Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No.

06 Tahun 2012

KAJIAN KADAR PROTEIN, SERAT, HCN, DAN SIFAT ORGANOLEPTIK


PROL TAPE SINGKONG DENGAN SUBSTITUSI TAPE KULIT SINGKONG

Contents of Protein, Fiber, HCN, Organoleptic Properties at Cassava Tapae Cake with
Substitution of Cassava Peel Tapae

Septi Wulan Adi Putri dan Wikanastri Hersoelistyorini

Program Studi S1 Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang


Penulis korespodensi, email : wikanastri@yahoo.com

Abstract
This study aims to analysis the contents of protein, fiber, HCN, and the organoleptic properties
of Cassava Tapae Cake with Substitution with Cassava Peel Tapae. The method used was experimental
and research design is completely randomized design (CRD) with varition of cassava peel tapae are 0,
20%, 40%, 60%, 80%, and 100%. Results of protein analysis are 0.9608%, 1.2354%, 1.5099%,
1.7844%, 1.9217%, and 2.1962%. fiber contents respectively it was 87.88%, 93.36%, 93.81%, 94.00%,
94.90% and 94.93%. HCN content obtained negative results. The higher the substitution of cassava
peel tapae the higher the protein content and fiber content. Organoleptic properties mixed with
cassava peel tapae that is taste a little bitter, compact texture, aroma is not sour and color tendency of
black.

Keywords: cassava Tapae cake , cassava peel tapae, protein, fiber, HCN, organoleptic properties

PENDAHULUAN g; kalsium 0,63 g sedangkan komponen kimia


Singkong adalah tanaman rakyat yang dan gizi daging singkong dalam 100 g adalah
telah dikenal di seluruh pelosok Indonesia. Saat protein 1 g; kalori 154 g; karbohidrat 36,8 g;
ini produksi singkong di Indonesia telah lemak 0,1 g (Mahmud, dkk, 2009) sehingga
mencapai kurang lebih 20 juta ton per tahun dapat disimpulkan bahwa kadar protein
(BPS, 2008). Singkong merupakan hasil singkong lebih rendah dibanding kulit singkong.
pertanian yang jumLahnya berlimpah dan perlu Penelitian Turyoni (2005), menyatakan bahwa
alternatif lain dalam pemanfaatannya untuk kandungan karbohidrat kulit singkong segar
menunjang program ketahanan pangan sesuai blender adalah 4,55%, sehingga memungkinkan
dengan PP Nomor 68 Tahun 2002 tentang digunakan sebagai sumber energi bagi
Ketahanan Pangan yang mengatur ketersediaan mikroorganisme dalam proses fermentasi.
pangan, cadangan pangan, penganekaragaman Selain itu kulit singkong juga mengandung
pangan, pencegahan, dan penanggulangan tannin, enzim peroksida, glikosa, kalsium
masalah pangan. oksalat, serat, dan HCN (Arifin, 2005).
Pengolahan singkong secara terpadu Kandungan HCN dalam kulit singkong
merupakan upaya memanfaatkan seluruh bagian dapat dikurangi melalui beberapa perlakuan
dari singkong tanpa ada yang terbuang termasuk antara lain perendaman, perebusan, dan
kulitnya. Rukmana (1997) menyatakan bahwa fermentasi. Proses fermentasi dapat
komponen kimia dan gizi dalam 100 g kulit menurunkan kandungan HCN dan
singkong adalah sebagai berikut : protein 8,11 meningkatkan kandungan energi, protein, serat
g; serat kasar 15,20 g; pektin 0,22 g; lemak 1,29
17
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

kasar, serta meningkatkan daya cerna bahan singkong ditinjau dari kadar protein, kadar
makanan berkualitas rendah (Turyoni, 2005). serat, kadar HCN, dan sifat organoleptik.
Singkong dapat diolah menjadi tape
singkong melalui proses fermentasi atau METODOLOGI
menggunakan ragi tape. Singkong maupun Bahan yang digunakan dalam pembuatan
kulitnya dapat digunakan sebagai bahan baku prol tape singkong adalah tape kulit singkong
pembuatan tape. Penelitian Turyoni (2005), dimana kulit singkong diperoleh dari PT.
menyatakan bahwa resep dodol tape kulit Indofood Fritolay Semarang, ragi, tepung
singkong menghasilkan warna, aroma, dan rasa terigu, gula pasir, margarine, telur, dan susu
yang baik dengan perbandingan tape kulit bubuk. Bahan kimia yang digunakan adalah
singkong dan tepung beras 2:1 sedangkan resep katalisator selenium 0,5 g, H2SO4, NaOH 40%,
dodol tape kulit singkong dengan perbandingan indikator pp, indikator BTB, HCl 0,02 N, asam
tape kulit singkong dan tepung beras ketan 3:1 pikrat, asam tartrat 5%, Na2CO3 8%, AgNO3
memiliki tekstur yang baik. Pada uji 0,02N, HNO3 encer, KSCN 0,02 N, dan
laboratorium diketahui kadar HCN tape kulit aquades. Bahan untuk uji organoleptik adalah
singkong 4,02 mg/kg dan kadar HCN dodol prol tape kulit singkong dengan 6 perlakuan.
tape kulit singkong 1,65 mg/kg, sehingga aman Peralatan yang dipergunakan dalam
untuk dikonsumsi. pembuatan prol tape kulit singkong meliputi
Memperhatikan potensi tape kulit baskom bambu untuk fermentasi, timbangan,
singkong dapat dimanfaatkan sebagai bahan pisau, panci, serokan, sendok, baskom, piring,
pangan atau bahan campuran pangan. Apabila mixer, kompor, sarung tangan plastik, loyang,
kulit singkong digunakan sebagai bahan oven. Alat untuk analisa kadar protein adalah
campuran pangan maka dapat meningkatkan pemanas kjedahl lengkap yang dihubungkan
nilai ekonomi tape kulit singkong, juga dapat dengan penghisap uap melalui aspirator, labu
mengurangi jumLah limbah pertanian. Prol tape kjedahl ukuran 30 mL/50 mL, alat destilasi
adalah makanan semi basah yang mempunyai lengkap dengan erlenmeyer berpenampung
rasa manis berbahan dasar tape singkong dan berukuran 125 mL, buret 25 mL/50 mL, kertas
tepung terigu dengan perbandingan 6:1 (Saji, saring, kertas pH. Alat untuk analisa kadar serat
2010). Prol tape cukup disukai masyarakat dan adalah neraca analitik, gelas ukur, pengaduk,
menjadi salah satu produk pangan dengan nilai pipet volum, erlenmeyer, pendingin balik,
ekonomi tinggi. Tape kulit singkong belum kertas saring, kertas lakmus, spatula, desikator,
banyak dimanfaatkan, sehingga perlu dilakukan kurs porselin. Alat untuk analisa HCN adalah
penelitian tentang pendayagunaan kulit labu destilasi, erlenmeyer, dan kertas saring.
singkong sebagai bahan substitusi prol tape Alat untuk uji organoleptik terdiri dari: formulir
singkong yang dapat menunjang program uji organoleptik, bolpoin, piring kecil dan gelas.
ketahan pangan di Indonesia. Saat ini penelitian
tentang kulit singkong sebagai produk prol tape A. Prosedur Penelitian
kulit singkong belum dilakukan, maka pada 1. Penelitian Pendahuluan
penelitian ini akan dicoba membuat produk prol Penelitian pendahuluan terdiri dari pembuatan
tape kulit singkong dengan substitusi tape kulit tape singkong dan tape kulit singkong meliputi
dari seleksi jenis dan jumLah ragi tape yang

