Anda di halaman 1dari 27

A.

Pengertian

Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan dari beberapa


komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya (Logan’s, 2004).
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang komplek dengan atribut
yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing
mempunyai sebagaimana individu ( Illis, 2004 ). Keluarga adalah sebuah
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih masing-masing mempunyai
hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, dan nenek.
(Raisner, 2009). Duvall (1986, dalam Ali, 2009 ), menguraikan bahwa keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari setiap anggota keluraga.
Istilah keluarga akan menghadirkan gambaran adanya individu dewasa
dan anak yang hidup bersama secara harmonis dan memuaskan. Keluarga bukan
sekedar gabungan dan jumlah dari beberapa individual. Keluarga memiliki
keragaman seperti anggota individunya dan klien memiliki nilai – nilai tersendiri
mengenai keluarganya yang harus dihormati. Keluarga sebagai suatu kelompok
hubungan yang indentifikasi klien sebagai keluarga atau jaringan individu yang
mempengaruhi kehidupan masing – masing tanpa melihat adanya hubungan
biologis atau pun hukum (Perry, 2009, hal 202).
Menurut (Friedman, 1998), membuat defenisi yang berorientasi pada tradisi
dan digunakan sebagai referensi secara luas :
a. Keluarga terdiri dari orang – orang yang disatukan oleh ikatan
perkawinan, darah dan ikatan adopsi.
b. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama – sama dalam satu
rumah, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap
rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.
c. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam
peran-peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki – laki
dan anak perempuan, saudara dan saudari.
d. Keluarga sama – sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang
diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.

B. Tipe Keluarga

Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai


macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga
berkembang mengikuti. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam
meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe
keluarga (Suprajitno, 2004).
Menurut (Friedman, 2009), adapun tipe keluarga sebagai berikut :
a. Tipe keluarga tradisional

1) Keluarga Inti (The nuclear family)


Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat).
2) Keluarga Dyad
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
3) Single Parent
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung atau
angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
4) Single adult living alone
Suatu rumah tangga yang terdiri dari 1 orang dewasa hidup sendiri.
5) The childless
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah, bisa disebabkan karena
mengejar karir atau pendidikan.
6) Keluarga Besar (The extended family)
Keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti
paman, bibi, kakek, nenek dan lain-lain.
7) Commuter family
Kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada hari
minggu atau hari libur saja.

8) Multi generation
Beberapa generasi atau kelompok umum yang tinggal bersama dalam 1
rumah.
9) Kin-network family
Beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan dan
menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur yang sama.
10) Blended family
Keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak dari
perkawinan sebelumnya.
11) Keluarga usila
Keluarga terdiri dari suami dan istri yang ssudah usia lanjut, sedangkan
anak sudah memisahkan diri.

b. Tipe keluarga non tradisional

1) Keluarga Orang Tua Tunggal Tanpa Menikah (The unmerrid teenage


mother).
Keluarga yang terdiri dari 1 orang dewasa terutama ibu dan anak dari
hubungan tanpa nikah.
2) The step parents family
Keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune family
Keluarga yang terdiri dari lebih dari satu paangan monogami yang
menggunakan fasilitas secara bersama.
4) The nonmarrital hetero seksual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
5) Keluarga Homoseksual (Gay and lesbian family)
Seorang yang mempunyai persamaan seks tinggal dalam 1 rumah
sebagaimana pasangan suami istri.
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
alasan tertentu.
7) Groupmarriage family
Beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah berbagi sesuatu
termasuk seks dan membesarkan anak.
8) Group nertwork family
Beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan aturan, hidup
berdekatan dan saling menggunakan barang yang sama dan bertanggung
jawab membesarkan anak.
9) Foster family
Keluaraga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara untuk
waktu sementara.
10) Home less family
Keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen karena
keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental.
11) Gang
Keluarga yang dekstruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.

