Anda di halaman 1dari 23

7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan merupakan peristiwa yang bermula dari adanya

konsepsi (pembuahan) antra sperma dan ovum, kemudian berakhir dengan

permulaan persalinan. Sel telur (ovum) yang dibuahi akan berkembang

menjadi bakal embrio (janin), kemudian akan menjalani pembelahan

sampai menjadi embrio. Bakal janin akan menempel di selaput lendir

rahim (endometrium) yang terletak di rongga rahim. Berhentinya

menstruasi adalah gejala awal timbulnya kehamilan. Masa kehamilan di

hitung mulai hari pertama siklus menstruasi dan berlangsung selama kira-

kira 28 hari. Pada sekitar hari ke lima dalam siklus, sebuah ovum yang ada

dalam folikel (kantong berisi cairan) di salah satu indung telur (ovarium)

mengalami pematangan. Seiring dengan hal ini, lapisan rahim menjadi

tebal sebagai persiapan penanaman (implantasi) sel telur jika sel tersebut

dibuahi.10

Kehamilan adalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan

saat kelahiran dihitung dari hari pertama haid terakhir, kehamilan cukup

bulan adalah masa gestasi 37-42 minggu (259-294 hari) lengkap,

kehamilan kurang bulan adalah masa gestasi kurang dari 37 minggu (259

7
hari), kehamilan lewat waktu adalah adalah masa gestasi lebih dari 42

minggu (294 hari).11

2. Tanda dan gejala kehamilan

Secara klinis tanda-tanda kehamilan dapat dibagi dalam 2 kategori

yaitu12:

a. Tanda yang tidak pasti atau tanda mungkin kehamilan

1) Amenorhea

Bila wanita tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat

haid), maka bisa jadi wanita tersebut dalam keadaan hamil.

2) Mual muntah

Mual muntah merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak enak

sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam kedokteran dikenal

dengan morning sickness karena munculnya sering kali pagi hari.

Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk

dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil. Untuk

mengatasinya penderita perlu diberi makanan-makanan yang

ringan, mudah dicerna dan masih dalam batas normal orang hamil.

Bila berlebihan dapat pula diberikan obat-obat anti muntah.

3) Mastodinia

Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara

disebabkan karena payudara membesar.

8
4) Quickening

Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya

disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

5) Keluhan kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, hal ini

disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh

uterus ke kranial.

6) Konstipasi

Ini terjadi karena efek relaksasi progesteron atau dapat juga karena

perubahan pola makan.

7) Perubahan berat badan

Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan,

karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada bulan

selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai stabil

menjelang persalinan.

8) Perubahan temperatul basal

Kenaikan temperatul basal lebih dari 3 minggu biasanya

merupakan tanda telah terjadinya kehamilan.

9) Perubahan warna kulit

Perubahan ini antara lain cloasma yakni warna kulit yang kehitam-

hitaman pada dahi, punggung hitam dan kulit daerah tulang pipi,

terutama pada wanita dengan warna kulit tua. Biasanya muncul

setelah kehamilan 16 minggu. Pada daerah areola dan puting

9
payudara warna kulit menjadi lebih hitam. Perubahan-perubahan

ini disebabkan oleh stimulasi MSH (Melanocyte Stimulating

Hormone). Pada kulit daerah abdomen dan payudara dapat

mengalami perubahan yang disebut striae gravidarum yaitu

perubahan warna seperti jaringan parut.

10) Perubahan payudara

Akibat stimulasi proklatin payudara mengeluarkan kolostrum

setelah kehamilan 16 minggu.

11) Perubahan pada uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi.

Uterus berubah menjadi lunak.

12) Tanda piskaceks

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang

dekat dengan implantasi plasenta.

13) Perubahan-perubahan pada serviks

Terdapat perubahan-perubahan seperti tanda hegar, tanda goodells,

tanda chekwick, tanda Mc Donald, terjadi pembesaran abdomen

dan kontraksi uterus.

b. Tanda pasti kehamilan

1) Denyut jantung janin (DJJ)

Dapat didengar dengan stetoscop laenenc pada minggu 17-18. Pada

wanita gemuk lebih lambat, dengan stetoscop doppler DJJ dapat

didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan

10
Auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi-bunyi yang

lain seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.

2) Palpasi

Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas

setelah minggu ke 22, gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas

setelah minggu ke 24.

B. Anemia Pada Ibu Hamil

1. Pengertian

Anemia adalah berkurangnya hemoglobin (Hb) dalam darah. Hb

adalah komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi

menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang jaringan tubuh

kekurangan oksigen.13

Anemia pada ibu hamil apabila hemoglobin kurang 11 g/dl.

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun sehingga

kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu

dan janin menjadi berkurang. Anemia yang paling sering terjadi pada ibu

hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe). Ibu hamil umumnya

mengalami defisiensi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada

janinnya.2

2. Klasifikasi Anemia

Ibu hamil dikatakan anemia jika kadar Hb sebagai berikut2:

a. Hb < 11 gr% pada trimester I dan III.

b. Hb < 10,50 gr% pada trimester II .

11
3. Penyebab anemia

Beberapa faktor yang menyebabkan anemia yaitu asupan zat

makanan atau gizi yang kurang akibat kemiskinan atau status sosial

ekonomi rendah, kurangnya pengetahuan, adanya penyakit tertentu, tidak

mengkonsumsi tablet penambah darah (Fe) dan kebiasaan mengkonsumsi

kopi dan teh secara bersamaan pada waktu makan.13

Selain karena fisiologis ibu hamil membutuhkan zat besi lebih

banyak, anemia pada ibu hamil dapat disebabkan juga oleh14:

a. Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi

kebutuhan.

b. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh yang dapat diakibatkan

oleh infeksi cacing tambang menyebabkan perdarahan pada dinding

usus, meskipun sedikit tetapi terjadi terus menerus yang

mengakibatkan hilangnya darah atau zat besi.

c. Malaria pada penderita anemia zat besi dapat memperberat keadaan

anemianya.

d. Adanya penyakit menular seperti TBC.

4. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil adalah sebagai berikut1:

a. Pusing, lelah, lesu, lemah dan letih

b. Wajah pucat

c. Merasa letih dan lemah

d. Kurang nafsu makan

12
e. Daya tahan tubuh menurun

f. Kebugaran tubuh menurun

g. Gangguan penyembuhan luka

h. Terkadang anemia tidak menimbulkan gejala yang jelas seperti mudah

lelah bila berolahraga, sulit konsentrasi dan mudah lupa.

i. Biasanya mulai curiga jika bila keadaan anemia sudah semakin parah

dengan gejala seperti jantung berdebar, mudah kehabisan nafas jika

menaiki tangga atau saat olahraga.

5. Pencegahan Dan Penatalaksanaan

Terdapat beberapa upaya penanganan anemia pada kehamilan yaitu

sebagai berikut2:

a. Pemberian suplement tablet zat besi atau zinc.

b. Makanan sumber zat besi yaitu sumber hewani seperti daging, produk

laut dan telur serta sumber nabati seperti kacang-kacangan.

Sedangkan penanganan anemia pada kehamilan adalah sebagai

berikut14:

a. Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat besi seperti

telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tempe, tahu, oncom,

kedelai dan kacang hijau), sayuran berwarna hijau tua (kangkung,

bayam, daun katuk) dan buah-buahan (jeruk, jambu dll).

b. Pola makan teratur 3 x sehari.

c. Istirahat cukup.

d. Pemberian tablet Fe 3x1.

13
e. Pemberian diet tinggi zat besi.

f. Lakukan pendidikan kesehatan.

g. Jika sudah parah lakukan transfusi darah.

6. Dampak anemia bagi kehamilan

Beberapa dampak anemia terhadap kehamilan adalah sebagai

berikut4:

a. Anemia pada kehamilan trimester I dapat mengakibatkan abortus,

missed abortus dan kelainan kongenital.

b. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan persalinan

premature, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin

dalam rahim, asfiksia intrauteri sampai kematian, BBLR, infeksi, IQ

rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.

c. Saat persalinan anemia dapat menimbulkan gangguan baik primer

maupun sekunder, janin akan lahir anemia dan persalinan dengan

tindakan karena ibu cepat lelah

d. Saat post partum anemia dapat menyebabkan atonia uteri, retensio

plasenta, perlukaan susah sembuh dan gangguan involusio uteri.

Dampak anemia pada kehamilan adalah sebagai berikut14:

a. Meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan.

b. Kematian maternal.

c. Premature.

d. BBLR.

e. Kematian perinatal.

14
7. Metode Pemeriksaan HB

Terdapat beberapa metode untuk melakukan pemeriksaan Hb yaitu

sebagai berikut3:

a. Metode dengan menggunakan Hb sahli

b. Metode dengan menggunakan Talquis Books

c. Metode dengan menggunakan Hb meter atau alat laboratorium

d. Metode dengan menggunakan Portable Hemoglobin (digital)

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia

Beberapa faktor yang menyebabkan anemia yaitu asupan zat makanan

atau gizi yang kurang akibat kemiskinan atau status sosial ekonomi rendah,

kurangnya pengetahuan, adanya penyakit tertentu, tidak mengkonsumsi tablet

penambah darah (Fe) dan kebiasaan mengkonsumsi kopi dan teh secara

bersamaan pada waktu makan.3

1. Status Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi adalah segala sesuatu hal yang berhubungan

dengan tindakan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti

sandang, pangan dan papan.15

Salah satu faktor yang menyebabkan anemia yaitu status sosial

ekonomi rendah, keadaan ekonomi keluarga akan mempengaruhi

pemilihan ragam dan kualitas bahan makanan, apalagi pada masa sekarang

saat ekonomi sangat sulit dan harga bahan makanan melambung tinggi.

Hal inilah yang dapat menyebabkan ibu mengalami anemia karena

kurangnya zat gizi yang dikonsumsi.3

15
Pengukuran faktor ekonomi digunakan acuan berdasarkan

penetapan UMP (Upah Minimum Provinsi) Aceh nomor 72 tahun 2017 per

27 Oktober 2017 yaitu Upah Minimum Provinsi (UMP) Aceh tahun 2018

ditetapkan sebesar Rp.2.700.000. Tingkat pendapatan dapat

dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu16:

a. Diatas UMP, jika > Rp.2.700.000 perbulan.

b. Dibawah UMP, jika ≤ Rp 2.700.00 perbulan

2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu”, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang.17

Pengetahuan anemia dalam kehamilan sangat diperlukan oleh

seorang ibu hamil agar dapat terhindar dari anemia, selain itu ibu hamil

juga sangat perlu mengetahui tentang gizi selama kehamilan agar

kebutuhan gizi tetap terpenuhi dengan memilih ragam makanan yang

bervariasi dan mengandung zat besi yang tinggi.3

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian

ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

16
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan

yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu18:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat kembali terhadap suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya.

b. Memahami (comprehension)

Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-kompenen tetapi masih dalam yang

suatu struktur yang berkaitan dengan lainnya.

e. Sintesis (synthesis)

Menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan ibu untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

17
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu

sebagai berikut19:

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang

lain agar dapat memahami sesuatu hal. Semakin tinggi pendidikan

seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada

akhirnya pengetahuan yang dimilikinya akan semakin banyak.

Sebaliknya jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah,

maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap

penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

b. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak

langsung.

c. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan

aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar pertumbuhan

fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran,

perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri

baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek

psikologis atau mental, taraf berpikir seseorang menjadi semakin

matang dan dewasa.

18
d. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap

sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni

suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam.

e. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. orang cenderung berusaha

melupakan pengalaman yang kurang baik. Sebaliknya jika pengalaman

tersebut menyenangkan makan secara psikologis mampu menimbulkan

kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaan

seseorang. Pengalaman baik ini akhirnya dapat membentuk sikap positif

dalam kehidupannya.

f. Kebudayaan lingkungan sekitar

Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau

sikap seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan

dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap

kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai sikap menjaga

kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya

mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan lingkungan.

g. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat

seseorang memperoleh pengetahuan yang baru.

19
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah18:

a. Faktor internal, faktor dari dalam diri sendiri misalnya intelegensia,

minat dan kondisi fisik.

b. Faktor eksternal, faktor dari luar diri misalnya keluarga, masyarakat dan

sarana.

c. Faktor pendekatan belajar, faktor upaya belajar misalnya strategi dan

metode pembelajaran

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek

penelitian atau responden. Pengukuran pengetahuan dibagi dalam 2

kategori, yaitu:

a. Baik, jika x ≥ 𝑥̅

b. Kurang, jika x <𝑥̅

3. Penyakit

Penyebab anemia adalah adanya penyakit tertentu seperti gastritis

atau penyakit pada usus halus yang akan mengganggu penyerapan zat

besi3. Penyakit gastritis atau maag merupakan penyakit yang sangat kita

kenal dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit ini sering ditandai dengan

nyeri ulu hati, mual, muntah, cepat kenyang, nyeri perut dan lain

sebagainya. Penyakit maag sangat mengganggu karena sering kambuh

akibat pengobatan yang tidak tuntas. Sebenarnya kunci pengobatan

penyakit maag adalah dapat mengatur agar produksi asam lambung

20
terkontrol kembali sehingga tidak berlebihan, yaitu dengan menghilangkan

stres dan makan dengan teratur.

Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa

yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti

inflamasi atau peradangan. Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau

peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, difus dan lokal.

Ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis akut dan kronik. Gastritis

adalah proses inflamasi pada mukosa dan sybmukosa lambung atau

gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Secara

histopologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada

daerah tersebut.20

4. Tablet Fe

Tablet Fe adalah tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (zat besi

60 mg) dan asam folat 0,5 mg. Zat besi merupakan mineral yang

diperlukan oleh semua sistem biologis didalam tubuh, zat besi merupakan

unsur vital untuk pembentukan hemoglobin dan merupakan komponen

penting pada sistem enzim21

Manfaat zat besi bagi kehamilan adalah dapat mencegah anemia,

mencegah gangguan atau hambatan pada pertumbuhan sel-sel otak,

keguguran, lahir sebelum waktunya, berat badan lahir rendah dan

perdarahan sebelum dan selama persalinan. Kebutuhan zat besi dapat

dipenuhi dengan tambahan pil besi yang dapat mencegah anemia

21
kehamilan, kelahiran bayi premature dan berat badan lahir rendah

(BBLR).13

Kebutuhan zat gizi selama kehamilan sangat tinggi khususnya

trimester 2 dan 3, kebutuhan zat gizi dapat dipenuhi dengan tambahan pil

besi (tablet Fe) dengan dosis 100 mg/hari, zat besi penting untuk

pembentukan hemoglobin. Kekurangan zat besi yang umum diderita ibu

hamil dapat meningkatkan risiko anemia, kelahiran bayi premature dan

bayi lahir dengan berat badan rendah.Selama hamil dibutuhkan sebanyak

800 mg dimana 500 mg digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu

sedangkan yang 300 mg untuk janin dan plasenta. Zat besi yang diberikan

bisa berupa ferrous gluconate, Ferrous fumaret atau ferrous sulphate.

Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia difisiensi

zat besi 21

Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan

pada pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel-sel otak, pada ibu hamil

dapat mengakibatkan:

a. Anemia dan Keguguran

Keguguran atau abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan yang

disebabkan karena hal-hal tertentu sebelum kehamilan berusia 22

minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan.

b. Premature

Ibu hamil dengan anemia zat besi tidak mampu memenuhi kebutuhan

zat besi pada janinnya secara optimal sehingga janin sangat resiko

22
terjadinya gangguan kematangan atau kematuran organ-organ tubuh

janin dan resiko terjadinya premature

c. Berat badan lahir rendah

Ibu hamil yang kekurangan zat besi akan mengalami anemia dan

gangguan metabolisme akibatnya daya tahan tubuh dan kemampuan

kerja organ tubuh menurun dalam keadaan ini dapat mengakibatkan

bayi lahir dengan berat badan lahir rendah.

d. Perdarahan sebelum dan selama persalinan

Pendarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah

kehamilan 28 minggu, biasanya perdarahannya lebih banyak dan lebih

berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu, jika

perdarahan terjadi ditempat yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan

atau fasilitas pelayanan tersebut tidak mampu melakukan tindakan yang

diperlukan maka umumnya kematian maternal akan terjadi. Perdarahan

yang terjadi saat persalinan pada keadaan kekurangan zat besi sangat

berisiko terjadinya syokhipovolemia dan kematian akan lebih besar

pada ibu dan janin.

Cara minum atau mengkonsumsi tablet Fe yang benar adalah

dikonsumsi setelah usia kehamilan 12 minggu sebesar 30-60 gram setiap

hari selama kehamilan atau selama kehamilan minimal 90 butir. Konsumsi

tablet Fe dengan menggunakan air putih dan makan makanan sumber

vitamin c, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium (yang

23
terkandung dalam kacang-kacangan) akan menghambat penyerapan zat

besi.22

5. Kebiasaan mengkonsumsi kopi dan teh

Faktor lain yang dapat menyebabkan anemia adalah kebiasaan

mengkonsumsi kopi dan teh, hal ini disebabkan karena kopi dan teh

menghambat penyerapan zat besi. Hal ini disebabkan karena teh dan kopi

mengandung zat tanin (catechin dan bioflavonoid) yang dapat

menghambat penyerapan zat besi sehingga tubuh mengalami kekurangan

gizi.3

Kebiasaan minum teh sudah menjadi budyaa bagi penduduk dunia

selain air putih, teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi

oleh manusia, rata-rata konsumsi teh penduduk dunia adalah 120 ml/hari

per kapita. Teh diketahui banyak manfaat kesehatan antara lain

menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, tetapi teh juga

dapat menghambat penyerapan zat besi karena teh mengandung tanin.28

Salah satu faktor yang yang mempengaruhi terjadinya anemia

adalah perilaku minum teh setiap hari. Walaupun telah banyak penelitian

yang membuktikan beragam manfaat dari minum teh, namun cara

konsumsi teh yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif,

terutama terjadinya anemia. Hal ini dapat disebabkan karena teh

mengandung tanin yang dapat mengikat mineral (termasuk zat besi).29

Mengkonsumsi kopi dan teh satu jam sebelum atau sesudah makan

akan mengurangi daya serap sela darah tehadap zat besi 64% karena pada

24
kopi dan teh terdapat zat tanin yang dapat menghambat penyerapan zat

besi, dimana seseorang yang mengkonsumsi kopi dan teh ≥ 1 gelas/hari

memiliki resiko 2 kali lebih besar mengalami anemia dibandingkan yang

tidak mengkonsumsi kopi dan teh setiap harinya30

D. Penelitian Terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwandari (2016),

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu

hamil di Puskesmas Tonsea Minahasa, diketahui bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara paritas, umur dan konsumsi tablet Fe dengan kejadian

anemia pada ibu hamil.22

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purbadewi (2012), tentang

hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di

Puskesmas Induk Sleman Yogyakarta, diketahui bahwa terdapat hubungan

antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dimana ibu

hamil yang berpengetahuan baik akan bersikap positif dalam hal ini adalah

perilaku untuk mencegah atau mengobati anemia dibandingkan dengan ibu

hamil yang berpengetahuan kurang baik.23

Hasil penelitian yang dilakukan, oleh Yanti (2015), tentang faktor-

faktor terjadinya anemia pada ibu primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas

Pringsewu Lampung, diketahui bahwa terdapat hubungan antara pendidikan,

sosial ekonomi dan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu

hamil, dimana ibu rendahnya pendidikan ibu akan berdampak pada rendahnya

pengetahuan, tingkat pendidikan ibu hamil berhubungan dengan tingkat

25
pengetahuan ibu, karena rendahnya pendidikan ibu mempengaruhi

penerimaan informasi sehingga pengetahuan tentang zat besi (fe) menjadi

terbatas, semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin mudah ibu menerima

informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki ibu

hamil tentang pencegahan anemia, pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dan

pemanfaatan pelayanan kesehatan. Status ekonomi sangat berperan dengan

kejadian anemia karena kondisi ekonomi yang rendah tidak dapat mencukupi

kebutuhan gizi setiap harinya selama masa kehamilan, sedangkan kondisi

ekonomi tinggi dapat memenuhi semua kebutuhan makanan yang diperlukan

selama kehamilan. Sedangkan konsumsi tablet fe juga sangat berpengaruh

dengan kejadian anemia kehamilan, karena ibu hamil yang mengkonsumsi

tablet fe secara teratur dapat menambah zat gizi besi sehingga terhindar dari

anemia.24

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Meldafia (2010), tentang faktor-

faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lubuk

Bergalung Padang, diketahui bahwa terdapat hubungan antara paritas, jarak

persalinan dan tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil,

dimana ibu yang paritas tinggi cenderung mengalami anemia dibandingkan

dengan ibu paritas rendah. Ibu hamil yang mengalami anemia mayoritas

berpendidikan dasar dan ibu hamil yang jarak persalinan dekat cenderung

mengalami anemia karena masih belum optimalnya kesembuhan organ

reproduksi pada persalinan yang lalu.25

26
Hasil penelitian yang dilakukan ole Elsy (2012), tentang faktor-faktor

yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Air Dingi Kota Padang, diketahui bahwa terdapat hubungan

antara paritas, jarak persalinan dan pengetahuan dengan kejadian anemia pada

ibu hamil.26

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Salmarianti (2012), tentang

faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Indragilir, diketahui bahwa

terdapat hubungan antara umur, paritas, konsumsi tablet fe, pengetahuan dan

riwayat penyakit infeksi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.27

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Siska (2015), tentang hubungan

kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas

Kotabumi Kabupaten Lampung Utara, diketahui bahwa terdapat hubungan

antara minum teh dengan kejadian anemia, dimana kebiasaan minum teh

sudah menjadi budyaa bagi penduduk dunia selain air putih, teh merupakan

minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia, rata-rata konsumsi

teh penduduk dunia adalah 120 ml/hari per kapita. Teh diketahui banyak

manfaat kesehatan antara lain menurunkan risiko terjadinya penyakit

kardiovaskuler, tetapi teh juga dapat menghambat penyerapan zat besi karena

teh mengandung tanin.28

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariska (2016), tentang pengaruh

minum teh terhadap kejadian anemia di Kota Bandung, diketahui bahwa

terdapat pengaruh antara minum teh terhadap kejadian anemia, dimanasalah

27
satu faktor yang yang mempengaruhi terjadinya anemia adalah perilaku

minum teh setiap hari. Walaupun telah banyak penelitian yang membuktikan

beragam manfaat dari minum teh, namun cara konsumsi teh yang tidak tepat

dapat menimbulkan dampak negatif, terutama terjadinya anemia. Hal ini

dapat disebabkan karena teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral

(termasuk zat besi).29

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu (2015), tentang hubungan

perilaku minum teh dan kopi dengan kejadian anemia di Puskesmas

Wonosobo, diketahui bahwa terdapat hubungan antara minum teh dan kopi

dengan kejadian anemia, dimanamengkonsumsi kopi dan teh satu jam

sebelum atau sesudah makan akan mengurangi daya serap sela darah tehadap

zat besi 64% karena pada kopi dan teh terdapat zat tanin yang dapat

menghambat penyerapan zat besi.30

28
E. Kerangka Teori

Tanda-tanda kehamilan dapat dibagi Klasifikasi anemia yaitu12:


dalam 2 kategori yaitu12: a. Hb < gr% pada trimester I dan III
a. Amonorhea b. Hb < 10,50 gr% pada trimester II
b. Mula muntah
c. Mastodinia
d. Quikening
e. Keluhan kencing Tanda dan gejala anemia12:
f. Konstipasi a. Pusing, lelah, lesu, lemah dan letih
b. Wajah pucat, merasa letih dan
lemah
c. Kurang nafsu makan
Beberapa faktor yang menyebabkan d. Daya tahan tubuh menurun
anemia yaitu3: e. Kebugaran tubuh menurun
a. Asupan zat makanan atau gizi yang f. Gangguan penyembuhan luka
kurang akibat kemiskinan atau
status sosial ekonomi rendah
b. Kurangnya pengetahuan
c. Kebiasaan mengkonsumsi kopi dan
teh secara bersamaan pada waktu Kejadian
makan Anemia pada ibu
d. Adanya penyakit tertentu hamil
e. Tidak mengkonsumsi tablet
penambah darah (Fe)

Selain karena fisiologis ibu hamil


membutuhkan zat besi lebih banyak,
anemia pada ibu hamil dapat
disebabkan juga oleh14:
a. Kandungan zat besi dari makanan Pencegahan dan penatalaksanaan
yang dikonsumsi tidak mencukupi anemia yaitu2:
kebutuhan. a. Pemberian tablet fe
b. Meningkatnya pengeluaran zat besi b. Makanan sumber zat besi
dari tubuh yang dapat diakibatkan
oleh infeksi
c. Malaria pada penderita anemia zat
besi dapat memperberat keadaan
anemianya.
d. Adanya penyakit menular seperti
TBC.

Skema 2.1 Kerangka Teori

29

Anda mungkin juga menyukai