Anda di halaman 1dari 12

Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

Garis Besar Umum


Mesin dan ECT ECU mengatur gear
shift timing dan lock-up dengan mengatur
katup solenoid dari unit kontrol hidrolik
Engine & ECT ECU untuk menjaga keadaan berkendara yang
TRIP
ODO optimum dengan menggunakan signal dari
sensor dan saklar yang ditempatkan
Vehicle
speed
pada mesin dan transaxle otomatis.
Throttle
sensor Sebagai tambahan, ECU disediakan
position
sensor dengan diagnosis dan fungsi fail-safe
ketika sensor, dsb., gagal.

PETUNJUK:
Neutral start switch
ECU terbaru adalah integrasi dari
Solenoid
valves
mesin ECU dan ECT ECU, namun
SHIFTLOC

P
K
dahulunya terpisah.
R
N
D
2
L

Shift lever

(1/1)

Konstruksi Sensors/Saklar
Sensor/saklar berperan untuk
5. Water temperature sensor mengumpulkan tipe-tipe data yang
digunakan untuk menentukan bermacam-
6. Vehicle speed sensor macam kontrol, dan mengubahnya ke
signal elektrik, yang kemudian dikirimkan
3. Crankshaft position
sensor
ke mesin & ECT ECU.

Jenis-jenis sensors/switches adalah


sebagai berikut.
1. Sensor posisi throttle / Sensor posisi
pedal gas/akselerator
Mendeteksi sudut bukaan dari
2. Kick down switch
katup throttle.
4. Counter gear speed sensor 2. Saklar kick down
1. Throttle position sensor
Mendeteksi apakah pedal gas sedang
4. Input turbine speed sensor
7. Transaxle fluid temperature sensor ditekan sampai throttle penuh.
3. Sensor posisi poros engkol (Crankshaft)
Mendeteksi kecepatan mesin.
4. Sensor kecepatan transaxle
• Sensor kecepatan turbin input
Mendeteksi kecepatan batang input
transaxle otomatis.
• Sensor kecepatan gigi counter
Mendeteksi kecepatan batang output
transaxle otomatis.
5. Sensor temperatur air
Mendeteksi temperatur cairan pendingin.
6. Sensor kecepatan kendaraan
Mendeteksi kecepatan kendaraan.
7. Sensor temperatur pelumas transaxle
Mendeteksi temperatur ATF (Automatic
Transaxle Fluid) di transaxle otomatis.

(1/4)

©2003 TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved.


-1-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

8. Saklar utama overdrive


Straight type Gate type
Saklar utama overdrive adalah saklar
pembatalan O/D.
Ketika sakelar di pindahkan ke OFF, roda
Overdrive gigi O/D tidak berpindah ke atas bahkan
main
switch ketika kecepatan perpindahan ke atas dicapai
Jika saklar dipindahkan ke OFF ketika
sedang mengemudi di roda gigi O/D, transaxle
K
SHIFTLOC

R
N pindah ke bawah ke roda gigi ke-3.
Sebagai tambahan, lampu indikator O/D
D
2
L

OFF dinyalakan selagi saklar utama


O/D OFF Shift lever
overdrive OFF (mati).
indicator light in combination meter indicator light in combination meter

PETUNJUK:
• Saklar utama overdrive terkadang
juga disebut saklar overdrive OFF
atau saklar pengendali transaxle
(transmisi).
• Dengan tuas persneling tipe gerbang
(gate), O/D dapat ditunda dengan
mengoperasikan tuas. Tidak ada lampu
indikator O/D karena lampu yang
ditempatkan dapat digunakan untuk
menunjukkanposisi tuas persneling.
(2/4)

to Combination
9. Saklar start netral
meter
Saklar start netral mengirimkan posisi
tuas persneling ke mesin & ECT ECU.
ECU menerima informasi pada rentang
ke dalam dimana transaxle telah
Neutral start switch (NSW) dipindahkan dari sensor posisi persneling
A/T indicator light switch
yang terletak di saklar start netral,
Ignition
kemudian menentukan pola persneling
Engine & ECT
switch
IG ECU yang pantas.
ST P P
R R PETUNJUK:
N N
Starter
D D
Hubungan dari saklar-saklar ini juga
relay
2 2 digunakan untuk menghidupkan satu dari
L L lampu indikator posisi tuas persneling
P
STA untuk menginformasikan kepada pengemudi
N
NSW
posisi terbaru dari tuas persneling.
Sebagai tambahan, ECU mengendalikan
to Starter sehingga starter dapat bekerja hanya
ketika tuas persneling ada di rentang "P"
atau "N", dan supaya ketika tuas persneling
ada di rentang "R", suara alarm pemberi
peringatan mundur berbunyi dan lampu
cadangan menyala.
Signal yang dikirimkan ke ECU dari saklar
start netral berbeda tergantung model.
(3/4)

-2-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

10. Saklar lampu berhenti


Ketika pedal rem ditekan, mesin & ECT ECU menunda
Stop light from Battery +B penguncian. Hal ini mencegah mesin mati karena
switch Stop light Engine &
switch ECT ECU terkunci.

STP
Stop
light
Brake pedal

Brake pedal

GND

11. Saklar pemilih pola mengemudi


Saklar pemilih pola mengemudi memungkinkan pengendara
untuk memilih mode yang dipilih. Mode memindahkan
R
T

E
C

W
E

O
P

apa yang dipasang tergantung pada model dan daerah.


W
O
N
S

Engine &
• Mode tenaga: mode ini menyalakan penentuan waktu
Driving pattern
select switch Power ECT ECU gigi persneling ke rentang kecepatan mesin tinggi
PWR • Mode salju: Mode ini menyalakan roda gigi ke-2
from Battery +B
SNOW
sebagai gigi start-off.
Snow • Mode Ekonomis: Mode ini meningkatkan penetapan waktu
gigi persneling untuk menurunkan pemakaian bahan
bakar ketika mengemudi.
• Mode Manual: Mode ini membuat gigi menggunakan
Combination
meter kemungkinan-kemungkinan posisi tuas persneling.
(4/4)

Kontrol Utama Deskripsi


Mesin & ECT ECU menunjukkan
kontrol-kontrol berikut ini.

• Kontrol penentuan waktu pergantian persneling


• Kontrol penguncian
• Kontrol penguncian flex
Control of lock-up timing
Control of flex lock-up
Control of shift timing • Kontrol-kontrol lainnya

Kendaraan ECT dapat dikendarai dengan halus


Other controls dan nyaman karena kontrol-kontrol di atas.

Engine & ECT


ECU

(1/1)

-3-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

Kontrol Utama Kontrol Waktu Pergantian Persneling


Mesin & ECT ECU telah memprogram
Cruise control ECU ke dalam memorinya pola persneling
optimal untuk tiap posisi tuas persneling
Engine &
ECT ECU
Overdrive main switch
dan setiap mode berkendara.
* * Cancellation signal
(Coolant temperature signal)*
* Berdasarkan pola persneling-nya ini, ECU
Neutral start switch (shift lever
position signal) memutar katup solenoid ON atau OFF
Shift pattern selection
sesuai dengan signal kecepatan kendaraan
Control of shift timing Driving pattern select switch
(drive pattern signal)
dari sensor kecepatan kendaraan, dengan
signal sudut bukaan katup penutup dari
Throttle position sensor
(throttle opening signal)
sensor posisi katup throttle dan dengan
bermacam-macam signal sensor/saklar.
Vehicle speed sensors (vehicle
speed signal)
Dengan cara ini, ECU menggerakkan
setiap katup solenoid, membuka dan
Planetary
No. 1 solenoid
Valve body
gear unit menutup jalur cairan ke kopling dan rem
valve
Clutches and
memungkinkan perpindahan ke atas
Shift valves
No. 2 solenoid
brakes dan ke bawah transaxle.
valve

PETUNJUK SERVIS:
:
Ketika kendaraan dikemudikan, anda
bisa menilai bila transaxle otomatis
salah atau tidak dengan cara seberapa
besar titik pergantian persneling sesuai
dengan diagram persneling otomatis.
(1/3)

