3.1 Penjelasan
Pelabuhan terdiri dari beberapa macam salah satu adalah pelabuhan /terminal
penumpang yang digunakan oleh orang-orang yang bepergian dengan menggunakan
kapal penumpang. Pelabuhan penumpang dilengkapi dengan statiun penumpang yang
melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang berpergian,
seperti ruang tunggu, kantor maskapai pelayaran, tempat penjualan tiket, mushala,
toilet, kantor imigrasi, kantor bea cukai, keamanan, direksi pelabuhan, dan sebagainya.
Barang-barang yang perlu dibongkar muat tidak begitu banyak, sehingga gudang
barang tidak perlu besar. Untuk kelancaran masuk keluarnya penumpang barang,
sebaiknya jalan masuk/keluar dipisahkan. Penumpang melalui lantai atas dengan
menggunakan jembatan langsung ke kapal, sedang barang-barang melalui dermaga.
Pada pelabuhan dengan tinggi pasang surut besar, dibuat jembatan apung yang
digunakan oleh penumpang untuk masuk ke kapal dan sebaliknya. Karena berdasarkan
pembahasan sebelumnya Pelabuhan Bakauheni termasuk kedalam pelabuhan
penumpang yang diperuntukan untuk mengangkut penumpang.
3.2 Inforamasi Umum Pelabuhan Bakauheni
Pelabuhan Bakauheni adalah pelabuhan yang terletak di kecamatan
Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Pelabuhan Bakauheni menghubungkan
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut. Pelabuhan Bakauhenni resmi
berfungsi pada tahun 1981.
Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa
operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni
dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama
melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus-bus penumpang antar kota
antar provinsi, truk-truk barang maupun mobil pribadi. Rata-rata durasi perjalanan
yang diperlukan antara Bakauheni - Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah
sekitar 2 jam.
Para pengguna tranportasi umum juga dapat menggunakan kapal kecil untuk
mempercepat perjalanan. Waktu tempuh dengan kapal ini sekitar 1 jam. Namun, biaya
yang dikeluarkan lebih mahal dan kapal hanya tersedia dari pagi hingga sore hari ketika
ombak tidak besar.
Berdasarkan karakter fungsional Pelabuhan Bakauheni termasuk kedalam
National Route yaitu rute yang menghubungkan dua ibu kota provinsi. Pelabuhan
Bakauheni memiliki luas 452.458 m2 (Badan Penelitian dan Pengembangan
Perhubungan Kementrian Perhubungan, 2010) sedangkan berdasarkan karakter
geografi Pelabuhan Bakauheni termasuk kedalam Inter-regional route yaitu rute
yang menghubungkan dua ibu kota provinsi. Pelabuhan penyeberangan Bakauheni
– Merak merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan yang sangat padat.
Pelabuhan Bakauheni – Merak dipisahkan oleh Selat Sunda yang mempunyai jarak
sekitar 33,6 km yang dapat ditempuh dengan 120 menit sedangkan waktu bongkar
muat kapal selama 45 menit.
Adapun batas-batas fisik kewilayahan Pelabuhan Bakauheni sebagai
berikut :
a. 60 menit port time (waktu sandar) yaitu 12 menit olah gerak sandar, 36
menit bongkar muat, 12 menit pengurusan SPB dan keluar dermaga
3.4.1 Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat
dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-
turunkan penumpang (Triatmojo, 1996). Dimensi dermaga didasarkan pada jenis
dan ukuran kapal yang merapat dan bertambat pada dermaga tersebut (Solossa,
2013). Pada Pelabuhan Bakauheni digunakan beberapa jenis dermaga yaitu:
a. Dermaga Quay Wall adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan
relatif berhimpit dengan pantai (kemiringan pantai curam).
Pada gambar diatas garis merah merupakan akses jalan menuju lahan parkir
di depan dermaga I, garis yang berwarna hitam merupakan akses jalan menuju lahan
parkir dermaga II, garis biru adalah akses jalan menuju lahan parkir yang terdapat di
depan dermaga III dan VI sedangkan garis kuning tua merupakan akses jaan menuju
lahan parkir pada dermaga IV dan V. Pada Pelabuhan Bakauheni setiap dermaga
memiliki panjang dan lebar yang berbeda. Perbedaan ini dilakukan karena jenis kapal
yang akan bersandar di Pelabuhan Bakauheni memiliki ukuran yang berbeda satu sama
lain. Dengan perbedaan ukuran maka dalam membangun dermaga harus diketahui jenis
kapal yang akan digunakan untuk melakukan penyeberangan, Untuk spesifikasi jalan
akses tiap dermaga di Pelabuhan Bakauheni bisa dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 3.6 Spesifikasi jalan akses tiap Dermaga di Pelabuhan Bakauheni
KMP.
13. 1989 126,55 20,73 5,6 8886 227
Rajarakarta
KMP. Virgo
14. 1990 134,6 22,41 5,7 6706 252
18
15. KMP. Mufidah 1973 101,88 18,04 4,2 5584 94
KMP. Nusa
19. PT. Putera 1979 114,85 17,63 3,3 5873 132
Mulia
Master Sarana
KMP. Nusa
21. Penyeberangan 1987 105 18 4564 148
Jaya