Oleh :
Stroke iskemik terjadi akibat obstruksi atau bekuan disatu atau lebih arteri
besar pada sirkulasi serebrum. Obstruksi dapat disebabkan oleh bekuan (trombus)
yang terbentuk di dalam suatu pembuluh otak atau pembuluh organ distal.
Sumbatan tersebut disebabkan oleh thrombosis atau emboli karena terbentuknya
plak atau ateroma pada proses aterosklerosis. Kondisi tersebut menyebabkan
penurunan mekanisme aliran darah arteri yang berakibat pada ketidakseimbangan
cairan di otak dan suplai O2. Penurunan suplai O2 tersebut mengakibatkan
terjadinya hipoksia yang salah satu dampaknya dapat menyebabkan pusat
pernafasan meningkat sehingga terdapat perubahan irama dalam dan kuat yang
menyebabkan ketidak efektifan pola nafas, semakin tinggi nilai frekuensi nafas
maka menunjukkan semakin rendahnya SpO2 yang menjadi pertanda adanya
hipoksia jaringan (Guyton & Hall, 2007).
Perawat jaga malam di IGD suatu rumah sakit swasta terdiri dari perawat A (perawat
senior), perawat B (midlle), perawat C (yunior). Pada pukul 23.00 datang pasien baru
berinisial Tn. K dengan umur 73 tahun. Pasien datang dengan diagnosa medis CVA (Cerebro
Vascular Accident). Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data: pasien tidak sadar,
konjungtivis anemis, sesak +, tampak adanya ronchi, didapatkan tekanan darah 170/90
mmHg, RR 32 x permenit, nadi 92 x permenit, SPO2 89% dan terpasang oksigen NRBM 10
liter per menit. Pasien diterima dengan status kelas III BPJS kesehatan subsidi dari
pemerintah.
Perawat A menerima pasien, mengkaji, melaporkan dokter dengan kertas kecil atau
kertas tidak terpakai dan dengan segera perawat tersebut melakukan advice yang diberikan
dokter. Ada pemeriksaan laborat dan persiapan obat injeksi. Perawat B baru menyiapkan
injeksi untuk pasien kelolaannya dan mau menggantikan infus pasien yang habis. Kemudian
perawat A meminta tolong ke perawat C untuk memasang NGT yang direncanakan untuk
pemenuhan nutrisi. Dengan kemampuan sebagai perawat baru terhadap seniornya, maka
disiapkan semua alat yang diperlukan dan dengan segera perawat baru memasang NGT.
Guyton, A. C. & Hall, J. E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 9. Jakarta: EGC.
Iskandar. (2004). Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta: Buana Ilmu
Populer.
Wahjoepramono. (2005). Stroke Tata Laksana Fase Akut. Jakarta: Universitas Pelita
Harapan.