Hubungan antara kecepatan kendaraan


dan roda gigi divariasikan oleh sudut
bukaan gas bahkan pada kecepatan
100
kendaraan yang sama. Ketika melaju
sambil umumnya mempertahankan
bukaan gas yang konstan, kecepatan
Throttle opening (%)

1 2 2 3 3 O/D
1 2 2 3 3 O/D
kendaraan bertambah dan transaxle
50 pindah ke atas.
Ketika gas dilepaskan pada titik A yang
Up-shifting
terlihat pada gambar sebelah kiri dan bukaan
Down-shifting
gas mencapai titik B, transaxle dipindahkan
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 ke atas dari gigi 3 atau O/D.
Output shaft speed (rpm) Sebaliknya, ketika gas ditekan lebih
Shift-down
point
2 3 jauh pada titik A dan bukaan gas
C 2 3 mencapai titik C, transmisi persneling
Throttle opening (%)

Shift-up 3 O/D ke bawah dari roda gigi 3 sampai gigi 2


point 3 O/D
A
50
PETUNJUK:
Shift-up
point Ketika temperatur pendingin rendah,
B Shift-up
point transaxle tidak bisa berganti ke roda gigi
O/D.

REFERENSI:
Kecepatan dimana transaxle berpindah
ke atas dan kecepatan tempat dimana
persneling ke bawah diukur dalam jarak
yang tertentu, tanpa peduli roda gigi-
nya. Rentang ini disebut hysteresis.
Hysteresis adalah karakteristik yang
dipasangkan ke dalam setiap transaxle
otomatis untuk mencegah transaxle dari
berpindah ke atas dan ke bawah terlalu
sering.
(2/3)

-4-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

Normal mode Kontrol pengaturan waktu pergantian


100
persneling berbeda tergantung pada mode
Throttle opening (%) 1 2
1 2
2 3
2 3
3 O/D
3 O/D
pengalihan pilihan pola berkendara.
50
ECU menentukan apa mode yang terbaru
dan mengontrol pengaturan waktu
Up-shifting
pergantian persneling.
Down-shifting

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Contoh:


Output shaft speed (rpm)
Untuk mode tenaga, titik gigi persneling
Normal mode Power mode dan titik kunci diatur ke kecepatan
Shift-up
dan titik kunci diatur ke kecepatan
point 2 3 2 3
mesin yang lebih tinggi dari pada mode
50 normal, yang memungkinkan kendaraan
melaju secara mencolok dengan
menggunakan kecepatan mesin yang
lebih tinggi.
2000 3000
Power mode
100
Throttle opening (%)

1 2 2 3 3 O/D
1 2 2 3 3 O/D
50

Up-shifting
Down-shifting

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000


Output shaft speed (rpm)
(3/3)

Kontrol Penguncian (Lock-up)


Mesin dan ECT ECU telah mempogram di memorinya pola
Neutral start switch
operasi penguncian kopling untuk setiap tipe melaju.
Driving pattern select switch Berdasarkan pola penguncian ini, ECU memutar katup
solenoid ON atau OFF sesuai dengan signal kecepatan
Engine & ECT ECU kendaraan dan signal pembukaan throttle.
Selection of lock-up pattern
ECU akan memutar katup solenoid untuk mengoperasikan
Throttle
position sistem penguncian jika ketiga kondisi berikut terjadi
sensor berurutan.
Vehicle 1. Kendaraan berjalan pada roda gigi 2 atau 3 atau
speed
sensor di overdrive (rentang "D").
Control of lock-up timing
2. Kecepatan kendaraan berada pada atau di atas
kecepatan tertentu dan sudut bukaan throttle ada
pada atau di atas nilai tertentu.
IDL signal
3. ECU tidak menerima wewenang sistem penguncian
* Stop light switch signal penundaan manapun.
Solenoid valve
Cruise control ECU ECU mengendalikan waktu penguncian untuk mengurangi
* Look-up cancellation signal
goncangan selama shifting. Jika transaxle berpindah ke
Lock-up signal valve atas dan ke bawah ketika sistem penguncian beroperasi,
ECU akan me-nonaktifkan sistem penguncian.
Hal ini membantu pengurangan goncangan shifting. Setelah
Lock-up clutch
berpindah ke atas dan ke bawah selesai, ECU akan
mengaktifkan kembali sistem penguncian. Namun, ECU
memaksa untuk menunda penguncian berdasarkan
kondisi-kondisi berikut ini.
1. Sakelar lampu berhenti menyala (selama pengereman).
2. Titik IDL dari sensor posisi throttle tertutup.
3. Temperatur pendingin ada di bawah temperatur
tertentu.
4. Kecepatan kendaraan turun kira-kira 10 km/jam
atau lebih di bawah kecepatan yang ditetapkan
ketika sistem kontrol meluncur beroperasi.
(1/1)

