Data Entry
Basis data terdiri dari beberapa tabel yang masing-masing mengandung tipe
data yang berbeda. Basis data yang dibutuhkan untuk pemodelan geologi dan
estimasi sumberdaya adalah data collar, survey, dan assay.
1. Input data
Data yang diperlukan dalam pemodelan sumberdaya Nikel yaitu
Collar
Data yang meliputi koordinat titik bor (X,Y,Z dan Total Depth)
Data ini akan memperlihatkan pola dan grid pemboran yang dilakukan
Assay
Assay meliputi kode bore hole, kode sampel, dan kadar
2. Pembuatan database pemboran
Komposit
Komposit merupakan pengolahan data awal yang tujuannya
menentukan horizon dari setiap titik bor. Analisa komposit dilakukan
per titik bor, sehingga setiap kode titik bor (BHID) memiliki informasi
masing-masing diantara mengenai kedalaman pemboran dan kadar.
Data-data tersebut diolah sehingga mendapatkan informasi
pembobotan, kadar rata-rata per titik bor.
3. Verifikasi
Verifikasi data dapat dilakukan dengan melihat statistic dari data tersebut
B. Model Topograi
Apabila blok model komputer digunakan untuk memodelkan sebuah cebakan bijih
yang akan ditambang dengan menggunakan metode tambang terbuka maka data
topografi harus dimasukan ke dalam block model tersebut. Batas dari model
cadangan bijih diplot pada peta topografi daerah tersebut. Garis kontur topografi
didigitasi sehingga setiap titik memiliki data northing, easting, dan elevasi.
Berdasarkan data ini dapat diperkirakan elevasi permukaan setiap blok dalam
model. Setiap blok dalam model memiliki nilai yang menunjukkan kepadatan blok
di bawah topo, misalnya sebuah blok udara akan memiliki nilai topo 0.0 dan sebuah
blok seluruhnya berisi batuan akan memiliki nilai topo 1.0.
D. Kontruksi Model
1. Ukuran Blok
Teknik pemodelan blok banyak diterapkan dalam metode pemodelan dan
perhitungan cadangan mineral pada industri pertambangan. Teknik ini pada
umumnya telah dilakukan secara computerized. Pemodelan Sumberdaya
mengacu pada estimasi spasial dari data assay (kadar) dari suatu bahan galian.
Parameter estimasi pun beragam, antara lain ore thickness, grade/kadar,
density, specific gravity dan parameter lain yang berguna untuk evaluasi
cadangan. Block model sendiri merupakan estimasi dalam bentuk tiga dimensi
yang dibagi berdasarkan ukuran blok yang diinginkan. Metode estimasi pun
beragam (Ordinary krigging, inverse distance, nearest neighbourth point, dll).
Pada umumnya dimensi ukuran – ukuran blok pada block model merupakan
fungsi dari geometri endapan dan disesuaikan dengan kerapatan data dan sistem
penambangan yang digunakan. Tergantung pada jenis cebakan yang dihadapi,
tujuan pembuatan model serta metode penambangan, ukuran blok dapat
berkisar dari 3 x 3 x 2 m (x,y,z) atau lebih kecil untuk cebakan emas tipe vein,
hingga 25 x 25 x 15m atau lebih besar untuk cebakan-cebakan berukuran masif
seperti tembaga porfiri.
Tiap-tiap blok akan memiliki atribut (variabel model) misalnya topografi atau
volume blok (utuh/tidak utuh), jenis batuan, berat jenis, taksiran kadar,
klasifikasi hasil taksiran, aspek pengolahan/metalurgi dll. Semakin banyak
jumlah blok dan jumlah variabel dalam model, semakin besar pula kebutuhan
memori dan mass storage (disk space) komputer kita. Block Model yaitu suatu
matrik block (atau disebut juga Cell) dari dimensi x,y,z yang akan menampilkan
volume deposit pada yang dinginkan. Setiap ruang menentukan tiga dimensi
tertentu. Biasanya block berbentuk persegi panjang, juga dapat berbentuk
jajaran jenjang. Setiap block diidentifikasi dengan sebuah nomor indeks dan
koordinat. Setiap block juga ditetapkan untuk menyimpan nilai kadar atau
valuevalue kualitas yang diperlukan, dan informasi geologi serta spatial lainnya
untuk tiap hal yang penting yang terdapat dalam deposit. Block model dapat
menampilkan :
2. Variogram
Karakteristik struktur mineralisasi endapan mineral bisa berbeda untuk arah
yang berbeda. Parameter variogram bisa berubah dengan cepat pada arah
vertikal dibandingkan dengan arah horizontal (Waterman, 2017). Oleh karena
itu, salah satu aspek penting dalam estimasi geostatistik adalah mengetahui
kondisi anisotropi dari suatu data, atau menentukan orientasi data yang
memiliki kontinuitas paling panjang melalui analisis variogram.
Variogram adalah sebuah grafik atau formula yang menggambarkan selisih
rata-rata antara harga titik per conto yang terpisah oleh jarak pada arah tertentu
atau titik-titik yang dipisahkan oleh lag tertentu (Clark, 1979). Analisis
variogram terhadap data komposit kadar dibuat dalam berbagai arah dengan
mengatur parameter azimuth dan dip guna mengetahui kontinuitas data secara
tiga dimensi sehingga diperoleh parameter penaksiran yang representatif dalam
pengestimasian.
Hasil analisis struktural atau pencocokan pola data pada variogram
eksperimental dengan model variogram teoritis diperoleh model yang paling
sesuai
3. Teknik Penaksiran/Estimasi
Kriging adalah suatu metoda geostatistik yang digunakan untuk menaksir
besarnya nilai karakteristik pada titik lokasi yang tidak tersampel
berdasarkan data titik yang tersampel disekitarnya, dengan
mempertimbangkan korelasi spasial yang ada dalam data
tersebut.Penggunaan metoda kriging dilakukan dalam dua tahap yaitu
tahap pertama menghitung nilai variogram atau semivariogram dan fungsi
covarian.Tahap kedua melakukan penaksiran lokasi yang tidak tersampel.
Inverse Distance Weighted (IDW) adalah suatu teknik interpolasi yang
memperhitungkan adanya hubungan letak ruang (jarak), dan merupakan
kombinasi linier atau harga rata-rata terbobot (weighted average) dari titik
data yang ada di sekitarnya (Rosilawati, 2011). Faktor utama yang
mempengaruhi akurasi interpolasi IDW adalah nilai parameter power (p)
(Yasrebi et al, 2009). Power berpengaruh dalam menentukan nilai sampel
data pada perhitungan interpolasi yang berfungsi untuk mengatur
signifikansi pengaruh titik-titik yang ada di sekitarnya.
Nearest neighbor point (NNP)
Algoritma nearest neighbor point (NNP) adalah sebuah metode untuk
melakukan klasifikasi terhadap objek berdasarkan data pembelajaran yang
jaraknya paling dekat dengan objek tersebut.
4. Estimasi
E. Persentasi Model
1. Tabulasi Sumberdaya
Dari hasil permodelan dan estimasi kadar pada setiap model blok yang
dibuat, dikumpulkan dan dia kumulasikan di dalam suatu tabulasi Dalam
estimasi sumberdaya yang bernilai ekonomis pada daerahpenelitian
dilakukan asumsi–asumsi yang diambil, hal ini dimasukkan didalam
skenario–skenario. Skenario ini diambil dari parameter–paremeter yang
digunakan oleh beberapa perusahaan.
2. Plan View
3. Cross Section
Daftar Pustaka