LAPORAN LENGKAP
OLEH :
KENDARI
2019
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALUOLEO
HALAMAN TUJUAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Akademik Untuk Melulusi Mata Kuliah
GEOLOGI DASAR Tingkat Strata Satu (S – 1).
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Jurusan Teknik Geologi, Universitas
Halu Oleo
OLEH :
KENDARI
2019
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN LENGKAP
Asisten Praktikan
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Geologi Dasar
Masri S.si,. MT
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
Field trip Geologi dasar ini.
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................
HALAMAN TUJUAN...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1.3. Manfaat.....................................................................................................
2.6. Pelapukan...........................................................................................
2.7 Erosi...................................................................................................
2.8 Klasifikasi Bentangalam.....................................................................
3.1 Hasil.............................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................
5.1 Kesimpulan................................................................................................
5.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Tabel
Daftar Foto
BAB I
PENDAHULUAN
Geologi berasal dari kata geo dan logos. Geo yang berarti bumi dan logos
yang berarti ilmu pengetahuan.
Geologi adalah ilmu pengetahuan bumi mengenai asal, struktur, komposisi
dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan) serta proses – proses yang
telah menyebabkan keadaan bumi seperti sekarang ini.
Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet bumi, terutama mengenai
materi penyusunya, proses yang terjadi padanya, sejarah planet itu dan bentuk –
bentuk kehidupan sejak bumi terbentuk
Pada mata kuliah Geologi dasar, mahasiswa di harapkan memiliki
pengetahuan akan dasar – dasar seperti, pengenalan mineral, pengenalan jenis –
jenis batuan dan cara mendeskripsinya, pengenalan jenis – jenis peta geologi, dan
pengenalan fosil. Untuk mengaplikasikan ilmu geologi dasar yang telah dipelajari
di lapangan. Untuk itu, pada kesempatan yang lalu, kami telah melakukan fieldtrip
dengan rute Universitas Halu Oleo – Kelurahan Sodooha, Kecamatan Kendari
Barat, karena daerah tersebut dapat di gunakan untuk mempelajar beberapa aspek
geologi.
Kelurahan Sodooha merupakan salah satu kelurahan di daerah Kecamatan
kendari Barat yang memiliki sungai di dalamnya, yang tercipta dari proses geologi
dalam waktu jutaan tahun silam, oleh karena itu diadakanya fieldtrip pada daerah
Kelurahan Sodooha.
1.2. Maksud Dan Tujuan
3.3. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Pulau Sulawesi, yang mempunyai luas sekitar 172.000 km2 (van Bemmelen,
1949), dikelilingi oleh laut yang cukup dalam.Sebagian besar daratannya dibentuk
oleh pegunungan yang ketinggiannya mecapai 3.440 m (gunung Latimojong).
Seperti telah diuraikan sebelumnya, Pulau Sulawesi berbentuk huruf “K” dengan
empat lengan: Lengan Timur memanjang timur laut – barat daya, Lengan Utara
memanjang barat – timur dengan ujung baratnya membelok kearah utara –
selatan, Lengan tenggrara memanjang barat laut – tenggara, dan Lengan Selatan
mebujur utara selatan. Keempat lengan tersebut bertemu pada bagian tengah
Sulawesi.
Sebagian besar Lengan Utara bersambung dengan Lengan Selatan melalui
bagian tengah Sulwesi yang merupakan pegunungan dan dibentuk oleh batuan
gunung api. Di ujung timur Lengan Utara terdapat beberapa gunung api aktif, di
antaranya Gunung Lokon, Gunung Soputan, dan Gunung Sempu. Rangakaian
gunung aktif ini menerus sampai ke Sangihe.Lengan Timur merupakan rangkaian
pegunungan yang dibentuk oleh batuan ofiolit.Pertemuan antara Lengan Timur
dan bagian Tengah Sulawesi disusun oleh batuan malihan, sementara Lengan
Tenggara dibentuk oleh batuan malihan dan batuan ofiolit.
Seperti yang telah di uraikan sebelumnya, pulau Sulawesi dan daerah
sekitarnya merupakan pertemuan tiga lempeng yang aktif bertabrakan.Akibat
tektonik aktif ini, pulau Sulawesi dan daerah sekitarnya dipotong oleh sesar
regional yang masih aktif sampai sekarang.Kenampakan morfologi dikawasan ini
merupakan cerminan system sesar regional yang memotong pulau ini serta batuan
penyusunya bagian tenga Sulawesi,lengan tenggara,dan lengan selatan dipotong
oleh sesar regional yang umumnya berarah timur laut – barat daya. sesar yang
masih aktif sampai sekarang ini umumnya merupakan sesar geser mengiri.
2.1.1 Satuan Morfologi
2.6. Pelapukan
Penyusun kulit bumi yang berupa batuan. pelapukan sangat dipengaruhi
oleh kondisi iklim, temperatur dan komposisi kimia dari mineral-mineral
penyusun batuan. pelapukan dapat melibatkan proses mekanis (pelapukan
mekanis), aktivitas kimiawi (pelapukan kimia), danaktivitas organisme (termasuk
manusia) yang dikenal dengan pelapukan organis. Dalam geomorfologi, denudasi
adalah istilah yang dipakai untuk mengindikasikan lepasnya materialmaterial
melalui proses erosi dan pelapukan yang berakibat pada berkurangnya ketinggian
(elevasi) dan relief dari bentuk lahan dan bentuk bentangalam. proses eksogenik
(kerja air, es, dan angin) merupakan faktor yang mendominasi proses denudasi.
denudasi dapat mengakibatkan lepasnya partikel-partikel yang berbentuk padat
maupun material yang berupa larutan. secara geomorfologi, pelapukan mekanis
maupun kimiawi terjadi dalam hubungannya dengan pembentukan bentangalam.
terdapat 3 (tiga) jenis pelapukan yang kita kenal, yaitu pelapukan mekanis,
pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.
1. Pelapukan mekanis
3. Pelapukan organis
2. Proses denudasional
Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses
pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua
proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan
menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang
berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke
daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan. Pada bentuk
lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat.
Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief. Bentuklahan
asal denudasional adalah sebagai berikut (Suhendra, 2009).
3.1 Hasil
A. Peta lintasan
B. Deskripsi stasiun
Stasiun 1
Data Singkapan
Gambar 3.1.A.2
Gambar 3.1.A.1
Data Litologi
Jenis batuan dari singkapan adalah batuan sedimen, dengan warna lapuk
coklat hitam, warna segar abu-abu,memilki tekstur dengan ukuran butir batu pasir
1
kasar ( 1- 2 mm), bentuk butir ronded – subronded , sortasi medium sorted, kemas
tertutup, porositas baik, memiliki komposisi material, fragmen batupasir kasar
1 1 1 1
( 1- 2 mm), matriks batupasir halus – batupasir sangat halus (1- mm ) – ( -
2 2 4
Data Morfologi
Data morfologi stasiun satu yaitu memiliki relief berbukit bukit sedang ,
dengan tipe morfologi denudasional , memiliki tingkat pelapukan yang sedang ,
tata guna lahan perumahan penduduk, stadia sungai dewasa.
Stasiun 2
Data Singkapan
Gambar 3.1.A.4
Gambar 3.1.A.3
Data Litologi
Jenis batuan dari singkapan adalah batuan sedimen, memiliki warna lapuk
coklat terang, warna segar abu – abu , memiliki tekstur dengan ukuran butir
1 1
batupasir halus ( - mm) , bentuk butir ronded – subronded, sortasi medium
4 8
Data Geomorfologi
Data morfologi stasiun satu yaitu memiliki relief berbukit bukit sedang ,
dengan tipe morfologi denudasional , memiliki tingkat pelapukan yang sedang ,
tata guna lahan hutan, stadia sungai dewasa.
Data srtuktur
Stasiun 3
Data Singkapan
Gambar 3.1.A.5
Data Litologi
Jenis batuan dari singkapan adalah batuan sedimen, memiliki warna lapuk
coklat kemerahan ., warna segar abu – abu , memiliki tekstur dengan ukuran butir
1 1
batupasir sangat halus ( 8 - mm), bentuk butir ronded – subronded, sortasi well
16
Data Geomorfologi
Data morfologi stasiun satu yaitu memiliki relief berbukit bukit sedang ,
dengan tipe morfologi denudasional , memiliki tingkat pelapukan yang sedang ,
tata guna lahan hutan, stadia sungai dewasa.
Data srtuktur
Stasiun 4
Data Singkapan
Gambar 3.1.A.7
Data Litologi
Jenis batuan dari singkapan adalah batuan sedimen, memiliki warna lapuk
coklat kemerahan ., warna segar hitam keabu – abuan , memiliki tekstur dengan
1
ukuran lempung ( mm), bentuk butir verry well ronded , sortasi verry well
256
sortasi well sorted, kemas tertutup, porositas baik, memiliki komposisi material ,
1 1 1 1
dengan fragmen pasir halus ( - mm), matriks pasir sangat halus ( - mm),
4 8 8 16
1 1
semen lanau( - mm) , memiliki struktur berlapis ,dengan nama batuan
16 256
batupasir halus .
Data Geomorfologi
Data morfologi stasiun satu yaitu memiliki relief berbukit bukit sedang ,
dengan tipe morfologi denudasional , memiliki tingkat pelapukan yang sedang ,
tata guna lahan hutan, stadia sungai dewasa.
Data srtuktur
DISKUSI
5.2 Saran