18
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

digunakan sebagai inokulum fermentasi kulit a. Persiapan bahan baku (tape)


singkong dengan tujuan untuk mendapatkan Tape yang dibuat berdasarkan penelitian
produk tape kulit singkong yang baik. pendahuluan yaitu dengan menggunakan ragi
a. Persiapan bahan baku tape merk NKL dengan konsentrasi 0,1 % yang
Kulit singkong dan singkong sebanyak 2 kg selanjutnya difermentasi selama 3 hari.
dibersihkan dari kulit luarnya kemudian
dipotong kecil-kecil, dicuci dengan air mengalir HASIL DAN PEMBAHASAN
setelah itu direndam selama 12 jam kemudian A. Penelitian pendahuluan
dikukus selama 20 menit, ditiriskan dan Bahan dasar pembuatan tape singkong
didinginkan. adalah ragi tape, pada penelitian ini mengacu
b. Jenis dan jumlah ragi pada penelitian (Turyoni, 2005), dimana turyoni
Ragi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan perbandingan kulit singkong
adalah ragi dengan merk NKL dan Gedang dengan ragi tape adalah 1% : 0,1%, sedangkan
sedangkan jumlah ragi yang digunakan pada penelitian ini digunakan tape kulit
sebanyak 0,1% (Turyoni, 2005). singkong sebagai bahan substitusi pembuatan
c. Pembuatan tape : prol tape kulit singkong. Penelitian pendahuluan
a) Kulit singkong : kulit singkong yang sudah bertujuan untuk mengetahui jenis ragi dan
terpisah dengan kulit arinya kemudian dicuci mengoptimasi jumlah ragi tape yang akan
dengan air mengalir, setelah itu direndam digunakan sebagai bahan substitusi prol tape
selama 12 jam, ditiriskan, kemudian dikukus yang dapat diterima secara organoleptik.
selama 20 menit, selanjutnya didinginkan Perbandingan kulit singkong dengan ragi tape
lalu difermentasi dengan ragi selama 3 hari. adalah 1%: 0,1%; 1%:0,2%; 1%:0,3%.
Pembuatan tape kulit singkong tersaji pada Perlakuan terbaik yang dihasilkan pada
Gambar 1. penelitian pendahuluan akan digunakan pada
b) Singkong : kulit singkong yang sudah penelitian utama. Hasil penelitian pendahuluan
terpisah dengan kulit nya kemudian dicuci diperoleh jenis ragi yang baik adalah merk NKL
dengan air mengalir, setelah itu direndam dengan perbandingan kulit singkong yaitu
selama 12 jam, ditiriskan, kemudian dikukus 1%:0,1%, kemudian dihasilkan dengan tekstur
selama 20 menit, selanjutnya didinginkan sedikit lunak, rasa yang manis, aroma khas tape,
lalu difermentasi dengan ragi selama 3 hari. dan warna coklat kehitaman.
Pembuatan tape singkong tersaji pada
gambar 2. B. Penelitian Utama
1. Analisa Kadar Protein Prol Tape Kulit
d. Hasil optimasi jenis dan jumlah ragi Singkong
Tape kulit singkong dan tape singkong yang Hasil analisa kadar protein menggunakna
dihasilkan terbaik menggunakan ragi merk metode mikro kjedahl (Sudarmadji, 2003)
NKL dengan perbandingan tape kulit singkong terhadap singkong segar, kulit singkong, tape
atau tape singkong dan ragi 1 kg : 0,1%, singkong, tape kulit singkong berturut-turut
selanjutnya digunakan untuk penelitian utama. adalah 0,308%, 0,392%, 0,437%, 0,571%.
Proses fermenatsi singkong menyebabkan
2. Penelitian Utama kenaikan kadar protein sebesar 12,59%,