C. Fungsi Keluarga

Menurut (Friedman, 2009), mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga yaitu :


a) Fungsi afektif
Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagian dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari
dan dikembangan melalui interaksi dan hubungan dalam kelurga. Dengan
demikian kelurga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh
keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif. Komponen yang
perlu dipenuhi oleh keluarga dalam fungsi afektif adalah :

1) Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling


mendukung antar anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan
kasih sayang dan dukungan dari anggota yang lain maka kemampuan
untuk memberikan kasih sayang akan maningkat yang pada akhirnya
tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim
didalam keluarga merupakan modal dasar memberi hubungan dengan
orang lain diliat keluarga atau masyarakat.
2) Saling menghargai bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim yang positif maka fungsi afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses
identifikasi dan penyesuian pada berbagai aspek kehidupan anggota
keluarga. Orang tua harus mengemban proses identifikasi yang positif
sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut.
Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kabahagian
keluarga keretakan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau
masalah kelurga timbul karena fungsi afektif keluarga tidak terpenuhi.
b) Fungsi sosialisasi

Individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan


dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak lahir, keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan
perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau
hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi.
Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan
perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluaarga.
c) Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah


sumber daya manusia.
d) Fungsi ekonomi

Keluarga memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang seperti


kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya.
e) Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan


kesehatan yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga memberikan
asuahan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Kesanggupan kelurga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat
dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan.
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Mengenal masalah.
2) Membuat keputusan tindakan yang tepat.
3) Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
5) Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat.

D. Dimensi dasar struktur keluarga

Menurut (Friedman, 2009), struktur keluarga terdiri atas:


a. Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang berfungsi:


1) Bersifat terbuka dan jujur.
2) Selalu menyelesaikan konflik keluraga.
3) Berfikir positif.
4) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapatnya sendiri.

b. Struktur peran
Peran adalah serangkaian prilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status
individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami atau istri atau anak.
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan dalam (potensial atau aktual)
dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah
prilaku seseorang kearah positif. Tipe struktur kekuatan antara lain :

1) Legitimate power/authority
Hak untuk mengatur seperti orang tua pada anak.
2) Referent power
Seseorang yang ditiru.
3) Reword power
Pendapat ahli.
4) Coercive power
Dipaksakan sesuai keinginan.
5) Informational power
Pengaruh melalui persuasi.
6) Affectif power
Pengaruh melalui manipulasi cinta kasih.
d. Nilai –nilai dalam keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara
sadar atau tidak, memepersatukan anggota keluarga dalam satu budaya.
Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman prilaku dan pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang
baik, menurut masyrakat bardasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya
adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

E. Peran Perawat Keluarga

Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan


pada keluarga sebagai unti pelayanan untuk mewujudkan keluarga sehat.
Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan
dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas
perawatan kesehatan keluarga (Suprajitno, 2004). Peran perawat dalam
melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut (Suprajitno,
2004) :
a. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
1) Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.
2) Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komperhensif
dapat dicapai. Koordianasi juga diperlukan untuk mengatur program
kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang
tindih dan pengulangan.
c. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan
keluarga dengan menggunakan metode keperawatan.
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur
untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan
keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat,
hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik , kemampuan
perawat dalam menyampaikan informasi yang disampaikan secara terbuka
dapat dipercaya.
f. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang
optimal.
g. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial
ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan
seperti rujukan dan penggunaan dana sehat.
h. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyrakat
sehingga menghindari dari ledakan kasus atau wabah.
i. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun
masyarakat agar tercipta lingkungan sehat

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.H DAN NY.T


(DEWASA PERTENGAHAN)

A. INDENTITAS UMUM KELUARGA


1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. H
Umur : 60 tahun
Agama : islam
Suku : sunda
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. 28.Oktober Gg. karakterdes
No. Telpon : -

2. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Hub. Klg Perkerjaan Pendidikan


1 Tn. H L 60 Suami WIRASWASTA SMA
2 Ny . T P 56 Istri GURU S1
3 Tn. A L 35 Anak Perawat S1
4 Ny. D P 30 Anak Perawat S1
5 Tn. R L 25 Anak Dokter S1
6 Tn. V P 23 Anak Dokter muda S1

3. GENOGRAM

35
Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan perkawinan dan satu rumah

4. Tipe keluarga : keluarga inti

5. Suku bangsa : Indonesia


6. Agama : Islam
7. Status social ekonomi keluarga : Keluarga Tn.H berstatus sosial
ekonomi menengah keatas
8. Aktifitas rekreasi keluarga: pada malam hari keluarga Tn.H
berkumpul bersama untuk menonton TV, pada hari libur keluarga Tn. H
mengadakan piknik ke suatu tempat seperti ke pantai, kebun binatang,
wahana bermain

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini:


Keluarga Tn H dan Ny T berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak usia dewasa pertengahan karena usia anak pertama 35 tahun.

2. Tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi
- Keluarga Tn. H sudah mengantarkan anak ke jenjang
pernikahan
- Keluarga Tn. H sudah menyelesaikan tugas untuk
memfasilitasi anak
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Keluarga Tn. H masih belum bisa mengidentifikasi
masalah penyakit pada Tn H

C. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA INTI

1. Riwayat keluarga sebelumnya:


Baik, tidak ada riwayat penyakit keturunan atau menular dari keluarga Tn.
R maupun dari keluarga Ny. V

2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota


keluarga:
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

Ny. T mengatakan pernah mengalami sakit usus buntu dan sekarang


sudah dioperasi.
Tn. H mengatakan selama ini mengalami sesak napas, dan kadang
-kadang sering kambuh.
b. Riwayat penyakit keturunan

Menurut keluarga tidak ada keluarga yang memilki riwayat sakit yang
sama dengan mereka.
c. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga

No Nama BB Umur Keadaan Imunisa Masalah Tindakan


kesehatan si kesehatan yang telah
( Bcg/po dilakukan
lio
/
DPT/HB
/campak
1 Tn. H 65 60 - Tn. H biasanya - Gangguan Menembus
kg kalau cuaca pola nafas obat yang
dingin asmanya telah
kambuh dan direspkan
hanya minum dokter
obat yang telah karena Tn.
diresepkan H
dokter. mengatakan
- Jika tidak
sudah
minum obat
ketergantun
juga klien
gan obat.
mengatakan
asmanya akan
kambuh.
- Tn. H juga
mengatakan
bahwa matanya
sudah mulai
kabur, tidak bisa
melihat barang
dengan jarak
yang jauh.

2 Ny. T 65 57 -Ny. T -Nyeri Melakukan


kg mengatakan perut dan operasi
bahwa dia minum dirumah
pernah obat yang sakit negeri.
mengalami usus di beli
buntu dan sudah diapotik
-Pusing
dioperasi.

-Klien
mengatakan
bahwa tekanan
darahnya turun
naik.

D. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Luas rumah : 9 x 15 meter
b. Type rumah : sederhana
c. Kepemilikan : pribadi
d. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 6 buah
kamar tidur, Ventilasi/jendela : Ada 20 ventilasi yang terdapat di
dalam rumah
e. Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu, ruang
tengah/ keluarga, dapur, wc/toilet, 6 Kamar tidur.
f. Septic tank : ada, letak dibelakang rumah
berjarak 1 meter dari rumah
g. Sumber air minum : air resapan/sumur
yang dimasak dan air galon
h. Kamar Mandi/ WC : memiliki satu wc
dan sekaligus kamar mandi
i. Sampah limbah RT : dibuang ditempat
pembuangan sampah sejauh 100 meter
j. Kebersihan lingkungan : keadaan
kebersihan lingkungan bersih karena kelurga mengatakan jika tidak
ada aktifitas selalu membersihan samping rumah.
k. Keadaan didalam rumah : rumah Tn. H
tampak bersih dan rapi.
l. Keadaan diluar rumah : Halaman rumah
Tn. H juga bersih dan rapi terbukti tidak ada sampah yang
berserakan, didalam rumah klien juga terdapat sumur kecil dan
sudah disemen rapi.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a. Kebiasaan : setiap minggu Ny. T
melakukan pengajian dengan tetanga.
b. Aturan/kesepakatan : apabila ada orang
baru atau tamu yang menginap wajib lapor RT / RW
c. Budaya : didalam satu jalur klien semua
suku ada dan kebanyakan orang jawa.
3. Mobilitas geografis keluarga : keluarga Tn
H mengatakan dia hanya dirumah saja tetapi biasanya jika ingin pergi,
keluarga berkunjung kerumah anak dan keluarganya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat : keluarga Tn H mengatakan tiap bulan melakukan
kegiatan arisan keluarga dan pengajian dengan tetanga.
5. System pendukung keluarga : saat ini
keluarga Tn H terjamin BPJS

E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut
Ny. T dalam keluarganya berkomunikasi secara terbuka menggunakan
bahasa indonesia.
2. Struktur kekuatan keluarga : Dalam
pengambilan keputusan keluarga Tn. H dan Ny. T selalu memutuskan
secara bersama-sama dan memilih yang terbaik. Perbedaan-perbedaan
pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka bicara dengan baik-
baik.
3. Struktur peran ( peran masing-masing
anggota keluarga ) : Dalam keluarga Tn. H sebagai kepala keluarga
berkewajiban memimpin keluarga dan dibantu Ny. T sebagai istri
mengurus rumah tangga dan membantu Tn H menyelesaikan masalah
4. Nilai dan norma keluarga : Sebagai
bagian dari masyarakat jawa dan beragama islam keluarga Tn H
memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun
terhadap suami terhadap istri. Selama ini dirinya dan suaminya makan
bersama setiap hari dari sarapan sampai makan malam.

F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif : Keluarga Tn H
mengatakan antara suami istri saling tolong menolong dan saling
pengertian dan selalu komunikasi kepada anak-anak mereka.
2. Fungsi sosialisasi : keluarga Tn H
mengatakan sampai sejauh ini baik dan hubungan dengan keluarga
besarnya mau pun kecil baik-baik saja. Hubungan keluarga dengan
orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Menurut keluarga Tn H masalah
kesehatan yang sering dihadapinya yaitu asma dan pusing dan
persiapan masa tuanya.
b. Apa yang dilakukan keluarga Tn H dalam
menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami : klien
mengatakan sejauh ini dirinya hanya berbicara dengan anak dan
antar suami isteri dan minum obat.
c. Kemana keluarga Tn H meminta
pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan : Ke Rumah Sakit terdekat.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga
untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan : keluarga Tn H
mengatakan biasanya keluarga hanya makan teratur dan olahraga
yaitu jalan pagi setiap hari minggu.
4. Fungsi reproduksi
Perencanaan jumlah anak : tidak ingin mempunyai anak lagi
Keterangan lain : Ny. T mengatakan sejak dilakukan operasi sejak 10
tahun yang lalu Ny.T tidak mengalami menstruasi lagi.
5. Fungsi ekonomi
Fungsi ekomoni keluarga Tn H tidak ada kendala karena kebutuhan
tiap bulan diberi anak – anaknya.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek : klien
mengatakan merasa kesepian karena dahulunya terasa ramai dirumah
tetapi sekarang hanya tinggal berdua saja.
2. Sressor jangka panjang : keluarga
mengatakan cemas dengan keadaan suami karena tidak bisa putus obat.
3. Respons keluarga terhadap stressor : jika
terdapat masalah selalu diselesaikan dengan anak-anak juga.
4. Strategi koping : klien mengatakan itu
memang waktu yang tepat, dimana anak sudah menikah dan
membangun rumah tangga sendiri.
5. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada.

H. HARAPAN KELUARGA
1. Terhadap masalah kesehatan : Keluarga
Tn H mengatakan mungkin ini masalah yang didapatkan dimasa lanjut
usia.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
keluarga Tn H mengatakan agar perawat yang datang bisa berbagi
pengetahuan dan menyelesaikan permasalahan kesehatan keluarga Tn
H

I. PEMERIKSAAN FISIK

No Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


Tn. H Ny. T
Fisik
1 Keadaan Umum
BB 65 kg 52 kg
TB 165 cm 150 cm
2 Kepala :
Rambut Hitam tampak ubun Hitam sedikit uban,
disela-sela rambut dan panjang dan ikal.
agak ikal.
Mata Konjungtiva merah Konjungtiva merah
muda, sclera muda, sclera pucat, dan
pucat.penglihatan agak penglihatan mulai
mulai menurun. menurun.

Hidung sinusitis (-), sinusitis (-),


polip (-), penciuman polip (-), penciuman
baik. baik.

Mulut Mulut bersih, mukosa Mulut bersih, mukosa


lembab, lidah bersih, lembab, lidah bersih,
gigi sudah rapuh. gigi sudah rapuh
.
Telinga Pendengaran baik. Pendengaran baik.
3 Leher
JVP Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
vena jugularis. vena jugularis.

Kelenjar Tiroid Tidak ada Tidak ada


pembengkakan. pembengkakan
4 Dada
Mamae
Inspeksi Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, simetris
simetris antara kiri dan antara kiri dan kanan.
kanan.
Palpasi Tidak ada
Tidak ada pembengkakan.
Paru pembengkakan.
Inspeksi Saat bernafas tidak
Saat bernafas menggunakan otot
menggunakan otot bantuan pernafasan.
bantuan pernafasan.
Palpasi Tidak ada kelainan.
Tidak simetris
penurunan antara kiri
dan kanan
Perkusi Tidak ada penimbunan
Terdengar bunyi cairan.
dalnes.
Auskultasi Bunyi nafas vesikuler,
RR normal
Bunyi nafas ronchi,
RR normal
Jantung Letak normal dan ukuran
Palpasi normal.
Letak normal. Dan Ictus cordis normal yaitu
Perkusi ukuran normal. ics 5 dan 6
Ictus cordis normal Irama teratur, sura
Auskultasi yaitu ics 5 dan 6. tambahan tidak ada
Irama teratur, suara TD : 130/80 mmHg
tambahan tidak ada
TD : 140/90 mmHg
5 Abdomen
Inspeksi Simetris, warna Simetris, warna normal,
normal, asites (-) asites (-)
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, Ada nyeri tekan, tidak
tidak ada benjolan ada benjolan
Auskultasi Bising usus (+) Bising usus (+)
Perkusi Organ pada abdomen Organ pada abdomen
normal normal
6 Genetalia - -
7 Eksremitas atas
dan bawah
Inspeksi Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik
Perkusi Reflek patella lemah. Klien mengatakan
Klien mengatakan kadanga terasa lemah.
kadang – kadang klien
mengatakan terasa
lemah jika akan
berjalan.

J. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN


KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA DENGAN
DIAGNOSA KEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN DIRI.

NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah Keluarga belum bisa mengenal masalah.
“ klien mengatakan bahwa klien ingin
mengatasi penyakit agar suami tidak
tergantung dengan obat.
2 Mengambil Klien belum bisa mengambil keputusan
Keputusan yang tepat tetapi jika klien sakit anak datang dengan
membawa obat.
3 Merawat anggota Jika Tn. H sakit istri klien meminta bantuan
keluarga yang sakit atau pertolongan dengan tetangga.
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi Klien masih belum bisa mengubah atau
lingkungan memodifikasi lingkungan.
5 Memanfaatkan Klien mengatakan sudah mengetahui
sarana kesehatan pemanfaatan sarana kesehatan yang ada.

K. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAN


KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA DENGAN
DIAGNOSA GANGGUAN POLA NAFAS

NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah Tn H, sudah mengenal masalah.
Dengan klien mengatakan bahwa dia tidak
bisa kalau tidak minum obat.
Klien juga mengatakan bahwa masalah ini
dirasakan sejak 10 tahun yang lalu, waktu
masuk rumah sakit, rontgen tidak ada
masalah, cuma ada penyempitan saluran
nafas.
Klien mengatakan sejak sakit dia sudah
berhenti merokok.
2 Mengambil Tn.H mengatakan bahwa dirinya tidak bisa
Keputusan yang tepat putus minum obat sering lupa.
Jadinya biasanya isteri selalu mengingatkan.
3 Merawat anggota Ny. T selalu menemani Tn. H, jika sakit dan
keluarga yang sakit mengurut-urut dada Tn. H.
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi Menciptakan lingkungan yang bersih karena
lingkungan Tn. H juga alergi terhadap debu.
5 Memanfaatkan Jika sakit klien pergi ke Rumah Sakit dengan
sarana kesehatan menggunakan ASKES.

