Evaluating
Evaluating
PENDAHULUAN
Evaluasi atau Evaluating adalah suatu bagian yang telah atau bahkan harus ada di
dalam sistem manajemen yaitu terdiri beberapa proses seperti Perencanaan (Planning),
Organisasi (Organization), Pelaksanaan (Actuating), Pengawasan (Controlling) dan Evaluasi
(Evaluating). Di dalam suatu manajemen Organisasi juga dirancang atau selalu ada 5 tahap
tersebut agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan atau telah ditetapkan pada saat
membentuk Organisasi. Adanya tahap Evaluasi atau Evaluating sangatlah penting di dalam
suatu manajemen Organisasi karena dengan adanya Evaluasi (Evaluating) dapat dilakukan
perbaikan atas kesalahan yang terjadi pada saat tugas telah dikerjakan dan hasilnya tidak
sesuai dengan rencana.
Tetapi selain untuk menilai kesalahan yang terjadi, Evaluasi juga dilakukan untuk
menilai apabila ada hasil yang memuaskan kemudian pekerja tersebut diberikan reword agar
dapat bekerja lebih bagus lagi. Evaluasi itu sendiri harus terjadi diakhir tahap bukan diawal
tahap karena penilaian akan dapat dilakukan ketika hasil akhir telah ada atau pekerjaan
tersebut telah selesai dilakukan. Evaluasi masuk ke dalam tahap Pengawasan (Controlling)
karena ada banyak sebutan bagi fungsi pengawasan (Controlling) antara lain Evaluating,
Appraising atau Correcting. Mayoritas Akutansi Sumber Daya Manusia (ASDM) lebih
banyak menyebut Pengawasan (Contolling) karena lebih mengandung konotasi yang
mencakup penetapan standar, pengukuran kegiatan, dan pengambilan tindakan korektif.
Adapun makalah ini berisikan tentang pembahan dari fungsi Evaluasi (Evaluating)
karena tanpa adanya Evaluasi (Evaluating) di dalam suatu system manajemen Organisasi,
tidak akan dapat menghadapi masalah-masalah yang telah terjadi serta tidak akan bisa
mengetahui tentang kinerja yang dilakukan sudah benar atau tidak (dapat mencapai hasil
yang positif atau negatif).
1.3 Tujuan
Pembahasan yang dilakukan oleh penulis di dalam makalah ini, memiliki beberapa
tujuan yang dapat diperinci menjadi.
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang terjadi ketika tidak adanya tahap
Evaluasi (Evaluating).
2. Untuk mengetahui fungsi atau tujuan dari Evaluasi (Evaluating).
3. Untuk mengetahui hubungan antara Evaluasi dengan Organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
e. Menurut Arikunto dan Cepi (2008:2) bahwa “ Evalluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerja sesuatu yang selanjutnya informasi tersebut
diguanakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan
Dari beberapa difinisi tentang fungsi Evaluasi yang telah dijelaskan di atas. Maka
dapat menari sebuah benar merah yang berisi tentang pengertian fungsi Evaluasi adalah suatu
proses penilaian yang dilakukan terhadap di dalam sistem manajemen yang telah dilakukan.
Tetapi juga bisa diartikan evaluasi adalah suatu penilaian terhadap kinerja seseorang, sejauh
mana dia bisa mengerjakan pekerjaan tersebut serta tentang keberhasilan kinerjanya.
4
Di dalam informasi yang telah didapat dari evaluasi sebaiknya memiliki tingkat
kebenaran yang tinggai sehingga tidak akan terjadi kesalahan ketika melakukan
perubahan sistem rencana atau perbaikan dalam sistem perencanaan.
c. Feasibility (layak)
Pada sat melakukan tahap evaluasi atau evaluating hendaknya dilakukan dengan
layak atau sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
5
Merupakan evaluasi yang memberikan Informasi tentang keadaan atau posisi suatu
sistem. Evaluasi dengan menggunakan model ini dapat menghasilkan Informasi
mengenai posisi terakhir dari suatu elemen program yang tengah diselesaikan.
b. Program Plaining
Adalah suatu evaluasi yang membantu pemilihan aktivitas-aktivitas dalam
program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan.
c. Program Improvement
Merupakan evaluasi orang memberikan informasi tentang bagaimana program
berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana mengantisipasi masalah-
masalah yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan
d. Program Certification
Yakni evalusi yang memberikan informasi nilai atau manfaat program.
Dari penjelasan yang telah di jabarkan di atas dapat ditarik sebauh kesimpulan
meskipun terdapat bermacam-macam model evaluasi (Evaluating), tetapi secara gambaran
umum dari berbagai jenis model Evalusi (evaluating) terdapat persamaan yaitu
mengumpulkan berbagai macam data atau sumber Informasi yang akurat sedetail mungkin
agar dapat dijadikan suatu pertimbangan dalam pengambilan keputusan, serta agar tidak
terjadi kesalahan ketika melakukan pengambilan keputusan atau kebijakan.
6
Focus dari pendekatan ini adalah system dengan model (cipp:context-input-proses-
product) Karena pendekatan ini melihat program Organisasi sebagai suatu system
sihingga jika tujuan organisasi tidak tercapai bias dilihat di proses bagian mana yang
perlu ditingkatkan.
4. Pendekatan Goal – Free Evaluation
Pendekatan ini sangat berbeda dengan ketiga pendekatan yang ada di atas karena
pendekatan ini tidak terfokus pada efek sampingnya, bukan kepada tujuan yang
diinginkan dari pelaksanaan organisasi dapat terlakasana atau tidak. Evaluasi ini
biasanya dilaksanakan oleh Evaluator Eksternal.
5. Pendekatan Consumer – Oriented Approach
Pendekatan ini mempunyai kemiripan dengan pendekatan kepuasan konsumen di Ilmu
Pemasaran karena pendekatan ini terfokus pada materi software, buku dan silabus.
Pendekatan ini hanya menyeleksi materi-materi yang akan digunakan apakah sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh organisasi. Tetapi selain itu juga yang dievaluasi apakah
materi yang dievaluasi di follow-up dan cos effective.
6. Pendekatan Expertise – Oriented
Pendekatan ini menerapkan system Evaluasi yang dilaksanakan secara formal dan
informal, yang berarti jadwal dispesifikasikan atau tidak dispesifikasikan, standart
penilaian dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Pendekatan ini merupakan
pendekatan tertua dimana evaluator secara subjectif menilai kegunaan suatu program
Organisasi karena itu disebut sebagai subjective professional judgement. Adapun juga
pendekatan ini pada saat terjadi proses evaluasi dapat dilakukan oleh individu atau
kelompok.
7. Pendekatan Adversary – Oriented Approach
Di dalam melakukan tahap evaluasi dengan menggunakan pendekatan ini, evaluator
harus mempunyai sifat jujur dan adil atau tidak memihak, meminimalkan bias individu
dan mempertahankan pandangan yang seimbang. Sehingga terdapat dua pihak
evaluator yang masing-masing menunjukkan sisi baik dan sisi buruk. Di samping itu
juga terdapat juri yang menentukan argument evaluator mana yang dapat diterima.
8. Pendekatan Naturalistic dan Participatory Approach
Pelakasanaan evaluasi dengan pendekatan ini bias para stakeholder. Evaluasi yang
dilakukan menurut pendekatan ini sangat beragam, sangat deskriptif dan induktif.
Pendekatan ini dalam melakukan suatu tahap evaluasi menggunakan sumber data
berbagai macam dari berbagai sumber yang ada dan tidak ada standar rencana
evaluasinya.
7
Dari pernyataan yang telah dijabarkan di atas tentang berbgai macam pendekatan terhadap
tahap Evaluasi (Evaluating) maka dapat disimpulkan apabila ingin mengevaluasi suatu
organisasi yang telah dibentuk. Serta agar dapat mencapai suatu keefektivitas dan efisiensinya
suatu program organisasi tersebut baik secara ekternal maupun internal maka seharusnya
dilakukan bentuk-bentuk pendekatan evaluasi yang telah distandartkan dan harus terus
dikembangkan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan organisasi dengan hasilyang
maksimal (memuaskan).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai macam penjelasan yang ada dan telah dijabarkan secara detail maka
dapat disimpulkan bahwa Evaluasi (Evaluating) sangatlah penting karena Evaluasi
mempunyai manfaat yang sangat bagus bagi perkembangan suatu Organisasi dalam mencapai
tujuan dengan hasil yang maksimal. Selain itu juga dapat menciptakan suatu Organisasi yang
harmonis karena terjadi suatu diskusi atau penilaian terhadap pekerjaan yang telah dilakukan.
3.2 Saran
Di dalam suatu Organisasi, harus diadakan tahap Evaluasi (Evaluating) untuk menjaga
kelancaran dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di dalam Evaluasi yang dilakukan
dapat atau bahkan harus dilakukan melalui pendekatan-pendekatan yang telah dijelaskan
tetapi apabila pendekatan tersebut tidak sesuai dengan sistem manajemen Organisasi maka
dapat dilakukan suatu perubahan terhadap pendekatan tersebut yang sesuai dengan sistem
manajemen organisasi tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
11