1 PDF
1 PDF
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
OLEH :
Rico Irawan
NIM: 110103000055
. \..
Oleh:
Rics Irawan
NM: I10103000055
Pembimbing I Pembimbing 2
*n,r
>ffifrc-
dr. Hari Hendarto, SpPD, Ph.D
V.
dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh, Ph.D
lil
PENGESAJIAN PAI\ITIA UJIAN
DEWAN PENGUJI
V. vl"
dr. Siti Nur Aisyah J, Ph.D dr. Hari Hendarto, SpPD, Ph.D dr. Siti Nur Aisyah J, Ph.D
Penguji I
PIMPINAN FAKULTAS
Prof
h K. Tadjudin, SpAnd
iV
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
Rico Irawan
ii
HUBUNGAN OBESITAS TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA)
PLASMA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013
Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
Rico Irawan
NIM: 110103000055
Pembimbing 1 Pembimbing 2
dr. Hari Hendarto, SpPD, Ph.D dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh, Ph.D
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
DEWAN PENGUJI
dr. Siti Nur Aisyah J, Ph.D dr. Hari Hendarto, SpPD, Ph.D dr. Siti Nur Aisyah J, Ph.D
Penguji 1 Penguji 2
dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK dr. Femmy Nurul Akbar, SpPD-KGEH
PIMPINAN FAKULTAS
Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin, SpAnd dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang Maha Penolong setiap makhluk atas ilmu dan
ketaqwaannya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian
ini. Sholawat teriring salam semoga tercurahkan pada Nabi Muhammd SAW, sebagai
tauladan yang baik, yang mampu membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju
zaman yang penuh dengan ilmu dan hikmah seperti saat ini.
v
6. Ibu Endah Wulandari, S.Si, M.Biomed selaku kepala Laboratorium biokimia, dan
ibu Ayu selaku laboran yang telah membantu penulis dalam penelitian di
laboratorium.
7. Ibunda Yuniarti dan Ayahanda Siswanto, kedua orang tua penulis yang tercinta,
yang memberikan motivasi dan kasih sayang kepada penulis. Serta adik penulis
Riza Utami yang senantiasa memberikan doa untuk penyelesaian penelitian ini.
8. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, serta Tim pengelola Beasiswa Kemitraan
Daerah Santri Jadi Dokter yang telah memberikan penulis kesempatan untuk
menyelesaiakan studi di PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. KH. Affandi, BA, dan segenap asatidz Ponpes Nurul Huda Sukaraja OKU Timur,
serta Ust. Muslih, S.Pd.I yang telah memberikan pendidikan ilmu agama,
dukungan moril, dan doa restu.
10. Teman-teman perjuangan riset kelompok enam, Fifin Fitriani, Nurliya Khanifa,
Meliansari, dan Tomi Wibowo.
11. Saudara Tri Bayu Purnama, rekan penulis yang telah memberikan bantuan
mengenai ilmu statistik.
12. Seluruh Teman-teman PSPD angkatan 2010 dan terkhusus RDM (Rumah dokter
Muslim) and Friends, yang selalu ada saat suka dan duka, serta seluruh pihak yang
telah membantu penyelesaian laporan penelitian ini
Semoga dengan terselesaikannya Laporan Penelitian ini dapat menambah
pengetahuan kita semua. ”Tiada gading yang tak retak” demikian pepatah
mengatakan. Karena itu tiada menutup kemungkinan jika dalam penulisan Laporan
Penelitian ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, segala kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
penelitian ini dan akan penulis terima dengan senang hati.
Waallaahu al-muwaafiq ilaa aqwaami ath-thaariiq
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 09 September 2013
Penulis
vi
ABSTRAK
Rico Irawan. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Obesitas Terhadap Kadar
Malondialdehid (MDA) Plasma pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013
Obesitas meningkatkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) yang menyebabkan Stres
Oksidatif. Stres Oksidatif dalam tubuh dapat diukur dengan menggunakan salah satu
parameternya yaitu Malondialdehid (MDA) plasma. MDA merupakan satu dari beberapa
substansi dengan berat molekul ringan sebagai produk akhir peroksida lipid di dalam tubuh
akibat reaksi ROS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas terhadap
kadar Malondialdehid (MDA) plasma, dengan cara membandingkan kadar MDA pada
mahasiswa dengan status IMT normal dan obesitas. Subyek berjumlah 38 orang, terdiri dari
laki-laki 23 orang (60.5%) dan perempun 15 orang (39.5%) yang berusia 18-22 tahun.
Pemeriksaan kadar MDA plasma menggunakan metode TBARs (Thiobarbituric Acid and
Reactive Substances) dengan teknik spektrofotometri, selanjutnya data dianalisis
menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian ini melaporkan bahwa rerata kadar MDA plasma
pada mahasiswa dengan status IMT normal adalah 1,03.10-6±0,43.10-6, sedangkan pada
mahasiswa obesitas adalah 1,97.10-6±1,20.10-6. Hal ini menunjukkan pada mahasiswa dengan
status obesitas memiliki kadar MDA plasma lebih tinggi dibandingkan mahasiswa dengan
status IMT normal, dan diperoleh nilai p value= 0,000 (p<0,01). Perbedaan kadar MDA
plasma ini signifikan secara statistik.
ABSTRACT
Obesity increase Reactive Oxygen Species (ROS) production, that caused of Oxidative
Stress. Oxidative stress in the body can be measured by using one of the parameters which
Malondialdehyde (MDA) plasma. MDA is one of the few substances with a low molecul
weight as the end product of lipid peroxidation caused by reaction of ROS in the body. The
objective of this study was to know relationship of obesity against Malondialdehyde (MDA)
plasma level by comparing the MDA plasma level among students with normal BMI’s status
and obesity. Thirty eight students were participated in this study, which are 23 men (60,5%)
and 15 women (39,5%), age 18-22 years old were subjected to MDA plasma test using
TBARs (thiobarbituric Acid Reactive and Substances) methodes with spectrophotometry
technique. The data were analyzed by Mann-Whitney test. This study reported that the mean
of MDA plasma levels among students with normal BMI’s status is 1,03.10-6±0,43.10-6, while
the mean of MDA plasma levels among student with obesity is 1,97.10-6±1,20.10-6. The
students with obesity had higher MDA plasma levels than students with normal BMI’s status,
and obtained p value= 0,000 (p<0,01). There was statistically significance different between
obesitay and normal BMI’s status in MDA plasma levels.
vii
DAFTAR ISI
viii
2.1.1.3 Etiologi Obesitas ........................................... 5
2.1.1.4 Patofisiologi Obesitas ................................... 8
2.1.1.5 Tatalaksana Obesitas ..................................... 12
2.1.1.6 Komplikasi Obesitas ........................................ 14
2.1.2 Radikal Bebas ............................................................. 16
2.1.2.1. Dampak Radikal Bebas Bagi Tubuh ............. 18
2.1.2.2 Obesitas Memicu Stres Oksidatif .................. 19
2.1.3 Peroksida Lipid ........................................................... 20
2.1.3 Malondialdehid (MDA) Produk Peroksida Lipid ....... 23
2.1.5 Pemeriksaan MDA Plasma ......................................... 24
2.2 Kerangka Teori .................................................................. 27
2.2 Kerangka Konsep ............................................................... 28
2.3 Definisi Operasional .......................................................... 29
Bab 3. METODE PENELITIAN .......................................................... 30
3.1 Desain Penelitian ................................................................. 30
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................. 30
3.3 Cara Pengambilan Sampel ................................................. 31
3.4 Populasi dan Sampel .......................................................... 31
a. Populasi Target ................................................................ 31
b. Populasi Terjangkau ......................................................... 31
3.5 Kriteria Inklusi dan Eklusi ................................................. 31
3.6 Besar Sampel ..................................................................... 32
3.7 Alur Penelitian ................................................................... 32
3.8 Rencana Analisis ................................................................ 34
3.9 Izin dan Etika Penelitian .................................................... 34
3.10 Alat, bahan, dan cara kerja ............................................... 34
ix
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 36
4.1 Hasil ...................................................................................... 36
4.1.1 Analisi Univariat ........................................................... 37
4.1.2 Analisis Bivariat ........................................................... 48
4.2 Pembahasan........................................................................... 49
BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 53
5.1 Simpulan ............................................................................... 53
5.2 Saran ..................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 55
LAMPIRAN ............................................................................................. 59
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi IMT pada orang dewasa menurut WHO ................ 5
Tabel 2.2. Klasifikasi IMT pada orang dewasa menurut Asia Pasifik ...... 5
Tabel 2.2. Jenis-jenis Reactive Oxygen Species (ROS) ............................ 17
Tabel 3.1. Rincian waktu penelitian .......................................................... 30
Tabel 4.1. Karakteristik Subyek penelitian ............................................... 36
Tabel 4.2. Distribusi status obesitas menurut Karakteristik Subyek ......... 37
Tabel 4.3. Distribusi kadar MDA menurut karakteristik subyek .............. 43
Tabel 4.4. Hubungan status IMT terhadap kadar MDA plasma ............... 48
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1. Hubungan Jenis kelamin terhadap kadar MDA plasma ...... 44
Diagram 4.3. Kelompok umur dan MDA plasma ..................................... 45
Diagram 4.3. kebiasaan makan per hari dan MDA plasma....................... 46
Diagram 4.4. Konsumsi buah dan sayur dengan MDA plasma ................ 47
Diagram 4.5. Status IMT dengan kadar MDA plasma.............................. 49
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
dengan ditemukan kadar MDA plasma yang lebih tinggi dibandingkan pada
orang yang Indeks Massa Tubuh (IMT)-nya normal, dengan diperoleh rerata
pada obesitas sebesar 2,00±0,77 dan non obesitas sebesar 1,63±0,14.3
1.3 . Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan obesitas terhadap kadar
malondialdehid (MDA) plasma pada mahasiswa Pendidikan Dokter UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui karakteristik subyek penelitian
Mengetahui hubungan karakteristik subyek dengan kejadian obesitas
Mengetahui hubungan karakteristik subyek dengan kadar
malondialdehid (MDA) plasma
Mengetahui perbedaan kadar MDA pada mahasiswa dengan obesitas
dan mahasiswa dengan IMT normal.
3
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh selama menjalani perkuliahan.
Menambah pengetahuan tentang hubungan obesitas dengan kadar
malondialdehid (MDA) plasma
b. Bagi Institusi
Memajukan UIN Syarif Hidayatullah dan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah dengan mempublikasikan penelitian ini.
c. Bagi Keilmuan
Dapat memberikan informasi mengenai hubungan obesitas terhadap
kadar MDA plasma.
Sebagai data dan informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut
tentang hubungan obesitas terhadap kadar MDA plasma.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Obesitas
2.1.1.2.Klasifikasi Obesitas
Body Mass Index (BMI) atau indeks masa tubuh (IMT) digunakan
untuk menentukan berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa. IMT
merupakan indikator yang paling sering digunakan dan praktis untuk
mengukur tingkat populasi berat badan lebih dan obesitas pada orang
dewasa. Saat ini IMT menjadi indikator paling bermanfaat untuk
menentukan barat badan lebih atau obesitas.10,12
4
5
Tabel 2.1 Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa
berdasarkan IMT menurut WHO
Klasifikasi IMT (kg/m2)
Berat badan kurang <18,5
Kisaran normal 18,5 – 24,9
Berat badan lebih > 25
Pra-obes 25,0 – 29,9
Obesitas tingkat I 30,0 – 34,9
Obesitas tingkat II 35,0 – 39,9
Obesitas tingkat III > 40
(sumber: Aru W Sudoyo, 2006)
Tabel 2.2 Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas berdasarkan IMT dan lingkar
perut menurut kriteria Asia Pasifik
Resiko Ko-Morbiditas
IMT Lingkar perut
Klasifikasi
(kg/m2) < 90 cm (laki-laki) ≥ 90 cm (laki-laki)
<80 cm (perempuan) ≥ 80 cm (perempuan)
Berat badan kurang < 18,5 Rendah Sedang
Kisaran normal 18,5-22,9 Sedang Meningkat
Berat badan lebih ≥ 23,0
· Beresiko 23,0 – 24,9 Meningkat Moderat
Obes I 25,0 – 29,9 Moderat Berat
Obes II ≥ 30,0 Berat Sangat berat
(sumber: Aru W Sudoyo, 2006)
2.1.1.3.Etiologi Obesitas
2.1.1.4.Patofisiologi Obesitas
2.1.1.5.Tatalaksana Obesitas12
c) Farmakoterapi
Farmakoterapi merupakan salah satu komponen penting dalam
program manajemen berat badan. Sibutramine dan Orlistat merupakan
obat-obat penurun berat badan untuk penggunaan jangka panjang. Pada
pasien dengan indikasi obesitas, sibutramine dan orlistat sangat berguna.
