Anda di halaman 1dari 10

STUDI TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR BASAH

MALL MANDONGA KOTA KENDARI

Arpan Tombili*, Aries Idi Wijayanto**


(*Staf Pengajar Prodi S1 Kesmas STIK Avicenna, Alumni STIK Avicenna**)

Abstrak
Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran tentang sistem pengelolaan sampah di Pasar Basah Mall
Mandonga Kota Kendari. Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey dan observasi.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2009 sampai dengan 9 Februari 2009 di Pasar Basah Mall
Mandonga Kota Kendari. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh sistem pengelolaan sampah meliputi basement
yang menghasilkan sampah atau merupakan unit penghasil sampah, pedagangnya dalam basement tersebut yang
berjumlah 300 dan pengangkut sampah berjumlah 6 orang. Sampel sebanyak 75 (25% dari 300) untuk basement dan
respondennya/pedagang di Pasar Basah Mall Mandonga Kendari. Hal ini teknik pengambilan sampelnya dengan
pendekatan purposive sampling yaitu sampel dalam penelitian ditentukan berdasarkan pertimbangan peneliti
sehingga keterwakilan ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pengangkut sampah berjumlah 6 orang, yang diambil
berdasarkan teknik total sampling yaitu semua pengangkut sampah yang menggunakan truk sampah.

Intention of research that is to know the picture about system of garbage management in Wet Market of Mall
Mandonga of Town of Kendari. This Research Type is descriptive research with the approach survey and
observation. This research is executed at date 5 January 2009 up to 9 Februari 2009 in Wet Market Mall Mandonga
of Town Kendari. Population in this research that is all system of garbage management cover the basement yielding
garbage or represent the unit of garbage producer, its merchant in the basement amounting to 300 and garbage
conveyor amount to 6 people. Sampel as much 75 (25% from 300) for the basement of and its responder in Wet
Market Mall Mandonga Kendari. This Matter technique intake with the approach purposive sampling that is sampel
in research determined pursuant to researcher consideration so that determined by researcher. While garbage
conveyor amount to 6 people, what taken by pursuant to total technique sampling that is all garbage conveyor using
garbage truck.

Kata Kunci : Sampah, Pemilahan, Pewadahan, Pengumpulan, Penampungan, Pengangkutan

PENDAHULUAN ini menunjukkan bahwa kurangnya penyuluhan


dan promosi kesehatan kepada pihak pelaksana
A. Latar Belakang pasar maupun pedagang sehingga rata-rata TTU
masih kurang memenuhi syarat kesehatan (Profil
Hingga saat ini, penanganan dan
Dinkes Kota Kendari, 2007).
pengelolaan sampah tersebut masih belum
Pengelolaan pelaksanaan unit kerja pasar
optimal. Baru 11,25% sampah di daerah
basah Mall Mandonga Kendari oleh PT. Kurnia
perkotaan yang diangkut oleh petugas, 63,35%
Sulawesi Karyatama yang meliputi security,
sampah ditimbun/dibakar, 6,35% sampah dibuat
kelistrikan, teknik bangunan, tempat mandi
kompos, dan 19,05% sampah dibuang ke
mencuci dan kakus (MCK), parkir dan Kesehatan
kali/sembarangan. Sementara untuk di daerah
Keselamatan Kerja (K3). Salah satu pengelolaan
pedesaan, sebanyak 19% sampah diangkut oleh
dari K3 yang dikelola yaitu tentang pengelolaan
petugas, 54% sampah ditimbun/dibakar, 7%
sampah, berdasarkan observasi rata-rata semua
sampah dibuat kompos, dan 20% dibuang ke
basement atau los untuk berjualan pedagang yang
kali/sembarangan (BPS, Tahun 1999). Produksi
jumlahnya sekitar 200 unit di lantai I dan II,
sampah secara kualitas dan kuantitas dipengaruhi
Tempat Penampungan Sampah (TPS)
oleh jumlah penduduk. Jumlah sampah akan
sementaranya tidak ada dan yang adapun di luar
meningkat dengan bertambahnya penduduk dan
lokasi basement sudah rusak dan tidak dapat lagi
pendapatan masyarakat (Slamet J, S, 1997).
menampung sampah (gambar terlampir),
Data Dinas Kesehatan Kota Kendari
sedangkan jumlah seluruh TPS tersebut yaitu 16
bahwa TTU khususnya pasar hanya beberapa
buah, pengelolaan sampah dalam lokasi pasar
yang dilakukan inspeksi sanitasi, dari seluruh
belum berjalan dengan baik, pengumpulan
pasar yang ada di Kota Kendari selama tahun
sampah belum berjalan dengan baik karena di
2007 yaitu 11 unit yang terlaporkan dilakukan
tempat pengumpulan sampah sementara tidak ada
inspeksi sanitasi hanya 4 pasar saja (36,36%), hal
tempat khusus tetapi menggunakan lahan parkir

