Anda di halaman 1dari 17

Nomor Dokumen : 440/109/SOP/A.

2/II/2017

No Revisi : 00

Berlaku Tanggal : 20 -02-2019

ANALISIS KEBUTUHAN
UPT PUSKESMAS TINEWATI

PENANGGUNGJAWAB

Diperiksa Disyahkan

Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas Tinewati

Dr. H. ASEP HERMANA HJ. DAIS NURONIA, S.. ST. SKM.


M.Si
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA
UPT PUSKKESMAS TINEWATI
Jl.raya barat,kec.singaparna,kab.tasikmalaya

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA


UPT PUSKESMAS TTINEWATI
Jl raya barat,kec.singaparna,kab.tasikmalaya
ANALISIS KEBUTUHAN PENDIRIAN UPT PUSKESMAS TINEWTI

KABUPATEN TASIKMALAYA

TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya memenuhi salah satu hak dasar
rakyat, yaitu hak memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-Undang nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai
suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara
lain diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dalam pengukuran
IPM, kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan
pendapatan. Kesehatan juga merupakan investasi untuk mendukung
pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) dari paradigma sakit ke paradigma
sehat.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Kesadaran bahwa kesehatan merupakan hak azasi setiap orang serta
meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu,
maka pemerintah berkewajiban untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang
dapat dijangkau oleh masyarakat dan sesuai kebutuhan serta kemampuannya
dalam rangka memperoleh peluang dan mengembangkan kemampuan untuk
hidup sehat.
Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah dan pemerintah daerah
membuat regulasi tentang kewajiban disediakannya fasilitas kesehatan tingkat
pertama berupa Puskesmas minimal satu unit di setiap Kecamatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat;
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
c. hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dilaksanakan
untuk mendukung terwujudnya kecamatan sehat .
Kabupaten Tasikmalaya sebagai salah satu pemerintah daerah di Provinsi Jawa
Barat berkomitmen untuk melakukan pembangunan dibidang kesehatan. Hal
tersebut sejalan dengan Visi Pembanguanan Kabupaten Tasikmalaya yaitu
Mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya sebagai pusat perdagangan berkualitas
dibidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan.
Berdasarkan Visi tersebut, maka dibangunlah fasilitas pelayanan kesehatan
baik tingkat pertama yaitu Puskesmas maupun tingkat lanjut yaitu Rumah Sakit.
Dari tujuh Kecamatan yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, telah dibangun
sebanyak lima belas Puskesmas dengan rincian sebagai berikut:
No Kecamatan Nama Puskesmas
1 Rajapolah Rajapolah
2 Jamanis Jamanis
3 Kadipaten Kadipaten
4 Sukaresik Sukaresik
5 Ciawi Ciawi
6 Sukaratu Sukaratu
7 Salawu Salwu
8 Sodonghilir Sodonghilir
9 Bojong Gambir Bojong Gambir
10 Karangnunggal Karangnunggal
11 Cikalong Cikalong
12 Bantarkalong Bantarkalong
13
14
15

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat, dinyatakan bahwa pendirian Puskesmas harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut: lokasi, bangunan, prasarana, peralatan
kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium.
Berdasarkan regulasi tersebut maka perlu dilakukan pengkajian serta
analisis tentang pendirian UPT Puskesmas Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya
yang dilihat dari berbagai aspek yang dipersyaratkan.
B. Tujuan
Analisis pendirian UPT Puskesmas Tinewati bertujuan:
1. Melihat kondisi real Puskesmas berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan
2. Sebagai bahan perencanaan pada tahun yang akan datang
3. Melihat kekurangan kondisi Puskesmas untuk segera ditindaklanjuti

