Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang dengan kasih sayang-Nya
dan Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah dengan judul makalah
“ REFERENSI DALAM PENULISAN ILMIAH “ untuk memenuhi tugas mata kuliah
bahasa Indonesia . Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada nabi akhir
jaman Rasululah SAW kepada para sahabatnya, keluarganya semoga sampai kepada kita
selaku umatnya hingga akhir zaman aamiin.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “ Bahasa Indonesia” yang
akan dipresentasikan. Makalah ini berisikan tentang cara pengambilan referensi-referensi
untuk penulisan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan karya ilmiah. Kutipan dan
rujukan sangat bermanfaat untuk menyusun karya ilmiah, makalah dll. Dalam makalah ini
kita akan mempelajari bagaimana menggunakan kutipan dan rujukan , fungsi kutipan dan
rujukan.
Dengan ketidaksempurnaan kami dalam menyusun makalah ini , kami
membutuhkan saran dan kritik yang membangun kami dimasa yang akan datang.
Terimakasih.

Padang,11 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Pendahuluan.........................................................................................................……….1
B. Rumusan masalah................................................................................................……….2
C. Tujuan..................................................................................................................……….2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................…3
A. Pengertian Kutipan.............................................................................................................3
B. Jenis-jenis kutipan dan rujukan...........................................................................................3
C. Prinsip-prinsip dalam kutipan dan Rujukan………………………………………………5
D. Membuat kutipan dan rujukan……………………………………………………………..6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................…13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................…14

iii
BAB I
PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari- hari kita sering mendengar istilah “ Baik dan benar “ dalam
bahasa Indonesia. Pastinya banyak bertanya “ Bagaimana menggunakan bahasa yang baik
dan benar itu? “. Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar,
oleh karena itu kami akan memberikan sedikit penjelasan. Bahasa indonesia yang baik
tentunya yaitu bahasa yang sesuai dengan konteks, sedangkan bahasa yang benar yaitu
bahasa yang sesuai dengan kaidah- kaidah dan aturan EYD. Tetapi dalam suatu penulisan
bahasa, bahasa yang baik dan benar itu bahasa yang mempunyaia keterkaitan dalam 9 aspek
penting, yaitu :

1. Ragam Bahasa
2. Ejaan Yang Disempurnakan
3. Diksi
4. Kalimat Efektif
5. Alinea / Paragraf
6. Perencanaan penulisan karangan ilmiah
7. Kerangka karangan
8. Kutipan dan Sistem Rujukan
9. Abstrak dan Daftar Pustaka

Salah satu aspek didalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan sistem rujukan.
Kutipan dan sistem rujukan sangat berperan penting dalam sebuah penulisan bahasa terutama
dalam pembuatan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu bentuk
pengabdian perubahan. Melalui tulisan karya ilmiah seseorang sedang menginformasikan ide,
argumentasi ataupun temuan dari hasil kegiatan ilmiah kepada pembaca. Dengan membaca
tulisan karya ilmiah, pembaca memperoleh sejumlah informasi untuk diimplementasikan
dalam kehidupan sehai- hari.
Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan ilmiah, sehingga isi
tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan yang valid. Kegiatan ilmiah merupakan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh fakta, konsep, generalisasi dan teori yang
memungkinkan manusia dapat memahami fenomena masalah yang dihadapinya.
Peowodarminta ( 2003:619 ) mengemukakan bahwa kutipan diartikan, “
pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau
memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri “. Merujuk pada arti tersebut, maka kutipan
merupakan produk dari kegiatan mengutip. Produk tersebut merupakan hasil dari
pengambilalihan karya orang lain untuk ilustrasi atau memperkokoh argumen penulis.
Pengambilalihan tersebut harus berdasarkan norma penulisan yang berlaku.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian kutipan dan rujukan ?
2. Apa saja jenis-jenis kutipan dan rujukan
3. Apa prinsip-prinsip dalam kutipan dan rujukan
4. bagaimana membuat kutipan dan rujukan

C. Tujuan
1. Mengetahui kutipan dan sistem rujukan.
2. Mengetahui fungsi kutipan dan rujukan.
3. Mengetahui macam – macam kutipan dan sistem rujukan.
4. Mengetahui kegunaan kutipan dan sistem rujukan.
5. Mengetahui tata cara penulisan kutipan
6. Mengetahui contoh- contoh yang kutipan dan sistem rujukan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kutipan dan Rujukan

Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang
yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari ( media cetak, online, atau audio ). Kata
kutipan berdasarkan KBBI memiliki arti pungutan atau petikan. Jadi kutipan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia ( KBBI) adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya
tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
Menurut pendapat Wasty (1994: 33) kutipan merupakan sebuah pengambilan
konsep atau pendapat dari orang lain sebagaimana yang tertulis dalam karya tulisnya.
Kutipan disamping dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasa, juga dapat
berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan, kutipan adalah gagasan, ide,
pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya
tulis. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan tersebut dapat diambil dari
kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk
menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.. Dikenal juga dengan sebutan
referensi. Rujukan mungkin menggunakan faktual ataupun non faktual. Rujukan faktual
terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan objek aktual. Rujukan dapat berwujud dalam
bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau kredibilitas. Sumber materi rujukan adalah tempat materi
tersebut ditemukan.
Sistem Rujukan adalah dalam konteks penulisan karya ilmiah, yaitu sebuah sistem
yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari seorang penulis untuk menyatakan sesuatu
dalam karya tulisannya. ada dua sistem pendokumentasian sumber bacaan yang sering
digunakan sebagai dasar kutipan kita

B. Jenis- jenis Kutipan dan Rujukan

a. Kutipan Langsung
Dalam mengutip secara langsung kita tidak melakukan perubahan apa pun
terhadap teks yang kita kutip tersebut. “Pada umumnya kutipan harus sama dengan aslinya,
baik mengenai susunan kata-katanya, ejaannya, maupun mengenai tanda bacanya”
Ciri kutipan langsung:
1. Tidak ada perubahan terhadap teks asli,
2. Tanda (sic!)digunakan apabila ditemukan kesalahan pada teks asli,
3. Tanda titik tiga berspasi (. . .) digunakan apabila ada bagian kutipan yang dihilangkan, dan
4. Mencantumkan sumber kutipan dengan system MLA, APA atau sistem yang berlaku sesuai
dengan selingkung bidang.

3
Kutipan langsung terbagi 2, yaitu:
1. Kutipan langsung (pendek)
Sebuah kutipan disebut kutipan pendek apabila tidak lebih dari empat baris.
Ciri kutipan langsung (Pendek)
 Diintegrasikan langsung dengan tulisan kita,
 Diapit oleh tanda kutip, dan
 Jangan lupa, sumber kutipan harus ada.
Contoh:
1) kutipan yang panjangnya kurang dari dari lima baris dimasukkan kedalam teks biasa,
jadi ber-spasi dua, akan tetapi diberi tanda kutip pada awal dan akhir kutipan.
Bagi bangsa Indonesia demokrasi bukanlah suatu yang asing,
melainkan sesuatu yang sesuai dengan “watak dan peradaban bangsa Indonesia”.
2) Kalau dalam kutipan itu perlu dihilangkan beberapa bagian dari kalimat, maka pada
bagian itu diberi titik tiga buah, yang masing-masing berjarak dua pukulan tik.
. . . Demokrasi bagi bangsa kita bukanlah sesuatu yang baru, suatu barang impor,
sebab “ sejak beribu-ribu tahun . . . segala keputusan . . . dipungut dengan berunding . . . “[1]

2. Kutipan langsung (Panjang)


Ciri kutipan langsung (Panjang)
 Dipisahkan dari teks kita dengan spasi dan besaran huruf yang lebih kecil,
 Boleh diapit oleh tanda kutip boleh tidak, dan
 Jangan lupa sumber kutipan harus ada.
Contoh:
Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih, di-tik berspasi satu dengan
mengosongkan empat pukulan tik dari garis margin disebelah kiri.
Demokrasi bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat kita seperti yang dikemukakan oleh
Muhammad Yamin:
Sejak beribu-ribu tahun peradaban Indonesia, maka segala putusan yang mengenai Negara
dan masyarakat dipungut dengan berunding antara anggota yang berkepentingan. Kata
mupakat ialah cara pemerintah menurut watak dan peradaban bangsa Indonesia.
Perundingan itu menjamin bahwa pemerintah berjalan menurut keinginan sebanyak yang
mengeluarkan suatu perimbangan dan perundingan itu sejajar dengan kelahiran adat
asli yang menghendaki mupakat . . .
Nyatalah, bahwa demokrasi bagi kita bukan barang impor, melainkan . . . [2]

4
b. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung ini disebut juga sebagai inti sari pendapat.
Ciri kutipan tidak langsung:
1. Diintegrasi dengan teks,
2. Tidak diapit oleh tanda kutip, dan
3. Harus menyertakan sumber kutipan.
Contoh:
Bagi bangsa Indonesia demokrasi bukanlah suatu yang asing,
melainkan sesuatu yang sesuai dengan watak dan peradaban bangsa Indonesia.
Ingat, hanya inti sarinya aja yang diambil dari kutipan yang anda ingin ambil untuk kutipan
tidak lagsung ini.

C. Prinsip – Prinsip dalam Kutipan dan Rujukan

Dalam mengutip harus diperhatikan prinsip-prinsip mengutip, termasuk menyebutkan


sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang
pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa
prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :

a. Agar tulisan tersusun menjadi satu himpunan, penulis hendaknya tidak terlalu banyak
mengutip.

b. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
pembaca dapat menyesuaikan kutipan dengan sumber aslinya.

c. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.

d. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.

e. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan


bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

f. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis tidak
menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi tanda : [. .
.. ] atau [ sic].

5
g. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya. Bila
penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu
harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan
bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.

Contohnya :

‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’


Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:

· Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.

· Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.


[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

D. Membuat Kutipan dan Rujukan

1. Cara penulisanKutipan

Pada hakikatnya terdapat dua jenis kutipan dalam penulisan karya tulis ilmiah, yaitu
pengutipan langsung dan tidak langsung. Pengutipan langsung adalah pengambilalihan
pernyataan orang lain secara apa adanya, sesuai dengan redaksi yang terdapat dalam
sumbernya. Sedangkan penulisan tidak langsung adalah pengambilalihan pernyataan orang
lain secara adaptif, yaitu disesuaikan dengan redaksi penulis sendiri tetapi idea tau
gagasannya dari sumber lain.

6
1. Pengutipan Langsung
Ada dua cara dalam mengutip ;
a) Kutipan yang kurang dari 40 kata
Kutipan yang kurang dari 40 kata ditulis dengan cara sebagai berikut.
• Kutipan diletakkan di antara tanda petik ganda (“….”)
• Kutipan disatukan dalam teks utama
• Penyebutan nama pengarang diikuti dengan tahun terbit dan halaman sumber bukunya.

Contoh :
Pada contoh tersebut, penulis menutip pendapat Weber yang diterbitkan pada tahun 1980
pada halaman 205.
b) Kutipan yang sama atau lebih dari 40 kata
Kutipan yang sama atau lebih dari 40 kata ditulis dengan cara berikut.
• Kutipan ditulis tanpa menggunakan tanda petik ganda (“…”)
• Kutipan dipisahkan dengan teks utama.
• Kutipan diketik dengan spasi tunggal.
• Jarak kiri teks kutipan ditulis sejajar dengan huruf awal paragraf teks utama, yaitu masuk
lima spasi dari kiri teks utama.
• Penyebutan nama pengarang yang pernyataannya dikutip diikuti dengan tahun terbit dan
halaman sumber bukunya.
Contoh :

2. Pengutipan tidak langsung


Artinya, kata-kata yang digunakan tidak sama dengan kata-kata yang dikutip. Di sini penulis
hanya mengambil ide yang dikemukakan orang lain.
Berbeda dari pengutipan langsung, pengutipan tidak langsung dilakukan dengan
memasukkannya dalam teks utama.
Terkait dengan pencantuman nama pengarang ada dua cara yang bisa dilakukan, seperti cara
dalam kutipan langsung, yaitu nama pengarang masuk dalam teks utama atau nama
pengarang ditulis setelah kutipan tidak langsung

7.
• Contoh : Nama Pengarang Masuk dalam Teks Utama
Menurut Coulthard (1985:32), ada keadaan tertentu yang menyebabkan seorang penutur
secara sengaja tidak memenuhi prinsip kerja masa dan maksim tutur tersebut.
Keadaan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penutur sengaja melanggar (to violate) ketentuan penggunaan maksim tutur yang normal
agar tuturnya tidak dipahami oleh mitra tutur. Hal ini terjadimisalnya, ketika penutur ingin
berdusta, atau sengaja memberikan informasi yang taksa.
2. Penutur sengaja merusak (to break)maksim tutr, sebab ia di hadapkan pada pemilihan
terdapat salah satu dari dua maksim yang bertentangan. Penekanan terhadapsalah satu
maksim akan merusak maksim yang lain. Akibatnya penutur terpaksa merusak salah satu
maksim tersebut.
3. Penutur sengaja mempermainkan ….
Rujukan yang mencantumkan nomor halaman berarti dalam keseluruhan buku itu pendapat
yang dikutip itu dapat ditemukan. Sebaliknya, sebuah rujukan yang mencantumkan nomor
halaman berarti hanya halaman itu saja pendapat yang dikutip itu dapat dilihat kembali.

• Contoh Nama pengarang Ditulis setelah Kutipan Tidak Langsung


Ada keadaan tertentu yang menyebabkan seorang penutur secara sengaja tidak memenuhi
prinsip kerja masa dan maksim tutur tersebut.
Keadaan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Penutur sengaja melanggar (to violate) ketentuan penggunaan maksim tutur yang normal
agar tuturnya tidak dipahami oleh mitra tutur. Hal ini terjadimisalnya, ketika penutur ingin
berdusta, atau sengaja memberikan informasi yang taksa.
2. Penutur sengaja merusak (to break)maksim tutr, sebab ia di hadapkan pada pemilihan
terdapat salah satu dari dua maksim yang bertentangan. Penekanan terhadapsalah satu
maksim akan merusak maksim yang lain. Akibatnya penutur terpaksa merusak salah satu
maksim tersebut.

8
3. Penutur sengaja mempermainkan …. Coulthard (1985:32)4

 Macam Kutipan : Menurut Djodjosoedarsono (2008: 46-47), kutipan ada beberapa


macam, yaitu:
a. Kutipan langsung penuh, kalimat atau paragraf dikutip secara keseluruhan lengkap dari
artikel atau buku asli yang ditulis dalam bahasa pembuat naskah atau ilmuan itu sendiri.
Hanya 10% dari naskah lengkap yang boleh dikutip utuh, lebih dari itu dianggap menjiplak
atau plagiat.
b. Kutipan langsung takpenuh, mengambil sebagian kalimat dari artikel atau buku asli, yang
terkait dengan tajuk pokok bahasan, pendapat atau teori keilmuan tertentu.
c. Kutipan tidak langsung penuh, mengutip keseluruhan kalimat atau keseluruhan paragraf
secara utuh yang diambil dari sumber hasil terjemahan dan saduran.
d. Kutipan tidak langsung takpenuh, mengambil sebagian dari kalimat atau paragraf pustaka
hasil terjemahan itu.5

2. Cara penulisanRujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah,artikel atau bahan lainnya yang
dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi
tidak dikutip tidak dicantumkan dalam. Daftar Rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip
secara langsung ataupun taklangsung dalam teks harus dicantum kan dalam Daftar Rujukan.
Pada dasarnya,unsur yang ditulis dalam Daftar Rujukan secara berturut-turut meliputi:
a) Nama penulis ditulis dengan urutan :nama akhir,nama awal, dan nama tengah, tanpa
gelar akademik.
b) Tahun penerbitan
c) Judul, termasuk anak judul (sub judul)
d) Kota tempat penerbitan dan
e) Nama penerbit
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya
lebih dari satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertama. Nama penulis yang
terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat
atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik.

9
Apabila sumber yang dirujuk dituli soleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan
dalam daftar rujukan.

Daftar Rujukan disusun dengan tata cara seperti contoh berikut ini dan diurutkan secara
alfabetis dan kronologis.
• RujukandariBuku
Tahun penerbitan ditulis ssetelah nama penulis,diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis
dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Kota
tempat penerbit dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Yamin, H.M.2007. ProfesionalisasiGuru &Implementasi KTSP. Jakarta:Gaung Persada
Press.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan
dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b,c dan seterusnya
yang urutannya ditentukan secara kronologis satau berdasarkana judul buku-bukunya.
Contoh :
Marzuki,M.S. 2009a.Pendidikan NonformalBukanResidu. Malang:
FakultasIlmuPendidikanUniversitasNegeri Malang.
Marzuki,M.S. 2009b.Pendidikan NonformalBukanResidu. Malang:
FakultasIlmuPendidikanUniversitasNegeri Malang.
• Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel yang Ada Editornya
Cara penulisannya seperti menulis rujukan dari buku, ditambah dengan tulisan (Ed.) jika
ada satu editor dan (Eds.). Jika editornya lebih dari satu, diantara nama penulis dan tahun
terbit.
Contoh: Soelaiman, D.A. (Ed.).2003.Warisan Budaya Melayu Aceh .Banda Aceh: Pusat
Study Melayu-Aceh (PUSMA).
Darling-Hammond,L.,Bransford,J.,Le Page, P.,Hammernes,K. &
Duffy,H.(Eds.).2005.Preparing Teacher for a Changing World San Fransisco, CA: Jossey-
Bass.

10
• Rujukan dari Buku yang ada Editornya
Cara penulisannya sama dengan rujukan dari buku, tetapi nama editornya dicantumkan
diantara tanda kurung dibelakang judul buku, disertai keterangan Ed.
Contoh: Marzuki, M.S. 2009. Dimensi-dimensi Pendidikan Nonformal
(M.G.Waseso,Ed.).Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri malang.

• Rujukan Berupa Buku Lebih dari Satu Jilid


Cara penulisannya sama dengan rujukan dari buku, ditambah keterangan jilid atau volume
yang ditulis diantara tanda kurung setelah judul buku.
Contoh: Cahyono, C.H. 2006 .Ensiklopedi Politik(Volume 3).Surabaya:Usaha Nasional.

• Rujukan dari Buku yang Berasal dari Perpustakaan Elektronik


Setelah nam penulis, tahun, judul,buku, kota, dan nama penerbit, nama perpustakaan
dicantumkan setelah penerbit buku. Alamat wewb perpustakaan tersebut harus dicantumkan,
disertai tanggal aksesnya.
Contoh :
Dealey, C.1999. The Care of Wounds: A Guide for Nurses.Oxford: Blackwell Science. Dari
NetLibrary, (Online), (http://www.netlibrary.com), diakses 24 Agustus 2007.

• Rujukan Berupa Buku yang Tidak Diketahui Nama Pengarangnya


Judul buku ditulis dengan disertai tahun penerbitan,kota, dan nama penerbit. Judul buku
dicetak miring, dan diakhiri dengan titik.
Contoh :
Longman Dictionary of the English Language.1984.Harlow,Essex: Longman.

• Rujukan Berupa Karya Terjemahan


Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan,
nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengankata Tanpa tahun.

11
Contoh :
Cochran, W.G. Tanpa tahun.Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan Rudiansyah. 2005.
Jakarta: universitas Indonesia Press.6

Ada beberapacara penulisan nama pengarang seperti :


 Nama pengarang Barat atau pengarang yang menggunakan nama keluarga hendaklah
diringkaskan kepada nama keluarga dan nama selainnya ditulis dengan mengambil huruf-
huruf pertama (parap), contohnya: Margaret Allen menjadi M. Allen. Seterusnya parap
hendaklah ditulis selepas nama keluarga dan harus didahului dengan tanda koma. Contohnya:
M. Allen ditulis sebagai Allen, M.
 Nama pengarang Melayu dan Cina yang tercatat dengan lengkap hendaklah dikekalkan.
Jika ada pengarang Melayu dan Cina yang namanya menggunakan parap maka parap mesti
diletakkan selepas nama, contoh:
Ahmad A.B. dituliskan Ahmad A.B.
Tan C.H. dituliskan Tan C.H.
Ali,M.N.N. dituliskan Ali, M.N.N.
H.B. Yassin dituliskan Yassin, H.B.
K.L.Tan dituliskan Tan, K.K.
 Nama pengarang Arab hendaklah ditulis mengikut nama keluarga, contoh
Ali ibn Sulayman al-Husni dituliskan al-Husni, Ali ibn Sulayman (Jika ditulis dalam urutan
nama pengarang, hendaklah disenaraikan.

12
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Kutipan berarti mengutip pendapat pakar, ucapan tokoh, pengamat, nara sumber, kitab
suci, kata mutiara, puisi, syair lagu, atau hasil penelitian yang terdapat dalam makalah,
skripsi, tesis, majalah, jurnal, buku. Tajuk rencana perlu diperkuat dengan kutipan untuk
memperkuat argumen,mempertajam analisis, dan membangun kredibilitas media.
Rujukan adalah sesuatu yang digunakan pemberi informasi (pembicara) untuk
menyokong atau memperkuat pernyataan dengan tegas.. Dikenal juga dengan sebutan
referensi. Rujukan mungkin menggunakan faktual ataupun non faktual. Rujukan faktual
terdiri atas kesaksian, statistik contoh, dan objek aktual. Rujukan dapat berwujud dalam
bentuk bukti, nilai-nilai, dan/ atau kredibilitas. Sumber materi rujukan adalah tempat materi
tersebut ditemukan.
Sistem Rujukan adalah dalam konteks penulisan karya ilmiah, yaitu sebuah sistem
yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari seorang penulis untuk menyatakan sesuatu
dalam karya tulisannya. ada dua sistem pendokumentasian sumber bacaan yang sering
digunakan sebagai dasar kutipan kita

13
DAFTAR PUSTAKA

Sumadiria, AS Haris. 2005 Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.

S. Nasution dan M. Thomas. 2005. Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi
Makalah. Jakarta: Bumi Aksara.

http://syahrilvicry.blogspot.co.id/2016/10/makalah-kutipan-dan-sistem-rujukan.html ( diakses
16 oktober 2017 jam 02.00 )

14
REFERENSI DALAM PENULISAN ILMIAH

DOSEN

Yasirly Amrina, M. Hum

OLEH KELOMPOK 13

Firdhalistia Putri (1910232010)

Dina Warisna (1910232005)

Ali saputra (1910231034)

ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019

Anda mungkin juga menyukai