Tugas Konsep Berfikir Kritis Dalam Praktik Keperawatan
Tugas Konsep Berfikir Kritis Dalam Praktik Keperawatan
KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU : Ns. Esthika Ariyani Maisa, M.kep
Disusun oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa ,
karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “KONSEP BERFIKIR KRITIS DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN”.
Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga
mengambil beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Berfikir Kritis atau Critical thinking yaitu investigasi terhadap tujuan guna
mengeksplorasi situasi, fenomena, pertanyaan atau masalah untuk menuju pada
hipotesa atau keputusan secara terintegrasi. Menurut Bandman (1998) berfikir
kritis adalah pengujian yang rasional terhadap ide-ide, pengaruh, asumsi, prinsip-
prinsip, argumen, kesimpulan-kesimpulan, isu-isu, pernyataan, keyakinan dan
aktivitas. Pengujian ini berdasarkan argumen ilmiah, pengambilan keputusan, dan
kreativitas. Menurut Brunner dan Suddarth (1997), berpikir kritis adalah proses
kognitif atau mental yang mencakup penilaian dan analisa rasional terhadap
semua informasi dan ide yang ada serta merumuskan kesimpulan dan keputusan.
Berpikir kritis digunakan perawat untuk beberapa argumen :
Berpikir kritis juga dapat dikatakan sebagai konsep dasar yang terdiri dari
konsep berpikir yang berhubungan dengan proses belajar dan kritis itu sendiri
berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berpikir
kritis dalam keperawatan yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan
standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan kritis, pengambilan keputusan dan
kreatifitas dalam berpikir kritis.
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawaan
3. Perencanaan
4. Implementasi,
5. Evaluasi
Ringkasan Proses Keperawatan
Rencana tindakan - -
Rumusan Masalah :
Apakah perawat harus mengambil tindakan untuk menolong pasien
menormalkan tekanan darahnya atau tidak?
1. Argumen
Hipotensi merupakan penyakit tekanan darah rendah yang biasanya
ditandai dengan kondisi pasien yang melemah, kepala pusing dan pembuluh darah
pasien biasanya mengendur.
Perawat harus melakukan tindakan dasar atau melakukan pertolongan
pertama pada pasien agar kondisi pasien tidak menjadi lebih parah. Jika tidak
segera ditolong bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah dan bisa berakibat
fatal. Kemudian setelah itu perawat sesegera mungkin menghubungi dokter agar
mendapatkan perintah untuk melakukan proses penanganan pasien selanjutnya.
2. Deduksi
Pada pasien yang menderita hipotensi, sebaiknya perawat melakukan
memberikan pertolongan dasar yaitu, pemeriksaan fisik pasien (suhu,
tekanan darah, umur, dan denyut nadi), pasien diberi minum air, pasien
ditidurkan dengan posisi kepala lebih rendah misalnya dengan tidak diberi bantal
agar suplai oksigen ke otak lebih lancar, dan setelah melakukan pertolongan dasar
kepada pasien perawat segera menghubungi (menelepon) dokter.
3. Induksi
Pertolongan dasar seperti pemeriksaan fisik pasien (suhu, tekanan darah,
dan denyut nadi), pasien diberi minum air, dan pasien ditidurkan dengan posisi
kepala lebih rendah misalnya dengan tidak diberi bantal agar suplai oksigen ke
otak lebih lancar, harus dilakukan oleh perawat jika menghadapi pasien dengan
keadaan hipotensi serta tak lupa segera menghubungi (menelepon) dokter jika
dokter tidak ada di tempat setelah melakukan pertolongan dasar.
4. Evaluasi
- Melakukan pertolongan dasar tanpa menelepon dokter
Positif :
Kondisi pasien akan lebih cepat membaik dan hipotensi yang diderita
pasien tidak akan bertambah parah
Kelancaran suplai oksigen pada otak pasien dapat teratasi dengan cepat
dan tepat
Tidak akan membahayakan jiwa pasien
Negatif :
Positif :
Negatif :
Jika kasus tersebut terjadi pada daerah terpencil yang alat komunikasi
masih minim atau sulit, maka penanganan pasien dapat tertunda
Harus mengeluarkan biaya untuk menghubungi dokter
- Menelepon Dokter untuk mendapat perintah penanganan pasien
Positif :
Negatif :
Waktu dan tindakan kurang efisien karena tindakan dasar belum dilakukan
perawat pada pasien tersebut
Harus mengeluarkan biaya untuk menghubungi dokter
Positif :
Negatif :
Bila dokter berada dalam jarak yang jauh dan tidak segera datang, maka
kondisi pasien dapat menjadi lebih parah karena tidak segera ditangani
Membahayakan jiwa pasien karena dapat berakibat fatal (pasien tidak
tertolong) jika masih menunggu dokter
Positif :
5. Keputusan
Perawat harus melakukan pertolongan dasar pada pasien, yaitu dengan
pemeriksaan fisik pasien (suhu, tekanan darah, dan denyut nadi), lalu pasien
diberi air minum, dan pasien ditidurkan dengan posisi kepala lebih rendah
misalnya dengan tidak diberi bantal agar suplai oksigen ke otak lebih lancar.
Kemudian, setelah melakukan pertolongan dasar kepada pasien perawat segera
menghubungi (menelepon) dokter yang bersangkutan sehingga perawat tersebut
dapat segera menerima perintah dari dokter untuk melakukan injeksi obat-obatan
atau penanganan yang lain.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berfikir Kritis atau Critical thinking yaitu investigasi terhadap tujuan guna
mengeksplorasi situasi, fenomena, pertanyaan atau masalah untuk menuju pada
hipotesa atau keputusan secara terintegrasi. Untuk berpikir kritis dalam
keperawatan melalui beberapa model dan penerapan, seperti penggunaan bahasa
keperawatan, penerapan proses keperawatan serta pengkajian,sehingga berpikir
kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam
mempertanggungjawabkan profesi dan kualitas perawat.
3.2 Saran
http://syafirayanuari10.blogspot.co.id/2013/10/berfikir-kritis-dalam-
keperawatan.html diakses tanggal 25 Januari 2018 jam 10.33
http://myblogrosalindamuklis.blogspot.co.id/2016/02/berpikir-kritis-dalam-
keperawatan.html diakses tanggal 30 Januari 2018 jam 23.57