114 162 1 SM PDF
114 162 1 SM PDF
3198
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sistem akuntabilitas pengelolaan
dana Desa yang dimulai dari tahap perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban. Penelitian ini
dilakukan karena tim pelaksana dana Desa dalam menyelenggarakan dana Desa belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah Desa,
dalam meningkatkan akuntabilitas pengelolaan Dana Desa.
Penelitian ini dilakukan pada Desa Wonodadi Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sebagai
lokasi pelaksanaan pengelolaan dana Desa. penelitian dilakukan wawancara secara mendalam, serta
mengamati langsung pada pelaksanaan pengelolaan Dana Desa.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tahap perencanaan Dana Desa pada pemerintah Desa
Wonodadi telah menerapkan prinsip partisipasi. Untuk tahap pelaksanaan Dana Desa pemerintah Desa
belum melaksanakan prinsip transparasi karena pemerintah desa belum bersedia memberikan informasi
maupun data mengenai keuangan Desa. Sedangkan disisi pertanggungjawaban dari segi fisik masih perlu
ditingkatkan lagi termasuk dari segi papan informasi bagi masyarakat harus dibuat dari bahan yang tahan
lama, minimal dapat bertahan satu tahun. Pertanggungjawaban dari segi administrasi juga masih perlu
ditingkatkan agar lebih disiplin administrasi.
Abstract
This research was conducted to describe and analyze the accountability system of village fund
management starting from the planning, management and responsibility stages. This research was
conducted because the village fund implementation team in carrying out the village fund has not been in
accordance with the prevailing regulations. This research is expected to provide benefits for the village
government, in increasing accountability of village fund management.
This research was conducted in Wonodadi Village, Ngrayun Sub-district, Ponorogo Regency as
the location of the implementation of village fund management. research conducted in-depth interviews,
and observed directly on the implementation of Village Fund management.
The results of this study indicate that the planning phase of Village Funds in Wonodadi Village
government has applied the principle of participation. For the implementation stage of the Village Fund
the village government has not implemented the transparency principle because the village government
has not been willing to provide information or data on village finances. While the accountability in terms
of physical still need to be improved again, including in terms of information board for the community
must be made of durable materials, can last at least a year. Accountability in terms of administration also
still needs to be improved in order to more administrative discipline.
1
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198
2
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198
3
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198
Negara dalam pengambilan keputusan baik secara diadakannya musyawarah rencana pembangunan
langsung maupun tidak langsung maupun melalui Desa oleh pemerintah Desa, dengan demikian
institusi yang mewakili kepentingannya. pemerintah Desa dapat menampung aspirasi
Perencanaan Dana Desa yang dilakukan masyarakat dan mewujudkannya, hal ini didukung
oleh pemerintah Desa Wonodadi Kecamatan oleh pernyataan Informan sebagai berikut :
Ngrayun Kabupaten Ponorogo akan dijabarkan “ yang ikut didalam Musrenbang yaitu
sebagai berikut : masyarakat , tokoh masyarakat , BPD, LPMD,
a. Kepala Desa Selaku penanggungjawab Dana RT, RW, tokoh pemuda karang Taruna, Tim
Desa Mengadakan Musyawarah Dusun penggerak PKK, dan nara Sumber dari
untuk membahas Rencana Penggunaan Kecamatan.”
Dana Desa tahun mendatang. Setelah (Hasil Wawancara dengan Kepala Desa
dilakukan musyawarah dusun selanjutnya Wonodadi, Tanggal 10 Mei 2017).
Kepala Desa menjadwalkan untuk
musyawarah Rencana Pembangunan Desa. Ditinjau dari partisipasi masyarakat dalam hal
b. Musyawarah Desa dihadiri oleh unsur pengambilan keputusan perencanaan penggunaan
pemerintah Desa , Badan Permusyawaratan dana Desa dapat dikatakan sudah baik hal ini
Desa ( BPD) , lembaga Kemasyarakatan dibuktikan dengan tingkat kehadiran masyarakat
Desa, dan tokoh masyarakat , serta wajib dalam musrenbangdes sebagai berikut
dihadiri oleh Tim Fasilitasi Kecamatan
dalam musyawarah desa ini perencanaan Tabel 4.5 Tingkat kehadiran Masyarakat Desa
yang dilakukan pemerintah desa Wonodadi Wonodadi pada acara Musrenbangdes
dimulai dari musyawarah tentang Unsur
penyusunan RPJM. RPJM yaitu Rencana No. Yang Jumlah Jumlah %
pembangunan jangka menengah 5 (lima) diundang Undangan hadir
tahun. Setelah Rencana pembangunan
jangka menengah (RPJM) ditetapkan
selanjutnya dan penyusunan Rencana Kerja 1 Kepala 1 1 100%
Pemerintah (RKP) desa tahun selanjutnya. Desa
RKP desa yaitu rencana kerja pemerintah 2 Kaur 5 5 100%
Desa 1( satu) tahun. 3 PKK 26 14 53%
c. Membentuk tim pelaksana kegiatan 4 RT 27 26 96%
yang bertugas mengelola kegiatan 5 RW 4 4 100%
masing- masing bidang. Tim 6 BPD 11 9 81%
pelaksana Desa Menyampaikan 7 Jogo 3 3 100%
rancangan pengguna Dana Desa secara Waloyo
keseluruhan kepada peserta 8 LPMD 16 10 62%
musyawarah. Rancangan Penggunaan 9 Kamituwo/ 3 3 100%
dana Desa didasarkan pada prioritas kasun
penggunaan Dana Desa. Prioritas 10 Kabayan 2 2 100%
Penggunaan Dana Desa tahun 2016
11 Modin 4 4 100%
yaitu digunakan untuk pembangunan
12 Jagabaya 3 3 100%
dan Pemberdayaan Masyarakat.
13 Staf 5 4 80%
d. Rancangan yang telah disepakati bersama
dalam musyawarah oleh Sekretaris desa Jumlah 110 88 80%
akan dituangkan dalam Rencana Sumber : Laporan Hasil Musrenbangdes tahun
penggunaan Dana Desa untuk menyusun 2016 Desa Wonodadi (diolah)
Anggaran pendapatan dan belanja Desa Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa
(APBDesa). jumlah undangan sebanyak 110 dan jumlah yang
Penjabaran tersebut merupakan salah hadir 88 dengan presentase sebesar 80%. Hal ini
satu prinsip Akuntabilitas perencanaan Dana Desa menunjukkan bahwa kepedulian atau tingkat
sebab masyarakat terlibat langsung dengan
4
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198
5
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198
penggunaan dana desa yang dikelola oleh wawancara dengan nara sumber bahwa papan
pemerintah Desa. informasi disetiap titik sudah hilang atau rusak.
Hal ini juga disampaikan oleh kepala Desa “ ketawise liyone wes ilang/ rusak wes
Wonodadi sebagai berikut renek”
“ jadi disisi kita mempertanggungjawabkan Kelihatannya yang lain sudah hilang/ rusak
secara administrasi itu walaupun semata-mata sudah hilang
sebetulnya kita mempertanggungjawabkan kepada (hasil wawancara dengan Kades pada 13
pemerintah namun karena ini masyarakat harus juni 2017)
tau karena disitu adalah uang masyarakat untuk
masyarakat kita juga menghadirkan tokoh Informasi tersebut menunjukkan bahwa
masyarat tersebut mulai dari BPD , Masyarakat pertanggungjawaban Dana Desa didesa Wonodadi
dan lain sebagainya untuk menyampaikan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sudah
pertanggungjawaban yang kita sampaikan ke terlaksana dari segi fisik. Namun dari segi
Bupati” adminstrasi masih perlu ditingkatkan kedisiplinan
dalam pelaporan pertanggungjawaban agar lebih
(Hasil wawancara dengan Kades tanggal 10 tepat waktu hal ini juga didukung dengan hasil
mei 2017) wawancara dengan informan sebagaimana hasil
Berdasarkan informasi tersebut wawancara sebagai berikut :
menunjukkan bahwa sistem pertanggungjawaban
pengelolaan dana Desa yang dilakukan pemerintah “ dereng mlebet niki mbak tasih enten tiga
Desa Wonodadi sudah menerapkan prinsip desa, didesa jane pun cekap cuma belum disetor ke
akuntabilitas, walaupun belum sepenuhnya kecamatan, mrayan, binade dan sendang “
sempurna, khususnya dalam hal sistem (Hasil wawancara dengan BM, pada tanggal
pengadministrasian pertanggungjawaban keuangan 20 maret 2017)
dana Desa. Dalam pembuatan laporan
pertanggungjawaban masih mengalami kesulitan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan
Hal tersebut juga didukung pula dengan informasi bahwa desa yang menyetor Laporan
yang diperoleh dari informan sebagai hasil pertanggungjawaban (LPJ) sampai bulan maret
wawancara sebagai berikut : 2017 masih tiga desa hal ini menunjukkan bahwa
“ kesulitan barangkali tetap ada karena tidak kurangnya pemerintah desa dalam disiplin
semudah apa yang kita bayangkan semua harus administrasi.
valid, akurat karena banyaknya pekerjaan
khususnya fisik saja yang kemarin itu ada 12 Dari informasi — informasi tersebut
titik.” menunjukkan bahwa Desa Wonodadi pada tahap
(Hasil wawancara dengan Kepala Desa pertanggungjawaban pengelolaan dana Desa telah
Wonodadi tanggal 10 mei 2017). melaksankan prinsip akuntabilitas dari segi fisik
Pertanggungjawaban dana Desa ( DD) dari dan adminitrasi. Namun dari segi administrasi
sisi administrasi dituangkan dalam laporan masih perlu pembinaan dan pendampingan untuk
semester satu, laporan semester dua dan laporan pelaksanaan serta pelaporan laporan
tahunan. Laporan tahunan berdasarkan data yang pertanggungjawaban (LPJ) dana Desa agar
diperoleh dari dinas pemberdayaan Masyarakat bendahara Desa lebih disiplin administrasi. Dan
dan Desa kabupaten Ponorogo Desa Wonodadi dari segi fisik khususnya untuk papan informasi
pendapatan yaitu Rp. 726.785.000 dan tidak ada harus dibuat dari bahan yang lebih bagus dari
sisa dana untuk pembelanjaan. sebelumnya agar lebih tahan lama.
Pertanggungjawaban dari segi fisik didesa
wonodadi khususnya pada sisi pemasangan papan
informasi tentang dana yang terealisasi,
Kesimpulan
seharusnya papan informasi tersebut dibuat dari
bahan yang tidak mudah rusak agar papan Akuntabilitas pengelolaan Dana Desa di
informasi tersebut dapat bertahan lama minimal Desa Wonodadi Kecamatan Ngrayun Kabupaten
satu tahun. Hal ini dibuktikan dengan hasil
6
Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi) Vol 2 Edisi 1September 2017 p-ISSN : 2528-6145 dan e-ISSN : 254-
3198
Ponorogo, dapat diambil beberapa kesimpulan rusak karena papan informasi yang
sebagai berikut : disediakan belum ada satu bulan saja sudah
a. Perencanaan program penggunaan Dana rusak karena papannya hanya terbuat dari
Desa di Desa Wonodadi telah melaksanakan kardus.
prinsip partisipatif, hal ini dengan 2. Bagi Peneliti
diadakannya musrenbangdes yang dihadiri Dapat dijadikan referensi bagi peneliti — peneliti
oleh unsur masyarakat untuk mendapatkan selanjutnya dengan penelitian dan
mufakat bersama. cangkupan wilayahnya yang lebih luas.
b. Pelaksanaan Pengelolaan Dana Desa didesa
Wonodadi Kecamatan Ngrayun Kabupaten
Ponorogo belum sepenuhnya menerapkan
prinsip transparasi karena pemerintah Desa
belum terbuka terhdap masyarakat yang DAFTAR PUSTAKA
membutuhkan data mengenai keuangan
Dana Desa. [1] Nurcholis hanif. (2011). Pertumbuhan dan
c. Pertanggungjawaban Dana Desa baik secara penyelenggaraan pemerintahan desa. Jakarta :
teknis maupun administrasi sudah baik, Erlangga.
namun dalam hal petanggungjawaban
administrasi keuangan masih perlu [2] Sugiyono.( 2007). Metode Penelitian Bisnis.
ditingkatkan kedisiplinan oleh pengelolaa Bandung : Alfabeta.
keuangan Desa.
[3] Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 16 tahun
Saran 2015 tentang pengelolaan keuangan Desa