Anda di halaman 1dari 5

RESUME JURNAL NASIONAL

1. Nama jurnal : Ners Jurnal Keperawatan


2. Judul jurnal : Efektifitas Pemberian Terapi Pursed Lips
Breathing Terhadap Status Oksigenasi Anak
Dengan Pneumonia
3. Peneliti dan tahun terbit : Yunita Muliasari, Iin Indrawati, 2 oktober 2018
4. Responden : Responden yang terlibat dalam penelitian ini
sebanyak 36 orang, yang terdiri dari 18 kelompok
PLB dan 18 pada kelompok fisioterapi dada.
5. Metode :IPenelitian ini menggunakan desain quasi
experimental dengan pretest-posttest control group
design. Di dalam model ini sebelum dimulai
perlakuan kedua kelompok dilakukan pretest
dengan mengukur status oksigenasi awal dan
selanjutnya diberi intervensi PLB lalu dilakukan
pengukuran status oksigenasi (post-test),
sedangkan pada kelompok kontrol diberi fisioterapi
dada.
6. Hasil : Terdapat perbedaana RR yang signifikan antara
sebelum dan sesudah diberikan PLB pada
kelompok intervensi dan pemberian PLB
berpengaruh terhadap peningkatan sebesar
1,89x/menit RR pada anak yang mengalami
Pneumonia.
Terdapat perbedaan saturasi oksigen yang
signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan
PLB pada kelompok intervensi. Pemberian PLB
berpengaruh terhadap peningkatan sebesar 0,55%
status oksigenasi yaitu terhadap saturasi oksigen
pada anak yang mengalami Pneumonia.
Menurut Garrod dan Matheison (2012), PLB
merupakan bagian dari latihan napas yang
diperlukan untuk pasien yang mengalami gangguan
pada sistem pernapasan, karena PLB memberikan
efek yang baik terhadap sistem pernapasan
diantaranya adalah; menyehatkan ventilasi,
membebaskan udara yang terperangkap dalam
paru-paru, menjaga jalan napas tetap terbuka lebih
lama dan mengurangi kerja napas, memperpanjang
waktu ekshalasi yang kemudian memperlambat
frekuensi napas, meningkatkan pola napas dengan
mengeluarkan udara lama dan memasukkan
udara baru ke dalam paru, menghilangan sesak
napas dan meningkatkan relaksasi.
7. Kelebihan :IPemberian PLB berpengaruh terhadap peningkatan
Frekuensi pernapasan (RR) sebesar 1,89x/menit
pada anak yang mengalami Pneumonia.
8. Kekurangan : Anak yang diberikan intervensi Pursed Lip
Breathing memiliki Rata-rata waktu inap yang
lebih lama (4,4 hari) dibandingkan dengan anak
yang diberikan kontrol fisioterapi dada (2,9 hari)
RESUME JURNAL INTERNASIONAL

1. Nama jurnal : PMC


2. Judul jurnal : Pengaruh Purces Lip Breathing pada Jantung,
Pernafasan dan Parameter Oksigenasi pada Pasien
PPOK
3. Peneliti dan tahun terbit : Shahriar Sakhae, Hassan Ebrahimpour,
Sadagheyani, Soryya Zinalpoor, Abdolah Khorami
Markani, Hossein Motaarefi, 20 Oktober 2018
4. Responden : 60 responden
5. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan uji klinis tiga
kelompok secara acak. Sebelum ikut dalam
penelitian semua responden dberikan informed
consent dan semua informasi pribadi dirahasiakan.
Setiap pasien yang memenuhi syarat diberi nomor
identifikasi oleh pusat di University of Bergen.
Sampel dipilih dengan partisipasi 40 pasien PPOK.
Peserta dialokasikan secara acak dalam dua
kelompok 20 subjek: intervensi PLB dan kelompok
kontrol. Serta 20 subjek kelompok sehat.
Kelompok kontrol hanya menerima perawatan
rutin dan perawatan obat. Pada kelompok
intervensi PLB, di pilih pasien dengan penyakit
ringan sampai sedang. Untuk pengumpulan data,
pertama, informasi demografi dan antropometrik
dicatat kemudian parameter fungsi paru, tanda vital
dan spo2 diukur. Tanda-tanda vital diukur dan
dicatat dalam tiga tahap, sebelum PLB dengan
istirahat dan pernapasan normal, selama PLB dan
setelah PLB dengan istirahat, dalam waktu 30
menit dalam dua kelompok pasien PPOK dan
subyek sehat. Perekaman pengukuran pada
kelompok kontrol dilakukan hanya dalam waktu 10
menit. Dalam penelitian ini, riwayat merokok pada
kelompok intervensi dan kontrol masing-masing
adalah 30% dan 20%, dan kelompok sehat tidak
memiliki riwayat merokok. Untuk melakukan PLB,
subjek dilatih untuk bernafas dengan
mengendurkan otot leher dan bahu serta menghirup
kisaran oksigen melalui hidung dan menghitung
hingga dua detik, lalu tutup mulut. Dalam
pernafasan, ia harus menekan bibirnya dan
menyempitkan otot-otot perut; dia harus perlahan-
lahan menghembuskan udara di paru-parunya
melalui mulutnya dengan memperpanjang waktu
pernafasan melalui bibir yang mengerucut selama 5
detik.
6. Hasil : Dalam evaluasi Spo2, perbedaan yang signifikan
Diamati dalam kelompok, selama dan setelah PLB
dengan peningkatan proporsional dari 2,05 persen
pada kelompok intervensi pasien, subyek sehat
(1,7%) dan kelompok kontrol (0,75%).Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa PLB memiliki
efek peningkatan pada tingkat oksigenasi
dibandingkan dengan pernapasan normal. Ini dapat
menyebabkan perubahan positif yang signifikan
pada parameter pernapasan dan jantung pada
pasien PPOK. Oleh karena itu, PLB sebagai
metode yang mudah, murah, non-invasif dan non-
farmakologis dianggap sebagai faktor penting
dalam meningkatkan status oksigenasi dan
indikator fisiologis pada pasien dengan PPOK dan
harus dianggap sebagai bagian penting dari
program rehabilitasi untuk pasien ini. Pelatihan
PLB harus dianggap sebagai standar keperawatan
dalam asuhan keperawatan sehingga pasien dapat
melakukan di rumah sebagai efek dari pendidikan
kesehatab yang diberikan perawat, pentingnya PLB
dalam rehabilitasi paru-paru harus
dipertimbangkan dalam menerapkan keperawatan
proses.
7. Kelebihan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PLB
memiliki efek peningkatan pada tingkat oksigenasi
dibandingkan dengan pernapasan normal dengan
menggunakan metode PLB yang sederhana yang
dengan mudah dapat dilakukan oleh seseorang
8. Kekurangan : Dalam penelitian ini tidak menerangkan batasan
usia untuk responden

Anda mungkin juga menyukai