19
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

sedangkan pada kulit singkong menyebabkan Hasil uji LSD menyatakan bahwa
kenaikan sebesar 17,8%. Hal ini dikarenakan substitusi tape kulit singkong 0% (kontrol)
mikroba pada proses fermentasi mensintesis berbeda nyata dengan substitusi tape kulit
protein (PST) yang merupakan proses singkong 20%, 40%, 60%,80%,dan100%.
pengkayaan protein bahan (Darmawan, 2006).
Berdasarkan Gambar 5 dapat diketahui 2. Analisa Kadar Serat Prol Tape Kulit
bahwa kadar protein prol tape kulit singkong Singkong
meningkat pada tiap substitusi tape kulit Hasil analisa kadar serat menggunakna
singkong. Kadar protein terendah adalah metode Gravimetri (Sudarmadji, 2003) terhadap
0,9608% pada substitusi 0% (kontrol) singkong segar, kulit singkong, tape singkong,
sedangkan kadar protein tertinggi 2,1962% pada tape kulit singkong berturut-turut adalah
substitusi tape kulit singkong 100%. 12,58%, 13,79%, 7,53%, 11,20%. Proses
Untuk mengetahui pengaruh perbedaan fermenatsi singkong menyebabkan penurunan
substitusi tape kulit singkong sebagai bahan kadar serat sebesar 5,05%, sedangkan pada kulit
pembuatan prol tape terhadap kadar protein data singkong menyebabkan penurunan sebesar
diuji statistik dengan taraf signifikan 0,05 dan 17,08%. Hal ini dikarenakan proses fermentasi
diperoleh p-value 0,001< 0,05. Hasil penelitian dapat menurunkan kadar serat kasar pada suatu
dapat disimpulkan bahwa penambahan bahan makanan (Darmawan, 2006).
substitusi tape kulit singkong berpengaruh nyata Kadar serat prol tape kulit singkong
terhadap kadar protein prol tape kulit singkong, meningkat pada tiap substitusi tape kulit
kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Uji singkong. Kadar protein terendah adalah
LSD bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh 87,88% pada substitusi 0% (kontrol) sedangkan
atau tidanya secara nyata terhadap kadar protein kadar protein tertinggi 94,93% pada substitusi
prol tape singkong dengan substitusi tape kulit. tape kulit singkong 100%.
Terjadinya peningkatan kadar protein prol Untuk mengetahui pengaruh perbedaan
tape kulit singkong disebabkan kadar protein substitusi tape kulit singkong sebagai bahan
kulit singkong lebih tinggi dibanding singkong. pembuatan prol tape terhadap kadar serat data
Rukmana (1997) menyatakan bahwa komponen diuji statistik dengan taraf signifikan 0,05 dan
kimia dan gizi dalam 100 g singkong diperoleh p-value 0,000< 0,05.
mengandung protein 1 g. Hasil penelitian Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
singkong dan kulit singkong yang terfermentasi penambahan substitusi tape kulit singkong
kandungan protein tertinggi pada kulit berpengaruh nyata terhadap kadar protein prol
singkong, maka dapat disimpulkan bahwa kadar tape kulit singkong, kemudian dilanjutkan
protein kulit singkong lebih tinggi dibanding dengan uji LSD.
singkong, selain tape kulit singkong Hasil uji LSD menyatakan bahwa
dimungkinkan adanya penambahan telur dan substitusi tape kulit singkong 0% (kontrol)
susu. Telur dan susu mempunyai kandungan berbeda nyata dengan substitusi tape kulit
protein hewani yang tinggi sehingga semakin singkong 20%, 40%, dan 100%. Substitusi tape
tinggi presentase substitusi tape kulit singkong kulit singkong 20% berbeda nyata dengan
maka semakin tinggi kadar protein produk prol substitusi tape kulit singkong 80% dan 100%.
yang dihasilkan. Substitusi tape kulit singkong 40% berbeda