L. DAFTAR MASALAH PENGKAJIAAN


KHUSUS BERDASARKAN 5 TUGAS KELUARGA DENGAN
DIAGNOSA RESIKO KESEPIAN

NO KRITERIA PENGKAJIAN
1 Mengenal Masalah keluarga sudah bisa mengenal masalah
Keluarga mengatakan biasanya merasa
kesepian, keluarga mengatakan menelpon
atau melihat foto –foto anaknya.,
2 Mengambil keluarga bermusyawarah untuk berkunjung
Keputusan yang tepat kerumah anak cucu terdekat.
3 Merawat anggota Klien mengatakan biasanya kesepian kita
keluarga yang sakit saling bercerita.
ataupun punya
masalah
4 Memodifikasi § Keluarga kadang – kadang merasa kesiapan
lingkungan karena hanya diam berdua saja dirumah.
§ Keluarga memasang foto anak- anak dan
cucunya diruangan tamu dan kamarnya.
5 Memanfaatkan §-
sarana kesehatan

M. DAFTAR MASALAH

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1. Ds : Kurang Keefektifan
· Keluarga mengatakan
pengetahuan Manajemen
bahwa dirinya kurang Kesehatan Diri.
bisa dalam mengatasi
masalah kesehatan
yang dialaminya.
Do:
· Keluarga tampak
binggung ketika
ditanya.
2. Ds : Kurang mengenal Gangguan pola nafas
· Klien mengatakan masalah
bahwa biasanya kalau
kehabisan obat klien
merasakan sesak dan
ketika terkena debu
juga.
Do :
· Klien tampak
terenggah-terenggah
.
3. Ds : Kurang Resiko kesepian
· Klien mengatakan mengetahui tugas
merasa kesepian sejak perkembangan
ditinggalkan oleh dewasa
anak-anaknya. pertengahan
Do:
· Klien tampak sedih
ketika dikaji.

N. SKORING
1. Keefektifan manajemen kesehatan diri b.d kurang pengetahuan
KRITERIA S BOBOT Pembenaran
K
O
R
SIFAT MASALAH 2/3 Sifat masalah ini termasuk
o Tidak sehat 3
ancaman karena jika tidak
o Ancaman kesehatan 2
o Krisis atau keadaan sejahtera diberi pengetahuan keluarga
1
tidak tahu dan tetap minum
obat tiap hari dan kita tahu
efek yang terjadi akibat terlalu
banyak minum obat streroid.
KEMUNGKINAN 1 Masalah tersebut mungkin
MASALAH DAPAT DIUBAH hanya sebagian dapat diubah
o Dengan Mudah
2 karena melihat kondisi
o Hanya Sebagian 1
o Tidak dapat keluarga yang ketergantungan
0
dengan obat.
PONTISIAL MASALAH 1 Potensial masalah dapat
DAPAT DICEGAH dicegah cukup, karena
o Tinggi
3 keluarga mengatakan bahwa
o Cukup 2
o Rendah keluarga ingin sembuh dari
1
sakit.
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini merupakan
o Masalah berat, harus segera
masalah berat, sehingga harus
2
ditangani ditangi, sehingga keluarga
o Ada masalah, tapi tidak perlu
tidak terlalu ketergantungan
segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan 1 dengan obat.

0
2/3 + 1/2+ 2/3+1 =2 1/3
2. Gangguan pola nafas b.d kurang mengenal masalah
KRITERIA SKOR BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 1 Sifat masalah
o Tidak sehat 3
ini sudah
o Ancaman kesehatan 2
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 tidak sehat
karena
melihat
kondisi klien.
KEMUNGKINAN MASALAH 2 Kemungkinan
DAPAT DIUBAH masalah
2
o Dengan Mudah
1 dapat diubah
o Hanya Sebagian 0
o Tidak dapat hanya
sebagian
karena
masalah ini
sudah terlalu
berat.
PONTISIAL MASALAH DAPAT 1 Potensial
DICEGAH masalah
3
o Tinggi
2 dapat dicegah
o Cukup 1
o Rendah cukup, karena
kemungkinan
hanya
tergantung
kondisi klin
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini
o Masalah berat, harus segera 2 berat dan
harus segera
ditangani 1 ditangani,
o Ada masalah, tapi tidak perlu segera karena agar
ditangani 0 tidak
o Masalah tidak dirasakan menimbulkan
komplikasi
yang lebih
berat.
1+1+2/3+1 =3 2/3
3. Resiko Kesepian b.d Kurang mengetahui tugas perkembangan dewasa
pertengahan
KRITERIA SKOR BOBOT Pembenaran
SIFAT MASALAH 1 Sifat
o Tidak sehat 3
masalah ini
o Ancaman kesehatan 2
o Krisis atau keadaan sejahtera 1 merupakan
krisis
karena
kelurga
masih bisa
mengatasi
masalah
tersebut.
KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT 2 Karena
DIUBAH menurut
2
o Dengan Mudah
1 pengkajian
o Hanya Sebagian 0
o Tidak dapat yang kami
lakukan
keluarga
mengatakan
bahwa
mungkin
memang
waktunya
“kami
hidup
berdua
lagi.”
PONTISIAL MASALAH DAPAT 1 Karena
DICEGAH tindakan
3
o Tinggi
2 masalah
o Cukup 1
o Rendah yang
dihadapi
keluarga
wajar,
mungkin
beradaptasi
dengan
keadaan.
MENONJOLNYA MASALAH 1 Masalah ini
o Masalah berat, harus segera ditangani 2
tidak perlu
o Ada masalah, tapi tidak perlu segera
1 ditangani
ditangani
o Masalah tidak dirasakan karena klien
0
baru
merasakan
hal tersebut.
2/3 +2+2/3+1/2 = 3 5/6s