C. Ruang Lingkup Analisis


Ruang lingkup analisis ini berdasarkan persyaratan pendirian Puskesmas dan
ditambahkan dengan hal lain yang memang diperlukan yang mengacu pada
Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya no. 2 tahun 2012 tentang rencana tata
ruang wilayah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2011/2031 yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
1. Lokasi
2. Bangunan
3. Prasarana
4. Peralatan kesehatan
5. Ketenagaan
6. Kefarmasian
7. Laboratorium
8. Pertimbangan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan

II. ANALISIS KEBUTUHAN PENDIRIAN PUSKESMAS

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat (Puskesmas), khususnya pada Pasal 9 menyatakan bahwa Pendirian
Puskesmas harus memenuhi persyaratan: lokasi, bangunan, prasarana, peralatan
kesehatan, ketenagaan, kefarmasian dan laboratorium. Selain itu dalam kondisi
tertentu pendirian Puskesmas harus mempertimbangkan kebutuhan pelayanan,
jumlah penduduk dan aksesibilitas.

Dari Lima Belas Puskesmas yang telah didirikan di Kabupaten Tasikmalaya,


termasuk didalamnya Puskesmas Tinewati, telah berdiri cukup lama jauh sebelum
Permenkes 75 ditetapkan. Untuk itu maka harus dilakukan kajian analisis kondisi
Puskesmas Tinewati yang dibandingkan dengan persyaratan sebagaimana tertuang
dalam Permenkes Nomor 75 tahun 2014.
A. Lokasi Pendirian Puskesmas
Lokasi pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Geografis;
2. Aksesibilitas untuk jalur transportasi;
3. Kontur tanah;
4. Fasilitas parkir;
5. Fasilitas keamanan;
6. Ketersediaan utilitas publik;
7. Pengelolaan kesehatan lingkungan

Dari hasil analisis yang dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Geografis;
Puskesmas Tinewati terletak di Jalan Raya barat Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya. Jarak ke Ibu Kabupaten Kecamatan ± 0,5 km sedangkan jarak ke
Ibu Kabupaten Kabupaten Tasikmalaya ± 21 km.
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Tinewati adalah sebagai berikut:
1) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis.
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cisayong.
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sukahening.
4) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Jamanis.
Berdasarkan kondisi geografisnya, dapat disimpulkan bahwa kondisi
Puskesmas Rajapolah adalah:
1) Aksesibilitas untuk jalur transportasi
Puskesmas Tinewati didirikan di lokasi yang mudah dijangkau oleh
masyarakat dan dapat diakses dengan mudah menggunakan transportasi
umum baik roda dua maupun roda empat termasuk oleh pejalan kaki.
2) Kontur Tanah
Kontur tanah sangat baik dan memudahkan drainase serta tidak terjadi
penurunan kondisi tanah.
3) Fasilitas parkir
Kapasitas parkir kurang luas untuk menampung puluhan kendaraan roda 2
maupun roda empat.
4) Fasilitas Keamanan
Fasilitas keamanan kurang baik, karena banyak akses jalan masuk ke
Puskesmas.

5) Ketersediaan utilitas public


Akses air bersih, pembuangan air kotor/limbah, listrik, dan jalur telepon
sangat mudah.
6) Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Terdapat sumber air bersih dari sumur Gali, kemudian terdapat sistem
pengelolaan limbah cair dengan IPAL. Dilakukan pemilahan pembuangan
sampah sesuai jenisnya, untuk limbah infeksius dan limbah medis kerjasama
dengan pihak ketiga (MEDIPES).

Gambar 1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tinewati

2. Bangunan Puskesmas
Dari hasil telahan, dapat disimpulkan bahwa kondisi bangunan Puskesmas
Tinewati adalah sebagai berikut:
1) Tata Ruang Bangunan
Kondisi tata ruang bangunan Puskesmas Tinewati udah sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya, sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012. Berdasarkan Perda
tersebut Puskesmas Rajapolah yang terletak di Desa Manggungjaya berada
pada Sub Wilayah Kabupaten (SWK) V dan VI dan termasuk sebagai rencana
pengembangan fungsi utama perdagangan dan jasa pada SWK VI. Selain itu
Puskesmas Rajapolah juga ditetapkan sebagai Pusat Lingkungan (PL) 25
untuk sarana kesehatan dan juga sebagai kawasan pengembangan
pelayanan persalinan.
2) Desain
a) Dilakukan pembatasan berdasarkan zona pelayanan, yaitu terdapat area
publik yaitu area yang mempunyai akses langsung dengan lingkungan
luar Puskesmas, misalnya ruang pendaftaran, area semi publik yaitu area
yang tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar Puskesmas
seperti ruang manajemen, laboratorium, farmasi dll, serta area privat
yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung Puskesmas, misalnya ruang
sterilisasi, ruang rawat inap/ PONED.
b) Ruang rawat inap PONED mudah terjangkau dan berdekatan dengan
ruang jaga petugas serta ruang perawatan pasca persalinan digabung
antara ibu dengan bayi
c) Tersedia lemari pendingin untuk obat-obatan terutama vaksin, dengan
dilengkapi generator.
d) Tinggi langit-langit sebesar 2,75M, standar sebesar 2,80 m.

3) Ruangan
Jika dibandingkan dengan standar dalam PMK 75, maka kondisi ruangan
PKM Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

No. Nama Ruang Sesuai Standar Kondisi

Ruang Kantor
1 Ruangan administrasi kantor Tersedia
2 Ruangan Kepala Puskesmas Tersedia
3 Ruangan rapat Tersedia
Ruang Pelayanan
4 Ruangan pendaftaran dan rekam medik Tersedia
5 Ruangan tunggu Tersedia
6 Ruangan pemeriksaan umum Tersedia
7 Ruangan gawat darurat Tersedia
8 Ruangan kesehatan anak dan imunisasi Tersedia
9 Ruangan kesehatan ibu dan KB Tersedia
10 Ruangan kesehatan gigi dan mulut Tersedia
11 Ruangan ASI Tersedia
12 Ruangan promosi kesehatan Tersedia
13 Ruang farmasi Tersedia
14 Ruangan Persalinan Tersedia
15 Ruangan rawat pasca persalinan Tersedia
16 Ruangan tindakan Tersedia
17 Ruangan rawat inap Tersedia
Kamar Mandi/ WC Pasien (laki-laki dan
18 Tersedia
perempuan terpisah)
19 Laboratorium Tersedia
20 Ruangan cuci linen Tersedia
Tidak
21 Ruangan Sterilisasi
tersedia
22 Ruangan Penyelenggaraan Makanan Tidak
No. Nama Ruang Sesuai Standar Kondisi

tersedia
23 KM/WC untuk rawat inap/Poned Tersedia
24 KM/WC Petugas Tersedia
25 Ruangan jaga petugas Tersedia
26 Gudang umum Tersedia
Pendukung Tersedia

27 Rumah dinas tenaga kesehatan Tidak ada


Tersedia tapi
Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta garasi tdk
28
untuk ambulans dan Puskesmas keliling memenuhi
standar

Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ruangan yang
telah ditetapkan berdasarkan standar telah terpenuhi dengan baik, namun
demikian masih terdapat beberapa ruangan yang tidak ada ataupun kurang
memenuhi standar yang ditetapkan.
3. Prasarana Puskesmas
a. Sistem Penghawaan (Ventilasi)
Jumlah bukaan ventilasi alami Puskesmas Tinewwati >15% terhadap luas
lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi

b. Sistem Pencahayaan
TINGKAT
FUNGSI RUANG PENCAHAYAA STANDAR
N (LUX) (LUX)
Ruangan administrasi kantor, ruangan
Kepala Puskesmas, ruangan rapat,
ruangan pendaftaran dan rekam medik,
ruangan pemeriksaan umum, ruangan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KB dan
imunisasi, ruangan kesehatan gigi dan
mulut, ruangan ASI, ruangan promosi
kesehatan, ruang farmasi, ruangan rawat
inap, ruangan rawat pasca persalinan
Laboratorium, ruangan tindakan,
ruang gawat darurat

Dapur, ruangan tunggu, gudang umum,


KM/WC, ruangan sterilisasi, ruangan cuci
linen

c. Sistem Sanitasi
1) Sistem air bersih: didapatkan dari sumur gali.
2) Sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah: sudah tersedia IPAL di
Puskesmas Tinewat Sistem pembuangan limbah infeksius dan non
infeksius: Di angkut oelh pihak ketiga.
d. Sistem Kelistrikan: bersumber dari PLN dan disiapkan generator untuk
kondisi tertentu. Sumber daya listrik lebih dari 10500 WAT.
e. Sistem Komunikasi: Alat komunikasi yang digunakan adalah berupa telepon
kabel dan seluler dan ditambah dengan jaringan internet.
f. Sistem Gas Medik: Gas Medik disediakan melalui tabung oksigen dan
ditempatkan di setiap ruangan perawatan/PONED serta di gudang farmasi
untuk cadangannya.
g. Sistem Proteksi Petir: belum ada.
h. Sistem Proteksi Kebakaran: telah tersedia APAR dengan berat minimal 2 kg
sebanyak 8 buah. Walaupun demikian APAR tersebut belum memadai secara
jumlah dibandingkan dengan luas ruangan yang ada. SDM Puskesmas telah
dilatih untuk penanganan kebakaran termask penggunaan APAR.
i. Sistem Pengendalian Kebisingan:
Intensitas kebisingan equivalent (Leq) diluar bangunan Puskesmas a d a l a h
s e b e s a r 5 4 , 7 d B A d e n g a n s t a n d a r m a k s i m a l 55 dBA, dan di
dalam bangunan Puskesmas sebesar 50,7 dBA dengan standar maksimal 45
dBA.
j. Sistem Transportasi Vertikal dalam Puskesmas: Puskesmas Rajapolah
memiliki 2 tangga yang menghubungkan lantai bawah (Ruang pelayanan
dengan lantai 2 ( managemen).
k. Puskesmas Keliling (Pusling) dan Ambulans: tersedia Puskesmas keliling
sebanyak satu unit dengan kondisi yang masih bagus yaitu pengadaan tahun
2011 dan 2015. Tahun 2018 telah direncanakan penambahan satu unit
kendaraan berupa ambulans bersumber DAK bidang kesehatan.

4. Peralatan Kesehatan Puskesmas


Ruang/ Jenis Standar Ketera
No Jenis Alat Ketersediaan
Alat Minimal ngan
1 Umum Set Pemeriksaan 33 jenis 11 item
Umum
BHP 10 item 3 item
Perlengkapan 14 item 7 item
Meubelair 3 item 3 item
Pencatatan dan 7 item 5 item
Pelaporan
2 Kegawat Set Tindakan 83 item 18 item
daruratan Medis/Gawat
Darurat
Bahan Habis Pakai 46 item 15 item
Perlengkapan 26 item 12 item
Meubelair 3 item 4 item
Pencatatan & 6 item 2 item
Pelaporan
3 Ruangan Set Pemeriksaan 33 item 21 item
Kesehatan Kesehatan Ibu
Ibu, Anak
(KIA), KB,
dan
Imunisasi
Set Pemeriksaan 11 item 11 item
Kesehatan Anak
Set Pelayanan KB 3 item 3 item
Set Imunisasi 2 item 2 item
Bahan Habis Pakai 16 item 3 item
Perlengkapan 24 item 6 item
Meubelair 3 item 4 item
4 Pencatatan & KESEHATAN IBU & 7 item 5 item
Pelaporan KB
KESEHATAN ANAK 13 item 5 item
IMUNISASI 2 item 2 item
5 Ruangan Set Obstetri & 49 item 30 item
Persalinan Ginekologi
Set Insersi dan 6 item 4 item
Ekstraksi AKDR
Set Resusitasi Bayi 13 item 6 item
Bahan Habis Pakai 32 item 12 item
Perlengkapan 11mitem 8 item
Meubelair 3 item 3 item
Pencatatan & 9 item 4 item
Pelaporan
6 Ruangan Set Perawatan 10 item 10 item
Rawat Pasca Pasca Persalinan
Persalinan
Ruang/ Jenis Standar Ketera
No Jenis Alat Ketersediaan
Alat Minimal ngan
Bahan Habis Pakai 17 item 4 item
Perlengkapan 22 item 6 item
Meubelair 3 item 12 item
Pencatatan & 3 item 4 item
Pelaporan
7 Ruangan Set Kesehatan Gigi 44 item 41 item
Kesehatan & Mulut
Gigi dan
Mulut
Perlengkapan 12 item 8 item
Bahan Habis Pakai 9 item 16 item
Meubelair 3 item 3 item
Pencatatan dan 6 item 3 item
Pelaporan
8 Ruangan Set Promosi 31 item 5 item
Promosi Kesehatan
Kesehatan
Bahan Habis Pakai 2 item 0
Perlengkapan 4 item 4 item
Meubelair 4 item 4 item
Pencatatan dan 3 item 1 item
Pelaporan
9 Ruangan ASI Set ASI 1 item 0
Bahan Habis Pakai 2 item 2 item
Perlengkapan 3 item 2 item
Meubelair 3 item 1 item
10 Laboratorium Set Laboratorium 31 item 26 item
Bahan Habis Pakai 7 item 7 item
Perlengkapan 13 item 10 item
Meubelair 3 item 4 item
Pencatatan dan 3 item 6 item
Pelaporan
11 Ruangan Set Farmasi 12 item 1 item
Farmasi
Bahan Habis Pakai 3 item 2 item
Perlengkapan 6 item 6 item
Meubelair 3 item 3 item
Pencatatan & 9 item 4 item
Pelaporan
12 Ruangan Set Rawat Inap 70 item 0
Rawat Inap
Bahan Habis Pakai 16 0
Perlengkapan 25 item 0
Meubelair 4 item 0
Pencatatan dan 7 item 0
Pelaporan
13 Ruangan Set Sterilisasi 2 item 0
Sterilisasi
Bahan Habis Pakai 3 item 0
Perlengkapan 6 item 0
Meubelair 3 item 0
Pencatatan & 1 item 0
Pelaporan
14 Puskesmas Set Puskesmas 80 item 6 item
Ruang/ Jenis Standar Ketera
No Jenis Alat Ketersediaan
Alat Minimal ngan
Keliling Keliling
Bahan Habis Pakai 15 item 5 item
Perlengkapan 11 item 2 item
Meubeulair 2 item 1 item
Pencatatan dan 3 item 0 item
Pelaporan
15 Puskesmas Set Pemeriksaan 34 item
Pembantu Umum di 10 item
Puskesmas
Pembantu
Set Pemeriksaan 5 item 0
Laboratorium
Sederhana
Bahan Habis Pakai 19 item 9 item
Perlengkapan 9 item 1 item
Meubelair 3 item 1 item
Pencatatan dan 11 item 3 item
Pelaporan

5. Ketenagaan Puskesmas
Puskesmas
kawasan Kondisi
PerKabupatena Real
No Jenis Tenaga n
Non
Rawat
Rawat
Inap
Inap
1. Dokter atau dokter layanan 1 1 2
primer
2. Dokter gigi 1 1
3. Perawat 12 12 24
4. Bidan 4 7 12
5. Tenaga kesehatan 2 2 1
masyarakat
6. Tenaga kesehatan lingkungan 1 1 1

7. Ahli teknologi laboratorium 1 1 2


medic
8. Tenaga gizi 1 2 1
9. Tenaga Kefarmasian 1 2 1
10. Tenaga administrasi 3 3 3
11. Pekarya 2 2
Jumlah 22 31 33

