Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena pertolongannya penulisan
makalah yang berjudul “ SISTEM OTOT “ Makalah ini adalah hasil kerja Penulis yang
secara sadar membuat agar bisa berguna bagi siapapun terkusus bagi para mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) , Program Studi Pendidikan biologi dalam rangka proses
belajar mengajar kedepannya.
Makalah ini mungkin masih belum lengkap untuk itu Penulis mohon maaf apabila masih
terdapat sejumlah hal yang belum dimasukan sebagai bahan yang berjudul sesuai makalah ini,
Jadi usul, saran dan masukan sangat Penulis harapkan dari semuah pihak terutamah dari Bapak
Dosen supaya Penulis dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari.
Akhirnya Penulis ucapkan terima kasih dan harapan Penulis agar makalah ini bisa
berguna bagi para mahasiswa terkusus perogram studi Pendidikan biologi sebagai bekal
dikemudiaan hari.

Pematangsiantar, 14 oktober 2019

1
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.....................................................................
.......................1
DAFTAR
ISI...........................................................................
...............................2
BAB
I.............................................................................
.........................................3
PENDAHULUAN...................................................................
...............................3
A Latar
belakang......................................................................
.....................3
BAB
II............................................................................
.........................................5
PEMBAHASAN....................................................................
.................................5
A. pengertian
otot……………………..........................................................
5
B. bagian-bagian otot……...……………………………………...
…..........6
C. macam- macam
otot………………………..............................................6

2
D. cara kerja otot……………………………………………………………9
E. tipe serabut otot…………………………………………...……………10
F. perbedaan otot merah dan putih………………………………………..11
G. fungsi otot dalam tubuh manusia……………………………………….12
H. kontraksi dan relaksasi
otot………………..…………………………..13
I. kelainan otot……………………………………………………………15
BABIII........................................................................
...........................................15
PENUTUP.......................................................................
.......................................15
simpulan......................................................................
...........................................15
Daftar
pustaka.......................................................................
.................................16

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan
organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk bergerak
aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi,
aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot
adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil tersusun dari protein
kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin (Awik, 2004).

Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan
energi dari mitokondria di sekitar miofibril. Oleh karena itu, banyak jenis otot yang saling
berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari otot lurik, otot jantung, dan otot rangka. Ketiganya
mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula.
Otot merupakan suatu organ yang sangat penting bagi tubuh kita, karena dengan otot tubuh
kita dapat berdiri tegap. Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh kita
agar dapat bergerak. Otot merupakan alat gerak aktif, ini adalah suatu sifat yang penting bagi
organisme. Sebagaian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka yang menyebabkan dapat
bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak
yang tertentu.
Otot merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh.
Dalam tubuh kita terdiri dari bermacam-macam jenis otot serta mempunyai sifat dan cara kerja
sendiri-sendiri, untuk saling menujang agar kita dapat bergerak.
Daging merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari perubahan post mortem
(pascamerta) dari otot strip, otot yang membalut tulang rangka tubuh (skeletal), dikenal sebagai
jaringan muskuler. Jaringan muskuler merupakan jaringan yang sangat berkembang dan sangat
spesifik, dimana berlangsung perubahan energi kimia menjadi energi mekanik yang menjamin
penanganan dan pergerakan. Sistem ini yang menjamin metabolisme energetik jaringan muskuler
dan peranannya sangat besar terhadap warna, tekstur dan kompoisisi otot.
Sistem ini yang mempengaruhi secara langsung sedikit atau banyaknya terhadap
karakteristik organoleptik (sensorik) daging dan merupakan penanggung jawab yang besar pada
heterogenitas yang teramati pada tingkat sifat-sifat daging. Dengan demikian pengetahuan

4
tentang karakteristik otot melalui struktur dan sifat-sifat jaringan muskuler diperlukan dalam
pemilihan otot dan perlakuan optimal yang diterapkan pada otot.

BAB II
PEMBAHASAN

5
2.1 Pengertian Otot
Otot merupakan suatu organ atau alat yang dapat bergerak ini adalah sutau penting bagi
organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel sitoplasma ini
merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot yang
mendapatkan rangasangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel oto akan
memendekkan dirinya kearah tertentu.
Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas
biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah
miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks
, yaitu filamen aktin dan miosin. Pada saat berkontraksi, filameb-filamen tersebut saling
bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondriadi sekitar miofibil.
Terdapat pula macam-macam otot yang berbeda pada vertebrata. Yang pertama ialah otot
jantung, yaitu otot yang menyusun dinding jantung. Otot polos terdapat pada dinding semua
organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung). Kontraksi otot polos yang umumnya tidak
terkendali, memperkecil ukuran struktur-struktur yang berlubang ini. Pembuluh darah, usus,
kandung kemih dan rahim merupakan beberapa contoh dari struktur yang dindingnya sebagian
besar terdiri atas otot poos.
Sehingga kontraksi otot polos melaksanakan bermacam-macam tugas seperti meneruskan
makanan kita dari mulut ke saluran pencernaan, mengeluarkan urin, dan mengirimkan bayi ke
dunia. Otot kerangka, seperti namanya, adalah otot yang melengkat pada kerangka.
Otot ini dikendalikan dengan sengaja. Kontraksinya memungkinkan adanya aksi yang
disengaja seperti berlari, berenang, mengerjakan alat-alat, dan bermain bola. Akan tetapi, apabila
otot jantung, otot polos, ataupun otot kerangka atau lurik memeberikan suatu ciri, maka otot
tersebut merupakan alat yang menggunakan energi kimia dan makanan untuk melakukan kerja
mekanisme.

2.2 BAGIAN OTOT


Otot memiliki bagian-bagian, yaitu:

6
1. Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot.
2. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril
dan miofilamen berada.
3. Filamen
Tersusun atas dua macam dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan
filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot
dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
4. Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
5. Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofilamen
terbagiatas 2 macam, yakni :
a) Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b) Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan
miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein aktin
yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang
sedang bekerja.

2.3 Macam-Macam Otot


Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3(tiga) golongan yaitu :

2.3.1 Otot Polos

Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan,
dibagian tengan terbesar dankedua ujungnya meruncing. Otot polos memilki serat yang arahnya

7
searah panjang sel tersebut miofibril. Serat miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari
protein otot yaitu aktin dan miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg.
Walaupun tidur. Otot masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh
dalam, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran
pencernaan, takea, cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit,
saluran kelamin dan saluran ekskresi

Ciri-ciri otot polos adalah sebagai berikut :


1. Berbentuk gelendong
2. Satu sel pada masing-masing sel.
3. Tidak memiliki garis melintang.
4. Bekerja di luar kesadaran kita, sehingga disebut otak tak sadar.

Cara kerja otot polos :


Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek.
Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi terhadap berasal
dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah
kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.

2.3.2 Otot Lurik

Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di
pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya sel nya tidak

8
menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-serat lintang.
Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar.
Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang.
Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut panjang
yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis terang di selingi gelap yang
melintang(Ville,1984).
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik berada di bawah
kehendak kita. Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam kulit
seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang
mengelilingi mulut dan mata

Otot ini memiliki beberapa ciri diantaranya :


1. Sel otot lurik berbentuik silindris, memanjang dan mempunyai inti sel. Terlihat garis selang-
seling jika dilihat dengan mikroskop.
2. Otot ini bekerja dalam kendali pikiran dan kesadaran klita.Karenanya otot ini disebut otot
sadar.

Cara kerja otot lurik


Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan
berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh rangsangan daraf
sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya
bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau
perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan kelelahan.

2.3.3 Otot Jantung

9
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot lurik perbedaanya
ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain. Berciri merah khas dan tidak
dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk
percepat atau memperlambat kontraksi karena itu disebut otot tak sadar. Otot jantung di temukan
hanya pada jangtung (kor), mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi
otomatis dan gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot
jantung ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik.
Otot ini hanya terdapat pada otot jantung.Otot ini dikelompokkan tersendiri karena
perbedaan sifatnya denngan kedua kelompok yang lain. Dilihat dari struktur penampangnya,otot
jantung mmirip dengan otot lurik karena adanya warna gelap terang ddddi sepanjang otot
tersebut. Akan tetapi berbeda dengan otot lurik,otot jantung memiliki ssifat sebagaimana otot
polos yaitu: bekerja di luar kesadaran dan kontrol ppikiran kita.

2.4 Cara kerja otot


Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi dua macam. Adapun #2 cara kerja pada
otot dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Otot sinergis

10
Otot sinergis adalah adalah otot-otot yang saling bekerja sama, artinya adalah otot-otot tersebut
berkontraksi dan berelaksasi bersama-sama. Otot sinergis terdapat pada beberapa organ sebagai
berikut :
a. Otot-otot antar tulang yang bekerja sama ketika menarik napas.
b. Otot pronator yang menyebabkan gerak pronasi (menelungkupkan telapak tangan), saat tulang
pengumpil dan tulang hasta dalam keadaan sejajar.
c. Otot supinator yang menyebabkan gerak supinasi (menengandahkan telapak tangan), saat
tulang hasta dan pengumpil dalam keadaan menyilang.

2. Otot antagonis
Otot antagonis adalah dua otot yang bekerja berlawanan. Artinya adalah apabila yang satu
berkontraksi, maka otot yang lain melakukan relaksasi. Otot antagonis terdapat pada otot bisep
dan otot trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung tendon (hubungan antara tulang
dan otot) dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga
ujung tendon dan terletak di lengan atas bagian belakang.

2.5 Tipe Serabut Otot

a. Otot Merah
Ø Ukuran syaraf kecil
Ø Diameter kecil
Ø Syaraf motor lambat
Ø Timbunan glikogen rendah
Ø Timbunan Trigliserida tinggi
Ø Kekuatan kontaraksi rendah
Ø Waktu kontraksi lambat
Ø Produksi tenaga rendah
Ø Efisiensi energi tinggi
Ø Daya tahan tinggi

b. Otot Putih

11
Ø Ukuran Syaraf motor besar
Ø Diameter besar
Ø Syaraf motor cepat
Ø Timbunan Glikogen tinggi
Ø Timbunan Trigliserida menengah
Ø Kekuatan kontraksi tinggi
Ø Waktu kontraksi cepat
Ø Waktu relaksasi cepat
Ø Produksi tenaga tinggi
Ø Efisiensi energi rendah
Ø Daya tahan rendah
Ø Banyak mengandung protein

2.6 Perbedaan Otot Merah Dan Otot Putih


a. Otot Merah
1. Otot merah tidak cepat lelah karena system pembuluh darah dan kapiler yang lebih luas untuk
menyediakan sejumlah oksigen ekstra yang mana oksigen ini digunakan dalam metabolisme
oksidatif sebagai sumber energi otot yang berarti mengkombinasikan oksigen dengan berbagai
bahan makanan seluler untuk membebaskan ATP, separuh dari energi ini dapat datang dari
glikogen dan juga pada otot merah terjadi peningkatan hebat pada jumlah mitokondria yang akan
membantu dalam metabolisme oksidatif tingkat tinggi sehingga dalam hal ini oksigen selalu ada
dalam proses metabolisme oksidatif sehingga otot tidak cepat lelah.
2. Otot merah lambat berkontraksi karena memiliki dominasi serat-serat kecil lambat, juga karena
otot lambat bekerja (kontraksinya jauh lebih lama) sehingga dalam pemulihan energi pada waktu
kontraksi, otot harus melewati beberapa mekanisme pemulihan energi diantaranya metabolisme
oksidatif yang berlangsung kontinyu.
3. Otot merah mampu beroksidasi karena terdapat sejumlah besar mitokondria, pembuluh kapiler
dan mioglobin.

b. Otot Putih

12
1. Otot putih cepat lelah karena kebalikan dari otot merah yang tidak menggunakan oksigen dalam
melepaskan ATP sehingga hasil metabolismenya berupa asam laktat dalam jumlah lebih besar
yang menghalangi fungsi otot sehingga otot cepat lelah
2. Otot putih cepat berkontraksi karena memiliki banyak serat cepat yang berupa serat-serat besar
untuk kekuatan kontraksi yang besar, juga karena adanya reticulum serkoplasma yang luas
sehingga dapat dengan mudah melepas ion-ion Ca yang memulai kontraksi otot
3. Otot putih tidak mampu beroksidasi karena otot putih digunakan untuk mengeluarkan energi
dengan cepat dan kuat sehingga tidak memiliki kemampuan untuk beroksidasi.

2.7 Apa Fungsi Otot Dalam Tubuh Manusia


Otot-otot dalam tubuh manusia melakukan beberapa fungsi penting. Fungsi utama mereka
adalah gerakan, baik sengaja dan tidak sengaja, dan mereka juga mendukung tubuhnya,
membantu menjaga postur. Sehat, otot yang kuat juga menstabilkan tubuh banyak sendi dan
menentukan kekuatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi tambahan adalah untuk menghasilkan
panas sebagai produk sampingan dari proses lainnya.
Fungsi yang paling jelas dari otot adalah gerakan. Gerakan volunter melibatkan upaya
sadar pada bagian dari individu, dan contoh-contoh meliputi berjalan, membungkuk, memutar,
dan mengangkat. Hal ini juga termasuk gerakan motoriknya, seperti menulis atau memainkan
alat musik. Jenis otot biasanya bertanggung jawab untuk gerakan volunter disebut skeletal, itu
adalah otot lurik yang memiliki penampilan terbalut atau bergaris di bawah mikroskop. Otot
rangka yang melekat pada tulang dan menghasilkan gerak dengan kontraksi, atau pengetatan, dan
relaksasi.
Jenis lain dari gerakan tidak disengaja, dan itu terjadi secara otomatis. Contoh termasuk
pernapasan, gerakan makanan melalui sistem pencernaan, dan detak jantung. Pergerakan ini
terjadi tanpa usaha dari individu, dan banyak dari mereka mempertahankan hidup dan
melanjutkan jika seseorang sedang tidur atau tidak sadar. Berbagai sinyal mengendalikan
tindakan disengaja, dan otot-otot yang melakukan gerakan-gerakan ini sering polos di alam,
kecuali untuk otot jantung lurik.
Fungsi lain dari otot-otot dalam tubuh manusia adalah dukungan. Otot rangka terus bekerja
untuk mendukung tubuh dan membantu untuk mempertahankan postur, apakah seseorang duduk
atau berdiri. Otot-otot ini juga mendukung, menstabilkan, dan memperkuat sendi dengan

13
memegang tulang dalam posisi yang tepat, terutama di daerah di mana bagian-bagian dari sendi
tidak cocok bersama erat, seperti bahu dan pinggul. Otot rangka juga sangat penting dalam
menentukan kekuatan tubuh secara keseluruhan dan kemampuan untuk melakukan berbagai
tugas fisik. Mempertahankan otot yang kuat sangat membantu untuk kesehatan umum dan
kesejahteraan.
Otot-otot juga penting untuk pemeliharaan suhu tubuh yang benar. Ketika otot
mengkonsumsi nutrisi untuk memberikan tenaga untuk gerakan, sebagian energi menciptakan
panas-diperkirakan sebanyak 75% dari energi yang dihasilkan lolos dengan cara ini. Menimbang
bahwa otot rangka terdiri dari persentase besar dari total massa tubuh, jumlah panas yang
dihasilkan adalah signifikan dan memainkan peran penting dalam mempertahankan suhu yang
sehat.

2.8 KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT


Tahap-tahap kontraksi dan relaksasi otot
1. Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf mengeluarkan sinyal
kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel saraf dan sel otot.
2. Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein reseptor yang ada di
membrane plasma sel otot (sarkolema) dan menimbulkan potensial aksi di sel otot.
3. Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan masuk ke sel melalui
T-tubule.
4. Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium (sarcoplasmic reticulum).
5. Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana aktin dan miosin
berada.
6. Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di daerah lekukan
filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin di mana miosin dapat
membentuk crossbrigdes.
7. Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan menggeser tropomiosin
keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan aktin-miosin.
8. Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran crossbrigdes. Dan kemudian otot
berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.

14
9. Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada di retikulum
sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.
10. Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.
11. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan aktin-miosin di
filamen aktin.
12. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka tidak
ada crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.
Semua aktivitas di atas memerlukan energi. Otot menggunakan energi dalam bentuk ATP.
Energi dari ATP dipakai untuk mengulang kembali dari awal kepala crossbridges miosin dan
melepaskan filamen aktin. Dan untuk menghasilkan ATP, otot melakukan hal berikut:
1. Memecah fosfokreatin (bentuk penyimpanan fosfat berenergi tinggi) dan menambahkan fosfat
pada ADP untuk membentuk ATP.
2. Melakukan respirasi anaerob, menghasilkan asam laktat dan membentuk ATP.
3. Melakukan respirasi aerob, memecah glukosa, lemak, dan protein dalam suasana
O2 menghasilkan ATP.

2.10 Kelainan otot


Menurut Sudjino (2003) Kelainan otot dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut :
1. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan
kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.
2. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada otot
anak-anak.
3. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih
kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.
4. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan
usus melorot masuk ke rongga perut.
5. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.
6. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri tetanus.

15
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot
rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut
setelah mendapat rangsangan.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang
ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat
kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini
adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk
(lihat cara pergerakan amuba). Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang
panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek.
Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi).
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang
relatif dari filament-filamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin
terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah
banyak. Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer,
yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H, selain itu filamen myosin letaknya menjadi
sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang
sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk
membentuk komplek aktin-miosin.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://www.sorana-id.com/2012/10/makalah-sistem-otot-manusia.html
http://www.sridianti.com/apa-fungsi-otot-dalam-tubuh-manusia.html

http://www.scribd.com/doc/83802788/Sistem-Alat-Gerak-Otot-pada-Manusia

Fictor F. 1996. Sistem Otot pada Manusia. Online.


http://rudyregobiz.wordpress.com/2009/11/25/sistem-otot-pada-manusia.

Hadisusanto. 1987. Sistem Alat Gerak Otot. Online.


http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/04/sistem-alat-gerak-otot-pada-manusia.

17

Anda mungkin juga menyukai