20
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

nyata substitusi 100% substitusi tape kulit substitusi 60% sebesar 2,73. Hasil uji statistik
singkong 80% berbeda nyata dengan substitusi Friedmen dengan α 0,05 diperoleh data taraf
100%. signifikan p-value 0,000< 0,05 sehingga dapat
Terjadinya peningkatan kadar serat prol tape disimpulkan bahwa perbedaan substitusi tape
kulit singkong disebabkan kadar serat kulit kulit singkong berpengaruh nyata terhadap
singkong lebih tinggi dibanding dengan tekstur prol tape kulit singkong maka
singkong. dilanjutkan uji Wilcoxon.
Uji lanjut wilcoxon menyatakan bahwa
3. Analisa Kadar HCN Prol Tape Kulit penilaian tekstur pada substitusi tape kulit
Singkong singkong 20% berbeda nyata dengan substitusi
Analisis kadar HCN dilakukan secara tape kulit singkong 40% dan 60%. Hasil
kualitatif dan kuantitatif terhadap singkong penelitian dapat disimpulkan bahwa panelis
segar, kulit singkong segar, tape singkong, tape lebih menyukai prol tape singkong dengan
kulit singkong, dan prol tape kulit singkong. tekstur lembut. Hal ini dikarenakan tape
Hasil analisa uji HCN secara kualitatif singkong lunak dan mudah dihancurkan
menunjukkan hasil negatif pada tape singkong, dibanding dengan tekstru tape kulit singkong.
tape kulit singkong, dan produk prol tape kulit
singkong, sedangkan pada singkong segar, dan b. Rasa
tape kulit singkong segar menunjukkan hasil Rasa yang baik untuk prol tape adalah
positif. Uji kuantitatif kadar HCN dalam manis, dikarenakan adanya penambahan susu,
singkong segar adalah 0,54% dan kulit margarin, dan telur saat pembuatan adonan prol
singkong segar 1,08%. tape kulit singkong.
Menurut Rukmana (1997) kadar HCN Nilai rasa tertinggi pada substitusi tape
singkong yang dihasilkan 8,63% masih batas kulit singkong 40% dan 100% sebesar 3,13
aman, kadar HCN pada singkong segar, kulit sedangkan nilai terendah pada substitusi tape
singkong segar dan setelah difermentasi dapat kulit singkong 60% sebesar 2,67. Hasil uji
hilang dikarenakan proses fermentasi dapat statistik Friedman dengan menggunakan α 0,05
menurunkan kadar HCN pada suatu bahan diperoleh data taraf signifikan p-value 0,451 <
makanan, selain proses fermentasi terdapat 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
beberapa perlakuan anatar alin pencucian, substitusi tape kulit singkong tidak berpengaruh
perendaman, pengukusan sehingga prol tape terhadap rasa prol tape kulit singkong.
kulit singkong aman dikonsumsi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
panelis lebih menyukai prol tape kulit singkong
4. Uji Organoleptik dengan rasa manis, hal ini disebabkan karena
a. Tekstur ada penambahan sukrosa yang diubah menjadi
Tape kulit singkong mempunyai tekstur glukosa oleh Saccharomyces cerevisiae
yang lebih kasar daripada tape singkong, hal ini sehingga tape yang dihasilkan berasa manis.
berpengarh pada tekstur produk prol yang
dihasilkan. Nilai tekstur tertinggi pada kontrol c. Aroma
(tanpa substitusi tape kulit singkong) sebesar Aroma prol tape kulit singkong adalah
3,60 sedangkan nilai rata-rata terendah pada harum dan enak. Nilai aroma tertinggi pada

21
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

kontrol (tanpa substitusi tape kulit singkong) menjadikan warna prol tape kulit singkong
dan pada substitusi tape kulit singkong 20% menjadi kehitaman sehingga berpengaruh
sebesar 3,33 sedangkan nilai terendah pada terhadap tingkat kesukaan warna prol tape kulit
substitusi tape kulit singkong 60% sebesar 2,47. singkong.
Hasil uji statistik Friedman dengan
menggunakan α 0,05 diperoleh data taraf C. Perlakuan Terbaik
signifikan p-value 0,002 < 0,05 sehingga dapat Perlakuan terbaik dilihat dari aspek hasil
disimpulkan bahwa substitusi tape kulit penelitian yang meliputi kadar protein, serat,
singkong berpengaruh terhadap aroma prol tape HCN, dan sifat organoleptik meliputi tekstur,
kulit singkong. Uji lanjut wilcoxon menyatakan rasa, aroma, dan warna. Penetapan perlakuan
bahwa penilaian aroma pada substitusi tape terbaik terhadap kadar protein dan serat pada
kulit singkong berpengaruh terhadap semua substitusi tape kulit singkong 100%, kadar
perlakuan, hal ini disebabkan aroma tape kulit protein tinggi sangat dibutuhkan untuk
singkong lebih menyengat dibanding singkong. pertumbuhan anak, hal ini juga harus diimbangi
dengan menu makanan seimbang untuk
d. Warna kecukupan gizi anak pada masa pertumbuhan.
Tape kulit singkong mempunyai warna Penentuan perlakuan terbaik citarasa
yang gelap daripada tape singkong. Nilai warna berdasarkan nilai rata-rata panelis tertinggi
tertinggi pada substitusi tape kulit singkong terhadap uji organoleptik warna, aroma, tekstur,
20% sebesar 3,47 sedangkan nilai terendah pada dan rasa.
substitusi tape kulit singkong 40% sebesar 1,55. Rata-rata cita rasa tertinggi prol tape kulit
Hasil uji statistik Friedman dengan singkong dengan substitusi tape kulit singkong
menggunakan α 0,05 diperoleh data taraf 100% yaitu sebesar 3,332 sedangkan rata-rata
signifikan p-value 0,017 < 0,05 sehingga dapat cita rasa terendah dengan substitusi tape kulit
disimpulkan bahwa perbedaan substitusi tape singkong 60% yaitu sebesar 2,708.
kulit singkong tidak berpengaruh terhadap
warna prol tape kulit singkong. KESIMPULAN
Warna pada produk prol tape kulit Berdasarkan penelitian yang dilakukan
singkong cenderung berwarna coklat dapat disimpulkan bahwa tape kulit singkong
kehitaman. Hasil penelitian dapat disimpulkan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
bahwa panelis lebih menyukai warna prol tape prol tape. Produk prol tape kulit singkong
singkong coklat kekuningan. Hal ini terbaik dihasilkan pada substitusi tape kulit
dikarenakan dari bahan baku tape kulit singkong 100%. Hasil penelitian dapat
singkong yang berwarna hitam yang disebabkan disimpulkan bahwa substitusi tape kulit
browning enzimatis pada kulit singkong pada singkong berpengaruh terhadap kadar protein,
saat pengupasan dan perendaman kulit singkong serat, tekstur, dan warna prol tape kulit
(Rukmana, 1997), selain itu proses pengolahan singkong. Kadar protein dan serat yang
pada penggorengan yang mengakibatkan dihasilkan adalah 2,1962% dan 94,93%.
terjadinya reaksi Maillard yang menjadikan
warna menjadi coklat karena panas.
DAFTAR PUSTAKA
Penggorengan yang terlalu lama akan

