b) Mazhab Maliki
Imam Malik (93-179 H), merumuskan sumber hukum Islam
diurutkan sesuai dengan tingkatannya: al-Qur’an, Sunah, praktek
masyarakat Madinah, Ijma’ sahabat pendapat individu sahabat, qiyas,
tradisi masyarakat madinah, istilah (kemaslahatan), dan urf (tradisi).
c) Mazhab Syafi’i
Imam Syafi'i dilahirkan di Gazza (Palestina) tahun 150H, yaitu
tahun wafatnya Abu Hanifah. Bapaknya meninggal ketika beliau masih
kecil, kemudian pada usia dua tahun dibawa ibunya ke Mekkah dan
belajar Al-Quran di sana. Sedangkan wafatnya di negeri Mesir pada
tahun 204 H. Landasan mazhabnya, antara lain Al-Qur’an, As-Sunnah,
Ijma’, dan Qiyas.
d) Mazhab Hanbali
Imam Ahmad bin Hambal dilahirkan di kota Baghdad (Irak)
tahun 164 H, bapaknya meninggal saat dia berusia tiga tahun.
Sejak kecil beliau sudah berkelana mencari ilmu, ke Bashrah,
Kufah, Syam, Jazirah Arabia, Mekkah, Madinah dan Yaman.
Landasan mazhabnya, yaitu Nushuh, fatwa sahabat,
menggunakan Hadits Mursal dan hasan, dan Qiyas.
2. Cara Menyikapi Perbedaan Mazhab
Perbedaan mazhab pasti terjadi di suatu kalangan atau daerah,
terutama negara yang beragam seperti Indonesia. Hal tersebut mudah
sekali menyebabkan perbedaan pendapat dan berujung pada permusuhan.
Oleh karena itu, kita sebagai saudara muslimin harus saling menghormati
sesama muslimin walaupun berbeda mazhab. Ketika paham yang kita
pakai berbeda dengan orang lain, kita harus menghormati dan menghargai
paham mereka.
Hukum Islam sebagai tatanan hukum yang dipedomani dan ditaati oleh
mayoritas penduduk dan masyarakat Indonesia adalah hukum yang telah hidup
dalam masyarakat, dan merupakan sebagian dari ajaran dan keyakinan Islam yang
eksis dalam kehidupan hukum nasional, serta merupakan bahan dalam pembinaan
dan pengembangannya. Sebagai realisasi dari tuntutan dijadikannya hukum Islam
menjadi salah satu bahan rujukan dan sumber dari pembentukan hukum nasiona.
Hukum Islam telah memberikan kontribusi yang sangat besar, paling tidak
dari segi ruh atau jiwanya terhadap pembangunan hukum nasional Indonesia. Hal
ini diperkuat dengan lahirnya beberapa regulasi atau peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia.
Daftar Pustaka
Haidir, Abdullah. 2004. Mazhab Fiqih Kedudukan dan Cara Menyikapinya.
Riyadh: Dar Khalid bin Al-Waleed for Pub. & Dist.
Abdul Wahab Khalaf,. 1978. Ilmu Ushul al- Fiqh. Al- Qabbah Ath-Thab’ah wa
an-Nasyar.
Arifin, Bustanul. 2006. Meluruskan Persepsi Tentang Syariah Ada/ah Syarat Bagi
Syariah Sebagai Dasar I/mu Hukum Indonesia. dalam buku Menggagas Hukum
Progresif Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ahmad Hasan. 1984. Pintu Ijtihad Sebelum Tertutup. Terj. Agah Garnadi.
Bandung: Pustaka.
Mahmud Syaltout. (1966). Al-Islam ‘Aqidah wa Syari’ah. Kairo: Dar al-Qalam.
Cet. III.
Al-Qur’an
Dr.+Marzuki,+M.Ag_.+
+Buku+Hukum+Islam+BAB+2.+Tinjauan+Umum+Hukum+Islam.pdf
151715-ID-kontribusi-hukum-islam-terhadap-pembangu.pdf
Hasbi Al-Shiddieqy. 1975. Fikih Islam. Jakarta: Bulan-Bintang
https://www.academia.edu/35148386/C._Prinsip_dan_Fungsi_Hukum_Islam
https://www.academia.edu/9823453/MAKALAH_AGAMA_FUNGSI_HUKUM_
ISLAM_DALAM_KEHIDUPAN_MASAYARAKAT