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


1. Gangguan Pola Nafas pada Tn. H b.d penyakit asma
2. Keefektifan Manejemen Diri b.d kurang pengetahuan
3.Resiko Kesepian b.d Kurang mengetahui tugas perkembangan dewasa
pertengahan
C. RENCANA KEPERAWATAN
No Dx Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Tindakan Rasional
keperawatan
kriteria hasil keperawatan
1. Gangguan · Gangguan yang 1. mengecek atau 1. untuk mengetahui
Pola Nafas terjadi berkurang mengkaji keadaan keadsaan umum klien.
2. untuk memberi
umum klien.
b.d kurang kurun waktunya 2. melakukan wawasan kepada klien
setelah dilakukan
mengenal PENKES berhubungan dan kelurga tentang
tindakan selama 1
masalah X 30 menit.
dengan penyakit klien. kondisi atau keadaan
3. ajarkan klien hal –
Dengan KH : klien.
hal yang tepat untuk 3. agar klien dapat
1. klien dapat
klien. melakukan hal –hal
melakukan apa 4. minta klien untuk
yang tepat bagi
yang telah memeriksaa diri
kesehatan diurinya.
disarankan. 4. untuk mengetahui
kerumah sakit.
2. klien mengerti, kondisi klien.
olaharaga yang
baik untuk dia.
2. Keefektifan Klien mengerti 1. mengkaji 1. untuk
Manejemen setelah kemampuan klien. mengetahui
2. melakukan
Diri b.d dilakukan kemampuan klien
penkes kesehatan.
kurang tindakan selama
3. ajarkan klien 2. agar klien
pengetahua 3 X 45 menit.
cara manejemen memahami
Dengan KH:
n
1. klien diri. manejemen diri
mengatakan yang tepat.
4. evaluasi
3. agar klien makin
bahwa sudah
kemampuam klien.
mengerti dengan
mengerti
hal hal yang harus
dengan hal – hal
dilakukan dan
yang harus
dihindari.
dilakukan
4. agar untuk
2. klien
memahami
mengerti hal – kemampuan klien.
hal yang harus
dihindari
3. Resiko Kesepian tidak 1. kaji faktor 1. untuk
Kesepian terlalalu larut penyebab keluarga memastikan faktor
b.d Kurang setelah merasa kesepian. penyebab
2. beri informasi
mengetahui dilakukan kesepian.
kepada keluarga 2. agar klien makin
tugas tindakan selama
tentang tugas memahami tentang
perkembang 3 X 45 menit.
Dengan KH : perkembangan. tugas
an dewasa
1. Klien 3. ajarkan klien
perkembangan.
pertengahan
mengatakan cara – cara 3. agar klien
tidak terlalu mengatasi mampu mengatasi
sepi lagi. kesepian. kesepian secara
2. keluarga 4. ajak pasien
wajar.
mengatakan untuk 4. untuk
bahwa dirinya mengevaluasi mengetahui
sudah mengerti kembali. kemampuan
tugas keluarga dalam
perkembangann mengatasi masalah
ya. kesepian.

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, wahit iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Buku 1.Jakarta :


EGC
Mubarak, wahit iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Buku 2.Jakarta :
EGC
Setiawati, santun. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans info
media
M. Friedman, marilyn. 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai