Problem Statement
Sebelum lokasi wisata Kota Batu berkembang seperti sekarang ini, kawasan
tersebut merupakan daerah penghasil hortikultura dengan lahan budidaya yang
cukup luas. Masyarakat sekitar daerah tersebut bermata pencaharian sebagai petani
hortikultura di lahan sendiri. Namun seiring dibangunnya dan berkembangnya
lokasi wisata Kota Batu, para pemilik lahan mulai menjual lahan yang mereka
miliki dengan berbagai alasan. Salah satu alasan yang membuat para pemilik lahan
bersedia menjual lahan mereka adalah karena adanya kebijakan dari pemerintah
mengenai pembangunan lokasi wisata. Adanya lokasi wisata ini berdampak positif
dan negatif pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar. Oleh karena itu,
perlu adanya perhatian khusus pada masyarakat sekitar mengenai kondisi sosial
ekonomi mereka sehingga dengan berkembangnya lokasi wisata Kota Batu
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sehingga
dapat menyeimbangkan pengembangan pariwisata yang mengacu pada konsep-
konsep pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dalam penelitian ini terdapat pertanyaan antara lain sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian selanjutnya yang terkait adalah oleh Abd. Kadir W, San Afri
Awang, Ris Hadi Purwanto dan Erny Poedjirahajoe (2012) dengan judul Analisis
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung, Provinsi Sulaweti Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan penjelasan mengenai problem sosial ekonomi masyarakat sekitar
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, tingkat ketergantungan masyarakat
terhadap kawasan Taman Nasional dan kontribusi pendapatan dari tamanan kemiri
terhadap total pendapatan petani. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
survey dengan mewawancarai 180 responden yang dipilih secara acak. Data
dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
problem sosial ekonomi masyarakar sekitar TN Babul adalah rendahnya tingkat
pendidikan, tingginya jumlah tanggungan keluarga, keterlibatan masyarakat dalam
kelompok masih rendah, proses capacity building berjalan lambat, dan rendahnya
pendapatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penelitian oleh Akhmad Asep Erista (2014) dengan judul Dampak Industri
terhadap perubahan sosial dan ekonomi masyarakat di desa tobat, kecamatan
balaraja tangerang Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui dampak
industri sekitar pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
observasi, wawancara dan angket dengan teknik pengambilan Populasi dan sampel.
Berdasarkan analisa data dari penelitian tersebut terdapat hasil bahwa dampak
sosial adalah nilai kekeluargaan yang masih terjalin baik, interaksi masyarakat
terjalin dengan baik, masyarakat memiliki kesadaran akan mutu pendidikan yang
tinggi, tunjangan kesehatan merata. Sedangkan dari sisi ekonomi adalah
penghasilan tambahan, memiliki etos kerja yang baik yaitu disiplin dan rajin,
tunjangan transport tidak merata, tingkat kesejahteraan berbeda-beda, pendapatan
ekonomi tidak merata.
2.2.1 Kebijakan
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dilakukan antar individu
yang saling mempengaruhi satu sama lain (Bimo Walgio, 2003). Sedangkan
menurut Soerjono Soekanto (2002) interaksi sosial adalah segala sesuatu yang
menyangkut hubungan antara sekelompok manusia, hubungan perseorangan
maupun perseorangan dengan kelompok yang berjalan secara dinamis. Hubungan
antar individu baik dua atau lebih manusia, dimana perilaku manusia itu sendiri
saling mempengaruhi, mengubah atau dapat memperbaiki perilaku antar individu
dinamakan interaksi sosial (Gerungan, 2007). Interaksi sosial merupakan tahap
yang dijadikan sebagai alat penggerak tindak balas yang diperuntukkan bagi
manusia maupun perkelompok yang sifatnya timbal balik dan saling dipengaruhi
oleh tingkah laku reaktif yang dilakukan oleh pihak lain, sehingga nantinya dapat
mempengaruhi tingkah laku manusia. Manusia merupakan salah satu makhluk
hidup yang memiliki pola pikir untuk memilih, membuat keputusan maupun
bertindak sesuai dengan apa yang ia pikirkan. Sebagai makhluk hidup manusia
memiliki motivasi untuk berhubungan dengan orang lain maupun dengan dirinya
sendiri. Dari argumen-argumen tersebut di atas, maka interaksi sosial dapat
diartikan sebagai hubungan antar manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain dan bergerak secara dinamis, yang nantinya dapat memberikan perubahan
manusia itu sendiri baik dari pola pikir, tingkah laku maupun hubungan dengan
manusia lainnya.
Kerangka Berpikir