22
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

Apriyantono, A. 2009. Titik Kritis Kehalalan Muchtadi. 1989. Serat makanan Faktor Penting
Bahan Pembuat Produk Bakery dan kue. yang Hampir Dilupakan.Departement of
http://www.halal Food Science and Technology IPB.Bogor
guide.info/2011/05/07/titik kritis Rukmana R., 1997. Ubi Kayu Budi daya dan
kehalalan bahan pembuat produk bakery Paska Panen. Kanisius. Yogyakarta.
dan kue/akses 7 Mei 2011.
Arifin, 2005. Kandungan Gizi Pada Ubi Kayu Rukmana R, 1999. Jenis-Jenis Ubi Kayu dan
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. IX Pemanfaatannya. Kanisius. Yogyakarta.
(2) : 90-110. Rukmana dan Yuniarsih. 2001. Aneka Olahan
Boga. 2002. Aplikasi Pengolahan Cake. Ed ke- Ubi Kayu. Yogyakarta : Kanisius.
1. Jakarta : Gramedia. Saji, 2002. Resep Aneka makanan.
Buckle, Edward dan Fleed. Watton.1988. Ilmu Soekarto. 1990. Penilaian Organoleptik Untuk
Pangan. Jakarta : UI Press. Industri Pangan dan HasilPertanian.
Darmawan, 2006. Pengaruh Kulit Umbi Ketela Jakarta: Bhatara Aksara.
Pohon Fermentasi terhadap Tampilan Sutomo, 2007. Pemanfaatan Tepung Terigu.
Kambing Kacang Janta. Jurnal Ilmiah Jakarta : Gramedia.
Ilmu-Ilmu Peternakan, 9 (2) : 115-122.
Sudarmadji, Slamet. 1996, Analisa Bahan
Desrosier,N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta :
Mahmud dkk., 2009. Tabel Komposisi Pangan Liberty,
Indonesia. Jakarta : PT Elex Media Turyoni D. 2005. Pembuatan Dodol Tape Kulit
Komputindo Singkong (cassava). Semarang :
Teknologi Jasa dan Produksi Universitas
Negeri Semarang

23
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

Gambar 1. Skema Pembuatan Tape Singkong

Ragi Tape 1% singkong 1 kg

Dihaluskan Dicuci dengan air


mengalir

Direndam selama 12
jam

Ditiriskan selama 15
menit

Dikukus selama 20
menit

Ditiriskan selama 15
menit

Didinginkan selama
1 jam

Diratakan

Dibungkus dengan
daun pisang

Difermentasi selama
3 hari

Tape Singkong

24
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

Gambar 2 : Skema pembuatan tape kulit singkong

Ragi Tape 1%
Kulit Singkong 1 kg

Dihaluskan
Dicuci dengan air
mengalir

Direndam selama 12
jam

Ditiriskan selama 15
menit

Dikukus selama 20
menit

Ditiriskan selama 15
menit

Didinginkan selama
1 jam

Diratakan

Dibungkus dengan
daun pisang

Difermentasi selama
3 hari

Tape Kulit Singkong


25
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

Telur, garam, dan gula


Pemixeran
Selama 2 menit
Tepung terigu, tepung
maizena, tape singkong, Homogenisasi
dan tape kulit singkong,
susu, margarin cair
Pencetakan
5 cmx2cmx1cm

Pemanggangan 150°C
15 menit

Prol Tape Kulit Singkong

Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Prol Tape Kulit Singkong

2.5 2.1962
1.9217
1.7844
2
Kadar Protein (%)

1.5099
1.5 1.2354
0.9608
1

0.5

0
L0R100 L20R80 L40R60 L60R40 L80R20 L100R0
Kode Sampel

Gambar 4. Kadar protein prol tape singkong dengan substitusi tape kulit singkong

26
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

96 94,00 94.9 94.93


93.36 93.81
Kadar Serat (%) 94
92
90
87.88
88
86
84
L0R100 L20R80 L40R60 L60R40 L80R20 L100R0
Kode Sampel

Gambar 5. Kadar serat prol tape singkong dengan substitusi tape kulit singkong

3.332 3.315 3.218


3.5 2.985
2.818 2,708
3
Rata-rat cita rasa

2.5
2
1.5
1
0.5
0
L0R100 L20R80 L40R60 L60R40 L80R20 L100R0
Kode Sampel

Gambar 6. Citarasa Prol Tape Kulit Singkong

27
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 03 No. 06 Tahun 2012

28

Anda mungkin juga menyukai