Anda di halaman 1dari 7

Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-

3198

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA DESA (DD)


STUDI KASUS PADA DESA WONODADI KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN
PONOROGO
Nurul Hidayah 1, Iin Wijayanti 2
hidayahnurul898@gmail.com 1, iinsmart83@gmail.com 2
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sistem akuntabilitas pengelolaan
dana Desa yang dimulai dari tahap perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban. Penelitian ini
dilakukan karena tim pelaksana dana Desa dalam menyelenggarakan dana Desa belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah Desa,
dalam meningkatkan akuntabilitas pengelolaan Dana Desa.
Penelitian ini dilakukan pada Desa Wonodadi Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sebagai
lokasi pelaksanaan pengelolaan dana Desa. penelitian dilakukan wawancara secara mendalam, serta
mengamati langsung pada pelaksanaan pengelolaan Dana Desa.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tahap perencanaan Dana Desa pada pemerintah Desa
Wonodadi telah menerapkan prinsip partisipasi. Untuk tahap pelaksanaan Dana Desa pemerintah Desa
belum melaksanakan prinsip transparasi karena pemerintah desa belum bersedia memberikan informasi
maupun data mengenai keuangan Desa. Sedangkan disisi pertanggungjawaban dari segi fisik masih perlu
ditingkatkan lagi termasuk dari segi papan informasi bagi masyarakat harus dibuat dari bahan yang tahan
lama, minimal dapat bertahan satu tahun. Pertanggungjawaban dari segi administrasi juga masih perlu
ditingkatkan agar lebih disiplin administrasi.

Kata Kunci : Budgting ,Accountability , participate

Abstract
This research was conducted to describe and analyze the accountability system of village fund
management starting from the planning, management and responsibility stages. This research was
conducted because the village fund implementation team in carrying out the village fund has not been in
accordance with the prevailing regulations. This research is expected to provide benefits for the village
government, in increasing accountability of village fund management.
This research was conducted in Wonodadi Village, Ngrayun Sub-district, Ponorogo Regency as
the location of the implementation of village fund management. research conducted in-depth interviews,
and observed directly on the implementation of Village Fund management.
The results of this study indicate that the planning phase of Village Funds in Wonodadi Village
government has applied the principle of participation. For the implementation stage of the Village Fund
the village government has not implemented the transparency principle because the village government
has not been willing to provide information or data on village finances. While the accountability in terms
of physical still need to be improved again, including in terms of information board for the community
must be made of durable materials, can last at least a year. Accountability in terms of administration also
still needs to be improved in order to more administrative discipline.

Keywords: Budgting, Accountability, participate

1
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198

Latar Belakang menjadi semakin penting sejalan dengan semakin


kuatnya keinginan untuk mengembangkan praktik
Dengan adanya dana desa maka pemerintah good governance. Sedangkan menurut
desa mempunyai peran yang penting dalam (Mardiasmo : 2002) menyatakan bahwa
membantu pemerintahan daerah dalam proses karakteristik good governance menurut United
penyelenggaraan pemerintah daerah termasuk Nation Development Program (UNDP) meliputi
pembangunan. Jumlah dana Desa yang masuk Participation yang berarti keterlibatan masyarakat
memiliki jumlah yang sangat besar hal ini sangat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung
rawan dengan penyelewengan dari pihak-pihak maupun tidak langsung, Rule of law adalah
terkait, maka dari itu pemerintah Desa dituntut kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan
untuk lebih transparasi dan akuntabel terhadap tanpapandang bulu dan Transparency atau
masyarakat. Selain itu juga Peran masyarakat juga transparansi dibangun atas dasar kebebasan
diperlukan untuk menjadi pengawas langsung dan memperoleh informasi. Akuntabilitas adalah
tidak lepas dari pengawasan pemerintah tindakan prinsip keterbukaan pemimpin atau suatu
Kabupaten yang memang wajib memonitoring pemerintahan untuk menjelaskan kinerja
jalannya penggunaan Dana Desa. ,melaporkan segala kegiatan, khususnya pada
bidang laporan keuangan sebagai salah satu
Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi dan
kabupaten yang melaksanakan prinsip- prinsip dipertanggungjawabkan segala proses perencanaan
otonomi daerah dengan berusaha membantu dan , pelaksanaan bukan hanya kepada pihak yang
meningkatkan dana Desa( DD) yang diberikan berwajib namun juga kepada masyarakat.
kepada setiap Desa dengan tujuan demi Pengertian dana Desa berdasarkan peraturan
meningkatkan pemerintahan desa yang good Bupati Ponorogo Nomor 08 tentang tata cara
Governance. Salah satu cara untuk mewujudkan pengalokasian dan penetapan rincian dana Desa
pemerintahan yang Good Governance yaitu setiap Desa se-kabupaten Ponorogo tahun
terlaksananya prinsip transparan, akuntabel anggaran 2016 pasal 1 (satu) ayat 11 (sebelas)
terhadap pengelolaan dana mulai dari perencanaan, yaitu dana yang bersumber dari Anggaran
pelaksanaan dan pertangggungjawaban. Pendapatan dan Belanja Negara yang
Bedasarkan latar belakang yang telah diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
dikemukakan diatas, maka rumusan masalah pada anggaran pendapatan dan belanja daerah.
penelitian ini adalah Perencanaan berdasarkan Peraturan Bupati
Ponorogo Nomor 16 tentang pengelolaan
1. Bagaimana Akuntabilitas Perencanaan Dana Keuangan Desa pasal 21 Tahun 2015 menyatakan
Desa pada Desa Wonodadi Kecamatan bahwa Sekertaris desa menyusun rancangan
Ngrayun Kabupaten Ponorogo? peraturan desa tentang Keuangan APBDesa
2. Bagaimana Akuntabilitas pelaksanaan Dana berdasarkan Rencana kerja pemerintah (RKP) desa
Desa pada Desa Wonodadi Kecamatan tahun berkenaan yang kemudian disampaikan
Ngrayun Kabupaten Ponorogo? kepada Kepala Desa disampaikan kepada Badan
3. Bagaimana Akuntabilitas pertanggungjawaban Permusyawaratan Desa (BPD) untuk dibahas dan
dana Desa pada Desa Wonodadi Kecamatan disepakati . Berdasarkan peraturan Bupati Nomor
Ngrayun Kabupaten Ponorogo? 08 Tahun 2016 tentang tata cara pengalokasian
dan penetapan rincian dana Desa untuk setiap desa
LANDASAN TEORI se-kabupaten Ponorogo pasal 10 (sepuluh).
Prioritas pengguunaan Dana Desa menjadi
Menurut (Andrianto : 2007) menyatakan prioritas kegiatan yang disepakati melalui
bahwa transparasi anggaran didefinisikan sebagai musyawarah Desa yang di jadikan acuan dalam
keterbukaan kepada masyarakat dalam hal fungsi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa
dan struktur pemerintahan, tujuan kebijakan fiskal, (RKP Desa) dan anggaran pendapatan dan belanja
sektor keuangan publik dan proyeksi-proyeksinya. Desa (APBDesa). ( Nurcholis : 2011) menyatakan
Menurut ( Dwiyanto : 2008) Transparasi bahwa pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa
merupakan konsep yang sangat penting dan (ADD) terintegrasi dengan pertanggungjwaban

2
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198

APBDesa, sehingga bentuk dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan,


pertanggungjawabannya adalah atau data sekunder yang akan digunakan untuk
pertanggungjawaban APBDesa. menentukan fokus penelitian. Tahap kedua yaitu
analisis dilapangan Pada saat wawancara peneliti
sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
METODE diwawancarai. Teknik uji keabsahan data
penelitian ini meliputi beberapa proses yaitu
Berdasarkan obyek dan metode analisis pertama pengamatan perpanjangan teknik ini
yang digunakan, maka penelitian ini merupakan berupa apakah data yang diperoleh setelah dicek
tipe penelitan deskriptif kualitatif. Deskriptif dilapangan sudah benar atau tidak, berubah atau
menurut (Ratna : 2010) merupakan metode yang tidak. Kedua meningkatkan ketekunan yaitu
sangat umum dengan sendirinya dapat digunakan melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
dalam memecahkan masalah ilmu pengetahuan, berkesinambungan..
dengan cara menguraikan sekaligus menganalisis.
Metode Penelitian Kualitatif menurut (Sugiyono :
2007) adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (
sebagai lawannya adalah eksperimen ) dimana Akuntabilitas dana desa
peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara Tingkat akuntabilitas pengelolaan dana Desa
purposive dan snowball teknik pengumpulan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data pengelolaan dan pertanggungjawaban dana Desa.
bersifat induktif/ kualitatif dan hasil penelitian sebagaimana ketentuan dalam peraturan Bupati
kualitatif lebih menekankan maka dari pada Nomor 89 tahun 2016 tentang pedoman prioritas
generalisasi. penggunaan Dana Desa harus berpedoman pada
prinsip-prinsip sebagai berikut :
Adapun jenis data yang penulis peroleh a. Keadilan dengan mengutamakan hak dan
dalam penelitian lapangan ini adalah data primer kepentingan seluruh warga Desa tanpa
dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan membeda-bedakan.
kuantitatif diantaranya : b. Kebutuhan prioritas dengan mendahulukan
a. Data Primer, yakni data yang diperoleh kepentingan Desa yang lebih mendesak,
langsung dari para informan berupa lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung
informasi di lapangan, yang meliputi faktor- dengan kepentingan sebagian besar
faktor yang mempengaruhi akuntabilitas Masyarakat Desa.
pengelolaan dana Desa. Adapun narasumber c. Kewenangan Desa dengan mengutamakan
adalah Kepala Desa, kewenangan hak asal-usul dan kewenangan
b. Data Sekunder, yakni data yang diperoleh lokal berskala Desa.
melalui laporan-laporan/buku- buku/catatan- d. Partisipatif, dengan mengutamakan prakarsa
catatan yang berkaitan erat dengan dan kreatif masyarakat.
permasalahan yang diteliti yaitu berupa
dokumen- dokumen, daftar Musrenbangdes, Dari ketentuan tersebut khususnya pada butir a dan
Profil Desa, laporan Tahunan dana Desa, b, sudah sangat jelas menyebutkan bahwa
Peraturan Bupati Ponorogo nomor 16 tahun penggunaan dana Desa mengutamakan hak dan
2015, peraturan Bupati Ponorogo Nomor 08 kepentingan warga masyarakat Desa, serta pada
tahun 2016. butir d yang menyebutkan bahwa mengutamakan
partisipatif dari masyarakat
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah observasi lapangan, studi kepustakaan, Perencanaan Dana Desa
Dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data
dalam penelitian ini yaitu memiliki beberapa Menurut ( Tjokroamidjojo : 2000) Prinsip
tahap. Tahap pertama analisis sebelum dilapangan partisipasi merupakan keterlibatan setiap warga

3
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198

Negara dalam pengambilan keputusan baik secara diadakannya musyawarah rencana pembangunan
langsung maupun tidak langsung maupun melalui Desa oleh pemerintah Desa, dengan demikian
institusi yang mewakili kepentingannya. pemerintah Desa dapat menampung aspirasi
Perencanaan Dana Desa yang dilakukan masyarakat dan mewujudkannya, hal ini didukung
oleh pemerintah Desa Wonodadi Kecamatan oleh pernyataan Informan sebagai berikut :
Ngrayun Kabupaten Ponorogo akan dijabarkan “ yang ikut didalam Musrenbang yaitu
sebagai berikut : masyarakat , tokoh masyarakat , BPD, LPMD,
a. Kepala Desa Selaku penanggungjawab Dana RT, RW, tokoh pemuda karang Taruna, Tim
Desa Mengadakan Musyawarah Dusun penggerak PKK, dan nara Sumber dari
untuk membahas Rencana Penggunaan Kecamatan.”
Dana Desa tahun mendatang. Setelah (Hasil Wawancara dengan Kepala Desa
dilakukan musyawarah dusun selanjutnya Wonodadi, Tanggal 10 Mei 2017).
Kepala Desa menjadwalkan untuk
musyawarah Rencana Pembangunan Desa. Ditinjau dari partisipasi masyarakat dalam hal
b. Musyawarah Desa dihadiri oleh unsur pengambilan keputusan perencanaan penggunaan
pemerintah Desa , Badan Permusyawaratan dana Desa dapat dikatakan sudah baik hal ini
Desa ( BPD) , lembaga Kemasyarakatan dibuktikan dengan tingkat kehadiran masyarakat
Desa, dan tokoh masyarakat , serta wajib dalam musrenbangdes sebagai berikut
dihadiri oleh Tim Fasilitasi Kecamatan
dalam musyawarah desa ini perencanaan Tabel 4.5 Tingkat kehadiran Masyarakat Desa
yang dilakukan pemerintah desa Wonodadi Wonodadi pada acara Musrenbangdes
dimulai dari musyawarah tentang Unsur
penyusunan RPJM. RPJM yaitu Rencana No. Yang Jumlah Jumlah %
pembangunan jangka menengah 5 (lima) diundang Undangan hadir
tahun. Setelah Rencana pembangunan
jangka menengah (RPJM) ditetapkan
selanjutnya dan penyusunan Rencana Kerja 1 Kepala 1 1 100%
Pemerintah (RKP) desa tahun selanjutnya. Desa
RKP desa yaitu rencana kerja pemerintah 2 Kaur 5 5 100%
Desa 1( satu) tahun. 3 PKK 26 14 53%
c. Membentuk tim pelaksana kegiatan 4 RT 27 26 96%
yang bertugas mengelola kegiatan 5 RW 4 4 100%
masing- masing bidang. Tim 6 BPD 11 9 81%
pelaksana Desa Menyampaikan 7 Jogo 3 3 100%
rancangan pengguna Dana Desa secara Waloyo
keseluruhan kepada peserta 8 LPMD 16 10 62%
musyawarah. Rancangan Penggunaan 9 Kamituwo/ 3 3 100%
dana Desa didasarkan pada prioritas kasun
penggunaan Dana Desa. Prioritas 10 Kabayan 2 2 100%
Penggunaan Dana Desa tahun 2016
11 Modin 4 4 100%
yaitu digunakan untuk pembangunan
12 Jagabaya 3 3 100%
dan Pemberdayaan Masyarakat.
13 Staf 5 4 80%
d. Rancangan yang telah disepakati bersama
dalam musyawarah oleh Sekretaris desa Jumlah 110 88 80%
akan dituangkan dalam Rencana Sumber : Laporan Hasil Musrenbangdes tahun
penggunaan Dana Desa untuk menyusun 2016 Desa Wonodadi (diolah)
Anggaran pendapatan dan belanja Desa Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa
(APBDesa). jumlah undangan sebanyak 110 dan jumlah yang
Penjabaran tersebut merupakan salah hadir 88 dengan presentase sebesar 80%. Hal ini
satu prinsip Akuntabilitas perencanaan Dana Desa menunjukkan bahwa kepedulian atau tingkat
sebab masyarakat terlibat langsung dengan

4
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198

kesadaran masyarakat desa dalam mengambil Sedangkan dalam bidang pemberdayaan


keputusan serta mempunyai peran relative aktif Masyarakat meliputi :
dalam pengelolaan pembangunan sebenarnya a. Kegiatan pembekalan pelaksana kegiatan Rp
relative tinggi. 1.085.000
b. Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat
Pelaksanaan Dana Desa desa Rp 4.250.000
c. Kegiatan kelompok Masyarakat Rp
Pengelolaan dana Desa yang dilakukan oleh 2.632.000
pemeritah Desa Wonodadi diterapkan berdasarkan d. Kegiatan pelatihan Paralegal Desa Rp
prioritas penggunaan dana Desa tahun berjalan. 1.500.000
Prioritas Penggunaan dana Desa yaitu digunakan e. Kegiatan pengelolaan Bumdes dan usaha
untuk pembangunan dan pemberdayaan Desa lainnya Rp 8.500.000
masyarakat. Dalam mekanisme penyaluran dan f. Bidang tak terduga Rp. 1.500.000
pencairan dana Desa berdasarkan peraturan Bupati Data tersebut diperoleh dari Dinas
Ponorogo Nomor 08 tentang tata cara Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. dan pada
pengalokasian dan penetapan rincian dana Desa kenyataanya pemerintah Desa Wonodadi masih
setiap Desa se-Kabupaten Ponorogo tahun 2016 belum terbuka terhadap masyarakat untuk
dilakukan melalui pemindahbukuan dari Rekening pengelolaan keuangan. Karena Kepala Desa
Kas Umum Daerah (RKUD) ke Rekening Kas belum berani memberikan informasi terhadap
Desa (RKD). Begitu juga yang disampaikan oleh masyarakat secara terbuka hal ini dilakukan karena
Kepala Desa Wonodadi bahwa mekanisme memang itu adalah amanat dari atasan atau
penyaluran dilakukan melalui Rekening kas Desa pemerintah Kabupaten. Dengan pernyataan
pada Bank Jatim. Hal ini dibuktikan dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah
wawancara sebagai berikut: Desa Wonodadi belum melaksanakan prinsip
“ Bank Jatim, yang sebelumnya dilakukan transparasi terhadap masyarakat yang membutukan
permohonan pencairan setelah permohonan informasi dan data mengenai keuangan secara
pencairan dan kemudian ke Bapemas Pemdes dan rinci.
bapemas pemdes kemudian ke Keuangan yang
otomatis berhubungan dengan pihak bank tersebut Pertanggungjawaban Dana Desa

( Hasil Wawancara dengan Kepala Desa Untuk mewujudkan pemerintahan yang
tanggal 10 mei 2017) good governance pemerintah desa harus
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas menerapkan prinsip transparansi , akuntabilitas,
pemberdayaan masyarakat pengelolaan dana yang dan partisipatif. Dalam hal ini maka
bersumber dari dana Desa pada Desa Wonodadi di pertanggungjawaban tidak hanya disampaikan
Tahun 2016 menerima dana Sebesar Rp. kepada pihak yang berkepentingan saja atau
726.285.000. pihak berwenang seperti pada pemerintah tingkat
Penggunaan realisasi dana tersebut lebih tinggi dari pemerintah Desa. Masyarakat
diterapkan dalam pembangunan dan juga perlu mengetahui bagaimana
pemberdayaan dilakukan pemerintah Desa pertanggungjawaban atas dana yang dikelola
Wonodadi yaitu meliputi : pemerintah Desa di desa masing — masing.
Bidang pembangunan meliputi : Penyampaian kepada masyarakat bisa disampaikan
a. Kegiatan operasional Kantor Desa sebesar secara langsung maupun tidak langsung. Adapun
Rp. 25.150.000 penyampaian secara langsung yaitu disampaikan
b. Kegitan pengelolaan keuangan Desa Rp. saat musyawarah desa yang dihadiri Badan
12.900.000 permusyawaratan Desa serta unsur dari
c. Kegiatan pembangunan Desa sebesar Rp. masyarakat lainnya. Penyampaian secara tidak
3.168.000 langsung dapat juga dilakukan dengan cara
d. Kegiatan pembangunan dan pemeliharaan pemasangan poster besar atau spanduk atau papan
jalan Desa Rp. 665.600.000 reklame yang berisikan laporan realisasi

5
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198

penggunaan dana desa yang dikelola oleh wawancara dengan nara sumber bahwa papan
pemerintah Desa. informasi disetiap titik sudah hilang atau rusak.
Hal ini juga disampaikan oleh kepala Desa “ ketawise liyone wes ilang/ rusak wes
Wonodadi sebagai berikut renek”
“ jadi disisi kita mempertanggungjawabkan Kelihatannya yang lain sudah hilang/ rusak
secara administrasi itu walaupun semata-mata sudah hilang
sebetulnya kita mempertanggungjawabkan kepada (hasil wawancara dengan Kades pada 13
pemerintah namun karena ini masyarakat harus juni 2017)
tau karena disitu adalah uang masyarakat untuk
masyarakat kita juga menghadirkan tokoh Informasi tersebut menunjukkan bahwa
masyarat tersebut mulai dari BPD , Masyarakat pertanggungjawaban Dana Desa didesa Wonodadi
dan lain sebagainya untuk menyampaikan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sudah
pertanggungjawaban yang kita sampaikan ke terlaksana dari segi fisik. Namun dari segi
Bupati” adminstrasi masih perlu ditingkatkan kedisiplinan
dalam pelaporan pertanggungjawaban agar lebih
(Hasil wawancara dengan Kades tanggal 10 tepat waktu hal ini juga didukung dengan hasil
mei 2017) wawancara dengan informan sebagaimana hasil
Berdasarkan informasi tersebut wawancara sebagai berikut :
menunjukkan bahwa sistem pertanggungjawaban
pengelolaan dana Desa yang dilakukan pemerintah “ dereng mlebet niki mbak tasih enten tiga
Desa Wonodadi sudah menerapkan prinsip desa, didesa jane pun cekap cuma belum disetor ke
akuntabilitas, walaupun belum sepenuhnya kecamatan, mrayan, binade dan sendang “
sempurna, khususnya dalam hal sistem (Hasil wawancara dengan BM, pada tanggal
pengadministrasian pertanggungjawaban keuangan 20 maret 2017)
dana Desa. Dalam pembuatan laporan
pertanggungjawaban masih mengalami kesulitan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan
Hal tersebut juga didukung pula dengan informasi bahwa desa yang menyetor Laporan
yang diperoleh dari informan sebagai hasil pertanggungjawaban (LPJ) sampai bulan maret
wawancara sebagai berikut : 2017 masih tiga desa hal ini menunjukkan bahwa
“ kesulitan barangkali tetap ada karena tidak kurangnya pemerintah desa dalam disiplin
semudah apa yang kita bayangkan semua harus administrasi.
valid, akurat karena banyaknya pekerjaan
khususnya fisik saja yang kemarin itu ada 12 Dari informasi — informasi tersebut
titik.” menunjukkan bahwa Desa Wonodadi pada tahap
(Hasil wawancara dengan Kepala Desa pertanggungjawaban pengelolaan dana Desa telah
Wonodadi tanggal 10 mei 2017). melaksankan prinsip akuntabilitas dari segi fisik
Pertanggungjawaban dana Desa ( DD) dari dan adminitrasi. Namun dari segi administrasi
sisi administrasi dituangkan dalam laporan masih perlu pembinaan dan pendampingan untuk
semester satu, laporan semester dua dan laporan pelaksanaan serta pelaporan laporan
tahunan. Laporan tahunan berdasarkan data yang pertanggungjawaban (LPJ) dana Desa agar
diperoleh dari dinas pemberdayaan Masyarakat bendahara Desa lebih disiplin administrasi. Dan
dan Desa kabupaten Ponorogo Desa Wonodadi dari segi fisik khususnya untuk papan informasi
pendapatan yaitu Rp. 726.785.000 dan tidak ada harus dibuat dari bahan yang lebih bagus dari
sisa dana untuk pembelanjaan. sebelumnya agar lebih tahan lama.
Pertanggungjawaban dari segi fisik didesa
wonodadi khususnya pada sisi pemasangan papan
informasi tentang dana yang terealisasi,
Kesimpulan
seharusnya papan informasi tersebut dibuat dari
bahan yang tidak mudah rusak agar papan Akuntabilitas pengelolaan Dana Desa di
informasi tersebut dapat bertahan lama minimal Desa Wonodadi Kecamatan Ngrayun Kabupaten
satu tahun. Hal ini dibuktikan dengan hasil

6
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198

Ponorogo, dapat diambil beberapa kesimpulan rusak karena papan informasi yang
sebagai berikut : disediakan belum ada satu bulan saja sudah
a. Perencanaan program penggunaan Dana rusak karena papannya hanya terbuat dari
Desa di Desa Wonodadi telah melaksanakan kardus.
prinsip partisipatif, hal ini dengan 2. Bagi Peneliti
diadakannya musrenbangdes yang dihadiri Dapat dijadikan referensi bagi peneliti — peneliti
oleh unsur masyarakat untuk mendapatkan selanjutnya dengan penelitian dan
mufakat bersama. cangkupan wilayahnya yang lebih luas.
b. Pelaksanaan Pengelolaan Dana Desa didesa
Wonodadi Kecamatan Ngrayun Kabupaten
Ponorogo belum sepenuhnya menerapkan
prinsip transparasi karena pemerintah Desa
belum terbuka terhdap masyarakat yang DAFTAR PUSTAKA
membutuhkan data mengenai keuangan
Dana Desa. [1] Nurcholis hanif. (2011). Pertumbuhan dan
c. Pertanggungjawaban Dana Desa baik secara penyelenggaraan pemerintahan desa. Jakarta :
teknis maupun administrasi sudah baik, Erlangga.
namun dalam hal petanggungjawaban
administrasi keuangan masih perlu [2] Sugiyono.( 2007). Metode Penelitian Bisnis.
ditingkatkan kedisiplinan oleh pengelolaa Bandung : Alfabeta.
keuangan Desa.
[3] Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 16 tahun
Saran 2015 tentang pengelolaan keuangan Desa

1. Bagi Desa [4] Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 89 tahun


a. Pembinaan pengelolaan dana merupakan 2016 tentang pedoman prioritas dana Desa.
sarana efektif untuk keberhasilan program
[5] Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 08 tahun
dana Desa. Oleh karena itu pemahaman 2016 tentang tata cara pengalokasian dan
partisipatif, transparansi dan akuntabilitas penetapan rincian dana Desa se-Kabupaten
harus dilakukan seefektif kepada aparat Ponorogo.
pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat
dan masyarakat guna meningkatkan [6] Tjkroamidjojo Bintoro. (2000). Good
semangat motivasi masyarakat dalam Governance ( Paradigma baru manajemen
pembangunan Desa. pembangunan). Jakarta : UI Press.
b. Pelatihan bagi perangkat Desa selaku tim
pelaksana Desa tentang manajemen dan [7] Andrianto nico (2007). Transparan dan
administrasi pengelolaan Dana desa dengan akuntabilitas publik melalui e-government.
Malang : Bayu media publishing
memanfaatkan tim pendamping dari tingkat
kecamatan. [8] Nyoman Kunta Ratna. (2010).Metode
c. Jabatan sebagai perangkat desa tidak boleh Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
memegang lebih dari satu kekuasaan karena
memegang dua jabatan membuat pekerjaan [9] Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik.
yang diterima tidak maksimal. Yogyakarta : Andi
d. Penyebaran papan informasi disetiap titik
harus dibuat dari bahan yang tidak mudah

Anda mungkin juga menyukai