-5-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

Kontrol Penguncian Lentur (Flex Lock-up)


Engine &
ECT ECU Sistem penguncian kopling lentur memperluas
Vehicle speed
Determination of jarak operasi penguncian dengan menstabilkan
Calculation
Throttle opening angle operation range
Linear solenoid
dan menahan sedikit ketergelinciran dari kopling
Coolant temperature valve (SLU) kopling pengunci untuk meningkatkan
Flex operation
Oil temperature
possible/impossible penghematan bahan bakar.
Rotational speed of
transaxle input Feed-back Mesin & ECT ECU menentukan jarak
Engine speed operasi penguncian dari sudut bukaan
throttle dan kecepatan kendaraan dan
Large
Operating kemudian ECU mengirimkan signal ke
range of lock-up
Operating
range of flex lock-up
katup solenoid linear (SLU).
Accelerator pedal Sebagai tambahan, ECU menggunakan
opening angle
signal sensor kecepatan mesin dan sensor
kecepatan input transaxle untuk mendeteksi
Accelerator Speed Increase perbedaan antara pompa pendorong
pedal released pengubah daya putaran (mesin) dan
kecepatan penggerak turbin.

Hal ini membuat kontrol umpan balik


mengoptimalkan tenaga distribusi
transmisi dari pengubah daya putaran
(transmisi tenaga cairan) dan kopling
pengunci (transmisi tenaga mekanis).
(1/1)

Kontrol-kontrol Lain
Linear solenoid control current 1. Kontrol garis tekanan optimal
ECT menggunakan sensor posisi
Voltage

Engine & ECT throttle untuk mendeteksi sudut bukaan


ECU
gas (beban) dan mengontrol garis
Current
ECT tekanan.
CPU Input speed sensor
Garis tekanan dikendalikan dengan
menggunakan katup solenoid linear
speed
Input

Throttle pressure Engine


to primary regulator CPU (SLT). Melalui penggunaan katup
valve
Time solenoid linear (SLT), garis tekanan
dikendalikan secara optimal sesuai
Drain dengan informasi daya putaran mesin,
Voltage

Line pressure
Throttle juga sesuai dengan kondisi kerja
pressure

position
Linear solenoid valve
(SLT) sensor internal dari pengubah daya putaran
Line

Throttle opening
angle dan transaxle.
Throttle Sehingga, garis tekanan dapat dikendalikan
opening
angle dalam ukuran menit sesuai dengan output
mesin, kondisi perjalanan, dan temperatur
ATF, sehingga mencapai karakteristik
pemindahan persneling yang halus
dan mengoptimalkan beban kerja
pada pompa oli.
PETUNJUK:
Untuk kontrol garis tekanan, beberapa model
menggunakan kabel throttle dengan cara
yang sama seperti transaxle otomatis yang
dikendalikan dengan hidrolik penuh.
PETUNJUK SERVIS:
Jika katup solenoid (SLT) gagal, katup
bagian dalam akan diperbaiki di bagian
atas (Hi side), sehingga tidak akan ada
goncangan yang lebih besar selama
pergantian persneling.
(1/5)

-6-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

2. Kontrol tekanan kopling optimal


Target rpm Katup solenoid linear (SLT) digunakan

Input shaft speed


change ratio
Engine &
ECT ECU
Engine speed untuk kontrol optimal dari tekanan kopling.
Fluid temperature
Signals from
ECU memantau signal-signal dari
Practical rpm change ratio
various sensors berbagai tipe sensor seperti sensor
Input turbine Engine torque
Time speed sensor information kecepatan turbin input, membuat katup
Engine
Linear
solenoid linear (SLT) dalam hitungan
Solenoid
valve
menit mengendalikan tekanan kopling

Clutch/brake
(SLT) sesuai dengan output mesin dan kondisi

pressure
mengendara. Sebagai hasilnya, karakter
perpindahan gigi yang halus dapat
Solenoid drive signal
dicapai.
shaft torque 3. Kopling ke kontrol tekanan kopling
Ketika transaxle otomatis berpindah
(shift), Tekanan hidrolik dilepas dari satu
Output

bagian dan digunakan untuk bagian lain.


