Anda di halaman 1dari 12

Pengembangan Tes Kreativitas Verbal

Yolanda Cempaka Amelia, Fitriani Putri Nugraha,


Raisya Supriati Sholihat, Dendy Hasriandry

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Abstrak

Berpikir kreatif adalah suatu pemikiran yang berusaha menciptakan gagasan baru, atau
dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seseorang untuk
membangun ide atau pemikiran baru. Berpikir kreatif sering juga disebut dengan
berpikir divergen, artinya memberi bermacam-macam kemungkinan jawaban sama.
Salah satu tujuan dari berpikir kreatif adalah membuat anak berpikir kreatif baik untuk
memecahkan masalah maupun untuk bisa berkomunikasi atau menyampaikan
pemikiran mereka. Dalam kemampuan berpikir kreatif, kreativitas adalah jalan menuju
kemampuan itu. Jika seorang memiliki kreativitas tinggi maka itu membuktikan bahwa
ia memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh soal-soal tersebut dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif mahasiswa dan mengetahui tingkat kreativitas verbal
mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian dan pengembangan model 4D (define, design, develop, and disseminate).
Sebanyak enam soal dibuat berdasarkan empat aspek dan delapan indikator
keterampilan berfikir kreatif yang di setiap aspek memiliki beberapa indikator yang
berbeda. Data kualitatif diperoleh dari hasil judgement oleh empat orang mahasiswa
semester 5 Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan data kuantitatif diperoleh
dari hasil penyebaran data berupa 6 soal dengan 5 anak soal disetiap soalnya pada 55
mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan hasil penilaian oleh ahli, instrumen tes yang dikembangkan bersifat layak
namun disarankan adanya perbaikan untuk item yang tidak valid. Sedangkan hasil uji
validitas dan reliabilitas, menunjukkan instrumen tes valid dan reliabel dengan
koefisien reliabilitas sebesar 0,641 memiliki makna tingkat reliabel tinggi.

Kata-kata Kunci: keterampilan berpikir kreatif; instrumen tes berpikir kreatif;


keterampilan kreativitas verbal
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan faktor yang paling dasar dan besar peranannya bagi kehidupan bangsa
dan negara. Pendidikan dapat menentukan maju atau mundurnya proses perkembangan suatu
bangsa dalam semua bidang kehidupan. Jika suatu sistem pendidikan tidak terencana dengan
baik maka bangsa tersebut akan mengalami kemunduran dan tertinggal oleh negara lainnya
yang ada di dunia ini. Oleh karena itu, pemerintah selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang ada di Indonesia baik itu di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas maupun perguruan tinggi.
Menyadari hal tersebut, pemerintah dan ahli pendidikan berusaha untuk mencari cara
agar pendidikan yang ada bermutu baik dan tinggi. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu
dengan mengubah sistem pembelajaran yang selama ini berpusat pada guru menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam sistem pembelajaran ini siswa diminta untuk
berpikir kritis, logis dan berpikir kreatif dalam semua mata pelajaran. Sesuai dengan tujuan
pendidikan yang tertulis dalam UU nomor 20 tahun 2003 yang berbunyi: Pendidikan nasional
bertujuan mengembangkan potensi pada peserta didik agar beriman dan bertaqwa berwatak,
cakap, kreatif, mandri, menjadi warga negara demokratis dan bertanggung jawab
Berpikir berasal dari kata dasar pikir. Kata pikir menurut kamus besar bahasa Indonesia
artinya akal budi, ingatan, angan-angan, pendapat atau pertimbangan (Pusat Bahasa
Kemendiknas. Kamus besar bahasa Indonesia, Edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.
872). Sehingga berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu, serta menimbang-nimbang dalam ingatan.
Definisi kreativitas menurut Munandar merupakan kemampuan umum untuk
menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru
yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Utami Munandar,
Kreatifitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat, (Jakatra:
Gramedia Pustaka Utama,2002), h.33). Sementara Barron menyatakan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru (Utami
Munandar, Kreatifitasdan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat,
(Jakatra: Gramedia Pustaka Utama,2002), h.28).
Adapun aspek dan indikator berpikir kreatif menurut Munandar (dalam Munandar, U.
(2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. (Jakarta: Rineka Cipta. 2009), h. 192)
mengemukakan bahwa kemampuan berpikir kreatif dapat dirumuskan sebagai kemampuan
yang mencerminkan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Berpikir lancar (fluent thinking) atau kelancaran yang menyebabkan seseorang mampu
mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan.
2. Berpikir luwes (flexible thinking) atau kelenturan yang menyebabkan seseorang mampu
menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.
3. Berpikir Orisinil (original thinking) yang menyebabkan seseorang mampu melahirkan
ungkapan-ungkapan yang baru dan unik atau mampu menemukan kombinasi-kombinasi
yang tidak biasa dari unsur-unsur yang biasa.
4. Keterampilan mengelaborasi (elaboration ability) yang menyebabkan seseorang mampu
memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan.

Berdasarkan latar belakang dan teori yang telah diuraikan, tujuan penelitian ini yaitu
menghasilkan instrument asesmen berpikir kreatif – lebih khususnya kemampuan kreativitas
verbal – untuk mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
valid dan reliabel.

Konstruksi Tes Kreativitas Verbal yang kami gunakan berlandaskan pada model Struktur
Intelek dari Guilford sebagai kerangka teoritis. Tes ini terdiri dari enam soal yang semuanya
mengukur dimensi operasi berpikir divergen, dengan dimensi konten verbal, tetapi masing-
masing berbeda dalam dimesi produk. Setiap soal mengukur aspek yang berbeda dari berpikir
kreatif (Munandar, 2002: 95). Tes ini pertama kali dikonstruksikan pada tahun 1977 yang
mengukur kemampuan berpikir divergen dan skala sikap kreatif (Munandar, 2004: 68). Tes
Kreativitas Verbal ini berisi indikator-indikator: kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, dan
elaborasi.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan
pengembangan instruksional model 4D (define, design, develop, and disseminate) (Thiagarajan
1974; Zaleha, et al. 2017). Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif
dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil judgement oleh empat orang mahasiswa
semester 5 Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan data kuantitatif diperoleh dari hasil
penyebaran data berupa 6 soal dengan 5 anak soal disetiap soalnya pada 55 mahasiswa Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Analisis data kualitatif dilakukan berdasarkan perbaikan bahasa, konten, dan petunjuk pada
setiap soal dari lembar hasil judgement instrumen tes untuk mengetahui validitas isi instrumen
yang ditinjau pada aspek fluency, flexibility, originality, elaboration serta kesesuaian antara
soal-soal dalam tes dengan indikator yang diukur. Analisis data kuantitatif dilakukan bertujuan
untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrument serta tingkat kesukaran soal dan
daya pembeda. Tingkat validitas instrumen diperoleh dari hasil uji validitas instrumen
menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson sedangkan tingkat reliabilitas diperoleh
dari hasil uji menggunakan Cronbach Alpha
.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Instrumen Konstruksi Tes Kreativitas Verbal digunakan untuk mengukur kreativitas


verbal 55 mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada
penelitian ini, aspek yang dimuat ke dalam instrumen tes kreativitas verbal tersebut adalah
fluency, flexibility, originality dan elaboration. Pengembangan instrumen tes ini dilakukan
mengikuti tahapan pada metode penelitian dan pengembangan model 4D, yaitu 1) Tahap
define, 2) Tahap design, 3) Tahap develop, dan 4) Tahap disseminate.

Tahap Define

Instrumen tes yang dikembangkan bertujuan untuk mengukur keterampilan kreativitas


verbal mahasiswa. Adapun langkah-langkah pendefinisian pengembangan instrumen tes yang
dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta;
2. Aspek dan indikator keterampilan kreativitas verbal yang digunakan adalah sebagai berikut:

Aspek Indikator
Fluency a. Memberikan beberapa jawaban jika ada pertanyaan
atau stimulus; (1)
b. Memberikan bermacam-macam kata baru dari suatu
anagram; (2)
c. Mampu mencetuskan banyak gagasan yang
memenuhi persyaratan tertentu. (3)
Flexibility a. Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan
bermacam cara yang berbeda untuk
menyelesaikannya. (5)
Originality a. Memberikan jawaban yang tidak biasa dan berbeda
dari sebuah stimulus kata; (5)
b. Memberikan jawaban yang tidak biasa dan berbeda
dari sebuah stimulus kalimat asumsi. (6)
Elaboration a. Dapat memikirkan sesuatu yang mungkin terjadi
terhadap suatu peristiwa; (6)
b. Mengembangkan atau memperkaya gagasan dari
sifat yang ditentukan. (4)

3. Terdapat 5 butir soal yang semuanya mempunyai 5 anak soal.


4. Konten soal yang dipakai adalah: melengkapi suku kata hingga menjadi sebuah kata,
membentuk kata baru dari sebuah anagram, membuat kalimat menggunakan tiga huruf
sebagai stimulus, menjelaskan dua sifat yang diberikan dan dapat memberikan contoh benda
yang mempunyai sifat tersebut, menyebutkan kegunaan lain dari sebuah benda yang
disebutkan, serta menjabarkan apa yang akan dipikirkan dan dilakukan saat hal-hal yang
tidak mungkin terjadi.

Tahap Design

Setelah dilakukan tahap define, instrumen tes didesain berdasarkan Konstruksi Tes
Kreativitas Verbal. Sebanyak enam soal disusun berdasarkan indikator berfikir kreatif
khususnya tentang kreativitas verbal. Kemudian, setiap soal dibagi menjadi lima buah anak
soal, sehingga terdapat tiga puluh item soal dengan sebaran soal seperti ditunjukkan TABEL
1.

TABEL 1. Sebaran Indikator Berfikir Kreatif Tentang Kreativitas Verbal.

No. Indikator Berfikir Kreatif Jumlah

1. Fluency 15 item (Soal nomor 1,2,3)

2. Flexibility 5 item (Soal nomor 5)

3. Originality 10 item (Soal nomor 5 dan 6)

4. Elaborasi 10 item (Soal nomor 4, 6)

Jumlah 30 item
Untuk soal nomor 5 dan 6 mengukur 2 indikator dari berfikir kreatif. Dengan penjelasan
pada soal nomor 5 mengukur flexibility dan originality, sedangkan untuk soal nomor 6
mengukur originality dan elaboration.

TABEL 2. Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Tentang Kreativitas Verbal

Aspek yang Respon Siswa terhadap soal atau masalah Skor


diukur
Tidak menjawab pertanyaan
0
Memberi jawaban dengan caranya sendiri
1
tetapi tidak dapat dipahami.
Memberi jawaban dengan caranya sendiri, dapat
Originality dipahami, tetapi tidak masuk akal 2
Memberi jawaban dengan caranya sendiri, dapat
dipahami dan masuk akal. 3
Memberi jawaban lebih dari satu dengan caranya
4
sendiri, dapat dipahami, dan masuk akal.
Tidak menjawab pertanyaan atau memberikan
0
sebuah ide tetapi tidak relevan.
Memberikan sebuah ide yang relevan tetapi
1
jawaban tidak tepat.
Memberikan sebuah ide yang relevan dan tepat
2
Fluency atau memberikan lebih dari satu ide tetapi ada
yang tidak relevan
Memberikan lebih dari satu ide yang relevan tetapi
3
ada yang tidak tepat.
Memberikan lebih dari satu ide yang relevan
4
dan tepat
Tidak menjawab pertanyaan
0
Memberikan jawaban hanya satu cara tetapi
1
memberikan jawaban yang tidak masuk akal.
Memberikan jawaban dengan satu cara dan
2
Flexibility jawabannya masuk akal.
Memberikan jawaban lebih dari satu cara
3
(beragam) tetapi jawabannya ada yang tidak masuk
akal.
Memberikan jawaban lebih dari satu cara
4
(beragam) dan jawabannya masuk akal.
Tidak menjawab pertanyaan.
0
Memberikan jawaban tetapi tidak sesuai.
1
Elaboration Memberikan jawaban yang sesuai tetapi tidak
2
rinci.
Memberikan jawaban yang sesuai dan rinci.
3
Memberikan lebih dari satu jawaban yang sesuai
4
dan rinci.
Tahap Develop

Pada tahap develop, dilakukan tahap judgement oleh mahasiswa semester 5 Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap 6 butir soal yang masing-masing memiliki 5 anak
soal yang telah dibuat. Empat orang mahasiswa dari kelas 5A dipilih untuk melakukan
judgement. Aspek yang dinilai adalah konten atau isi, bahasa, dan petunjuk pada soal. Skor
yang diberikan untuk setiap aspek menggunakan rentang 1 – 5 dan terdapat tiga buah
kesimpulan untuk masing-masing soal yaitu diterima, diperbaiki, atau ditolak. Setelah melalui
tahap judgement oleh mahasiswa, soal diperbaiki kembali sesuai saran yang telah tertulis
disetiap kartu soal sampai soal layak digunakan untuk mengukur berfikir kreatif tentang
kreativitas.

Tahap Disseminate

Pada tahap ini, kami tidak melakukan uji coba pada sampel, melainkan langsung
menyebar soal kepada sebanyak 55 responden yaitu mahasiswa-mahasiswa Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut ini merupakan contoh soal yang telah
diberikan:

Daftar Pertanyaan.

1. Lengkapilah suku kata berikut hingga menjadi sebuah kata. Tulislah sebanyak-
banyaknya!
(Misal: ta menjadi tahu, tabung, tablet, tabur, tafsir, tahan, tangga, tagih, tahlil, takut, dsb)
a. Do
b. Re
c. Mi
d. Ba
e. Su
2. Buatlah kata baru dengan menggunakan huruf-huruf berikut tanpa menambahkan
atau mengurangi huruf yang tersedia pada soal. Tulislah sebanyak-banyaknya!
(Misal: L-A-G-I  Gila, Liga, Gali, Igal, Agil, Gial, Gail)
a. Batu
b. Muka
c. Ikat
d. Makar
e. Tamu
3. Buatlah beberapa kalimat dari 3 huruf awalan berikut! (Urutan huruf boleh ditukar)!
Misal: A S K -> Aku Suka Kamu, Kamu Suka Aku, Sandra Kenal Ana, Saya Akan Keluar
a. A M K
b. I B A
c. K J U
d. M NO
e. T M K
4. Jelaskan makna dari sifat berikut dan sebutkan benda-benda yang memiliki sifat
tersebut!
Misal: Panas dan berguna -> benda yang berguna karena panasnya. Contoh barang: soldier,
balsem, setrika, kompor, dsb)
a. Manis dan padat
b. Putih dan halus
c. Hitam dan keras
d. Bulat dan merah
e. Terang dan bermanfaat
5. Tulislah fungsi lain dari benda di bawah ini di luar dari fungsi aslinya dan jelaskan
bagaimana cara mengubahnya!
Misal: Sedotan -> fungsi asli untuk menyedot minuman. Fungsi lain untuk menyimpan alat
tulis, caranya menyatukan banyak sedotan dengan di lem dan bentuk menjadi sebuah kotak
persegi panjang atau didaur ulang lalu dicetak menjadi kotak pensil.
a. Botol
b. Sepatu
c. Piring
d. Kaos Kaki
e. Celana
6. Apa yang kamu akan kamu lakukan ketika hal berikut terjadi di dunia nyata?
a. Manusia bisa menghilang dan berpindah tempat dengan cepat.
b. Ikan bisa terbang.
c. Dinosaurus tidak punah.
d. Benda mati bisa bicara.
e. Hidup tanpa internet.
Hasil penskoran terhadap tiap jawaban mahasiswa kemudian diuji validitas dan
reliabilitasnya. Uji validitas item tes menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Uji
reliabilitas instrumen tes menggunakan uji Cronbach Alpha. Suatu item tes uraian dapat
dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas instrumennya lebih besar dari 0,05. Hasil uji
reliabilitas instrument tes dan reliabilitas butir instrument tes dengan menggunakan uji
Cronbach Alpha dapat dilihat pada TABEL 3 dan TABEL 4.

TABEL 3. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes.


Jumlah item tes Koefisien reliabilitas
Kriteria
(k) (r)

8 0.641 Tinggi

TABEL 4. Hasil Uji Reliabilitas Butir Instrumen Tes.


No. Item Realibilitas Butir Varians

Indikator1 0.667 1.832

Indikator2 0.656 3.038

Indikator3 0.651 5.387

Indikator4 0.523 6.870

Indikator5 0.648 4.314

Indikator6 0.519 4.309

Indikator7 0.627 4.390

Indikator8 0.520 5.342

Uji validitas setiap soal dapat menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Pada
uji validitas dengan uji korelasi Product Momen Pearson, kriteria valid atau tidaknya setiap
item dalam instrumen dapat diperoleh dari hasil perbandingan antara koefisien korelasi Pearson
(r hitung) terhadap nilai momen Pearson tabel (r tabel). Jika nilai r hitung lebih besar daripada
r tabel maka item tes tersebut dapat dikatakan valid. Dengan jumlah sampel sebanyak 55 orang
dan taraf signifikansi = 0,05 maka diperoleh r tabel = 0,2656. Hasil uji validitas instrumen
dan kriterianya dapat dilihat pada TABEL 5.
TABEL 5 Hasil Uji Validitas Item-Item Tes.
r tabel 5%
No. Item r hitung (30) Keterangan
Indikator1 0.016 0.2656 Tidak Valid
Indikator2 0.123 0.2656 Tidak Valid
Indikator3 0.192 0.2656 Tidak Valid
Indikator4 0.585 0.2656 Valid
Indikator5 0.186 0.2656 Tidak Valid
Indikator6 0.655 0.2656 Valid
Indikator7 0.268 0.2656 Valid
Indikator8 0.621 0.2656 Valid

Berdasarkan TABEL 3 dapat diketahui bahwa instrumen tes kreativitas berpikir tentang
kreativitas verbal yang telah dikembangkan memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,641
dengan tingkat reliabilitas tinggi. Sedangkan berdasarkan TABEL 5, dapat dilihat bahwa
terdapat 4 soal instrument tes kreativitas verbal yang telah dikembangkan bersifat valid.

Selain menguji reliabilitas dan validitas, kami juga menguji tingkat kesulitan dan daya
pembeda dari soal berpikir kreatif tentang kreativitas verbal ini. Berikut adalah hasil yang kami
peroleh menggunakan MS Excel 2016:

TABEL 6. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal


Indeks Interpretasi Jumlah Item
Kesukaran
IK = 0.00 Terlalu Sukar
0,00 < IK < 0,30 Sukar 4 Item
0,30 < IK < 0,70 Sedang 20 Item
0,70 < IK < 1,00 Mudah 16 Item
IK = 1,00 Terlalu Mudah 0 Item

TABEL 7. Hasl Uji Daya Pembeda


Daya Pembeda Interpretasi Jumlah Item
DP < 0,00 Sangat Jelek 1 Item
0,00 < DP < 0,20 Jelek 20 Item
0,20 < DP < 0,40 Cukup 13 Item
0,40 < DP < 0,70 Baik 6 Item
0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik 0 Item
Penggunaan instrumen tes ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengetahui
seberapa besar tingkatk kemampuan berpikir kreatif tentang kreativitas verbal mahasiswa
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hdayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil dari
menyebar soal kepada responden, diperoleh informasi bahwa instrumen tes yang telah
dikembangkan layak untuk digunakan – dengan memperbaiki soal-soal yang tidak valid –
dalam hal mengukur kreativitas verbal mahasiswa.

SIMPULAN
Penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan instrumen tes kreativitas verbal ini
menggunakan metode penelitian 4D. Metode ini cocok digunakan untuk penelitian
pengembangan. Pada penelitian ini yang dikembangkan adalah tingkat berfikir kreativitas
verbal, yang merujuk pada indikator berfikir kreatif yang dikemukakan oleh Munandar (2006).
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari penelitian pengembangan instrument kreativitas
verbal, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penilaian oleh ahli, instrumen tes yang dikembangkan bersifat layak
namun disarankan adanya perbaikan untuk item yang tidak valid
2. Berdasarkan penilaian kesesuaian soal dengan indikator yang diberikan oleh tiga orang
judge yaitu mahasiswa, terdapat 4 item pada instrumen tes bersifat valid.
3. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, instrumen tes valid dan reliabel dengan
koefisien reliabilitas sebesar 0,641 yang memiliki makna tingkat reliabel tinggi.
4. Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran soal, terdapat 4 item bersifat sukar, 20 item
bersifat sedang, dan 16 item bersifat muda.
5. Berdasarkan hasil uji daya pembeda, terdapat 1 item bersifat sangat jelek, 20 item
bersifat jelek, 13 item bersifat cukup, dan 6 item bersifat baik.
Berdasarkan jabaran hal tersebut, instrumen tes yang telah dikembangkan dapat digunakan
untuk mengukur keterampilan kreativitas verbal.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih diberikan kepada seluruh rekan-rekan dan ibu Mulia Sari Dewi, M. Si.
selaku dosen Mata Kuliah Konstruksi Alat Ukur Psikologi yang telah membimbing dan
memberikan saran dalam kegiatan pengembangan instrumen tes ini.
REFERENSI
Munandar, Utami. 2002. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif
dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Izhab, Zaleha. 2007. Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis: Disertai


Ilustrasi dan Latihan. Bandung: Penerbit Nuansa.

Sivasailam, Thiagarajan., Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel. 1974. Instructional


Development for Training Teachers of Exceptional Children. Bloomington: Indiana
University.

Anda mungkin juga menyukai