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
belakang pasar dan akhirnya pemilahan sampah 2.5. Untuk mengetahui gambaran
tidak dipisah antara sampah basah dan kering, Pengangkutan Sampah di Pasar Basah
sehingga selain mengganggu dalam estetika juga Mall Mandonga Kota Kendari.
mengganggu bagi pengguna lahan parkir, teknik
pengangkutan sementara oleh pedagang dari
dalam lantai I dan lantai II keluar pasar dengan TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan karung dan sebagian menggunakan
A. Tinjauan Umum Tentang Pasar
karton/dos yang kemudian hanya diletakkan di
Dalam bahasa sehari-hari, pasar diartikan
luar area pasar sehingga semakin menambah
sebagai suatu tempat di mana para penjual dan
sampah berserakan di luar area pasar, sistem
pembeli dapat bertemu untuk berjual beli barang.
pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan
Dalam ilmu ekonomi, pertemuan penjual dan
Akhir (TPA) yaitu TPA Punggolaka bekerjasama
pembeli untuk melakukan transaksi jual beli dapat
dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas
dilakukan melalui sarana elektronika seperti
Kebersihan dan Pertamanan Kota Kendari,
telepon, faksimili, atau televisi. Oleh karena itu,
berdasarkan jadwal pengangkutan pada malam
penjual dan pembeli tidak bertatap muka sebab
hari satu kali setiap harinya dan jika menjelang
berjauhan. Pasar semacam ini disebut pasar
hari-hari besar atau hari libur biasanya dua kali
abstrak. Menurut konsep ini, pasar dapat
perhari, berdasarkan observasi peneliti sampah
terbentuk di mana saja dan kapan saja.
belum diangkut selama 2 hari karena berhenti
Pasar mempunyai peranan penting dalam
pengangkutannya tanpa ada pemberitahuan
mendorong kegiatan perekonomian, baik bagi
kepada pengelola pasar, dan pihak pengelolapun
konsumen, produsen, maupun pemerintah. Bagi
seperti tidak menghiraukannya, sehingga cukup
konsumen, pasar memberikan kemudahan untuk
merepotkan pengelola sampah di pasar dan
memperoleh barang dan jasa. Bagi produsen,
terlihat kumuh karena sampah semakin
pasar berperan sebagai tempat untuk memperoleh
menumpuk dengan volume ± 3-4 kubik perhari.
barang-barang yang akan digunakan dalam suatu
proses produksi. Selain itu, pasar juga berperan
B. Perumusan Masalah
sebagai tempat untuk memasarkan dan
Bagaimana pengelolaan sampah di Pasar Basah mempromosikan hasil produksi. Bagi pemerintah,
Mall Mandonga Kota Kendari, yang meliputi melalui pasar pemerintah dapat memperoleh
Pemilahan Sampah, Pewadahan Sampah, pendapatan dari pajak dan retribusi yang berguna
Pengumpulan Sampah, Tempat Penampungan untuk pembangunan dan pengelolaan pasar itu
Sementara, dan Pengangkutan Sampah ke sendiri seperti pengelolaan tenaga kerja atau
Tempat Pembuangan Akhir ? pengelolaan barang yang tidak terpakai maupun
sampah di pasar.
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan jenis barang yang
1. Tujuan Umum diperjualbelikan, pasar dapat dikelompokkan
Untuk mengetahui gambaran tentang sebagai berikut.
Sistem Pengelolaan Sampah di Pasar Basah 1. Pasar Barang Konsumsi ; Pasar yang
Mall Mandonga Kota Kendari. digunakan untuk memperjualbelikan barang
konsumsi. Contoh: pasar sehari-hari, pasar
2. Tujuan Khusus buah, pasar sayur-sayuran, pasar ikan, dan
2.1. Untuk mengetahui gambaran Pemilahan sebagainya.
Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga 2. Pasar Faktor Produksi ; Pasar yang digunakan
Kota Kendari. untuk memperjualbelikan faktor-faktor
2.2. Untuk mengetahui gambaran produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja,
Pewadahan Sampah di Pasar Basah dan mesin yang dapat digunakan untuk
Mall Mandonga Kota Kendari. memproduksi barang lain. Pasar Tradisional di
2.3. Untuk mengetahui gambaran Tengah Modernisasi.
Pengumpulan Sampah di Pasar Basah
Mall Mandonga Kota Kendari.
2.4. Untuk mengetahui gambaran Tempat B. Tinjauan Umum Tentang Sampah dan Dasar
Penampungan Sementara Sampah di Pengelolaan Sampah
Pasar Basah Mall Mandonga Kota
Kendari. 1. Pengertian
Sampah adalah sesuatu bahan atau
benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
manusia, atau benda padat yang sudah dalam bentuk gas (fume moke). Sampah padat
digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yakni:
dan dibuang. Para ahli kesehatan Amerika 3.1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung
membuat batasan, sampah adalah (waste) di dalamnya, sampah dibagi menjadi:
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak 3.1.1. Sampah an-organik, adalah
dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang sampah yang umumnya tidak
dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dapat membusuk, misalnya:
dan tidak terjadi dengan sendirinya logam/besi, pecahan gelas,
(Notoatmodjo S, 2002). plastik, dan sebagainya.
Penghasil sampah adalah setiap orang 3.1.2. Sampah organik adalah sampah
dan/atau usaha dan/atau kegiatan yang yang pada umumnya dapat
menghasilkan timbulan sampah. Cara membusuk, misalnya: sisa-sisa
membuang sampah yang benar yaitu makanan, daun-daunan, buah-
membuang sampah pada tempatnya yang telah buahan, dan sebagainya.
disediakan, Sampah harus segera dibuang 3.2. Berdasarkan dapat dan tidaknya dibakar
ketempat yang tertutup, atau dimasukkan ke 1.2.1. Sampah yang mudah terbakar,
dalam kantung sampah atau plastik agar tidak misalnya: kertas, karet, kayu,
menimbulkan bau tidak sedap, tidak plastik, dan sebagainya.
mengundang serangga atau tikus, mudah 1.2.2. Sampah yang tidak dapat
diangkut untuk dibuang ke bak sampah terbakar, misalnya: kaleng bekas,
(Depkes RI, 2001). besi/logam bekas, pecahan gelas,
kaca, dan sebagainya.
Pasar basah merupakan penghasil
3.3. Berdasarkan karakteristik sampah
sampah organik/basah seperti sampah dapur,
3.3.1. Garbage
sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah
3.3.2. Rubbish
atau sisa buah dan lain-lain, yang dapat
3.3.3. Asbes (abu)
mengalami pembusukan secara alami. Sampah
3.3.4. Sampah jalanan (street sweeping)
basah adalah merupakan sampah organik yang
3.3.5. Sampah industry
pada umumnya dapat membusuk, misalnya
3.3.6. Bangkai binatang (dead animal)
sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-
3.3.7. Bangkai kendaraan (abandoned
buahan, dan sebagainya (http://www.feed.
vehicle)
feedburner.com, diakses 25 November 2008).
3.3.8. Sampah pembangunan
Keuntungan membuang sampah yang
benar yaitu terhindar dari timbulnya penyakit,
4. Pengelolaan Sampah di Pasar
dapat menghasilkan pupuk jika diolah,
Sampah erat kaitannya dengan
keadaan bersih menimbulkan kebanggaan dan
kesehatan masyarakat, karena dari sampah-
kepuasan batin sendiri, menciptakan
sampah tersebut akan hidup berbagai
keindahan dan menimbulkan suasana nyaman.
mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri
patogen), dan juga binatang serangga sebagai
2. Sumber-sumber Sampah
pemindah/penyebar penyakit (vector). Oleh
2.1. Sampah yang berasal dari pemukiman
sebab itu sampah harus dikelola dengan baik
(domestic wastes)
sampai sekecil mungkin tidak mengganggu
2.2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat
atau mengancam kesehatan masyarakat.
umum
Pengelolaan sampah yang baik, bukan saja
2.3. Sampah yang berasal dari perkantoran
untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga
2.4. Sampah yang berasal dari jalan raya
untuk keindahan lingkungan. Yang dimaksud
2.5. Sampah yang berasal dari industri.
dengan pengelolaan sampah di sini adalah
2.6. Sampah yang berasal dari
meliputi pengumpulan, sedemikian rupa
pertanian/perkebunan
sehingga sampah tidak menjadi gangguan
2.7. Sampah yang berasal dari pertambangan
kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
2.8. Sampah yang berasal dari peternakan dan
Sampah di pasar membutuhkan penanganan
perikanan (Notoatmodjo S, 2002).
khusus sehingga selain tidak mengganggu
3. Jenis-jenis Sampah kesehatan juga mengganggu dari segi estetika.
Sampah meliputi 3 jenis sampah, Visi dan Misi setiap Dinas Pengelola Pasar
yakni: sampah padat, sampah cair dan sampah dan UPTD harus menetapkan visi dan misi

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
sistem pengelolaan sampah yang dituangkan ke tempat penampungan sementara setiap
dalam perencanaan strategis agar menjadi hari. Keuntungan kantong plastik adalah
pemandu kearah mana sistem pengelolaan ringan, isinya tidak banyak sehingga
sampah pasar akan dibawa. Dengan demikian membuangnya mudah dan dapat dilakukan
akan menjadi konsistensi kebijakan dari waktu setiap hari, serta dapat diikat secara rapat
ke waktu sesuai dengan visi dan misi yang agar tidak menimbulkan bau. Di negara-
ditetapkan. negara maju ukuran kantong plastik yang
Permasalahan pengelolaan sampah di digunakan telah standar, karena telah
Indonesia telah sedemikian kompleks yang dikombinasikan dengan kaki logam yang
melibatkan pelaku-pelaku utama pengelolaan dapat menopang kantong plastik untuk
sampah, yaitu : berdiri, dengan mulut kantong yang
1. Masyarakat : Orang perorang maupun terbuka lebar. Ukuran kantong tersebut
komunitas masyarakat. kira-kira panjang 70 cm, lebar 50 cm dan
2. Pemerintah : Pemerintah dan dapat menampung sampah 20-30 kg.
pemerintah daerah. Kantong plastik ini cukup kuat, umumnya
3. Pelaku Usaha : Produsen, penjual, berwarna gelap.
pedagang dan jasa. 2. Keranjang sampah plastik
Manajemen pengelolaan sampah pasar Wadah ini sebetulnya bersifat
secara makro akan memberikan dampak yang praktis, akan tetapi hanya dapat berfungsi
sangat positip kepada perkembangan baik untuk mengumpulkan bahan kering
perekonomian, karena masyarakat akan lebih seperti kertas, kaca, gelas, kayu dan
senang datang ke pasar tradisional. sebagainya. Seandainya juga akan
Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang digunakan untuk tempat mengumpulkan
terdiri atas pengurangan, pemilahan, sampah basah (organik), maka bagian
pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, dalamnya dialasi kantong plastik. Sampah
pengolahan sampah. dengan demikian masuk dalam kantong
Sampah yang diatur dalam undang- plastik, tanpa mengotori keranjang
undang pengelolaan persampahan ini adalah plastiknya. Kantong plastik tersebut
sampah domestik dan tempat tempat umum kemudian diikat dan diangkut ketempat
yaitu sampah rumah tangga dan pasar penampungan sampah sementara.
biasanya banyak berasal dari sisa sayuran, 3. Tong sampah.
buah-buahan, ikan atau daging serta sisa Wadah ini mempunyai sifat tahan
makanan basi. Selain itu juga dapat terdiri dari lama, namun kurang praktis, berat dan
plastik pembungkus, kertas, karton, logam, biasa bersifat stasioner karena ditanam ke
dan sebagainya. Untuk jumlah yang sedikit tanah. Tong sampah biasanya terbuat dari
khususnya sampah organik sisa kegiatan dapur potongan bekas drum. Sebaiknya sampah
dan ruang makan, sebaiknya sampah tersebut yang dibuang di sini adalah kertas dan
dimasukan ke dalam kantong plastik. Untuk kartun yang dapat dibakar, karena tong
sampah yang kering dapat disimpan dalam kuat dari api. Tetapi bila tong disimpan
tong. dalam ruangan, maka sebaiknya tidak
Sampah jenis ini sebaiknya dilakukan proses pembakaran, karena asap
digolongkan lagi atas yang mudah terbakar dan debunya sangat mengganggu.
dengan yang tidak mudah terbakar. Hal lain lagi, sebaiknya tong tidak
Beberapa indikator atau panduan ditempatkan secara terbuka, karena akan
praktis pengumpulan sampah dikatakan mudah terkena hujan dan bau busuk yang
memenuhi syarat baik di rumah tangga menyebar, selain itu akan dikerubuti lalat,
maupun tempat-tempat umum seperti pasar anjing dan kucing.
dan instansi dikemukakan di bawah ini: 4. Bak sampah.
1. Kantong plastik. Wadah ini bersifat sangat tahan
Kantong plastik dengan kapasitas lama, tahan api, dapat dirancang bangun
antara 7 hingga 10 liter, yang mampu sebaik mungkin, akan tetapi stasioner.
menyimpan timbunan sampah dengan Hampir sama fungsinya dengan tong
sistem pengumpulan harian. Kantong sampah, harus ditutup dan sebaiknya tidak
plastik sebaiknya digunakan sebagai ditempatkan di atas parit depan untuk
wadah sampah yang mudah membusuk. menghindari banjir.
Kantong ini dan isinya dibuang sekaligus 5. Pemilahan

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
Pemilahan sampah adalah kegiatan sementara setelah dihasilkan, yang harus
pemisahan sampah untuk dikelola lebih ada pada setiap sumber atau penghasil
lanjut sesuai dengan jenis dan sampah sebelum dikelola lebih lanjut.
kebutuhannya. Sampah dilakukan Adapun indikator memenuhi syarat
pemilahan dari sumber sesuai dengan konstruksi TPS adalah sebagai berikut:
jenisnya. Yang meliputi sampah organik, 8.1.1. Bila TPS tidak berupa wadah harus
sampah basah, plastik, kertas, dan lain- memenuhi persyaratan teknis
lain. Pemilahan sampah ini dimaksudkan kesehatan sebagai berikut :
untuk memudahkan proses selanjutnya. 8.1.2. Terbuat dari bahan yang cukup
Pemilahan sampah memenuhi syarat antara kuat, kedap air dan mempunyai
lain dalam pemilahan ini wajib dilakukan permukaan yang halus pada bagian
oleh sumber penghasil sampah sendiri dalamnya.
sebagai tanggung jawab terhadap sampah 8.1.3. Mempunyai tutup yang mudah
yang dihasilkan. Karena pada dasarnya dibuka dan ditutup tanpa mengotori
setiap sumber penghasil sampah tangan terutama untuk tempat
bertanggung jawab terhadap sampah yang sampah yang mudah membusuk.
dihasilkan sendiri. Setiap individu 8.1.4. Mudah diisi dan dikosongkan serta
penghasil sampah harus mampu mudah dibersihkan.
membedakan jenis sampah. 8.1.5. Bila TPS berupa bak beton harus
6. Pewadahan memenuhi syarat kesehatan sebagai
Pewadahan sampah yang berikut :
memenuhi syarat yaitu sudah dipilah oleh 8.1.6. Harus kedap air dan selalu dalam
sumber sampah dimasukkan pada tempat keadaan tertutup, mudah
sampah yang sejenis yang meliputi : dibersihkan sehingga mencegah
Sampah plastik, Sampah kertas, Sampah timbulnya pencemaran maupun
Organik dan Sampah basah. Warna tempat masalah vektor pembawa bibit
sampah untuk membedakan jenis sampah penyakit.
yaitu merah untuk sampah plastik dan 8.1.7. Volume mampu menampung
kertas, hijau untuk sampah organik, biru sampah dari pemakai dalam pasar
untuk sampah basah. Pewadahaan meliputi waktu satu hari.
volume, jumlah, bahan, serta penempatan 8.1.8. Terletak pada lokasi yang mudah
tempat sampah yang harus disediakan dijangkau kendaraan pengangkut
untuk menampung sementara sampah sampah (Depkes RI, 2002).
dihasilkan para pedagang. Wadah sampah 9. Pengangkutan Sampah
yang baik disesuaikan dengan sifat sampah Mekanisme, sistem, atau cara
yang akan di tampung. Warna tempat pengangkutannya untuk di daerah
sampah untuk membedakan jenis sampah perkotaan adalah tanggung jawab
yang harus dimasukkan dapat dilihat pemerintah daerah setempat, yang
dalam gambar dibawah ini : didukung oleh partisipasi masyarakat
7. Pengumpulan produksi sampah, khususnya dalam hal
Pengumpulan sampah yang pendanaan. Sedangkan untuk daerah
memenuhi syarat yaitu pengumpulan pedesaan pada umumnya sampah dapat
sampah harus menjadi tanggung jawab dikelola oleh masing-masing keluarga,
dari masing-masing rumah tangga atau tanpa memerlukan TPS, maupun TPA.
institusi yang menghasilkan sampah. Oleh Sampah rumah tangga daerah pedesaan
sebab itu, mereka ini harus membangun umumnya didaur ulang menjadi pupuk
atau mengadakan tempat khusus untuk (Notoatmodjo S, 2002).
mengumpulkan sampah. Kemudian dari 10. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
masing-masing tempat pengumpulan Sampah domestik dibuang ke
sampah tersebut harus diangkut ke tempat tempat pembuangan akhir yang dikelola
penampungan sementara (TPS) sampah, oleh Pemda atau instansi lain. (Djoko
dan selanjutnya ke tempat penampungan Wijono,1999)
akhir (TPA). Syarat pemusnahan dan atau
8. Tempat Penampungan Sementara (TPS) pengolahan sampah padat ini dapat
Tempat penampungan sementara dilakukan melalui berbagai cara, antara
adalah tempat menyimpan sampah lain sebagai berikut:

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
10.1. Ditanam, yaitu pemusnahan sampah D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
dengan membuat lubang di tanah
1. Data Primer
kemudian sampah dimasukkan dan
Data primer diperoleh melalui
ditimbun dengan tanah.
observasi langsung di basement dan
10.2. Dibakar, yaitu memusnahkan
wawancara langsung dengan responden
sampah dengan jalan membakar
tentang obyek penelitian yaitu sistem
dalam tungku pembakaran.
pengelolaan sampah dengan menggunakan
10.3. Dijadikan pupuk, yaitu pengolahan
daftar kuesioner dan daftar observasi.
sampah menjadi pupuk (kompos),
Sedangkan data pengangkutan sampah di
khususnya untuk sampah organik
dapatkan dari responden yang mengangkut
daun-daunan, sisa makanan, dan
sampah.
sampah lain yang dapat membusuk.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Kantor
METODE PENELITIAN pada Pasar Basah Mall Mandonga Kota
Kendari dan Instansi terkait yang relevan
A. Jenis Penelitian
dengan penelitian ini.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan survey
E. Pengolahan dan Analisa Data
dan observasi yaitu untuk mendapatkan informasi
tentang gambaran sistem pengelolaan Sampah di 1. Pengolahan Data
Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari. Pengolahan data penelitian dengan cara
manual menggunakan kalkulator.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 2. Analisa Data Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Basah Analisis data dalam penelitian ini
Mall Mandonga Kota Kendari pada tanggal 5 adalah analisis statistik deskriptif yaitu
Januari 2009 sampai dengan 9 Februari 2009. perhitungan nilai prosentase sehingga dapat
menggambarkan frekuensi dari variabel
C. Populasi dan Sampel
penelitian dengan rumus :
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu
f
X  xk
seluruh sistem pengelolaan sampah meliputi n
basement yang menghasilkan sampah atau Keterangan :
merupakan unit penghasil sampah, X : Nilai persentase yang diperoleh
pedagangnya dalam basement tersebut yang f : Jumlah variabel yang diteliti
berjumlah 300 dan pengangkut sampah n : Jumlah sampel Penelitian/total skor nilai
berjumlah 10 orang di Pasar Basah Mall kuesioner
Mandonga Kota Kendari Tahun 2009. k : Konstanta (100%) (Budiarto, E, 2002)
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu F. Penyajian Data
sebagian sistem pengelolaan sampah meliputi Data yang diperoleh akan disajikan dalam
basement yang menghasilkan sampah atau bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan
merupakan unit penghasil sampah, variabel yang diteliti, disertai dengan narasi
pedagangnya dalam basement tersebut dan secukupnya.
pengangkut sampah di Pasar Basah Mall
Mandonga Kota Kendari Tahun 2009.
Ukuran sampel sebanyak 75 untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
basement dan respondennya/pedagang di A. Hasil
Pasar Basah Mall Mandonga Kendari. Hal ini Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Pasar
teknik pengambilan sampelnya dengan Basah Mall Mandonga Kendari, adapun deskripsi
pendekatan purposive sampling, sedangkan variabel penelitian yang termasuk dalam proses
pengangkut sampah berjumlah 10 orang, yang pengolahan sampah tersebut adalah sebagai
diambil berdasarkan teknik total sampling berikut :
yaitu semua pengangkut sampah yang
menggunakan truk sampah. 1. Karakteristik Variabel Penelitian
1.1. Pemilahan Sampah

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
Tabel 11. Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Distribusi Pemilahan Sampah
Berdasarkan tabel 13 tersebut diatas,
oleh Responden/Pedagang
menunjukkan bahwa Pengumpulan Sampah
oleh pedagang di Pasar Basah Mall
Jumlah Mandonga Kendari yang Memenuhi Syarat
No Pemilahan Sampah
N % dalam Pengumpulan sampah yaitu 21 orang
(28,0%). Sedangkan yang Tidak Memenuhi
1 Memenuhi Syarat 47 62,7
Syarat dalam Pengumpulan sampah
Tidak Memenuhi berjumlah 54 responden (72,0%).
2 28 37,3
Syarat
Jumlah 75 100 1.4. Tempat Penampungan Sampah
Sumber: Data Primer Diolah, 2009 Sementara
Tabel 14
Berdasarkan tabel 11 tersebut diatas, Distribusi Tempat Penampungan Sampah
menunjukkan bahwa Pemilahan Sampah Sementara Responden/Pedagang
oleh pedagang di Pasar Basah Mall
Mandonga Kendari yang memenuhi syarat Tempat
Jumlah
dalam memilah sampah yaitu 47 orang No Penampungan
(62,7%). Sedangkan yang tidak memenuhi Sampah N %
syarat dalam memilah sampah berjumlah 28 1 Memenuhi Syarat 0 0
responden (37,3%). 2 Tidak Penuhi Syarat 24 100
Jumlah 24 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
1.2. Pewadahan Sampah
Berdasarkan tabel 14 tersebut diatas,
Tabel 12.
menunjukkan bahwa Tempat Penampungan
Distribusi Pewadahan Sampah
Sementara di Pasar Basah Mall Mandonga
oleh Responden/Pedagang
Kendari berjumlah 24 dan seluruhnya
(100%) sudah tidak memenuhi syarat.
Jumlah
No Pewadahan Sampah
N % 1.5. Pengangkutan Sampah
1 Memenuhi Syarat 39 52,0 Tabel 15
Distribusi Pengangkutan Sampah
2 Tidak Penuhi Syarat 36 48,0
oleh Pengangkut Sampah
Jumlah 75 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Pengangkutan Jumlah
Berdasarkan tabel 12 tersebut diatas, No
Sampah
menunjukkan bahwa pewadahan sampah n %
oleh pedagang di Pasar Basah Mall 1 Memenuhi Syarat 0 0
Mandonga Kendari yang memenuhi syarat 2 Tidak Penuhi Syarat 10 100
dalam menyediakan wadah sampah yaitu 39
Jumlah 10 100
orang (52,0%). Sedangkan yang tidak
memenuhi syarat dalam menyediakan wadah Sumber: Data Primer Diolah, 2009
sampah berjumlah 36 responden (48,0%). Berdasarkan tabel 15 tersebut diatas,
1.3. Pengumpulan Sampah menunjukkan bahwa jumlah Tempat
Tabel 13 Sampah sebanyak 10 TPS. Pengangkutan
Distribusi Pengumpulan Sampah Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga
oleh Responden/Pedagang Kendari dari TPS yang ada seluruhnya
(100%) tidak memenuhi syarat.
Pengumpulan Jumlah
No B. Pembahasan
Sampah
N % Berdasarkan penelitian ini dari jawaban
1 Memenuhi Syarat 21 28,0 responden tentang pengelolaan sampah
2 Tidak Penuhi Syarat 54 72,0 menunjukkan bahwa pengelolaan sampah oleh
pedagang di Pasar Basah Mall Mandonga Kendari
Jumlah 75 100
yang memenuhi syarat dalam mengelola sampah

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
yaitu 19 orang (25,3%), sedangkan yang tidak masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah,
memenuhi syarat dalam mengelola sampah masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam
berjumlah 56 responden (74,7%). Dengan sistem pemanfaatan sampah untuk kepentingan
pengelolaan sampah yang baik dan benar serta ekonomi.
tepat sasaran dapat menekan biaya operasional 2. Pewadahan Sampah
dan biaya retribusi, sehingga beban pemerintah Berdasarkan penelitian ini
daerah akan lebih ringan dalam pengeluaran biaya menunjukkan bahwa Pewadahan Sampah oleh
pengelolaan sampah. pedagang di Mall Mandonga Kendari yang
1. Pemilahan Sampah Memenuhi Syarat dalam menyediakan wadah
Dalam penelitian ini menunjukkan sampah yaitu 39 orang (52,0%). Sedangkan
bahwa Pemilahan Sampah oleh pedagang di yang Tidak Memenuhi Syarat dalam
Mall Mandonga Kendari yang memenuhi menyediakan wadah sampah berjumlah 36
syarat dalam memilah sampah yaitu 47 orang responden (48,0%), hal tersebut disebabkan
(62,7%). Sedangkan yang tidak memenuhi oleh Tidak Memenuhi Syaratnya pengetahuan
syarat dalam memilah sampah berjumlah 28 dan kepedulian mereka terhadap sampah
responden (37,3%), hal ini menunjukkan karena umumnya mereka hanya memikirkan
bahwa pedagang dalam hal pemilahan belum dagangannya saja untuk memperoleh
memahami pentingnya kebersihan pasar, keuntungan, adanya sifat malas karena mereka
disebabkan oleh Tidak Memenuhi Syaratnya beranggapan bisa menyita waktu mereka
pengetahuan mereka terhadap pengelolaan dalam mengurus dagangannya.
sampah, adanya rasa malas untuk memilah-
milah sampah karena merasa repot. Padahal
seharusnya pemilahan sampah yang
dimaksudkan untuk memudahkan proses 3. Pengumpulan Sampah
selanjutnya. Berdasarkan persyaratan Berdasarkan penelitian ini
pemilahan ini wajib dilakukan oleh sumber menunjukkan bahwa Pengumpulan Sampah
penghasil sampah sebagai tanggung jawab oleh pedagang di Mall Mandonga Kendari
terhadap sampah yang dihasilkan. Karena yang memenuhi syarat dalam Pengumpulan
pada dasarnya setiap sumber penghasil sampah yaitu 21 orang (28,0%). Sedangkan
sampah bertanggung jawab terhadap sampah yang tidak memenuhi syarat dalam
yang dihasilkan sendiri. Setiap individu pengumpulan sampah berjumlah 54 responden
penghasil sampah harus mampu membedakan (72,0%), hal ini menunjukkan bahwa
jenis sampah, hasil penelitian menunjukkan pedagang masih tidak memenuhi syarat dalam
bahwa responden yang memilah sampahnya hal pengumpulan sampahnya masing-masing,
sendiri hanya 32 orang (42,7%) hal ini disebabkan oleh ketidak pedulian mereka
menurut mereka sampah keringnya atau yang terhadap sampah karena menganggapnya
berbentuk kertas/plastik masih bisa digunakan masih banyak tempat kosong, merasa
lagi atau dijual dan bernilai ekonomis. terganggu dalam mengurusi dagangannya
Sedangkan yang tidak memilah 43 orang sehingga mereka malas berurusan dengan
(57,3%), hal ini menurut observasi mereka sampah serta masih rendahnya partisipasi
langsung membuang di TPS yang ada di masyarakat dalam pemanfaatan sampah yang
sekitar pasar. dapat digunakan lagi atau sampah yang masih
Berdasarkan penyediaan tempat dapat bernilai ekonomis.
sampah yang memenuhi syarat yaitu Di Pasar Basah Mall Mandonga
menyediakan tempat berbeda antara sampah pedagang melakukan pengumpulan sampah ke
kering dan basah berjumlah 47 orang tempat penampungan sementara di luar area
pedagang (62,7%) yang tidak menyediakan pasar masih tidak memenuhi syarat, karena
tempat berbeda sebesar 28 orang pedagang sebagian besar pedagang mengumpulkan/
(37,3%), hal ini terjadi menurut pedagang membuang sampah ke sembarang tempat di
tidak perlu memisahkan antara yang basah dan luar area pasar, padahal sudah tersedia. Alat
kering karena pengangkutannya langsung saja pengumpul khusus untuk sampah sudah
ke TPS. Hal ini disebabkan masih rendahnya disediakan oleh pengelola pasar, tetapi mereka
peran masyarakat dalam mengelola sampah, jarang menggunakannya, justru mereka
misalnya masih tingginya pembakaran gunakan untuk mengangkut dagangannya.
sampah, masih rendahnya upaya pemilahan Alat pengumpulan sampah yang digunakan di
sampah, masih rendahnya pengawasan pasar harus sesuai bentuk dan ukuran untuk

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
lorong/jalan dalam pasar dimana umumnya Berdasarkan penelitian ini
sempit yang dipengaruhi oleh tata letak menunjukkan bahwa pengangkutan sampah di
pedagang, dalam hal ini di Pasar Basah Mall Pasar Basah Mall Mandonga Kendari dari
Mandonga Kendari berbentuk kereta dorong TPS yang ada seluruhnya 24 unit (100%) tidak
(Artco). memenuhi syarat, hal ini disebabkan oleh
keterbatasan sarana dan prasarana pengelolaan
4. Tempat Penampungan Sampah Sementara sampah serta kurang terawatnya sarana dan
Berdasarkan penelitian ini prasarana yang ada, keterbatasan sumber daya
menunjukkan bahwa tempat penampungan manusia yang ahli di bidang persampahan, dan
sementara di Pasar Basah Mall Mandonga anggaran pengelolaan sampah yang rendah
Kendari berjumlah 24 dan seluruhnya (100%) serta tidak transparannya konsep retribusi
sudah tidak memenuhi syarat. Hal ini sampah.
disebabkan oleh kurang pedulinya pengelola Di Pasar Basah Mall Mandonga
pasar dan Pemerintah Kota dalam penyediaan Kendari yang melakukan pengangkutan
tempat samapah sementara yang memenuhi sampah dari TPS ke TPA adalah pihak
syarat, kurangnya pengetahuan mereka pengelola pasar yaitu Perseroan Terbatas (PT)
terhadap hal tersebut yang ditimbulkan dari Kurnia Sulawesi Karyatama dan Pemerintah
sampah, anggapannya bahwa tempat sampah Kota dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Tata
adalah tanggungjawab dari instansi terkait Ruang. Kenyataan yang terjadi dalam
dalam hal ini pemerintah, bukan melakukan pengangkutan sampah sering
tanggungjawab masing-masing pedagang dilakukan pada saat jam sibuk/aktivitas pasar
karena mereka telah membayar retribusi sedang berlangsung, terutama pada pagi hari,
pengelolaan sampah. Hal ini disebabkan hal ini menyebabkan terganggunya aktivitas
kurangnya kerja sama dan koordinasi pihak jual beli dengan pengangkutan sampah
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam tersebut. Sering tertimbunnya sampah di area
menuntaskan persoalan sampah, serta pasar disebabkan pengangkutan sampah ke
mekanisme koordinasi dan kerja sama antar TPA oleh pengelola tidak rutin diangkut
pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah semua sampahnya tetapi menurut pengangkut
belum berjalan dengan baik. sampah yang penting sudah dilakukan
TPS di Pasar Basah Mall Mandonga minimal sekali dalam satu harinya.
Kendari seharusnya berupa bak
beton/permanen tetapi kenyataannya hanyalah
dari drum dan rata-rata sudah bocor/rusak dan PENUTUP
tidak dapat menampung sampah, sehingga A. Simpulan
tidak dapat menampung sampah yang Berdasarkan hasil dan pembahasan
dikeluarkan setiap harinya. Oleh sebab itu sebelumnya, maka dapat disimpulan, yaitu :
keadaannya sekarang di sekitar lokasi pasar 1. Pemilahan sampah yang dilakukan responden
terdapat sampah yang berserakan, selain itu di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari
karena kurang aktifnya petugas kebersihan Tahun 2008 yang memenuhi syarat yaitu 47
pasar untuk membersihkan lokasi area pasar orang (62,7%). Sedangkan yang tidak
dari sampah. Padahal mereka bekerja dan memenuhi syarat dalam memilah sampah
digaji dari sebagian iuran retribusi pedagang. berjumlah 28 responden (37,3%).
TPS yang memenuhi syarat harus mempunyai 2. Pewadahan sampah yang disediakan
penutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa responden yang memenuhi syarat dalam
mengotori tangan terutama untuk tempat menyediakan wadah sampah yaitu 39 orang
sampah yang mudah membusuk. Di Pasar (52,0%). Sedangkan yang tidak memenuhi
Basah Mall Mandonga Kendari TPS yang ada syarat dalam menyediakan wadah sampah
menjadi berkembang biaknya vektor berjumlah 36 responden (48,0%).
khususnya lalat sehingga dari segi estetika 3. Pengumpulan sampah yang dilakukan
sangat terlihat kotor dan jorok serta baunya responden yang memenuhi syarat dalam
sangat mengganggu. Selain itu TPS jarang pengumpulan sampah yaitu 21 orang (28,0%).
dibersihkan dan dikosongkan minimal 1 x Sedangkan yang tidak memenuhi syarat dalam
dalam 24 jam. pengumpulan sampah berjumlah 54 responden
5. Pengangkutan Sampah (72,0%).

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)
4. Tempat penampungan sampah sementara yang Slamet J.S, 1997. Kesehatan Lingkungan. Gadjah
tersedia seluruhnya (100%) sudah tidak Mada University Press, Yogyakarta.
memenuhi syarat.
Wiyono D, 1999. Manajemen Mutu Pelayanan
5. Pengangkutan sampah yang dilakukan dari
Kesehatan. Airlangga University Press,
TPS yang ada seluruhnya (100%) tidak
Surabaya.
memenuhi syarat.

B. Saran
1. Bagi Pemerintahan Kota Kendari dan
khususnya Dinas Kesehatan dan Dinas
Kebersihan Tata Ruang agar dalam
mengambil kebijakan dalam perencanaan
pengelolaan dan pengangkutan sampah
memprioritaskan pada sektor pelayanan publik
terutama di Pasar Basah Mall Mandonga
Kendari dan penyuluhan tentang kebersihan
pasar serta melakukan evaluasi kinerja
petugas.
2. Bagi pedagang di Pasar Basah Mall
Mandonga Kendari meningkatkan kesadaran
dan kepedulian akan pengelolaan sampah
sehingga dapat menciptakan kenyamanan
terutama dari segi estetika, sehingga
memberikan kenyamanan dalam beraktivitas
di dalam dan sekitar pasar.
3. Bagi Institusi lain yang berwenang dalam
perencanaan pengelolaan sampah sebaiknya
memberikan peran serta dalam upaya
kebersihan pasar khususnya dalam mengatur
undang-undang persampahan di pasar
sehingga ada sanksi yang tegas jika
membuang sampah di sembarang tempat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Komunitas Peduli Sampah.


http://www.feed.feedburner.com, diakses 25
November 2008.
Budiarto E, 2002. Metodologi Penelitian. Penerbit
EGC, Bandung.
Christianto R, 2004. Ekonomi Pasar. Bina Aksara,
Bandung .
Depkes RI, 2001. Paradigma Sehat. Jakarta.
________, 2002. Pembuangan Sampah, Pedoman
Bidang Studi Untuk APK-TS. Jakarta.
Dinkes Kota Kendari, 2007. Profil Dinkes Kota
Kendari. Kendari.
Laksono T.B, 2009. Menghitung Sampah Pasar.
www.greenpress.com, diakses 7 Juli 2009.
Notoatmodjo S, 2002. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.

Studi Tentang Pengelolaan Sampah di Pasar Basah Mall Mandonga Kota Kendari ................................................
........................................................................................................................(Arpan Tombili, Aries Idi Wijayanto)

Anda mungkin juga menyukai