ISI
a. 60 menit port time (waktu sandar) yaitu 12 menit olah gerak sandar, 36
menit bongkar muat, 12 menit pengurusan SPB dan keluar dermaga
b. 120 menit untuk sailing time (waktu berlayar), Dermaga 1, 2 dan 3
ditetapkan sebagai dermaga reguler, kapal operasi sebanyak enam unit
pada setiap pasang dermaga dengan target 24 trip per hari pada masing
- masing dermaga, maka target trip untuk satu sisi pelabuhan dalam
waktu 1 x 24 jam adalah sebanyak 72 trip pada dermaga reguler,
Dermaga 4 dan 5 ditetapkan sebagai dermaga non reguler yang
memiliki jumlah kapal operasi bervariasi sesuai dengan situasi dan
kondisi di lapangan, sehingga tidak memiliki target trip yang tetap dan
cenderung fluktuatif, Kapal yang tidak memenuhi persyaratan
operasional untuk dapat beroperasi di dermaga 1, 2 dan 3 dan kapal
bantuan, diberikan jadwal reguler di dermaga 4 dan 5.
a. Dermaga Quay Wall adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan
relatif berhimpit dengan pantai (kemiringan pantai curam).
b. Dermaga type Jetty atau Apung merupakan sebagai tempat untuk
menambatkan kapal pada panton yang mengapung yang berada di air.
c. Dermaga Dolphin yakni sebagai tempat atau sarana untuk melakukan
bongkar muat kapal atau sandarnya kapal yang berupa dolphin diatas
tiang pancang.
Sejarah pembangunan Pelabuhan Bakauheni adalah sebagai berikut
(Menurut Kementrian Perhubungan pada Profil dan Kinerja Kantor Otoritas
Pelabuhan Penyebrangan Merak):
Pada gambar diatas garis merah merupakan akses jalan menuju lahan parkir
di depan dermaga I, garis yang berwarna hitam merupakan akses jalan menuju lahan
parkir dermaga II, garis biru adalah akses jalan menuju lahan parkir yang terdapat di
depan dermaga III dan VI sedangkan garis kuning tua merupakan akses jaan menuju
lahan parkir pada dermaga IV dan V. Pada Pelabuhan Bakauheni setiap dermaga
memiliki panjang dan lebar yang berbeda. Perbedaan ini dilakukan karena jenis kapal
yang akan bersandar di Pelabuhan Bakauheni memiliki ukuran yang berbeda satu
sama lain. Dengan perbedaan ukuran maka dalam membangun dermaga harus
diketahui jenis kapal yang akan digunakan untuk melakukan penyeberangan, Untuk
spesifikasi jalan akses tiap dermaga di Pelabuhan Bakauheni bisa dilihat pada table di
bawah ini.
Kapasitas
No Sarat
Nama Kapal Perusahaan Tahun Loa Lpp L T GRT Kendaraan
. Air
≥ roda 4
1. KMP. Jatra I 1980 88,7 81 15,6 5 3,75 3871 70
2. KMP. Jatra II 1980 90,79 81,84 15,6 5 3,75 3902 70
3. KMP. Jatra III 1985 89,95 84,3 16,6 5,5 4 3123 70
4. KMP. Portlink 1979 131,8 121,51 21 6,4 5,02 12619 172
KMP. Portlink PT. ASDP
5. 1986 150,88 140,01 25,01 13,3 5,45 15351 262
3 Indonesia
KMP. Portlink
6. Ferry 2011 87,13 73,37 16 4,6 3,1 3575 68
5
7. KMP. Sebuku 2012 109,4 99,2 19,6 5,6 4,1 5556 202
8. KMP. Legundi 2012 109,4 99,2 19,6 5,6 4,1 5556 202
KMP. Batu
9. 2012 109,4 99,2 19,6 5,6 4,1 5556 202
Mandi
KMP. PT. JL Ferry
10. 1987 98,63 16 3,9 4330 138
Menggala
11. KMP. Duta 1979 120,58 17,8 5,4 8011 162
Banten
KMP.
12. 1984 126,24 20,43 5,4 9956 212
Jagantara
KMP.
13. 1989 126,55 20,73 5,6 8886 227
Rajarakarta
KMP. Virgo
14. 1990 134,6 22,41 5,7 6706 252
18
15. KMP. Mufidah 1973 101,88 18,04 4,2 5584 94
KMP. Nusa
19. PT. Putera 1979 114,85 17,63 3,3 5873 132
Mulia
Master Sarana
KMP. Nusa
21. Penyeberangan 1987 105 18 4564 148
Jaya
Pelabuhan Penyeberangan
Bakauheni
1. 2003 4.915.396
2. 2004 4.890.515
3. 2005 2.253.020
4. 2006 1.792.391
5. 2007 1.701.593
6. 2008 1.670.282
7. 2009 1.548.005
8. 2010 1.304.150
9. 2011 1.319.228
10. 2012 1.289.087
11. 2013 1.138.063
12. 2014 1.148.242
13. 2015 1.266.680
14. 2016 2.065.997
15. 2017 2.068.633
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung