Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-NYA,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini..Kami menyadari bahwa dalam proses
penulisan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Sofiantiningsih selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi Bisnis
2. Ibu dan ayah tercinta untuk setiap tetesan keringat dan curahan perhatian dan pengorbanan serta
lantunan doa yang teruntai dalam setiap sholat yang telah mengukir cita dan cinta dihatiku.
3. Para sahabat kami atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya selama ini, sehingga kami dapat
merasakan indahnya arti sebuah persahabatan.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada kami, semoga mendapatkan balasan
dari Allah SWT sebagai amalan yang diperhitungkan dan mendapat imbalan yang jauh berharga.
Di dalam penyusunan Makalah ini, penulis menyadari dengan sepenuh hati akan kurang
sempurnanya Makalah ini, mengingat tingkat kemampuan serta pengalaman penulis belum luas.
Namun demikian, penulis akan berusaha keras untuk menyusun Makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.
Terimakasih.

Bandung, 1 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Daur Hidup Organisasi............................................................................
B. Tahap tahap Perkembangan.......................................................................................
C. Mempertahankan Stabilitas Organisasi Pada Posisi Puncak (Prime)....................
D. Faktor-faktor Perubahan Organisasi………………………………………………
E. Jenis Perubahan Organisasi………………………………………………………...
F. Langkah Komprehensif dalam Proses Langkah Komprehensif dalam Proses
Perubahan……………………………………………………………………………
G. Hambatan untuk Perubahan……………………………………………………….

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah organisasi lahir ketika beberapa individu dan entrepreneur yang terpanggil
mengetahui dan kemudian mengambil manfaat dari adanya peluang dalam menggunakan keahlian
dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai. Mereka menaklukkan peluang tersebut dengan
mendirikan sebuah organisasi untuk menghasilkan sesuatu, baik berupa produk atau jasa. Peluang
tersebut perlu dimana dan dipelihara dengan baik, jika menginginkan kelangsungan atau
sustainabilitas dari masa hidup organisasi tersebut.
Organisasi yang telah berhasil mengatasi keunikan lingkungannya akan mampu menarik
sumberdaya dalam menghadapi berbagai permasalahan sebagai upaya mempertahankan
pertumbuhan dan daya tahannya. Permasalahan pertama yang dihadapi adalah bertahan dari
kerentanan kelahiran organisasi (organizational birth). Permasalahan lain timbul pada saat
organisasi tumbuh, dan ketika organisasi dewasa, permasalahan-permasalahan tersebut harus
dikelola untuk menghindari awal kemunduran atau kematian.
Keempat prinsip tahapan dari kehidupan organisasi adalah kelahiran, pertumbuhan,
kemunduran dan kematian. Organisasi melewati tahapan-tahapan ini berbeda-beda dan
mungkin saja sebagian organisasi tidak mengalami semua tahapan ini. Lebih jauh lagi, beberapa
organisasi langsung menuju kematian dari tahap kelahiran tanpa mengalami tahapan pertumbuhan.
Beberapa organisasi lainnya menghabiskan banyak waktu pada tahapan pertumbuhan, dan
beberapa pengamat telah mengidentifikasi bahwa ada beberapa sub-tahapan pertumbuhan dimana
organisasi harus mampu mengatasinya. Begitupun, ada beberapa sub-tahapan dalam kemunduran.
Beberapa organisasi yang berada dalam kemunduran dengan cepat mengambil langkah-langkah
perbaikan dan melakukan penataan ulang.
Organisasi juga menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak selalu harus terus tumbuh.
Beberapa organisasi harus berhenti tumbuh dan banyak diantaranya mengalami penurunan. Salah
satu aspek tersulit adalah melakukan rasionalisasi atau memberhentikan karyawan. Cara
bagaimana organisasi mengelola permasalahan yang dihadapi menentukan apakah organisasi itu
dapat maju ke tahapan berikutnya dalam daur hidup organisasi dan apakah organisasi itu akan
mampu bertahan dan memperoleh kesejahteraan atau gagal dan kemudian mati.
Berkenaan dengan hal-hal tersebut, maka tulisan ini akan membahas tentang pertumbuhan
organisasi, tahapan-tahapan daur hidup organisasi, penurunan organisasi .

B. Rumusan Masalah

 Pengertian dari Daur Hidup Organisasi


 Tujuan dari Daur Hidup Organisasi
 Tahap tahap dari Daur Hidup Organisasi
 Manfaat dari Daur Hidup Organisasi
C. Tujuan Penulisan

 Mengetahui pengertian dari daur hidup organisasi


 Memahami tujuan dari daur hidup organisasi
 Mengetahui tahap tahap daur hidup organisasi
 Mengetahui manfaat dari daur hdiup organisasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Daur Hidup Organisasi

(Adizes, 1996) Siklus hidup organisasi adalah suatu tahapan perkembangan yang dialami
oleh setiap organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalahmasalah transisi serta implikasi yang
mengikuti dari setiap perkembangan tersebut. Seperti juga kehidupan organisme, pertumbuhan dan
kemunduran setiap organisasi terutama disebabkan oleh dua faktor yaitu fleksibilitas dalam
merespon setiap perubahan lingkungan dan “kekakuan” (controllability) dalam merespon setiap
perubahan
Terdapat beberapa tahapan dalam siklus hidup organisasi, yaitu:

 · Organizational birth (kelahiran organisasi), dengan memanfaatkan keahlian dan


kompetensi, beberapa orang kemudian dapat menciptakan nilai/ value sehingga dapat
disebut lahirlah sebuah organisasi. Menciptakan nilai, misalnya menemukan cara baru
untuk dapat meraih pasar. Contohnya, kita menjual produk yang sama, tetapi harga lebih
murah, kita membuat kue yang memiliki cita-rasa lezat yang tidak sama dengan
perusahaan sejenis. Contoh tersebut menunjukkan strategi yang dipilih seperti penawaran
harga yang lebih rendah dari pesaing (low-cost business) dan penawaran produk yang
berbeda dari pesaing (differentiation).
 · Organizational growth (pertumbuhan organisasi), yaitu organisasi yang
mengembangkan keahlian dan kompetensinya. Banyak cara yang dilakukan agar dapat
tumbuh seperti meniru strategi, struktur, dan budaya organisasi yang telah sukses
sebelumnya.
 · Organizational decline (penurunan organisasi), yaitu suatu organisasi yang gagal
dalam mengantisipasi, mengenal, menghindari, menetralisir, atau menyesuaikan diri
dengan tekanan eksternal dan internal yang mengancamnya.
 · Organizational death (organisasi yang mati), yaitu organisasi yang tidak bisa lagi
beroperasi dan beraktifitas lagi. Hal seperti ini sebenarnya yang harus dihindari dari suatu
organisasi.

Sebagai contoh:
Dalam sebuah bisnis, seseorang menciptakan suatu inovasi yang tentunya dapat mengembangkan
bisnisnya. Tetapi dalam bisnis bisa saja mengikuti siklus hidup organisasi dalam proses
perkembangannya. Contohnya pada bisnis bolu lapis talas khas Bogor, dalam proses produksi dan
pemasaran tentunya terjadi pasang surut, apalagi sudah banyak bermunculan berbagai usaha yang
menjual produk bolu lapis talas yang sama.

 · Pada tahap awal yaitu organizational birth, produk bolu talas memang sudah banyak,
namun kita sebagai pembisnis yang kreatif, harus bisa membuat inovasi baru dengan bolu
talas, seperti membuat bolu talas dengan rasa baru atau birthday cake dengan bahan talas
sehingga dapat menarik pelanggan yang penasaran dengan produk baru yang telah dibuat.
 · Pada tahap kedua yaitu organizational growth, proses pemasaran atau produksi tidak
hanya disatu tempat, tetapi mulai membuka cabang-cabang atau membuka outlet di kota-
kota lain, sehingga masyarakat di kota lain dapat merasakan bolu talas. Dan dengan cara
seperti itu dihaapkan dapat menambah penggemar bolu talas.
 · Tahap ketiga yaitu organizational decline, dalam proses ini, biasanya organisasi atau
bisnis mengalami penurunan dalam produksi dan pemasaran, hal tersebut dikarenakan
beberapa faktor yaitu pelanggan yang mulai bosan atau adanya pesaing-pesaing baru
yang bermunculan. Pada tahap ini siklus mulai menurun.
 · Tahap terakhir yaitu organizational death, biasanya bisnis yang dijalani sudah mulai
menurun bahkan mulai bangkrut dikarenakan kalah saing dengan pesaing-pesaing baru
yang bermunculan, pada tahap ini harus dihindari dengan cara membuat inovasi yang
lebih baru lagi dari produksi bolu talas.

B. Tahap-tahap Perkembangan

Tahap-tahap Perkembangan (Siklus) Organisasi Ichak Adizes ( 1989) menguraikan tiga


tahapan utama yaitu;
 Tahap pertumbuhan (growing stages) yang meliputi masa pengenalan (courtship),
masa bayi (infancy), dan masa kanak-kanak (go-go)
 Masa ”coming of age” yang meliputi masa kedewasaan (adolescence) dan masa
puncak/ keemasan (prime)
 Tahap Penurunan (aging organizations) yang meliputi masa kemapanan (stable
organizations), masa aristokrasi (aristoccracy), masa birokrasi awal (early
bureaucracy) dan masa birokrasi dan mati (bureaucracy and death).

Dari sembilan tahapan yang dirinci di atas dalam tulisan ini yang akan diuraikan
hanya 7 (tujuh) tahap yang paling penting.

 Masa Pengenalan ( Courtship) Ciri utama organisasi pada masa pengenalan


adalah, banyaknya ide atau gagasan yang ingin diwujudkan, meskipun organisasi
belum berdiri. Banyak sekali gagasangagasan tentang masa depan, tanpa adanya
kegiatan yang nyata. Karenanya pada tahap ini antusiasme sangat tinggi dan
ketertarikan secara emosional. Antusiasme dan ketertarikan secara emosional
yang sangat tinggi itulah yang membangkitkan komitmen Perkembangan dalam
masa pengenalan menunjukkan ciri-ciri normal yaitu; apabila komitmen disertai
dengan uji kenyataan secara realistis dan risiko diperhitungkan secara moderat.
Sedangkan ciri-ciri abnormal yaitu gagasan tidak diuji secara realistis dan sesuai
dengan kenyataan dan risiko tidak diperhitungkan secara moderat Gagasan-
gagasan yang tidak realistis dan berisiko tinggi, memungkinkan organisasi hanya
berwujud dalam gagasan dan angan-angan. Dalam bahasa yang lain, organisasi
akan mengalami ”keguguran” sebelum lahir.
 Masa Bayi (Infant Periode) Gagasan-gagasan dan ide yang dibangun pada tahap
pengenalan apabila disertai kemampuan untuk mewujudkannya merupakan siklus
awal dari kehidupan organisasi. Tentu saja tidak semua gagasan dapat
diwujudkan, karena hal itu berkaitan langsung dengan ketersediaan dan
kemampuan sumberdaya organisasi, baik sumberdaya manusia (SDM) maupun
sumberdaya lainnya. Meskipun risiko telah diperhitungkan secara moderat,
organisasi pada tahap awal membutuhkan kerja keras dan aktivitas-aktivitas
berkelanjutan yang dilakukan oleh pendiri atau penggagas. Satu hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa pada tahap ini aktivitas organisasi masih bertumpu
pada pimpinan atau pendiri (baik dalam komitmen maupun dalam pengambilan
keputusan). Oleh karenanya sistem dan prosedur masih sederhana, pengelolaan
serta struktur hirarkinya sempit. Tanpa komitmen dari pendiri untuk memberikan
”kasih sayang” kepada organisasi (dalam bentuk perhatian, tenaga, bahkan uang),
maka organisasi akan mati dikala masih bayi (infant mortality)

 Masa Anak-Anak (Go-Go) Organisasi yang berhasil mewujudkan gagasan dalam


bentuk yang nyata dianggap telah melewati masa awal. Dalam jumlah terbatas,
ide-ide dapat dilaksanakan dan mulai menunjukkan aktivitas walaupun dalam
skala terbatas. Keberhasilan dalam masa ini akan mendorong pendiri untuk
memperbanyak ide dan mencoba untuk mewujudkan setiap ide yang muncul
dalam angan-angan. Akhirnya banyak sekali ide yang ingin direalisasikan. Setiap
peluang dan kesempatan ”disambar” tanpa memperhitungkan kekuatan
sumberdaya organisasi, tanpa menentukan skala prioritas, karena semua adalah
prioritas. Akibatnya banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan pada saat
bersamaan. Sindrom ”go-go” adalah semua ingin digarap, persis seorang anak
yang selalu melahap apa saja yang ditemukan, tak perduli makanan atau bukan.
Organisasi dikendalikan oleh setiap ”temuan” peluang, bukan organisasi yang
mengendalikan peluang. Siklus Hidup Organisasi : Suatu Analisis Perkembangan
Organisasi
 Masa Dewasa Organisasi yang berhasil melewati masa Go-Go yaitu yang secara
selektif memilih peluang - bidang untuk digarap - dikerjakan, apakah melalui
penetapan skala prioritas secara seksama, pilihan yang paling realistis atau secara
radikal mengganti tujuan, menetapkan kembali ”visi” dan ”misi” organisasi.
Organisasi yang berhasil melewati masa ini telah mencapai kedewasaan yang
dicirikan berfikir dan bertindak realistis serta bekerja dalam level risiko yang
moderat. Tentu saja penggantian tujuan ini membutuhkan perenungan,
pemikiran, waktu, memerlukan refleksi. Risikonya, pada saat orang bertempur
memperebutkan berbagai peluang untuk dikerjakan, masuk dalam bidang-bidang
garapan, organisasi ini masih berasik-asik dengan program rekayasa ulang atau
jargon-jargon reformasi. Oleh karena itu, refleksi dan perumusan penggantian
tujuan harus dilaksanakan secara seksama, agar momentum tidak hilang dan
organisasi mengalami penurunan atau ”penuaan” dini (premature aging), dalam
arti organisasi belum sampai kepada visi dan misi yang diimpikan, komitmen dan
sumberdaya sudah berkurang dan tidak efektif lagi untuk berjuang, akhirnya
organisasi mengalami penuaan dini (Premature Aging)

 Masa Puncak Organisasi Organisasi yang berhasil melewati masa dewasa akan
mencapai masa puncak organisasi. Hal ini ditandai dengan sasaran-sasaran yang
secara realistis ditetapkan berhasil dicapai dengan baik. Organisasi dapat
dikendalikan dengan baik karena sistem dan prosedur, serta mekanisme
pengambilan keputusan telah tersusun dengan baik serta diterapkan secara
konsekwen. Kendati, organisasi secara ketat menjalankan sistem dan prosedur,
organisasi tetap fleksibel dalam arti masih mampu mengadopsi berbagai
perubahanperubahan yang terjadi di lingkungan. Oleh karena itu tahap ini disebut
pula sebagai tahap Go-Go kedua atau second birth new infant. Organisasi secara
agresif mencari berbagai peluang dan kesempatan untuk memperluas usaha dan
diversifikasi berbagai bidang usaha), namun dibarengi dengan perhitungan dan
prediksi secara ketat dan pengendalian dalam implementasinya.

 Masa Stabilitas Organisasi Apabila organsisasi secara konsisten mampu


mempertahankan masa puncak selama beberapa periode tertentu, maka dapat
dikatakan bahwa organisasi itu mengalami atau berada pada posisi kestabilan.
Tentu saja pada tahap ini banyak sekali ”godaan” dan tantangan yang muncul
secara internal maupun eksternal
 Masa Penurunan dan Kematian Organisasi Secara internal godaan yang muncul
adalah munculnya rutinitas pekerjaan sehingga mematikan kreativitas dan
inovasi. Setiap gagasan atau inovasi muncul selalu akan mengganggu kestabilan.
Jargon ” jangan mengganggu suasana yang sudah kondusif” merupakan senjata
untuk mematikan setiap inovasi dan kreativitas. Jika situasi ini terus berlanjut,
maka lama kelamaan akan memunculkan kubukubu yang saling berseberangan,
atau bahkan saling bermusuhan secara terangterangan maupun sembunyi-
sembunyi (konflik). Dari segi analisa struktur organisais, konflik merupakan
suatu ciri dimana struktur yang ada sudah tidak efektif atau deficiency ( Daft,
1992) daManakala ini terjadi, maka suasana saling curiga-mencurigai akan
terjadi. Setiap orang selalu berancang-ancang untuk menjatuhkan lawan
konfrontasinya secara fisik (memecat, merumahkan) maupun secara mental
psikologik dengan memainkan berbagai kartu truf masing-masing dengan
mencari kelemahan pihak lainnya. Semua daya upaya difokuskan kepada usaha-
usaha untuk menjatuhkan lawan. Sementara implementasi tujuan-tujuan
organisasi menjadi terbengkalai. Akhirnya ketika organisasi menghadapi
masalah, yang terjadi adalah saling menyalahkan, bukan mencari penyebab dan
solusi untuk memecahkan masalah. Karena organisasi terus menerus dilanda
konflik, sementara pelayanan atau implementasi organisasi menjadi terabaikan,
maka yang mengemuka dalam organisasi adalah kepentingan-kepentingan politik
dari masing-masing pihak yang bertikai. Komitmen yang semula dibangun pada
tahap awal pendirian organisasi, tidak ada lagi. Banyak anggota organisasi yang
exodus keluar atau mengundurkan diri (exit) (Hirschman, 1970). Jika para
anggota organisasi yang exodus, atau jika pun bertahan namun komitmen sudah
tidak ada lagi sebagai pemersatu gerak langkah tujuan organisasi, maka pada saat
itu organisasi, kendati secara formal masih berdiri, secara riil sudah mati.

C. Mempertahankan Stabilitas Organisasi Pada Posisi Puncak (Prime)

Masa penurunan atau penuaan (aging) dan atau masa kematian organisasi harus
dihindari atau dengan kata lain bagaimana caranya agar organisasi tetap berada paa posisi
puncak atau stabil. Proses penurunan organisasi ditandai dengan ketidakmampuan
organisasi dalam menangani berbagai masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu
organisasi perlu melakukan peremajaan (rejuvenation) untuk mengembalikan organisasi
ke posisi puncak dan tetap bertahan di sana. Kunci sukses untuk mengatasi masalah
tersebut bukan dengan mengurangi masalah, tetapi memusatkan perhatian pada masalah
organisasi yang muncul saat itu. Oleh karena itu ketika organisasi mencapai tahap
perkembangan atau posisi puncak, perhatian harus diberikan kepada hal-hal yang akan
menyebabkan organisasi mengalami penurunan atau penuaan (aging).
Kendati penurunan atau penuaan merupakan suatu proses, pada organisasi hal
tersebut dapat dihindari, sehingga organisasi dapat terus bertahan pada posisi puncak dan
secara terus-menerus meremajakan diri.
Secara ringkas bagaimana cara mempertahan organisasi pada posisi puncak antara
lain sebagai berikut;
1. Sadari bahwa organisasi senantiasa akan berhadapan dengan masalah.
Masalah dalam organisasi adalah hal yang normal Organisasi yang tidak
mempunyai masalah adalah organisasi yang tak mengalami perubahan,
dan itu hanya jika organisasi itu telah mati. Mengelola organisasi berarti
secara terus menerus memecahkan masalah

2. Dalam organisasi dikenal masalah yang normal dan abnormal. Masalah


yang normal adalah masalah yang dapat dipecahkan dengan mengunakan
energi internal yang dimiliki organisasi. Masalah menjadi abnormal,
apabila energi internal tidak mampu mengatasinya dan membutuhkan
intervensi atau energi dari luar.

3. Kenali dan waspadai ciri-ciri organisasi yang sedang mengalami


penurunan atau penuaan dengan mencermati ciri-ciri atau tanda-tanda
organisasi yang sedang mengalami hal tersebut.

4. Dengan mengenali dan menyadari tanda-tanda tersebut, pimpinan


organisasi harus segera melakukan spin off new infant organizations yaitu
dengan mengarahkan kembali organisasi ke ciri masa-masa puncak.

5. Spin off ini dapat dilakukan dalam bentuk penyegaran (refreshing)


organisasi, peningkatan kemampuan (up-grading) personal organisasi,
membangun kembali visi baru organisasi (rebuilding a new vision of
organization), menegaskan kembali komitmen anggota organisasi.

D. Faktor-faktor Perubahan Organisasi

 Faktor Ekstern
penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya
dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena
lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk
faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
 Faktor Intern
penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang
dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
•Problem hubungan antar anggota
•Problem dalam proses kerja sama
•Problem keuangan

E. Jenis Perubahan Organisasi

a) Perubahan Terencana Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan


diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari
peristiwa di masa mendatang.
b) Perubahan Reaktif Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap
peristiwa ketika muncul.

