Anda di halaman 1dari 5

Nama : Febiyanto

NIM : 18/433822/PPA/05637
Mata Kuliah : Sustainabilitas dalam Kimia [MKK-6701]
Pengampu : Dra. Tutik Dwi Wahyuningsih, M.Si., Ph.D.

Apa yang dimaksud dengan Atom Economy dan berikan contohnya!


Atom Economy atau AE merupakan standar yang digunakan untuk mengevaluasi apakah
sutau desain proses kimia bersifat green (ramah lingkungan) atau tidak (Wang dkk., 2011). Sejak
diperkenalkan pertama kali oleh Trost (1991), AE dapat dirumuskan sebagai berikut:

BM produk yang diinginkan


𝐴𝐸 = 𝑥 100%
BM seluruh produk

AE dapat diperoleh dari persamaan di atas, namun perumusan di atas hanyalah sebuah jumlah
teoritik tanpa memperhatikan yield yang sebenarnya atau produk samping yang dihasilkan dari
sebuah proses. Oleh karena itu, ketika AE dihitung untuk mengevaluasi suatu proses reaksi, ada
tiga asumsi yang harus dipenuhi atau diperhatikan yakni:
1. Yield harus 100%;
2. Prekursor atau reaktan dalam keadaan stoikiometrik;
3. Semua substansi yang tidak terlihat dalam persamaan reaksi sepenuhnya diabaikan.

Contoh AE:
1. Produksi methyl tert-butylphenol (MTBP) dari methyl tert-butyl ether (MTBE) dan p-
cresol (Wang dkk., 2011)
2. Reaksi hidrasi dengan bantuan katalis Hg2+ dari alkuna (Dicks and Hent, 2015)

3. Reaksi siklopropanasi tanpa adanya katalis (Dicks and Hent, 2015)

4. Dihydroxylation termediasi osmium tertaoksida (Dicks and Hent, 2015)


5. Empat tahapan deasilasi pada penicilin G menjadi 6-amminopenicillanic acid (6-APA)
(Dicks and Hent, 2015)

Berikan contoh reaksi pembanding (green dan non-green reaction)!


Contoh reaksi hijau (green reaction) atau reaksi-reaksi yang lebih ramah lingkungan dapat
dicontohkan melalui proses sintesis dihydropyrimidone tanpa menggunakan pelarut
(Aktoudianakis dkk., 2009). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Reaksi di atas (kiri) dikenal sebagai reaksi klasik Biginelli yang muncul pada tahun sekitar
1893 untuk meproduksi senyawa 3,4-dihydropyrimidin-2(1H)-one. Namun, seiring dengan
perkembangan penelitian, reaksi Biginelli dapat dilakukan tanpa penggunaan pelarut yakni dengan
menggunkan ZnCl sebagai katalis asam dimana mampu menghasilkan produk reaksi dengan waktu
yang lebih cepat dan ramah lingkungan (reaksi kanan).
Green reaction atau reaksi-reaksi yang lebih ramah lingkungan dapat juga diindikasi dengan
parameter E-factor. E-factor didefinisikan sebagai sejumlah limbah yang dihasilkan relatif
terhadap material yang diinginkan, dalam kilogram (kg). E-factor dalam industri fine-chemical
dan obat-obatan berada (farmasi) berada pada rentang 5-100. Nilai E-factor yang kecil
menunjukkan bahwa reaksi lebih efisien dan ramah lingkungan (Lipshutz dkk., 2013). E-factor
dapat dirumuskan sebagai berikut:

kg limbah
𝐸 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 = (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑎𝑖𝑟)
kg produk yang diinginkan

Contoh E-factor dalam green chemistry:


Referensi
Aktoudianakis, E., Chan, E., Edward, A.R., Jarosz, I., Lee, V., Mui, L., Thatipamala, S.S., and
Dicks, A.P., 2009, Comparing the Traditional with Modern: A Greener, Solvent-Free
Dihydropyrimidone Synthesis, J. Chem. Educ., 86(6), 730-732.
Dicks, A.P. and Hent, A., 2015, SpringerBriefs in Green Chemistry for Sustainability, Springer,
Switzerland.
Lipshutz, B.H., Isley, N.A., Fennewald, J.C., and Slack, E.D., 2013, On the Way Towards Greener
Transition-Metal-Catalyzed Processes as Quantified by E Factors, Angew. Chem. Int. Ed.,
52, 2-9.
Trost, B.M., 1991, The Atom Economy-A Search for Synthetic Efficiency, Science, 254, 1471-
1477.
Wang, W., Lu, J., Zhang, L., and Li, Z., 2011, Real Atom Economy and Its Application for
Evaluation the Green Degree of A Process, Front. Chem. Sci. Eng., 5(3), 349-354.

Anda mungkin juga menyukai