6. Pelayanan Kefarmasian Puskesmas


Pelayanan Kefarmasian merupakan salah satu jenis pelayanan yang wajib
dilakukan di Puskesmas, untuk itu maka Puskesmas Rajapolah telah melakukan
pelayanan kefarmaasian sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu mengacu
pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Rajapolah telah dilakukan
berdasarkan:
a. Pengelolaan Obat dan BMHP
Dalam Pengelolaan obat dan BMHP, telah dilakukan proses sebagai berikut:
1) Perencanaan Kebutuhan
2) Permintaan
3) Penerimaan
4) Penyimpanan
5) Pendistribusian
6) Pengendalian
7) Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan
8) Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
b. Pelayanan Farmasi Klinik
Dalam pelayanan farmasi klinik, maka Puskesmas Rajapolah telah melakukan
hal-hal sebagai berikut:
1) Pengkajian resep, penyerahan obat dan pemberian informasi obat
2) Pelayanan informasi obat
3) Konseling
4) Visite pasien rawat inap
5) Pemantauan dan pelaporan efek samping obat
6) Pemantauan terapi obat
7) Evaluasi penggunaan obat
7. Pelayanan Laboratorium Puskesmas
Pelayanan Laboratorium di Puskesmas Rajapolah telah dilaksanakan dengan
cukup baik dan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
Kondisi pelayanan laboratorium Puskesmas Rajapolah adaalah sebagai berikut:
1) Ketenagaan, sudah terdapat tenaga analis sebanyak 2 orang
2) Sarana, sudah tersedia lengkap
3) Prasarana, tersedia dengan lengkap
4) Perlengkapan dan Peralatan, tersedia lengkap
5) Kegiatan Pemeriksaan, seluruh pemeriksaan seperti yang tertuang dalam
Peraturan Daerah tentang tarif
6) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
7) Mutu, selalu dilakukan kalibrasi alat secara berkala dan audit internal

8. Pertimbangan Rasio Jumlah Penduduk dan Ketersediaan Pelayanan Kesehatan


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat, dijelaskan bahwa Puskesmas harus didirikan
minimal 1 unit di setiap Kecamatan. Di Kabupaten Tasikmalaya, dari 40
Kecamatan yang ada, sebanyak 1 Kecamatan memiliki lebih dari satu Puskesmas.
Berdasarkan data dari Kecamatan Rajapolah, jumlah penduduk di wilayah
Puskesmas Rajapolah tahun 2016 adalah sebanyak 47,670 (laki-laki sebanyak
24.429 jiwa atau 51,25% dan perempuan sebanyak 23,241 jiwa atau 48,75%)
jiwa yang tersebar di 8 Desa yang ada. Kementerian Kesehatan telah menetapkan
bahwa rasio ideal Puskesmas dibandingkan dengan jumlah penduduk adalah
1:30.000 penduduk, dengan demikian maka Puskesmas Rajapolah mempunyai
beban kerja yang cukup tinggi dalam melayani masyarakat diwilayahnya. Melihat
kondisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan Puskesmas
Rajapolah sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayahnya untuk memberikan
pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas sesuai kewenangannya.
Walaupun jumlah Puskesmas di wilayah Kecamatan Rajapolah hanya 1
unit, tetapi dalam memberikan pelayanan kesehatannya Puskesmas Rajapolah
dibantu dengan 1 Puskesmas Pembantu dan juga terdapat beberapa fasilitas
kesehatan yang ada di wilayah Kecamatan Rajapolah sebagai berikut:

No Fasilitas Kesehatan Pimpinan Alamat


1 BPM Bd. Hj. Yuke S. Bd. Hj. Yuke S. Desa Sukaraja
2 BPM Bd. Lilis L. Bd. Lilis L. Desa Sukanagalih
3 BPM Bd. Ai Nurhayati Bd. Ai Nurhayati Desa Rajamanadala
4 BPM Bd. Imas Bd. Imas Desa Dawagung
5 BPM Bd. Hj. Irma Bd. Hj. Irma Desa Rajapolah
6 BPM Bd. Vera P Bd. Vera P Desa Manggungjaya
7 BPM Bd. Detri Bd. Detri Desa Manggungjaya
8 BPM Bd. Rohaenah Bd. Rohaenah Desa Manggungsari
9 BPM Bd. Hj. Suwangsih Bd. Hj Suwangsih Desa Tanjungpura
10 BPM Bd. Pipit Bd. Pipit Desa Tanjungpura
11 BPM Bd. Dewi Bd. Dewi Desa Sukanagalih
12 BPM Bd. Tita Darsita Bd.Tita Darsita Desa Rajapolah
13 Dr. Ani Naraini Dr. Ani Naraini Jl. Raya Rajapolah No 46
14 Dr. H. Wasisto Dr. H. Wasisto Jl. Raya Rajapolah No 267
15 Dr. H. Wahya Dr. H. Wahya Kp. Panembong Rajapolah
16 Drg. Sulaeman Drg. Sulaeman Kp. Sukajadi Rajapolah
17 Drg. Rangga Lesmana Drg. Rangga Lesmana Jl. Pasanggrahan Rajapolah

III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. KESIMPULAN
Kondisi tata ruang bangunan Puskesmas Tinewwatti sudah sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya, sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012. Berdasarkan Perda tersebut Puskesmas
Tinewati yang terletak di jl raya barat singaparna Kabupaten Tasikmalaya.
Rasio Puskesmas dengan Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Tinewati adalah 1:43.831 jiwa, sedangkan standar yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan adalah 1:30.000 penduduk. Dengan demikian keberadaan
Puskesmas Tinewati sangat diperlukan penduduk Kecamatan Tinewati karena
merupakan satu-satunya Puskesmas di wilayah Kecamatan singaparna. Melihat
rasio puskesmas dan jumlah penduduk tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
Puskesmas Tinewati mempunyai beban kerja yang cukup tinggi dalam melakukan
pelayanan kesehatan dasar di wilayahnya, untuk itu dengan keberadaaan fasilitas
pelayanan kesehatan lain seperti klinik dan praktek perseorangan di wilayah
Puskesmas Tinewati sangat membantu pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di wilayah Kecamatan singaparna

REKOMENDASI

Berdasarkan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


75 tahun 2014 tentang Puskesmas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagaian
standar yang ditetapkan dalam regulasi tersebut sudah terpenuhi oleh Puskesmas
Tinewati namun demikian masih terdapat standar-standar yang perlu dipenuhi
agar dapat menunjang peningkatan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat.
Untuk itu maka terdapat beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1) Bangunan: Masih ada beberapa ruangan yang belum tersedia seperti isolasi,
ruang ASI, ruang ramah anak, ruang promkes dan tempat parkir khusus
ambulans yang belum layak.
2) Peralatan kesehatan, sudah tersedia cukup lengkap tetapi masih terdapat alat
yang belum tersedia dan tidak berfungsi.

IV. PENUTUP

Demikian analisis kebutuhan pendirian Puskesmas ini kami sampaikan sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak-pihak terkait. Analisis ini dilaksanakan dengan mengacu
pada standar yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Dari hasil analisis yang dilakukan masih
banyak hal-hal yang perlu perbaikan dan penyesuaian dengan standar. Semoga dengan
analisis ini dapat dijadikan dasar bagi Perencanaan pengembangan Puskesmas
Tinewati di masa yang akan datang. Akhir kata semoga analisis ini dpat bermanfaat
bagi Puskesmas, Dinas Kesehatan dan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.

Tasikmalaya, 20 Februari 2019

KEPALA UPT
PUSKESMAS TINEWATI

Hj Dais Nuronia,S.ST,SKM,MSI

Anda mungkin juga menyukai