Anda di halaman 1dari 2

A.

Gunung Purba Nglanggeran


Kawasan Gunung Purba Nglanggeran merupakan titik pengamatan pertama kami
dalam kkl 1 ini. Berdasarkan hasil pengamatan dapat di ketahui Gunung Purba
Nglanggeran merupakan salah satu jajaran dari pegunungan Sewu dan merupakan salah
satu gunung purba yang ada di Indonesia, tepatnya terletak di Desa Nglanggeran,
Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Kawasan Gunung Purba
Nglanggeran dan sekitarnya ini memiliki kondisi fisik dan sumber daya alam yang
bervariasi.

Gambar 1.4. gunung Nglanggeran


Sumber: balipost.com

Nama Gunung Nglanggeran berasal dari bahasa Jawa yaitu “Ngelanggar” yang dalam
bahasa Indonesianya memiliki arti melanggar. Gunung ini dipercaya dulunya sebagai
tempat untuk menghukum warga desa yang telah merusak wayang milik seorang dalang
yang dititipkan untuk dijaga. Gunung Ngelanggeran juga dipercaya sebagai tempat para
petapa untuk bersemedi karena dianggap tempat yang suci.
Gunung Purba Ngelanggeran merupakan perbukitan struktural yang terbentuk akibat
adanya penujaman lempeng. Gunung ini memiliki tinggi 700 mdpl dan kemiringan lereng
>45% dengan luas 48 hektar. Gunung ini di sebut juga dengan Gunung Wayang karena
terdiri dari rangkaian gunung yaitu Gunung Buchu, Blencong, Watu Bantal, Klinjari,
bukit batu, dan Gunung Gede sebagai puncaknya. Di Gunung Nglanggeran juga terdapat
28 mata air.
Awal mula pembentukan gunung Purba Ngelanggrang terjadi pada zaman tersier
tepatnya pada kala miosen awal. Gunung purba ini awal mulanya terbentuk dari letusan
Gunung Similir yang mengalami kerusakan setelah meletus dan letusan tersebut terjadi di
bawah laut sehingga terdapat lava bantal. Gunung Nglanggeran ini terbentuk sekitar 60-
70 juta tahun yang lalu yang awalnya merupakan gunung aktif, tetapi karena adanya
proses pengangkatan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas tektonik yang dominan yaitu
penunjaman lempeng, sehingga menyebabkan berpindahnya jalur magma yang
menyebabkan Gunung Purba Nglanggerang menjadi gunung yang mati atau tidak ada lagi
aktivitas vulkanik semenjak 18 juta tahun yang lalu. Akibat dari pengangkatan yang
terjadi menyebabkan gunung ini memiliki bentuk yang unik tidak seperti gunung api di
Indonesia lainnya yang rata-rata berbentuk kerucut.
Gunung Nglanggeran merupakan gunung yang telah tererosi, sehingga sekarang hanya
tersisa leher gunungnya saja. Material batuan penyusun Gunung Nglanggeran adalah
endapan vulkanik tua dengan jenis andesit. Jenis batuan yang dapat ditemukan di Gunung
Nglanggeran antara lain breaksi andesit, tufa dan lava bantal. Gunung Nglanggeran ini
memiliki jenis tanah organosol yang dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk lahan
pertanian, Sehingga menyebabkan banyak penduduk setempat yang bermata pencaharian
sebagai petani. Selain petani sebagai mata pencahariannya, penduduk sekitar gunung
Nglanggeran juga banyak yang menjadi peternak seperti kambing, dan sapi.

Gambar 2.4. lahan pertanian di sekitar Gunung Nglanggeran


Sumber: Tripadvisor.com

Pada kawasan bukit batu tepatnya di Kampung Pitu terdapat kearifan lokal yang
sangat menarik, yaitu kawasan tersebut hanya boleh ditempati oleh 7 keluarga saja, jika
lebih dari itu maka penduduk Kampung Setempat percaya bahwa akan ada yang mati
untuk menyeimbangkan manusia dengan alam setempat. Warga kampung pitu merupakan
warga yang sangat menghormati tradisi, mereka selalu menyelanggarakan ungkapan
sukur lewat kenduri atas kelahiran yang ada, baik itu kelahiran anak ataupun hewan
ternak (sapi). Warga Kampung Pitu juga percaya bahwa mereka yang tinggal di
Kampung Pitu merupakan keturunan dari dua empu, yaitu empu Wirokromo dan empu
Bahtir.
Gunung Nglanggeran dijadikan tempat pariwisata yang oleh penduduk setempat
pengelolahannya di percayakan kepada para pemuda yang tergabung dalam organisasi
Karang Taruna. Meskipun tanggung jawab pengelolahan wisata Gunung Ngelanggeran
dipercayakan kepada Karang Taruna, tidak serta merta membuat penduduk yang lain
tidak ikut mempunyai peran, tetapi penduduk yang tidak tergabung dalam Karang Taruna
juga ikut memiliki peran dalam menjaga dan melestarikan kawasan Gunung
Ngelanggeran.

Anda mungkin juga menyukai