Anda di halaman 1dari 3

56

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pengkajian yang dilakukan pada Tn. J difokuskan pada asuhan keperawatan
klien dengan Hipertensi Heart Disease (HHD), tetapi tetap mencakup aspek
holistik yaitu meliputi seluruh aspek biopsikososial spiritual klien. Data yang
dikumpulkan saat pengkajian merupakan dasar penetapan diagnosa keperawatan.
Pengkajian dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
langsung pada klien, juga melalui catatan keperawatan mengenai status klien dan
pemeriksaan penunjang laboratorium. Proses pengkajian dilakukan sesuai teori
dan data yang didapat mempunyai kesesuaian dengan tinjauan pustaka tentang
Hipertensi Heart Disease (HHD). Pada hasil pengkajian ditemukan adanya data-
data seperti adanya sesak nafas pada klien, adanya nyeri pada bagian dada kiri,
badan terasa lemah untuk beraktivitas ringan.
Diagnosa keperawatan yang diangkat pada Tn. J dibuat berdasarkan analisa
data fokus yang didapat pada klien dan disusun berdasarkan kebutuhan dasar
manusia menuntut hirarki Maslow dan prioritas masalah yang mengancam
kehidupan pasien. Diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn. J yaitu sebagai
berikut:
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan peningkatan oksigen dalam
tubuh tidak terpenuhi ditandai dengan klien terlihat sesak nafas saat aktivitas,
klien tampak lemah, klien tampak mengantuk, klien tidur dengan posisi semi
fowler, klien terpasang oksigen 4 liter/menit, bentuk dada tampak simetris,
tipe pernafasan dada dan perut, irama pernafasan tidak teratur, klien batuk
sejak 3 hari yang lalu, sputum berwarna kuning, TTV: TD : 102/67 mmHg
N : 99 x/menit RR : 26 x/menit S : 36,7oC.
2. Nyeri Akut berhubungan dengan iskemi miocard ditandai dengan keluhan
nyeri dada di sebelah kiri P: nyeri bertambah saat klien banyak gerak Q :
mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk di area dada sebelah kiri R : nyeri
berkurang saat tiduran S : skala nyeri 4-6 (sedang) T : nyeri hilang timbul
selama ± 5 detik, klien tampak meringis, klien tampak lemah, klien tampak

56
57

mengantuk, klien terbaring dengan posisi semi fowler, terpasang oksigen 4


liter/menit, TTV: TD : 102/67 mmHg N : 99 x/menit RR : 26 x/menit S :
36,7oC.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan atara suplai
oksigen dengan kebutuhan tubuh ditandai dengan badan lemah, klien tampak
selalu meminta bantuan keluarga atau perawat jika beraktivitas, kemampuan
pergerakan sendi bebas, uji kekuatan otot ekstermitas atas 5/5 bawah 5/5,
klien terbaring dengan posisi semi fowler, terpasang oksigen 4 liter/menit,
TTV: TD : 102/67 mmHg N : 99 x/menit RR : 26 x/menit S : 36,7oC.

Perencanaan dibuat berdasarkan prioritas masalah dengan memperhatikan


teori yang ada dan tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan yang dibuat disusun
sesuai dengan diagnosa yang muncul pada Tn. J dengan diagnose prioritas yaitu
ketidakefektifan pola nafas sebagai diagnosa pertama karena bersifat
membahayakan pasien.
Tindakan keperawatan pada pasien Tn. J pada dasarnya mengikuti
perencanaan yang telah dibuat dalam intervensi keperawatan yang disesuaikan
dengan kondisi kliien. Pelaksanaan tindakan keperawatan melibatkan semua pihak
yaitu kliien, keluarga dan semua pemberi pelayanan kesehatan agar dapat
terselenggara suatu pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif.
Evaluasi tindakan dilakukan berdasarkan tujuan dan kriteria hasil. Dari lima
diagnosa keperawatan yang diangkat didapatkan hasil evaluasi, ada beberapa
masalah teratasi sebagian. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan kesehatan pada
klien dari sebelumnya sehingga intervensi masih dilanjutkan dan dipertahankan
sampai tujuan dan kriteria hasil tercapai.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Profesi Keperawatan
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kasus
Hipertensi Heart Disease (HHD) sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
58

5.2.2 Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Asuhan keperawatan diharapkan mampu mengikuti dan menyesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Pendidikan hendaknya dapat menyediakan referensi yang memadai dan
terbaru bagi mahasiswa sebagai sumber pembelajaran terhadap asuhan
keperawatan yang akan diberikan pada klien di lahan praktek. Hendaknya
pendidikan selalu memberikan dan meningkatkan bimbingan dan arahan bagi
mahasiswa dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
5.2.4 Bagi Mahasiswa
Hendaknya mahasiswa terus mengembangkan dan meningkatkan ilmu
pengetahuan melalui literatur kepustakaan dan media informasi lainnya tentang
ilmu keperawatan dan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar.
5.2.5 Bagi Pasien
Bagi klien diharapakan dapat lebih memahami bagaimana penyakit
Hipertensi Heart Disease (HHD) dan bagaimana tanda dan gejala yang muncul
serta bagaimana cara pencegahannya. Diharapkan klien untuk lebih menjaga
kesehatan serta mendapatkan pengetahuan yang bertambah mengenai penyakit
Hipertensi Heart Disease (HHD).

Anda mungkin juga menyukai