxon.
Uji univariat yang digunakan adalah
independent t-test.
Ariska, dkk, 2013
2 Pengaruh pursed Metode penelitian Sample< 17 orang di Dalam penelitian ini data yang digunakan Ada pengaruh pursed lip
lip breathing dan Shapiro wilk-test Tabanan, Badung dan bantuan SPSS. Analisis ini digunakan uuntuk breathing dan sustained
sustained dengan menggunakan Denpasar memberikan penggambaran hasil penelitian maximal inspiration
maximal levena’s test, jenis dilapangan tanpa harus memanipulasi fakta terhadap peningkatan
inspiration penelitian yang dipakai yang rill kekuatan otot pernafasan
terhadap pre-post design untuk mengurangi sesak
peningkatkan nafas pada kasus kardio
kekuatan otot respirasi
pernapasan untuk
mengurangi
keluhan sesak
napas pada kasus
kardio respirasi di
Tabanan, Badung
dan Denpasar