( HEMANGIOMA )
Disusun oleh :
Siti Hapsah/S.15.1628/IVB
A. Latar Belakang
Hemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah yang berproliferasi dari sel-
sel endotelium pembuluh darah diikuti involusi terus menerus meyebabkan kelainan yang
merupakan hasil dari anomali perkembangan pleksus vaskular. Hemangioma sering terjadi
pada bayi yaitu 1,1% sampai 2,6% dan anak-anak yaitu 10% sampai 12%. Lesi ini lebih
sering terjadi pada wanita dibanding pria dengan rasio 3:1. Lesi hemangioma tidak ada pada
saat kelahiran. Mereka bermanifestasi pada bulan pertama kehidupan, menunjukkan fase
proliferasi yang cepat dan perlahan-lahan berinvolusi menuju bentuk lesi yang sempurna.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan
pada Bayi dan program penanganan penyakit Hemangioma
Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengkajian pada penyakit Hemangioma
b. Mengetahui Definisi, Etiologi, gejala/tanda, Pencegahan, komplikasi, patologis dan
tindakan yang tepat untuk menangani sesuai kewenangan bidan pada Hemangioma.
c. Mengetahui evaluasi yang di harapkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hemangioma adalah pertumbuhan abnormal pembuluh darah yang berlebihan
sehingga membentuk tumor pembuluh darah yang terdapat pada kulit atau organ internal,
terutama hati. Sebagian besar kasus, hemangioma ditemukan saat lahir sehingga sering
disebut sebagai tanda lahir stroberi karena bentuknya yang menonjol kemerahan dan elastis
pada kulit. Sebagian lainnya berkembang pada bulan-bulan awal kehidupan.
Hemangioma atau kadang disebut dengan tanda stroberi adalah tanda lahir yang
muncul di kulit sebagai akibat adanya pembuluh darah lebih atau tidak normal yang
berbentuk benjolan elastis dan berwarna merah cerah. Penyakit ini termasuk jenis tumor
pembuluh darah. Terkadang hemangioma juga bisa membuat kulit terlihat biru atau ungu jika
muncul di lapisan kulit yang lebih dalam.Kebanyakan hemangioma muncul di kulit kepala,
punggung, dada, atau wajah, namun hemangioma dapat muncul di bagian tubuh manapun.
Seiring waktu tanda lahir hemangioma bisa menyusut dan pudar hingga anak berusia 10
tahun.
Hemangioma adalah tumor yang paling umum dari masa bayi, dan hemangioma
paling infantil secara medis tidak signifikan. Kadang-kadang hemangioma anak-anak
mungkin menimpa pada struktur vital, memborok, berdarah, menyebabkan output tinggi
gagal jantung atau kelainan struktural yang signifikan atau cacat. Jarang, hemangioma
infantil kulit dapat dikaitkan dengan satu atau lebih kelainan kongenital yang mendasari.
B. Etiologi
enyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya
memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast
Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai
peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis
seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis
factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya
hemangioma.
Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan mengenai patofisiologi dari
hemangioma, diantaranya menyatakan bahwa proses ini diawali dengan suatu proliferasi dari
sel-sel endotelium yang belum teratur dan dengan perjalanan waktu menjadi teratur dengan
membentuk pembuluh darah yang berbentuk lobus dengan lumen yang berisi sel-sel darah.
Sifat pertumbuhan endotelium tersebut jinak dan memiliki membran basalis tipis. Proliferasi
tersebut akan melambat dan akhirnya berhenti.
Hipotesis dari Takahashi menyatakan bahwa dalam trimester terakhir dari
kehamilan, di dalam fetus terbentuk endotelium immature bersama dengan pericyte yang juga
immature yang memiliki kemampuan melakukan proliferasi terbatas dimulai pada usia 8
bulan sampai dengan 18 bulan pertama masa kehidupan setelah dilahirkan maka pada usia
demikian terbentuk hemangioma.
Selama aktivitas proliferasi endotelium terjadi influks sejumlah sel mast dan
tissue inhibitors of metalloproteinase (TIMP atau inhibitor pertumbuhan jaringan). Proliferasi
endotelium kembali normal setelah fase proliferasi berhenti atau involusi. Sebagian besar
hemangioma akan mengalami involusi spontan pada usia 5-7 tahun atau sampai usia 10-12
tahun.
C. Patofisiologis
Hemangioma merupakan sisa-sisa jaringan “vaso formative”dari jaringan mesidermal
dan mempunyai kemampuan untuk berkembang.
Macam-macam Hemangioma :
1. Hemangioma kapiler
a) Strawberry hemangioma (hemangioma simpleks)
Hemangioma kapilar terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah lahir. Tampak
sebagai bercak merah yang makin lama makin besar. Warnanya menjadi merah menyala,
tegang, dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada perabaan. Ukuran dan
dalamnya sangat bervariasi, ada yang superfisial berwarna merah terang, dan ada yang
subkutan berwarna kebiruan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah
sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.
b) Granuloma piogenik
Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapilar yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh
karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya solitar,
dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan sering mengalami trauma. Mula-mula
berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai
ukuran 1 cm dan dapat bertangkai. Lesi mudah berdarah.
2. Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang berwarna
merah ampai ungu. Bila ditekan mengempis dan akan cepat menggembung lagi apabila
dilepas. Lesi terdiri tas elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang
mengadakan involusi spontan.
3. Hemangioma campuran
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapilar dan jenis kavernosum. Gambaran klinisnya
juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar ditemukan pada ekstrimitas
inferior, biasanya unilateral, solitar, dapat terjadi sejak lahir atau masa anak-anak. Lesi
berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya
dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa.
Bayi perempuan mempunyai resiko tiga kali lebih besar untuk menderita hemangioma
dibanding bayi laki-laki, dan insidensi meningkat pada bayi prematur. Kurang lebih 55%
hemangioma ditemukan pada saat lahir, dan perkembangannya pada saat minggu pertama
kehidupan. Dulunya, hemangioma menunjukkan fase proliferasi awal, involusinya lambat,
dan kebanyakan terjadi resolusi yang komplit. Jarang sekali hemangioma menunjukkan
pertumbuhan tumor pada saat lahir. Walaupun perjalanan penyakit dari hemangioma sudah
diketahui, sangat sulit untuk memprediksi durasi dari pertumbuhan dan fase involusi untuk
setiap individu. Superfisial hemangioma biasanya mencapai ukuran yang maksimal sekitar 6-
8 bulan, tapi hemangioma yang lebih dalam mungkin berproliferasi untuk 12-14 bulan. Pada
beberapa kasus dapat mencapai 2 tahun. Onset dari involusi lebih susah untuk diprediksi tapi
biasanya digambarkan dari perubahan warna dari merah menyala ke ungu atau keabu-abuan.
Kira-kira 20-40% dari pasien mempunyai sisa perubahan dari kulit, hemangioma pada ujung
hidung, bibir, dan daerah parotis biasanya involusinya lambat dan sangat besar. Hemangioma
superfisial pada muka sering meninggalkan noda berupa sikatrik (Kushner, et al., 1999; Katz,
et al., 2002).
Gambaran klinis umum ialah adanya bercak merah yang timbul sejak lahir atau
beberapa saat setelah lahir, pertumbuhannya relatif cepat dalam beberapa minggu atau
beberapa bulan; warnanya merah terang bila jenis strawberry atau biru bila jenis kavernosa.
Bila besar maksimum sudah tercapai, biasanya pada umur 9-12 bulan, warnanya menjadi
merah gelap (Katz, et al., 2002).
Kewenangan Bidan
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan dalam hal ini adalah dengan
memberikan konseling pada orang tua bayi. Bidan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud
dengan Hemangioma, menjelaskan macam-macam hemangioma, dan penangannya.
Untuk hemangioma kapiler atau superfisial tidak perlu penanganan khusus, oleh karena akan
menghilang dan kulit terlihat normal. Namun, untuk hemangioma yang tumbuh pada organ
vital, seperti pada mata, telinga, dan tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan;
hemangioma yang mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi;hemangioma
yang mengalami pertumbuhan cepat dan menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan, harus
segera dilakukan penanganan. Bantu ibu untuk dilakukan rujukan untuk pemeriksaan
lanjutan.
F. Komplikasi
1. Perdarahan
Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi lainnya. Penyebabnya
ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh darah karena tipisnya kulit di
atas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah di bawahnya terus tumbuh (Katz,
et al., 2002).
2. Ulkus
Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan, dan sikatrik.
Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi akibat ruptur (Kushner, et al.,
1999)
3. Trombositopenia
Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu dikira bahwa
trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif. Ternyata kemudian bahwa dalam
jaringan hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang mengalami sekuesterisasi (Katz,
et al., 2002).
4. Gangguan penglihatan
Pada regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan harus lebih
sering dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari sumbatan pada sumbu penglihatan
(visual axis). Kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah astigmatisma yang disebabkan
tekanan tersembunyi dalam bola mata atau desakan tumor ke ruang retrobulbar (Kushner, et
al., 1999).
6. Dengan persentase yang sangat kecil hemangioma bisa menyebabkan obstruksi jalan nafas,
gagal jantung (Enneking, et al., 1998; Cohen, 2004).
G. Pencegahan
Untuk mendeteksi timbulnya hemangioma secara dini mungkin agak sulit. Akan
tetapi, jika anak telah lahir dan terlihat ada kelainan pada kulitnya, seperti keterangan yang
disebutkan pada tanda-tanda hemangioma, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter
untuk mengatasi atau mencegah perkembangan hemangioma lebih lanjut. Dalam banyak
kasus perlakuan tidak akan ditunjukkan. Jika pengobatan diperlukan, bagaimanapun,
mungkin meliputi:
a. Kortison:
Injeksi ke hemangioma atau diberikan secara oral melalui mulut. Jika diberikan secara oral
untuk waktu yang lama memiliki efek samping termasuk peningkatan risiko infeksi sistemik,
tekanan darah tinggi, diabetes, nafsu makan meningkat, iritasi lambung, penekanan
pertumbuhan, dll
b. Berdenyut Dye Laser Therapy:
Terapi ini memperlakukan pembuluh darah dangkal terbaik. Jika perawatan ini dianjurkan
biasanya diperuntukkan bagi komponen dangkal hemangioma, ditandai dengan lesi, datar
merah. Hal ini biasanya diberikan dalam serangkaian perawatan laser jarak 2-4 minggu.
c. Antibiotik:
Jika hemangioma yang terinfeksi dan membukanya dapat diobati dengan kursus singkat
antibiotik dan pembersihan luka sehari-hari.
d. Alpha Interferon:
Terapi ini terbatas pada yang paling parah dan hemangioma berpotensi mengancam
kehidupan. Ini melibatkan pemberian obat sistemik melalui tembakan harian, biasanya ke
kaki, selama beberapa bulan. Hal ini biasanya diberikan kepada bayi oleh orang tua di bawah
arahan dan pengawasan dokter. Terapi ini memiliki efek samping yang serius yang potensial
termasuk efek neurologis, kelainan darah dan lain-lain.
e. Operasi pengangkatan:
Dalam kasus yang jarang, hemangioma dapat diangkat dengan operasi terutama jika mereka
tidak mungkin untuk menyelesaikan secara spontan atau menimbulkan distorsi jaringan
signifikan dan deformasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan