D I N A S K E S E H ATA N K O TA K U PA N G
JL. Perintis Kemerdekaan, Kelapa Lima, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. 8511
PEKERJAAN
REHABILITASI GEDUNG RAWAT JALAN PUSKESMAS
BAKUNASE – KELURAHAN BAKUNASE
TAHUN ANGGARAN
2019
Cv Indo Plano/ konsultan perencana
Spesifikasi Teknis
Pek. Rehabilitasi Gedung Rawat Jalan Puskesmas Bakunase T.A 2019
A. UMUM
Persyaratan teknis ini berlaku untuk seluruh pekerjaan dimana secara umum persyaratan ini biasa
ditetapkan dan merupakan kesatuan dengan persyaratan Teknis Khusus bersama - sama dengan
dokumen lainnya merupakan Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan.
B. REFERENSI
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain, berlaku ketentuan-ketentuan
dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
1. Undang – undang/ Keputusan Presiden
2. Peraturan/ Surat Keputusan dari Departemen/ Instansi yang berwenang
3. Peraturan Daerah
4. Standart/ Pedoman sepert :
- Peraturan Pembebanan Indonesia
- Peraturan Umum Bahan Bagunan Indonesia 1970
Untuk pekerjaan – pekerjaan yang belum termasuk dalam standart di atas maupun standart
Nasional lainnya, maka diberlakukan standart Internasional yang berlaku atas pekerjaan
tersebut atau setdak – tdaknya berlaku persyaratan teknis dari negara asal bahan pekerjaan
yang bersangkutan.
b. Apabila ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknis tdak diatur dalam persyaratan teknis
umum/ khusus, maka Kontraktor harus mengajukan salah satu persyaratan berikut ini guna
mendapat persetujuan Koordinator Lapangan :
1. Standart/ Norma/ Pedoman yang biasa ditetapkan pada bagian pekerjaan yang
bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi, Asosiasi Produsen Lembaga Pengujian
ataupun Badan lain yang berwenang.
2. Brosur teknis dari produsen yang dilengkapai dengan sertfikat dari Lembaga pengujian.
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Rencana Kerja
a. Kontraktor harus membuat rencana kerja pelaksanaan pekerjaan dengan Network Planning/
Barchart paling lambat lima hari sebelum dimulainya pelaksanaan, untuk mendapat persetujuan
dari Koordinator Lapangan.
b. Rencana Kerja yang telah disetujui Koordinator Lapangan harus di pasang di Kantor Lapangan dan
menjadi rencana kerja yang resmi dan mengikat yang akan dipakai oleh Koordinator
Lapangan sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan
keterlambatan prestasi pekerjaan Kontaktor.
2. Laporan Harian, Mingguan dan Pemotretan
1. Kontraktor diwajibkan membuat dan menyampaikan laporan dalam rangkap empat atau
ditentukan kemudian berdasarkan kebutuhan :
a. Laporan Harian, adalah laporan yang diisi hari demi hari kerja yang memuat perincian
tentang
- Kapasitas/ banyaknya tenaga kerja
- Pemasukan bahan bangunan
- Kegiatan pelaksanaan pada hari itu
- Catatan kejadian lainnya (curah hujan dan lain – lain)
- Catatan maupun peringatan dari Koordinator Lapangan
b. Laporan Mingguan
Adalah Laporan berkala mingguan yang berisikan garis – garis besar dari apa saja yang
telah dicantumkan dalam laporan harian, misal jumlah atau prestasi pekerjaan yang telah
dikerjakan maupun rencana kerja minggu berikutnya.
Pada dasarnya bentuk dan isi laporan mingguan akan ditentukan oleh Koordinator Lapangan.
Laporan Harian dan Mingguan dibuat oleh Kontraktor dengan persetujuan Konsultan
Pengawas/ Koordinator Lapangan.
Laporan berkala Bulanan dibuat oleh Konsultan Pengawas yang ditujukan untuk
Koordinator lapangan lainnya dan Kontraktor.
2. Untuk melengkapi laporan maupun dokumentasi secara visual, maka Kontraktor harus
mengadakan pemotretan bagian – bagian pekerjaan/ bangunan yang sedang dalam pelaksanaan.
Kualitas dan arah pemotretan foto tersebut harus dicetak minimal 5 set/ ditentukan
kemudian berdasarkan kebutuhan maupun tahapan pada angsuran pembayaran. Foto/ gambar
harus dicetak di atas kertas bromida mengkilap dan berukuran 3R.
3. Kesejahteraan Pekerja
1. Kontraktor harus menyediakan obat-obatan/ PPPK di tempat pekerjaan/ lokasi kegiatan.
2. Kontraktor bertanggungjawab sepenuhnya atas segala kecelakaan yang mungkin terjadi serta
atas biaya pengobatannya dan jaminan sosial lainnya bagi para pekerja tersebut.
3. Kontraktor harus menyediakan air minum yang cukup dan membuat MCK darurat tertutup di
lokasi Kegiatan untuk para pekerja.
4. Pemeriksaan Bahan Bangunan
1. Sebelum semua bahan bangunan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
tersedia, terlebih dahulu Kontraktor harus mengajukan contoh – contoh untuk diperiksa serta
mendapatkan persetujuan dari Koordinator lapangan, dalam hal ini umumnya Konsultan
Pengawas diberi wewenang sepenuhnya. Cara pemeriksaan bahan akan ditentukan kemudian.
2. Jika terjadi perbedaan pendapat dengan Kontraktor, maka Koordinator Lapangan akan menurut
pemeriksaan lebih lanjut pada salah laboratorium penyelidikan bahan bangunan, dimana
contohnya diambil dari bahan yang dipersilisihkan. Ongkos – ongkos yang dikeluarkan
sehubungan dengan perselisihan ini menjadi tanggungan Kontraktor.
3. Pengadaan air bersih untuk keperluan pelaksanaan proyek menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Bilamana diketahui pelaksana Kontraktor atau wakilnya dan pembantunya berhalangan atau sakit
maka Kontraktor harus menunjuk dan menempatkan penggantinya sampai orang yang
berhalangan tersebut masuk kerja kambali
3. Tenaga ahli bertanggungjawab penuh terhadap penyelenggaraan/ pelaksanaan pekerjaan
pembangunan, dalam hal ini harus melakukan pengontrolan ke lapangan setiap hari, minimal
menerima laporan bila berhalangan datang.
4. Kontraktor harus membuat Bagan Organisasi lengkap dimana dijelaskan tentang penunjukkan
dan penempatan tenaga – tenaga ahli di atas lengkap dengan nama dan tugasnya masing –
masing sehingga bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
11. Jangka Waktu Pelaksanaan
1. Jangka waktu berlangsungnya penyelenggaraan pelaksanaan pekerjaan selama 4 Bulan atau 120
hari kalender dan dengan ketentuan bahwa dimulainya penyelenggaraan pelaksanaan pekerjaan
adalah sejak tanggal, bulan dan tahun Surat Perintah Mulai Kerja yang dikeluarkan.
2. Setelah menerima Surat Keputusan Pemegang Tender, Kontraktor diwajibkan mengajukan
rencana kerja dan jadwal pelaksanaan proyek/ Time Schedull secara terperinci lengkap dengan
jenis kegiatan dan grafik kemajuan pelaksanaan (rencana dan realiasinya) diajukan kepada
Koordinator Lapangan untuk mendapatkan persetujuannya.
3. Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan tersebut di atas kertas, rapih dan jelas ditandatangangi
oleh Direktur/ Manajer dan di cap perusahaan.
4. Kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja dan jadwal
yang telah ditentukan diatas dan tetap mengikat dan tdak berubah kecuali adanya Force
majeure. Keterlambatan penyerahan kebutuhan (bahan, alat atau penentuannya) proyek
pembangunan harus diajukan secara resmi/ tertulis kepada Koordinator Lapangan untuk dapat
menyetujuinya.
5. Rencana Kerja dan jadwal waktu pekerjaan proyek harus selalu berada di Kantor Kerja Proyek
(Koordinator Keet). Dan seluruh masalah – masalah yang tmbul selama berlangsungnya proyek
(kemacetan – kemacetan, keterlambatan dan lain – lain) serta realisasi kemajuan pekerjaan,
harus dicatat dalam jadwal pelaksanaan tersebut.
PASAL 2
PEKERJAAN REHABILITASI KUDA – KUDA, GORDING DAN PENUTUP ATAP
B. PENUTUP ATAP
a) Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliput penyedian tenaga kerja, bahan baku, perlengkapan atap dan alat –
alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan rehabilitasi hingga diperoleh hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
- Pemasangan penutup atap meliput seluruh pasangan pada rangka atap sepert
ditunjukan/ disyaratkan dalam gambar serta seluruh detail yang disebutkan/ dijunjukan
dalam gambar.
b) Persyaratan Bahan
- Penutup atap yang digunakan adalah dari Spandek dengan ketebalan 0.30 dengan
kemiringan atap sesuai dengan gambar, seng bubungan atap memakai bubungan seng Licin
tebal 0,30 mm.
- Bahan penutup atap ini tdak rusak permukaannya atau cacat – cacat lainya.
- Pengikat adalah baut/ sekrup yg tahan karat atau pengikat – pengikat lainnya sesuai dengan
kebutuhan.
- Kontarktor harus memberikan contoh bahan, brosur, serta data teknis kepada Koordinator
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
- Penyimpanan semua bahan seng galvalum harus memperhatkan cara – cara sedemikian
rupa sehingga seng terhindar dari lecet, retak, tertekuk selama penyimpanan.
- Pemborong harus menyerahkan shop drawing kepada Koordinator Lapangan untuk
persetujuan tertulis bagi pemasangan.
c) Syarat – syarat Pelaksanaan
- Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang mendahului telah disetujui
oleh Koordinator Lapangan.
- Jurai atap dipakai seng plat 0.30 dan pada bagian bawahnya dialas dengan papan ukuran
2 x 10 cm dari kayu klas II kualitas baik.
PASAL 3
PEKERJAAN REHABILITASI PLAFOND & LISTPLANK
1. Lingkup Pekerjaan
Meliput penyedian tenaga kerja, bahan, penyiapan tempat serta pemasangannya sesuai yang
tertera pada gambar.
2. Persyaratan Bahan
a) Besi hollow yang dipakai untuk rangka plafon menggunakan ukuran 2/ 4 cm.
b) Rangka plafon menggunakan Besi hollow dengan ukuran 2/ 4 cm, sedangkan untuk balok
induk menggunakan ukuran 4/ 4 cm.
c) Listplank menggunakan Wood Plank Lebar 20 Cm
d) List plafond menggunakan kayu profil ukuran 5 cm
e) Penutup plafond menggunakan Fleksiboard/ setara tanpa nat.
3. Persayaratan – persayaratan
a) Sebelum pemasangan dimulai, instalasi yang berada di atas langit – langit sudah harus
terpasang dan telah disetujui Koordinator Lapangan.
b) Lembaran Fleksiboard/ setara dan rangkanya yang akan dipasang harus dalam keadaan baik,
bentuk dan ukuran harus tepat, tdak cacat dan sudah disetujui Koordinator Lapangan.
c) Kerusakan pada bagian lain/ instalasi yang diakibatkan pemasangan langit – langit menjadi
tanggungjawab Kontaraktor untuk memperbaikinya sampai sepert keadaan semuala
d) Sebelum terpasang, bidang permukaan harus rata, lurus dan wetwrpass sesuai dengan gambar
kerja.
e) Bila pemasangan telah selesai, pekerjaan harus dilindungi dari cacat akibat pekerjaan lain.
Kerusakan yang terjadi merupakan tanggungjawab Kontarktor untuk dapat memperbaikinya,
tanpa tambahan biaya dan tdak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.
f) Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mengadakan koordinasi dengan
pekerjaan – pekerjaan lain, baik dengan Kontraktor – kontraktor lain yang mengerjakan
pekerjaan instalasi elektrik, mekanikal, plumbing dan sebagainya.
g) Ukuran dan pemasangan listplank disesuaikan dengan dengan gambar rencana dan detailnya
PASAL 4
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
a) Persiapan permukaan yang akan diberikan cat.
b) Pengecatan semua permukaan sesuai dengan yang ditentukan, dengan menggunakan bahan-
bahan yang telah ditentukan.
2. Standar Pengerjaan (Mock Up)
a) Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk
tap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh
pilihan warna teksture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai
sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Koordinator Lapangan.
b) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Koordinator Lapangan dan Perencanaan,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
3. Contoh dan Bahan Untuk Pengecatan
a) Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tap warna dan jenis cat pada bidang-bidang
transparan ukuran 30 X 30 cm2.
b) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Koordinator Lapangan dan
Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan
Koordinator Lapangan, Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan mock up.
c) Kontraktor harus menyerahkan kepada Koordinator Lapangan, untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas minimal 5 galon tap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat
tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identtas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh pemberi tugas.
4. Pekerjaan Cat Plafon, Atap dan Tembok
a) Yang termasuk pekerjaan cat plafon, Atap dan Tembok adalah pengecatan seluruh atap dan
seluruh bidang plafon dan/ atau bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
b) Untuk atap banguan digunakan cat khusus.
c) Untuk dinding-dinding dalam banguan dan plafon digunakan cat dengan merek Envi atau
setara dengan lapisan dasar merek sejenis. warna ditentukan kemudian.
d) Sebelum dinding dan plafon di cat, terlebih dahulu harus di plamir,
e) Bildang plesteran yang akan diplamir sudah harus betul-betul kering, tdak ada retak-retak dan
kontraktor harus meminta persetujuan kepada Konsultan.
f) Pekerjaan plamir dilaksanakan denga pisau plamir dan plat baja tpis dan lapisan plamir dibuat
setpis mungkin kemudian diamplas sampai membentuk bidang yang rata.
g) Sesudah 7 hari plamir terpasang kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih
betul. Selanjutnya dicat dengan menggunakan Roller.
h) Setelah pekerjaan cat setelai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tdak ada
bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus dijaga terhadap pengotoran- pengotoran.
PASAL 5
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pembersihan Akhir
a) Pembersihan dilaksanakan pada :
Semua jenis kotoran, tanaman, tumpukan sisa material, peralatan tak terpakai dan lain-lain yang
berada disekitar daerah pekerjaan hingga seluas kapling bangunan.
b) Pembuangan sisa-sisa pembersihan lokasi harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan atau
ditempatkan dilapangan pekerjaan sesuai petunjuk dari Koordinator lapangan.
c) Setelah pembersihan lahan harus dilakukan perataan lahan kembali.
PASAL 6
PENUTUP
a) Khusus untuk jenis dan kualitas pekerjaan yang tdak boleh dirubah atau dihilangkan tanpa
persetujuan dari penanggung jawap kegiatan harus dibuat berita acara perubahan.
b) Apabila terjadi perbedaan volume pekerjaan dengan gambar rencana dan atau kondisi
dilapangan, maka yang dipakai adalah spesifikasi teknis, gambar rencana dan kondisi lapangan
beserta perubahan sesuai kontrak kerja beserta lampirannya.
c) Volume dalam Bill Of Quantty terlampir tdak mengikat
d) Khusus untuk pekerjaan tidak boleh dirubah/ dihilangkan tanpa persetujuan Penanggung Jawab
Kegiatan dan perubahannyan harus dibuat berita acara tertulis.
Dibuat oleh :
KONSULTAN PERENCANA
CV. INDO PLANO