Time
Kopling ke kontrol tekanan kopling
dipakai untuk membuat proses ini halus.
Kontrol ini yaitu ECU mengirimkan
signal ke katup solenoid linear (SLT)
dan tekanan hidrolik yang diberikan
pada sisi tekanan belakang dari
akumulator/pengumpul dioptimalkan.
(2/5)

4. Kontrol tenaga putaran (torque) mesin


Vehicle speed signal Pengaktifan kopling dan rem dari unit
Water temperature sensor
Input turbine speed sensor gigi planetary di transaxle dikendalikan
Throttle position sensor
Shift position switch secara halus dengan secara sesaat
Engine speed signal
Transaxle control switch memundurkan waktu starter mesin
ketika roda gigi dipindahkan ke atas
Engine & Signal
ECT ECU atau ke bawah di transaxle.

Engine ignition timing


Engine
control
Transaxle
control Ketika ECU menilai waktu pemindahan
gigi sesuai dengan signal dari berbagia
Ignition timing

Delay Ignition timing


delay signal
Transaxle
control signal
sensor, ECU mengaktifkan katup
solenoid pengendali persneling untuk
Time (min)
melakukan pemindahan gigi. Ketika
pemindahan gigi dimulai, ECU
Output axis torque memundurkan waktu start mesin untuk
Torque
change-slow mengurangi daya putaran mesin.
Engine Sebagai hasilnya, tenaga pengaktifan
Torque

kopling dan rem dari unit gigi planetary


Before
shifting
Shifting After
shifting
diperlemah dan perubahan perpindahan
Transaxle
Time (min) gigi dilakukan dengan halus.
The clutch can be combined
with Synthetic control and the shifting shock is
decreased because the fluctuation
without Synthetic control of the engine torque is smaller.

(3/5)

-7-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

5. Kontrol squat "N" ke "D" l


Engine & ECT ECU Ketika transaxle dipindahkan dari rentang
"N" ke rentang "D", sistem kontrol squat
Vehicle speed sensor
mencegah transaxle berpindah secara
Stop light switch langsung ke roda gigi ke-2 atau ke-3 dulu,
ECT dan kemudian ke roda gigi ke-1. Kontrol squat
ECU
Throttle position sensor Shift solenoid valves ini melakukan hal ini untuk mengurangi
goncangan perpindahan gigi dan menetapkan
Neutral start switch kendaraan diam di atas jalan (squat)
Engine
Water temperature sensor
ECU Kontrol squat berfungsi hanya ketika
semua kondisi di bawah ini terjadi
without "N" to "D" squat control with "N" to "D" squat control terus-menerus.
• Kendaraan dihentikan
• Saklar lampu berhenti menyala (ON)
• Transaxle dipindahkan dari rentang "N"
rke rentang "D"
• Pendingin dihangatkan
(4/5)

6. Kontrol shifting ketika berkendara


mendaki / menurun
Di transaxle otomatis yang konvensional,
ketika menambah/mengurangi kecepatan
Downhill di atas sebuah bukit, roda gigi akan sering
Uphill
berpindah tergantung pada kondisi, yang
mencegah kendaraan melaju dengan
halus. Untuk melakukan kontrol shifting
ketika melaju mendaki/menurun, mesin &
ECT ECU menggunakan signal dari
sensor posisi katup penghambat dan
O/D 3rd O/D 3rd O/D
without Uphill / downhill
shift control
sensor kecepatan untuk memilih posisi
roda gigi optimal.
with Uphill / downhill
shift control
O/D 3rd O/D 3rd O/D
Ketika ECU memutuskan untuk mendaki,
Brake ON
pemindahan ke atas ke roda gigi O/D
dibatasi untuk dapat melaju dengan halus.
Sebagai tambahan, ketika ECU
menentukan untuk turun dan kerja rem
dideteksi, transaxle berpindah ke bawah
ke roda gigi ke-3 dan pengereman
mesin diaktifkan.

PETUNJUK:
Pendakian dan penurunan bukit
ditentukan dengan membandingkan gas
aktual yang dihitung dari signal sensor
kecepatan dengan standar gas yang
terdapat dalam memori ECU.

(5/5)

-8-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

Fungsi Diagnosa
1. Umum
Mesin & ECT ECU diperlengkapi dengan sistem diagnosa
yang terbentuk sendiri, yang memungkinkan teknisi dengan
mudah dan cepat mencari bagian-bagian yang gagal
dalam pemakaian (malfunction) atau berputar selama
pencarian dan pemecahan kesulitan dari ECT.
ECU mendeteksi suatu kegagalan dalam pemakaian
(malfungsi), membuat diagnosa dan mengingat bagian
yang gagal.
PETUNJUK:
•Di beberapa model, lampu indikator "O/D OFF" berkelap-
kelip ketika ECU mendeteksi adanya kegagalan pemakaian.
Ketika sakelar utama O/D mati (OFF), lampu indikator
"O/D OFF" akan tetap berada pada tempat malfungsi,
namun tidak akan berkelap-kelip.
• Tidak ada lampu indikator O/D OFF di model yang
dilengkapi dengan tuas persneling tipe gerbang (gate).
Akibatnya, lampu indikator pola melaju berkelap-kelip
untuk memperingati pengemudi.
• MIL (Malfunction Indicator Lamp) menyala ketika
kegagalan pemakaian dideteksi di sensor kecepatan,
katup solenoid, atau di sekeliling mereka.

(1/2)

2. Fungsi Memori
• Sekali kegagalan pemakaian (malfungsi) dimasukkan
P0750 ke dalam sistem memori ECU, ini akan ditahan sampai
ditunda bahkan setelah kegagalan pemakaian diperbaiki.
• Sekali kegagalan pemakaian dimasukkan ke ECU, arus
back-up dari battery akan membuatnya menetap di
DLC3
memori bahkan jika starter kendaraan dimatikan.
YES NO ENTER

F1 F2 F3
HELP 1 2 3
F4 F5 F6
RCV 4 5 6
F7 F8 F9
SEND 7 8 9
F0 ON
EXIT 0 #
OFF

3. Kode/sandi diagnostik
Sandi/kode diagnostik kesulitan/DTC (Diagnostic Trouble Codes)
dimasukkan ke dalam memori. DTC dapat dibaca dengan
menghubungkan alat tes yang dipegang dengan tangan ke
62 ke DLC3 untuk berkomunikasi dengan ECU secara langsung
ON
atau menyebabkan suatu kependekan antara terminal
OFF TE1(TC) dan E1(CG) dari DLC dan mengamati pola kelap-
6 2
kelip dari MIL.
E1 DTC dapat dihilangkan dengan menghubungkan alat tes
yang dipegang dengan tangan ke DLC3 atau memindahkan
sekering tertentu dengan saklar starter mati (OFF).
Untuk detilnya, lihat manual perbaikan.
TE1 DLC1
TC

E1 TE1
DLC2 DLC3 CG

(2/2)

-9-
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

Penyelamat kegagalan (Fail-Safe)


1. Solenoid valve back-up function
Mesin & ECT ECU memiliki beberapa fungsi
A140E penyelamat kegagalan yang memungkinkan
Normal No.1 solenoid malfunctioning No.2 solenoid malfunctioning Both solenoids
malfunctioning
kendaraan untuk tetap melaju walaupun terjadi
Range Solenoid valve Solenoid valve Solenoid valve Gear when shift kegagalan pemakaian (malfungsi) pada sistem
Gear Gear Gear lever is manually
No.1 No.2 No.1 No.2 No.1 No.2 operated elektrik selama berkendara.
On Off 1st On 3rd On 1st O/D
(Off) (O/D)
Off
1. 1. Fungsi back-up katup solenoid
"D" On On 2nd On 3rd O/D O/D
(On) (1st)
Off On 3rd On 3rd Off O/D O/D
Kendaraan tetap melaju jika satu atau
Off Off O/D Off O/D Off O/D O/D kedua katup solenoid No.1 and No.2
On 3rd
On Off 1st (Off) (O/D) On 1st 3rd
mengalami kegagalan pemakaian. Hal ini
Off 3rd
"2" On On 2nd On 3rd (On) (1st) 3rd karena ECU mengendalikan transaxle
Off
On
On
Off
3rd
1st
On
Off
3rd
1st
Off
On
3rd
1st
3rd
1st
dengan menggunakan katup solenoid
"L"
On On 2nd On 2nd On 1st 1st yang tidak mengalami kegagalan.
Lebih jauh lagi, jika kedua katup solenoid
( ) : If no fail-safe function were provided
: Malfunction mengalami kegagalan pemakaian,
Parts in yellow indicate the fail-safe pengemudi tetap dapat mengemudikan
kendaraan dengan mengoperasikan tuas
persneling secara manual.
PETUNJUK:
Roda gigi yang dikendalikan oleh penyelamat
kegagalan berbeda tergantung pada modelnya.
2. Fungsi Back-up speed sensing
Jika sensor kecepatan salah, ECU
mengaktifkan kontrol persneling dengan
menggunakan signal kecepatan mesin
dari pada signal kecepatan kendaraan.
Dalam hal ini, kontrol menjadi lebih kasar
daripada kontrol pada situasi normal.
3. Fungsi operasi manual
Jika sistem kontrol elektronik menjadi
tidak aktif secara keseluruhan karena
beberapa alasan, ECT memungkinkan
roda gigi berpindah secara mekanis ke
posisi tuas persneling.
(1/1)

- 10 -
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT

Latihan

Pergunakan Latihan untuk memeriksa tingkat pemahaman materi pada Bab ini. Setelah menjawab setiap
Latihan, anda dapat menggunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang terkait dengan pertanyaan
yang diajukan. Jika jawaban anda salah, mohon kembali mengulang materi dan menemukan jawaban yang
benar. Jika seluruh pertanyaan telah dijawab dengan benar, anda dapat meneruskan ke Bab selanjutnya.

Chapter All Next Chapter All


Answers Answers
Correct Correct
Page with Exercises Page with Exercises
Related Text Related Text
Incorrect Incorrect
Answer Answer

Return to page of Return to page of


related text for review related text for review

- 11 -
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle Control of ECT
Pertanyaan- 1
Berilah tanda pada setiap pernyataan Benar atau Salah.
.

No. Pertanyaan Benar/Salah Jawaban Benar

Ada dua jenis: mesin ECU dan ECT ECU terintegrasi


1 Benar Salah
atau terpisah.

Driving pattern select switch mengirim signal posisi tuas


2 Benar Salah
persneling ke ECU.

Mesin dan ECT ECU mengatur shift timing, tergantung pada


3 Benar Salah
signal berbagai sensor.

Flex lock-up melakukan transmisi motive power dengan pelumas


4 Benar Salah
(fluid) dan transmisi motive power mekanis secara bergantian.

Pertanyaan- 2
Dari kontrol berikut, pilihlah satu yang sesuai untuk memperlambat engine ignition timing dan membuat
perpindahan gigi menjadi mulus.

1. Kontrol line pressure optimal

2. Kontrol tenaga putaran (torque)

3. Kontrol squat "N" to "D"

4. Kontrol kopling ke tekanan kopling.

Pertanyaan- 3
Dari nomor 1 sampai 4, pilihlah kontrol yang sesuai ketika menekan pedal akselerator dari titik A ke 75% dari
bukaan throttle dalam ilustrasi berikut.

1. Shift down ke gigi 1

2. Shift up ke gigi O/D

3. Shift downke gigi 3

4. Shift down ke gigi 2

100
Throttle opening (%)

1 2 2 3 3 O/D
1 2 2 3 3 O/D

50

Up-shifting

Point A Down-shifting

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000


Output shaft speed (rpm)

- 12 -

Anda mungkin juga menyukai