Dosen Pembimbing:
Dibuat oleh:
ZAINUL ABIDIN
16311235165015
I. IDENTIFIKASI MASALAH
yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik, dan transaksi keuangan. Berdiri sejak 26
Agustus 1746 di Batavia (sekarang Jakarta) oleh gubernur G.W Baron Van Imhoff.
Untuk mencapai tujuan bisnis, PT Pos Indonesia mempunyai Visi yaitu menjadi
Proses bisnis dalam pengiriman paket di PT Pos Indonesia saat ini dilakukan
melalui aplikasi intranet yang sudah terintegrasi. Proses bisnis dimulai ketika
pelanggan datang ke agen pos terdekat untuk mengirim paket. Petugas mencetak dan
menerbitkan resi pengiriman paket. Resi dicetak dua kali yang diberikan pada pengirim
atau pelanggan dan agen pos. Tahap selanjutnya, semua paket yang sudah terkumpul
di agen pos akan diambil oleh pihak pos dengan pengambilan dua kali dalam sehari
dan dikumpulkan ke gudang pos Juanda. Gudang pos Juanda akan menyortir
1
http://repository.dinamika.ac.id/
harus menghadapi persaingan yang ketat. Pengembangan layanan kepada pelanggan
merupakan hal yang harus dilakukan agar PT Pos Indonesia tetap menjadi pilihan
paket secara online berbasis android merupakan pilihan baru bagi pelanggan yang ingin
mengirim paket tanpa harus keluar rumah dan pelanggan hanya membuka aplikasi
pengiriman paket berbasis android yang nantinya akan ada memberikan notifikasi
Namun perjalanan PT. POS tidak selalu mulus belakangan ini, di kabarkan
parah buruh dari perusahaan tersebut tengah menjalankan aksi demo pada 6 Februari
2019 yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka. Mereka menuntut pembayaran gaji
mereka dan Sekretaris Jenderal SPPIKB Hendri Joni mengatakan tuntutan yang bakal
disampaikan dalam aksi tersebut salah satunya menyangkut persoalan kinerja Direksi
Jakarta pada Rabu (6/2/2019).2 Sialnya pasca-aksi demo di Bandung, masalah baru
2
https://tirto.id/didemo-serikat-pekerja-ada-apa-dengan-pt-pos-df6h
muncul, gaji Januari telat dibayar. Manajemen beralasan, penundaan pembayaran gaji
karyawan merupakan akibat dari belum cairnya pinjaman dari mitra perusahaan
sebagai dampak dari demo karyawan. “Dengan terjadinya demo, maka perusahaan
terpaksa harus mengatur ulang cashflow (arus kas) dan hal yang tidak bisa dihindari
adalah penundaan gaji yang lazimnya dibayarkan pada tanggal 1 setiap bulannya,”
memang selalu dicatat. Setidaknya sejak tahun 2012, laba demi laba terus menghiasi
halaman laporan keuangan. Teranyar, pada tahun 2018 Pos mencatat laba bersih
sebesar Rp 127 miliar atau turun dari posisi 2017 yang sebesar Tapi tunggu dulu.
Dalam catatan arus kas, sejatinya kinerja PT Pos tidak bagus-bagus amat. Tengok saja
arus kas perusahaan kerap kali tercatat negatif. Sepanjang periode 2012-2018,
perusahaan pos nasional tersebut hanya mampu membukukan arus kas positif sebanyak
3
https://tirto.id/didemo-serikat-pekerja-ada-apa-dengan-pt-pos-df6h
Sebagai informasi, arus kas merupakan catatan uang riil yang keluar-masuk
perusahaan selama menjalankan aktivitas bisnis selama satu tahun pencatatan. Saat
nilainya negatif, artinya lebih banyak uang keluar daripada yang masuk. Untuk
sebagian industri, arus kas negatif tidak selalu menggambarkan kegiatan bisnis yang
tidak sehat. Contohnya pada sektor konstruksi, dimana pembayaran memang biasanya
dilakukan belakangan dan seringkali berbeda tahun pencatatan. Dampaknya, posisi kas
PT Pos Indonesia cenderung mengalami penurunan. Bahkan pada tahun 2018, posisi
kas hanya sebesar Rp 2,64 triliun atau terendah sejak tahun 2012.4 Hal tersebutlah yang
membuat para buruh dari PT. POS geram dengan kinerja direksi PT. POS yang
4
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190723205842-4-87041/arus-kas-pt-pos-indonesia-
negatif-apa-mungkin-bangkrut/2
III. RUMUSAN MASALAH
Manfaat penelitian:
V. KERANGKA TEORI
gunakan sebagai landasan untuk membantu pemahaman yang lebih dalam atas
dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu. (Menurut JP Chaplin yang
5.3 Komunikasi
mengenai makna dari Komunikasi, akan tetapi secara garis besar, Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak
lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Setelah kita mengenal bahwa
nonverbal sebagai mana secara besar artinya sudah di jelaskan pada kalimat di atas.
5
http://jurnal.stkippgri-sidoarjo.ac.id/index.php/jpm/article/view/304http://jurnal.stkippgri-
sidoarjo.ac.id/index.php/jpm/article/view/304
proses sosial. Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial, dimana para
yang secara umum memfokuskan pada kegiatanmanusia dan kaitannya terhadap pesan
dengan perilaku.6
komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku
manusia dalam skala lebih besar melalui transfer ide-ide baru. Menurut seorang pakar
dengan menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua
elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai
pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.
membuat orang sadar bahwa dia memerlukan suatu produk, jasa atau nilai dan apabila
perhatian sudah terbangun, maka target terpentingnya adalah agar orang loyal untuk
6
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/2884
7
https://idtesis.com/teori-lengkap-tentang-strategi-komunikasi-menurut-para-ahli-dan-contoh-tesis-
strategi-komunikasi/
Tujuan Strategi Komunikasi
Dalam dunia bisnis, tujuan strategi pada umumnya adalah untuk menentukan
tujuan utama dan kebijakan. Strategi menggambarkan sebuah arah yang didukung oleh
berbagai sumber daya yang ada. Sementara itu, menurut R. Wayne Pace, Brent D.
Strategi komunikasi yang dilakukan bersifat makro dan proses strategi komunikasi
menjadi dua data yaitu primer dan data sekunder yang dimana keduanya memiliki
8
https://pakarkomunikasi.com/teori-strategi-komunikasi
6.1 Data Primer
sumber utama yang didapatkan langsung pada objek penelitian. Data primer ini
merupakan data yang didapatkan dan dikelola sendiri oleh peneliti untuk melengkapi
kebutuhan data agar tujuan penelitian dapat tercapai baik. Ada beberapa teknik
6.1.1 Wawancara
Salah satu teknik pengumpulan data utama pada penelitian ini akan dilakukan
dengan wawancara semi-terstruktur. Teknik ini dipilih karena paling sesuai dengan
kebutuhan penggalian data atau informasi guna menunjang keperluan analisa yang
lebih mendalam serta adaptif ketika proses wawancara berlangsung. Pertanyaan yang
ada tidak akan terpatok kaku sesuai teks melainkan akan fleksibel dapat berubah saat
proses wawancara berlangsung agar lebih dapat menyesuaikan dengan apa yang
hendak dicari keakuratan data yang baik. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara
lebih terbuka di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
dan potensi yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal
Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan
pribadi. Jadi, dengan wawancara, maka diketahui hal-hal yang lebih mendalam tentang
partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal
ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dinyatakan pula bahwa interview/
wawancara merupakan hatinya penelitian sosial. Bila Anda lihat jurnal dalam ilmu
sosial, maka akan Anda temui semua penelitian sosial didasarkan pada interview, baik
6.1.2 Observasi
dan validitas data. Jenis observasi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
9
Esterberg dalam Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Sugiyono (2015)
observasi non-partisipan. Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti
dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju (Banister et al. dalam
“merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu
kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau
diagnosis. Inti dari observasi adalah adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan
yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat
langsung oleh mata, dapat didengar, dapat dihitung, dan dapat diukur. Karena
mensyaratkan perilaku yang tampak, potensi perilaku seperti sikap dan minat yang
masih dalam bentuk kognisi, afeksi, atau intensi atau kecenderungan perilaku tidak
dapat diobservasi.
tanpa tujuan bukan merupakan observasi. Pada dasarnya, tujuan dari observasi adalah
perilaku yang dimunculkan, serta makna kejadian berdasarkan perspektif individu yang
terlibat tersebut.
langsung apa yang sedang dikerjakan oleh subjek hingga kepada hal yang detail,
dengan menggunakan metode observasi, hal tersebut mampu untuk diungkap; Dapat
menggambarkan lingkungan fisik dengan lebih detail, misalnya tata letak ruangan
peralatan, penerangan, gangguan suara, dan lain-lain; Dapat mengukur tingkat suatu
pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan
tertentu.10
6.1.3 Dokumentasi
Selain data primer di atas yang akan menjadi sumber data dalam penelitian ini,
diperlukan juga data dokumentasi untuk melihat sekilas atau review dari data yang
berada pada internal PT POS INDONESIA. Dokumentasi ini pertama difokuskan pada
mengenai keadaan langsung di lapangan maupun selama subjek penelitian diteliti agar
10
(Banister et al. dalam Sugiyono, 2015). Cartwright & Cartwright dalam Sugiyono
(2015)
6.2 Data Sekunder
Selain data primer di atas tersebut yang diperlukan, ada data sekunder juga yang
dapat melengkapi pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini. Pengertian
dari data sekunder menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen. Data sekunder antara lain disajikan dalam bentuk data-data, dokumen, dan
kesemua itu merupakan hasil pencarian yang tidak melibatkan diri dengan subjek
penelitian.11
Data sekunder pertama yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan
penelusuran pustaka. Penelusuran disini adalah dengan mencari informasi dari buku,
tulisan ilmiah, jurnal penelitian, dan rangkuman lain yang berkaitan dengan topik
penelitian yaitu strategi komunikasi PT POS INDONESIA. Tidak terlepas pula hal-hal
yang berkaitan dengan komunikasi juga akan menjadi penelusuran pustaka dalam
penelitian ini mengingat strategi komunikasi tidak dapat lepas dikaitkan dengan
Dengan begitu bisa didapatkan sumber pustaka yang semakin kaya untuk
membantu penelitian lebih memiliki informasi yang akurat dan terpercaya sebagai
penguat data. Dengan penelusuran pustaka ini pula membantu mengidentifikasi data-
11
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ,Sugiyono (2015)
data yang pernah ada sebelumnya sehingga berguna saat penelitian berlangsung dapat
mencari apa yang belum pernah tergali dalam penelitian atau tulisan yang pernah ada
sebelumnya.
Dengan dasar penghematan waktu dan dana maka data sekunder pada
melalui pencarian online/internet. Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya
mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang
sumber data yang diambil tentu akan tetap melalui proses penyaduran yang baik.
Saringan itu adalah melalui melihat siapa yang menerbitkan tulisan, buku, atau
dokumen tersebut guna menganalisis kredibilitas data yang akan dipilih. Selain itu juga
akan dilihat mengenai kapan penerbitan data itu dilakukan, akan ditelaah seberapa
relevan data itu untuk tetap dapat dipakai sebagai data sekunder dalam penelitian ini.
Ini dilakukan juga agar tetap menjaga data yang dipakai untuk analisis nanti tetap
berkredibelitas dan dipercaya agar menghasilkan data analisa yang akurat. Pasalnya
tidak bisa dipungkiri bahwa pada dunia internet memang banyak tersebar informasi,
namun tak jarang informasi tersebut dibuat tanpa dasar yang jelas atau bahkan untuk
kepentingan tertentu saja. Untuk itulah akan dipastikan beberapa kali sebelum data
tersebut bisa naik menjadi sumber data sekunder yang baik untuk membantu analisis.
6.2.3 Dokumentasi
gambar, tabel, artikel, peraturan, rekaman video dan lain sebagainya yang didapatkan
dari sumber eksternal. Dokumentasi dari eksternal ini akan dapat dijadikan pelengkap
dari proses penelitian kali ini. Dengan cara seperti ini juga bisa menjadi jalan dalam
apabila sudah pernah dilakukan dokumentasi yang serupa atau bahkan dapat lebih
Untuk mendapatkan kelengkapan data atau suatu informasi yang sesuai dan
akurat dengan fokus penelitian, maka yang dijadikan tehnik pengumpulan data oleh
peneliti adalah tehnik wawancara. Rachmat Kriyantono (2006) dalam buku nya
a. Wawancara Pendahuluan
Diatas adalah beberapa jenis wawancara menurut Rachmat Kriyantono (2006) yang
bisa dipilih oleh peneliti untuk mengumpulkan data, disini penulis lebih memfokuskan
12
Teknik Praktis , Riset Komunikasi Rachmat Kriyantono (2006)