Anda di halaman 1dari 2

BAB 6

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan Daerah Penelitian

Beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai penutup dalam bab ini antara
lain :

1. Berdasarkan Fisiografi Jawa Barat Menurut Van Bemmelen 1949, daerah


penelitian termasuk kedalam Zona pegunungan selatan.
2. Berdasarkan pembagian kelas lereng (Van Zuidam, 1985) daerah
penelitian terbagi menjadi 6 satuan :

A. Satuan Lereng Datar – Hampir Datar (0 – 2 %)

B. Satuan Lereng Agak Miring (2 – 7 %)

C. Satuan Lereng Miring (7 – 15 %)

D. Satuan Lereng Agak Curam (15 – 30 %)

E. Satuan Lereng Curam (30 – 70 %)

F. Satuan Lereng Sangat Curam (70 – 130 %)

3. Sungai yang mengalir berpola :


A. Pola aliran sungai Dendritic

B. Pola aliran sungai Rectangular

4. Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda disusun oleh :

A. Formasi Jampang , Breksi gunungapi, lava dan tufa bersusunan


andesit basal, batupasir tufaan dengan sisipan batupasir,
batulanau, batulempung dan batugamping (Tomj)

43
B. Batugamping Kalipucang, Batugamping koral, pejal dan berongga
di beberapa tempat perlapisan; tersingkap di bukit kecil-kecil
yang terserak (Tmkl).
C. Formasi Bentang, Batupasir tufaan, batupasir, batupasir
gampingan, konglomerat, breksi gunungapi, tufa, batulempung,
breksi tufa, breksi gampingan, batugamping, batulempung sisipan
lignit (Tmpb).
D. Hasil Gunungapi Muda, Breksi gunungapi, lahar dan tufa
bersusunan andesit sampai basal, dari galunggung (Qvg).
E. Aluvium, Lempung, lanau, pasir, bongkah, diendapkan di daerah
banjir sungai besar (Qa).

5. Berdasarkan hasil studi dari interpretasi peta topografi, maka ada unsur
struktur yang berkembang pada daerah penelitian berupa kekar dan
patahan.

6. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai sejak Oligosen sampai


Holosen.

44

Anda mungkin juga menyukai