Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

Judul : A One Health, Participatory Epidemiology Assessment of Anthrax


(Bacillus Anthracis) management in Western Uganda.
Abstrak : Wabah antraks telah terjadi di sekitar Uganda's Queen Elizabeth
National Park (QENP) yang mempengaruhi pada satwa liar, hewan
domestik, dan manusia. Wabah dilaporkan selama kurun waktu 2004,
2005, dan 2010 Di QENP menewaskan lebih dari 500 hewan liar dan
ebih dari 400 hewan domestik. Pada tahun 2011 sebuah wabah juga
terjadi di Kabupaten Sheema yang menewaskan 2 manusia dan 7 sapi.
One Health adalah program multidisiplin yang berfokus pada efek dari
hewan yang merugikan kesehatan manusia dengan menyelidiki pada
konteks ekologi dan budaya sekitar. Metode yang digunakan dalam
program ini yaitu epidemiologi partisipatif dan kuesioner terstruktur
konvesional, hal ini digunakan untuk meyelidiki dampak dari antraks
pada mata pencaarian manusia dan persepsi terkait konservasi,
kesehatan masyarakat, dan upaya kesehatan hewan di daerah QRNP.
Faktor risiko seperti pengetahuan masyarakat tentang penyakit antraks,
dan perilaku terkait dengan respon dan kontrol penyakit memiliki efek
yang kuat pada pencegahan penyakit antraks. Sebaliknya tekanan
sosial, ekonomi kemiskinan, serta kurangnya pengetahuan dan
infrastruktur kesehatan dapat mempengaruhi tidak efektifnya perbaikan
dan pengendalian penyakit antraks.
Introduction : Anthrax adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh Bacillus
anthracis (B. anthracis) yang merupakan anggota genus Basll dan
bagian dari genus Bacillus cereus kelompok, seperti spesies di B cerus
kelompok B anthraccis merupakan bakteri tanah yang mampu
sporulasi, dan sporulasi ini merupakan faktor penting dalam ekologi
kompleks B. anthracts (Mock & Fouet, 2011). Untuk ekologinya
melibatkan banyak faktor seperti pengaruh dari fi siklus kekeringan,
kualitas tanah untuk perkembangan spora. Adanya interaksi dari faktor
tersebut menyebabkan periode aktif panjang antara wabah. Bahkan di
daerah endemisitas, beberapa decade mungkin melewati antara wabah
(Ness, 1971).
Anthrax telah dikenal sejak zaman kuno dan untuk mengatasi anthrax
tersebut terdapat vaksin provilaksis yang dikembangkan oleh Pasteur
pada tahun 1881 dan telah diperbarui oleh Steme tahun 1939. Untuk
menyukseskan program vaksin dapat dikombinasikan dengan kontrol
gerakan yang ketat. Oleh karena itu, untuk memprediksi kapan dan
dimana wabah akan terjadi perlu adanya kontrol yang efektif dan
anthrax yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
(OIE).
Aim : Untuk mengetahui program One Health yaitu program multidisiplin
yang berfokus pada efek dari hewan yang merugikan kesehatan
manusia dengan menyelidiki pada konteks ekologi dan budaya sekitar.
Dan metode yang digunakan dalam program ini yaitu epidemiologi
partisipatif dan kuesioner terstruktur konvesional
Methods : Metode utama yang digunakan yaitu:
1. Metode survey kesehatan masyarakat konvensional. Tingkat
pemangku kepentingan dari masyarakat yang terkena dampak dari
anthrax sangat penting untuk memanajemem nyeri. Sehingga
diharapkan masyarakat mampu melakukan penanganan tengan tepat
2. Metode partisipatif yang tepat dipilih dari ilmu sosial. Dimana
pendekatan secara pasrtisipatif bertujuan untuk mencakup semua
pemangku kepentingan dalam proses pemecahan suatu masalah,
pengembangan, penelitian, konservasi, atau manajemen penyakit
(Pelaut & Paskin, 2000; Catiey 1999; Chambers, 1994)
Result :

Conclusion : JIka wabah anthrax terjadi, maka akan berdampak pada masyarakat
yang akan menyebababkan kerusakan, seperti; ekonomi, tekanan sosial,
dan insiden kesehatan. Serta kurangnya tingkat pengetahuaan
menyebabkan risiko dalam pengambilan kepurtusan dalam penanganan
penyakit anthrax. Untuk itu adanya strategi One Health (OH) dan
metode partisipatif diharapkan masyarakat mempuyai pandanagan yang
kompleks dari penanganan penyakit tersebut. Untuk pembelajaran dan
program yang aktif di daerah tersebut juga penting dalam membawa
masyarakat untuk pengambilan keputusan program, intervensi, atau
kebijakan untuk menindaklanjuti agar tercapainya suatu kesuksesan.
Sehingga hal ini sangat membantu untuk mengurangi penyakit anthrax
dan dapat pengambilan keputusan dengan tepat dalam mengelola
penyakit untuk lebih efektif.

ANALISIS PICO

No. Kriteria Pembenaran & Critical Thinking


1. P: Problem Dalam jurnal yang kami analsisis, masalah yang ditemukan
yaitu terjadinya wabah anthrax sporadik di dalam maupun
di sekitar wilayah Uganda Queen Elizabeth National Park
(QENP).
2. I: Intervention  Intervensi yang dilakukan yaitu terus membangun
tingkat kesadaran dan pendidikan pada masyarakat
tentang langkah-langkah yang tepat untuk mengetahui
bagaimana pemilihan hewan yang baik untuk
dikonsumsi;
 Menggunakan strategi alternatif untuk mengimbagi
kerugian dan menghindari karantinna atau infeksi dari
hewan yang terinfeksi penyakit anthrax;
 Merencanakan dan menindaklanjuti dengan program
vaksinasi provilaksis tautan yang komprehensif,
kampanye pendidikan, dll;
 Menekankan pendekatan OH dari kabupaten ke tingkat
desa untuk terlibat tim kesehatan dalam mendeteksi
penyakit hewan untuk meningkatkan komunikasi antara
masyarakat, hewan, dan healministries manusia;
 Mengawasi dan mengkonfirmasi adanya penyakit
anthrax pada hewan dan manusia dengan Serodiagnosis.
Dan anthrax toksin terdiri dari PA, LF, dan EF yang
merupakan respon antibodi terhadap komponen racun
anthrax sebagai alat diagnostik untuk penentuan infeksi
mala lalu.
3. C: Comparation
4. O: Outcome

Anda mungkin juga menyukai