Sibutramine ditambah diet rendah kalori dan aktivitas fisik terbukti efektif
menurunkan berat badan dan mempertahankannya.
Dengan pemberian sibutramine dapat muncul peningkatan tekanan
darah dan denyut jantung. Sibutramine sebaiknya tidak diberikan pada
pasien gagal jantung, jantung koroner, aritmia dan riwayat stroke.
Orlistat menghambat absorbsi lemak sebanyak 30%. Dengan
pemberian orlistat, dibutuhkan penggantian vitamin larut lemak karena
terjadi mal-absorbsi parsial. Semua pasien harus dipantau efek samping
yang timbul. Pengawasan secara berkelanjutan oleh dokter dibutuhkan
untuk mengawasi tingkat efisiensi dan keamanan.
d) Pembedahan
Terapi bedah merupakan salah satu pilihan untuk menurunkan
berat badan. Terapi ini hanya diberikan kepada pasien obesitas berat secara
klinis dengan BMI ≥40 atau ≥35 dengan kondisi komorbid. Terapi bedah
ini harus dilakukan sebagai alternatif terakhir untuk pasien yang gagal
farmakoterapi dan menderita komplikasi obesitas yang ekstrim.
Bedah gastrointestinal (retriksi gastrik atau bypass gastric) adalah
suatu intervensi penurunan berat badan pada subyek yang termotivasi
dengan resiko operasi rendah. Suatu program yang terintegrasi harus
dilakukan baik sebelum maupun sesudah untuk memberikan panduan diet,
aktivitas fisik dan perubahan perilaku serta dukungan.
2.1.1.6.Komplikasi Obesitas
sekali belum jelas, tetapi sel-sel lemak dapat melepaskan zat kimia tertentu
yang menghambat kepekaan tubuh terhadap insulin.
f) Sindroma metabolik
Terdiri dari obesitas yang ditandai dengan penumpukan lemak
pada daerah perut, gangguan kolesterol, hipertensi, dan resistensi insulin.
Tampaknya faktor genetik berperan, walaupun obesitas dan makan yang
cepat memegang peranan penting di dalam perkembangan sindroma ini.
Sindroma metabolik secara signifikan dihubungkan dengan penyakit
jantung dan angka kematian yang lebih tinggi.
Radikal bebas adalah suatu atom yang memiliki satu atau lebih
elektron yang tidak berpasangan pada bagian orbit luarnya, sehingga
membuat radikal bebas bersifat labil karena memiliki medan magnet yang
tidak seimbang yang dapat mempengaruhi struktur molekular dan reaksi-
reaksi biokimia di dalam tubuh. Sifat radikal bebas sangat reaktif sehingga
dapat menyerang molekul di sekitarnya.34
Sumber radikal bebas dapat di peroleh dari dua sumber, yaitu
endogen dan eksogen. Beberapa sumber eksogen antara lain: radiasi sinar
X dan sinar ultraviolet, polusi udara akibat asap kendaraan bermotor, gas
buangan dari pabrik dan asap rokok. Beberapa kondisi juga bisa memicu
terbentuknya radikal bebas di dalam tubuh, misalnya stress, sakit, olah
raga berlebihan dan lain-lain.34
Secara endogen, radikal bebas terbentuk sebagai respon normal
dari serangkaian proses biokimia dalam tubuh. Secara alamiah radikal
bebas dibentuk dalam tubuh makhluk hidup termasuk manusia, binatang
dan tumbuhan. Dalam kondisi normal jumlah radikal tersebut berada
dalam keseimbangan atau terkendali. Sumber radikal bebas endogen
tersebut berasal dari proses oto-oksidasi, oksidasi enzimatik, respiratory
burst, reaksi yang dikatalisis ion logam transisi, dan ischemia reperfusion
injury.34
17
Radikal bebas dalam tubuh dapat berasal dari dalam (endogen) atau
dari luar tubuh (eksogen). Secara endogen, radikal bebas dapat berasal dari
makanan sumber lemak yang dapat membentuk peroksidasi lipid di dalam
tubuh. Selain itu, radikal bebas endogen juga bisa disebabkan oleh kondisi
stress, sakit dan olah raga yang berlebihan.
Bentuk senyawa dari radikal bebas di antaranya radikal
superoksida (O2-) dan radikal hidroksida (OH+). Senyawa tersebut
merupakan jenis radikal bebas yang sebenarnya. Dua senyawa lain yang
berhubungan merujuk pada jenis lainya, yaitu spesies oksigen non radikal
di antaranya hidrogen peroksida (H2O2) dan oksigen singlet (O2-).
Senyawa – senyawa tersebut dikenal sebagai Reactive Oxygen Species
(ROS). Walaupun proses oksidasi esensial untuk kehidupan, beberapa
proses oksidasi dapat menyebabkan kerusakan sel.34
Inisiasi :
ROOH + Logam (n) + ROO* + Logam ( n-1 ) + H+
X* + RH R* + XH
Propagasi :
R* + O2 ROO*
ROO* + RH ROOH + R* dst
Terminasi :
ROO* + ROO* ROOR + O2
ROO* + R* ROOR
R* + R* RR
22
dan metode ini yang saat ini menjadi pilihan sebagai petanda biologis stres
oksidatif.19
Obesitas
Penyimpanan lemak
Jaringan Asam lemak bebas (FFA) berlebih
pada jar. Adiposa
adiposa
berlebih
berlebih
Uncoupling Asam lemak bebas Protein ↑ NADPH Oksidasi
inflamasi mitokondria (FFA) berkonjugasi kinase C ↓ enzim antioksidan
dengan ROS ↓ sintesis Glutation
-
O2 O2
- Pembentukan
H2O ↑ Glukosa darah ROS
-
↑ ROS (O2 ) OH ↑ ROS -
(CO2 , H2O2)
(hidroxide)
Stres
Oksidatif Otot skelet Jar.
endothelium adiposa
jaringan hati
NADPH
↑ CRP ↑ aktivitas
NADPH
↓ reseptor insulin
Pembentukan ROS hiperglikemi
Myeloperoksidasi Pembentukan
ROS
Konsumsi makanan
mengandung Lipid,
protein, dan karbohidrat
Sumber antioksidan:
Suplemen Vit. C
Vit. E Stres Oksidatif
Multivitamin dan mineral
Buah dan sayuran hijau Kematian sel
Keterangan :
_______ : Variabel yang diteliti
----------- : Variabel perancu
29
Skala
No Variabel Pengukur Alat Ukur Cara Pengukuran
Pengukuran
1. Indeks Masa Peneliti Timbangan badan Berat badan (Kg) Kategorik
Tubuh (IMT), dan meteren merk dibagi dengan tinggi
kriteria Asia Seca dengan badan (m2). Kriteria:
Pasifik. ketelitian 0,1 kg. normal (18,5-22,9)
dan Obesitas (>25).
2. MDA plasma Peneliti Spektrofotometer Baca pada Numerik
spektrofotometer
dibagi dengan
153.000
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Desain Penelitian
30
31
a. Populasi Target
b. Populasi terjangkau
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
n= 2 (Zα+Zβ)S 2
x1-x2
n = 2((1,64+1,28)0,63))2
(0,37)
= 48,2
Persiapan penelitian
Informed consent
Analisis data
33
a. Persiapan Penelitian
Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan pada saat
melakukan penelitian, seperti mempersiapkan alat dan bahan yang di
gunakan untuk pemeriksaan laboratorium, pembuatan kuesioner,
permohonan izin menggunakan laboratorium dan mengajukan proposal
untuk melakukan penelitian.
b. Identifikasi Subyek yang Berpotensi Masuk ke dalam Sampel Penelitian
Identifikasi subyek di lakukan oleh peneliti dengan pengisian
kuesioner, anamnesis dan pemeriksaan fisik. Apabila subyek masuk ke
dalam kriteria inklusi dalam penelitian, di lanjutkan dengan prosedur
informed consent jika subyek bersedia menjadi responden dalam penelitian
yang akan di lakukan.
c. Informed Consent
Sebelum memutuskan untuk informed consent, peneliti
menjelaskan manfaat dan kerugian yang di dapatkan jika menjadi
responden dalam penelitian. Kesediaan menjadi responden dalam
penelitian, dinyatakan dengan menandatangani formulir informed consent.
Subyek yang tidak bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, akan
di keluarkan dari alur prosedur penelitian. Kemudian jika subyek bersedia
maka di homogenkan data dengan pengelompokan obesitas dan IMT
normal.
d. Pemeriksaan Kadar MDA
Subyek yang bersedia menjadi responden dalam penelitian, di
lakukan pengambilan darah melalui vena mediana cubiti untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium kadar MDA. Pemeriksaan tersebut di lakukan di
Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
e. Analisis Data
Setelah semua data penelitian terkumpul, dilakukan analisis kadar
MDA pada responden.
34
- Sentrifuge
- Mikropipet
- Penangas air
- Kupet
- Spuit disposable
- Kapas
- Tabung EDTA
- Mikrotube/ tabung reaksi
Bahan :
- Plasma darah
- Larutan TCA 10%
- Larutan TBA 0,67%
35
N %
Jenis Kelamin
Laki-laki 23 60,50
Perempuan 15 39,50
Umur
20 tahun 15 39,5
Status IMT
Normal 14 36,80
Obesitas 24 63,20
36
37
Status Obesitas
N % N %
Jenis Kelamin
Umur
Pola makan
Buah sayur
Riwayat Keluarga
Ya 0 0,0 14 100,0
0,000
Tidak 14 58,3 10 41,7
Jenis Kelamin
Umur
Pola Makan
Jenis Kelamin
1,32.10-6
Laki-laki 0,47.10-6 2,78.10-6
(0,63.10-6)
0,025*
2,09.10-6 -6 -6
Perempuan 1,01.10 6,35.10
(1,45.10-6)
Umur
2,46.10-6
18-19 tahun 0,90.10-6 6,35.10-6
(1,98.10-6)
1,47.10-6
20 tahun 0,58.10-6 2,78.10-6 0,517
(0,63.10-6)
1,33.10-6
21-22 tahun 0,47.10-6 2,12.10-6
(0,48.10-6)
Pola makan
1,43.10-6
>3 kali/ hari 0,47.10-6 4,59.10-6
(0,80.10-6)
0,049*
2,18.10-6 -6 -6
<3 kali / hari 1,01.10 6,35.10
(1,56.10-6)
Buah sayur
1,54.10-6
>3 kali/ minggu 0,47.10-6 6,35.10-6
(1,04.10-6)
0,167
2,06.10-6 -6 -6
<3 kali/ minggu 1,18.10 4,59.10
(1,28.10-6)
44
4 *
3,5
Kadar MDA plasma (x10-6)
2,5
1,5
0,5
0
Laki-laki
>3kali/ hari <3 kali/ hari
Perempuan
*: p<0,05 Jenis Kelamin
5
4,5
4
*
4
3,5
2,5
1,5
0,5
0
>3kali/ hari <3 kali/ hari
*: p<0,05 Kebiasan makan/ hari
Diagram 4.3 Hubungan Kebiasaan Makan per Hari dengan Kadar MDA
plasma
3,5
2,5
1,5
0,5
0
>3 kali/ minggu <3 kali/ minggu
Kebiasaan konsumsi buah dan sayur
Diagram 4.4 Hubungan Kebiasaan Makan Buah dan Sayur dengan Kadar
MDA plasma
Pada diagram 4.4 di atas, menunjukkan hubungan antara kebiasaan
konsumsi buah dan sayur dengan kadar MDA plasma. Jumlah subyek dengan
kebiasaan konsumsi buah dan sayur lebih dari 3 kali per minggu memiliki rerata
kadar MDA plasma lebih rendah dibandingkan dengan subyek yang memiliki
kebiasaan konsumsi buah dan sayur kurang dari 3 kali per minggu.
Pada uji Mann-whitney diperoleh nilai p sebesar 0,167 (p>0,05). Pada
analisis statistik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna antara kelompok
subyek dengan konsumsi buah sayur terhadap kadar MDA plasma.
Hal ini berbeda dengan beberapa literatur yang menyebutkan bahwa buah
dan sayur mengandung vitamin yang dapat berperan sebagai antioksidan yang
penting bagi sel tubuh untuk terhindar dari kerusakan. Secara teoritis, antioksidan
dapat menghentikan dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas di dalam
tubuh. Sehingga kebiasaan konsumsi buah dan sayur yang sering dapat
menurunkan reaksi radikal bebas.
Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas dalam tubuh tidak
hanya dipengaruhi oleh konsumsi buah dan sayur, namun beberapa sumber radikal
bebas eksogen, seperti paparan asap kendaraan dalam aktivitas sehari-hari juga
dapat melebihi jumlah antioksidan yang ada.
48
Status IMT
Variabel P Value
Normal Obesitas
3,5 **
1,5
0,5
0
Normal Obesitas
**: p<0,01 Status IMT
4.2. Pembahasan
komponen dari sel yang lain. Stres oksidatif terjadi ketika keadaan dimana
Reactive Oxygen Species (ROS) dari radikal bebas yang di hasilkan lebih
besar di bandingkan dengan enzim dan antioksidan yang tersedia sebagai
mekanisme proteksi dari dalam sel. Selain itu, radikal bebas juga dapat
merusak struktur jaringan beserta fungsinya, dengan demikian turut
memberikan kontribusi dalam proses inflamasi, proses penuaan dan
pembentukan aterosklerosis sebagai pencetus timbulnya penyakit
1,2
kardiovaskular dan juga penyakit lainya.
Reaksi auto-oksidasi pada radikal bebas di sebabkan oleh ROS
yang berperan dalam proses pembentukan peroksida lipid. Peroksidasi di
mulai dengan ekstraksi atom hidrogen yang mempunyai ikatan rangkap
terkonjugasi di dalam asam lemak. Asam lemak utama yang mengalami
peroksidasi lipid di membran sel terutama adalah asam lemak
polyunsaturated yang menyebabkan degradasi lemak sehingga membentuk
produk akhir seperti malondialdehid (MDA). Jumlah MDA tersebut dapat
digunakan sebagai indikator adanya kerusakan yang terjadi akibat aktivitas
radikal bebas.1,2
5.1 Simpulan
53
54
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
11. Sikaris, K. The clinical biochemistry of obesity. Clin. Biochem. Rev. 2004,
25, 165–181.
56
13. Sugondo, S. Obesitas dalam: Sudoyo, Aru W. dkk. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, jilid III edisi V. Jakarta; Internal Publisging. 2009 (309)
1973-1981
15. Marks, Dawn Marks Allan Smith, Colleen. Oxygen Toxicity and Free
Radical Injury in Basic Medical Biochemistry 2th ed. 2000. 24 (439-457)
20. Sartika, Ratu AD. Faktor Risiko Obesitas Ank 5-15 tahun di Indonesia.
Makara, Kesehatan, Vol. 15, NO. 1. 37-43. 2011
21. Ramezani, Fatemeh. Et al. The Effect of Weight Loss on Plasma MDA,
Lipid Profil and ApoA and ApoB in obese woman. Tehran, Iran. ARYA
Atherosclerosis Journal 2008, 4(2): 77-81
23. Wardle J. Eating Behavior and Obesity. Obes. Rev. 2007; 8 (Suppl.1): 73-
75.
25. Muwakhidah & Tri, Dian H. Faktor Resiko yang Berhubungan dengan
Obesitas pada Remaja. Surakarta: FIKUNS. 2008
30. Severina C.V.C. Lima1, et al. Plasma lipid profile and lipid peroxidation
in overweight or obese children and adolescents. Journal of Pediatric.
2004 80(1):23-8
LAMPIRAN 1
Surat Izin Pengguanaan Lab
Rico Irawan
Mengetahui,
Pembimbing I Penanggung Jawab Lab. MCB
LAMPIRAN 2
Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan Kejadian Overweight atau Obesitas
Terhadap Kadar Melandialdehid (MDA)pada Mahasiswa
Prodi Pendidikan Dokter FKIK UIN Jakarta tahun 2013
No :
1. Identitas
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Phone Number :
2. Riwayat Penyakit
a. Ya b. tidak
II. Apakah anda mempunyai riwayat alergi (obat, debu, dan benda-benda lain
alergen)
a. Ya b. Tidak
III. Apakan di keluarga anda ada yaang mempunyai riwayat penyakit metabolik
a. Ya b. tidak
IV. Apakan di keluarga anda ada yang memiliki berat badan berlebih
a. Ya b. tidak
(lanjutan)
II. Seberapa sering anda konsumsi buah dan sayur dalam seminggu
III. Seberapa anda konsumsi makanan cepat saji (Fast food)dalam 1 minggu
a. Ya b. tidak
a. Ya b. tidak
a. Ya b. tidak
I. Tinggi Badan :
April, 2013
Responden
....................................
62
LAMPIRAN 3
Informed Consent
Nama :
Umur :
Alamat :
LAMPIRAN 4
Data Hasil Uji Statistik
1. Karakteristik Subyek Penelitian
a. Jenis Kelamin
Jenis_kelamin
Frequency Cumulative
Percent Valid Percent Percent
b. Status IMT
Status_IMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
c. Status Obesitas
Obesitas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
(lanjutan)
e. Konsumsi Buah dan Sayur per hari
buah_sayur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
g. Umur
umur_
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
(lanjutan)
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,53.
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,68.
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,21.
(lanjutan)
b
Continuity Correction 10.545 1 .001
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,16.
N of Valid Cases 38
Descriptives
Median 1.1600
Variance .397
Minimum .47
Maximum 2.78
Range 2.31
67
(lanjutan)
Median 1.6800
Variance 2.113
Minimum 1.01
Maximum 6.35
Range 5.34
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Uji Man-Whitney
b
Test Statistics
baru
Mann-Whitney U 97.500
Wilcoxon W 373.500
Z -2.240
baru
Mann-Whitney U 80.500
Wilcoxon W 486.500
Z -1.973
baru
Mann-Whitney U 61.500
Wilcoxon W 589.500
Z -1.381
d. Kelompok umur
a,b
Test Statistics
Baru
Chi-Square 1.320
Df 2
b. Grouping Variable:
umur_
69
(lanjutan)
Descriptives
Median 1.6650
Variance 1.453
Minimum 1.01
Maximum 6.35
Range 5.34
Median 1.0050
Variance .192
Minimum .47
Maximum 2.10
Range 1.63
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Uji Mann-Whitney
b
Test Statistics
baru
Mann-Whitney U 43.000
Wilcoxon W 148.000
Z -3.784
LAMPIRAN 5
(Alat dan Bahan Penelitian)
LAMPIRAN 6
(Riwayat Penulis)