F. Langkah Komprehensif dalam Proses Langkah Komprehensif dalam Proses


Perubahan

1. Mengenali kebutuhan akan perubahan


2. Menetapkan tujuan perubahan 3. Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya
dilakukan perubahan 4. Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
5. Merencanakan implementasi untuk perubahan
6. Mengimplementasikan perencanaan perubahan
7. Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut

G. Hambatan untuk Perubahan

a) Konflik dan Kekuasaan Perubahan


Pada umumnya bermanfaat, namun ketika perubahan menyebabkan konflik
organisasi dan persaingan kekuasaan, suatu organisasi seringkali menghindari adanya
perubahan tersebut. Konflik antara kedua fungsi akan menghambat proses perubahan dan
barangkali mencegah adanya perubahan itu sendiri.

b) Perbedaan dalam Fungsional Orientasi Perbedaan


Dalam orientasi fungsional adalah halangan utama yang lain untuk berubah dan
salah satu sumber akan kelesuan organisasi. Perbedaan fungsi dan divisi
seringkali dipandang sebagai sumber masalah yang berbeda pula, sebab mereka
melihat masalah utama penyebabnya dari sudut pandang mereka sendiri.

c) Budaya Organisasi
Nilai dan norma-norma di dalam budaya organisasi dapat menjadi sumber
resistansi untuk berubah. Jika perubahan organisasi mengganggu nilai dan norma-
norma yang dibenarkan dan memaksa orang-orang untuk merubah apa yang
mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukan itu, budaya organisasi akan
menyebabkan resistansi untuk berubah. Kadangkadang, nilai dan strategi baru
diperlukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Deskripsi tentang siklus hidup organisasi dengan analogi makhluk hidup memberikan
suatu wacana dan pengetahuan bahwa pada dasarnya organisasi mengalami perkembangan,
dimana setiap perkembangan akan memunculkan masalah dan tantangan tersendiri bagi
pengelola organisasi. Inspirasi yang dapat ditarik adalah bagaimana mengelola organisasi dengan
baik dengan mengenali tanda-tanda yang akan membawa kepada kemunduran organisasi pada
setiap tahap perkembangan. Dengan mengenali tanda-tanda yang negatif pimpinan organisasi
dapat melakukan perbaikan (treatment) sehinga organisasi dapat terus bertahan dan berkembang
sesuai dengan cita-cita awal
B. Saran
Sebelum kita berniat mendirikan suatu bentuk organisasi, ada baiknya kita mempelajari
dahulu karakteristik, aturan serta pengelolaannya supaya tidak terjadi kesalahan yang dapat
merugikan kita sendiri. Lakukanlah penelitian terhadap suatu bentuk organisasi yang ingin kita
bangun supaya apa yang kita cita-citakan terhadap usaha itu dapat terealisasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 1998. Organizational Theory and Design. Sixth Edition. South-Western College
Publishing, United States of America.

Djohanputro, Bramantyo. 2004. Restrukturalisasi perusahaan berbasis nilai. Jakarta : PPM.

Herbert G.H., G. Ray Gullet, terjemahan oleh G. Kartasapoetra, (1987), Organisasi : Teori dan
Perilaku, PT. Bina Aksara, Jakarta.

Hodge, Billy J, William P. Anthony, (1991), Organization Theory, A Strategic Approach, Fourth
Edition, Prentice Hall, Inc, United State of America.

Jones, Gareth R. 1994, Organization Theory, Text and Cases, Second Edition. Addision-Wesley
Longman Publishing Company, Inc, Unitet State of America.
Jones, Gareth R. 1998. Organizational Theory, Text and Cases. Second Edition.

Addison-Wesley Longman Publishing Company, Inc. United States of America.


Daur Hidup Organisasi
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU
ADMINISTRASI BISNIS OLEH DOSEN :
DRA. HJ. SOFIANTININGSIH, M.Si

OLEH : KELOMPOK 3
GEBY JESSICA (19.03.008)
AMELIA FARHATI (19.03.046)
ARISTAWIDYA ARUNDARI (19.03.047)
EMILLE KHOIRUNISA (19.03.052)
SUCI DANNINGRUM (19.03.063)

AKADEMI SEKRETARI DAN MANAJEMEN TARUNA BAKTI


JL. L. L. R.E. MARTADINATA NO.93-95, KOTA BANDUNG, JAWA BARAT 40115
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai