Anda di halaman 1dari 5

Prosiding Seminar Intelektual Muda #4, Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Berbasis Riset dan Karya Desain,

2 September 2020, hal:xx-xx, ISBN: 978-623-91368-2-6, FTSP, Universitas Trisakti.


ALIFIA SALWA

ANALISIS PERANCANGAN FONDASI DERMAGA PELABUHAN


BOEPINANG PADA KONDISI TANAH GRANULAR

FOUNDATION ANALYSIS DESIGN OF BOEPINANG PORT IN


GRANULAR SOIL CONDITION

Alifia Salwa *1, Suwandi Saputro2, Christy Anandha P.3


1,2,3
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta
*e-mail: 1alifiasalwa@gmail.com

ABSTRAK

Pelabuhan Boepinang merupakan pelabuhan lokal yang berada di kabupaten Bombana,


provinsi Sulawesi Tenggara. Dermaga baru pelabuhan Boepinang direncanakan akan dibangun
untuk melayani kapal general cargo berukuran maksimum 1.000 DWT. Dalam perencanaan
dermaga mempertimbangkan dimensi kapal dan beban eksternal yang bekerja agar dermaga
memiliki dimensi yang cukup dan kekuatan struktur dermaga dapat memenuhi syarat untuk
digunakan. Metode perancangan yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data sekunder
untuk menghitung dan menganalisis perancangan struktur dermaga beserta fondasi pada tanah
berbutir kasar. Dalam analisis struktur dermaga dibantu dengan menggunakan software
SAP2000. Perencanaan dermaga meliputi lokasi face-line dermaga, tipe dermaga, dimensi
dermaga, perhitungan beban eksternal, dan penentuan dimensi elemen struktur dermaga. Hasil
perhitungan didapatkan kedalaman perairan yang diperlukan bagi kapal adalah -5 m, dan
elevasi lantai dermaga yang diperlukan adalah +3,50 m. Panjang dermaga adalah 80 m dengan
lebar dermaga 10 m. Tipe dermaga adalah open type dengan jenis struktur dermaga yaitu deck
on pile, menggunakan fender tipe V dengan energi serap 2 ton-m dan bolder berkapasitas 250
kN. Tebal pelat yang digunakan sebesar 200 mm, dimensi balok yang digunakan 500 mm x 800
mm, dimensi pilecap1 1.316 mm x 1.016 mm x 1.300 mm, pilecap2 2.286 mm x 1.016 mm x
1.300 mm, dan pilecap3 1.100 mm x 1.100 mm x 1.300 mm. Tiang pancang yang digunakan
adalah tiang pancang baja diameter 508 mm dan tebal 14 mm, dengan kemiringan tiang 1V:5H.

Kata Kunci : pelabuhan, dermaga, general cargo, tiang pancang.

ABSTRACT

Boepinang port is a local port located in Bombana district, Southeast Sulawesi province.
The new jetty of Boepinang port is planned to be built to serve general cargo ships with a
maximum size of 1.000 DWT. In planning, the jetty must consider the dimensions of the ship
and the external loads that work to the jetty, so that the jetty has sufficient dimensions and the
strength of the jetty structure can eligible to use. The method used is collecting secondary data
which is useful for calculating and analyzing the design of the jetty structure and pile
foundation on granular soil. In analyzing the jetty structure, it,s assisted by using SAP2000
software. The design of the jetty includes the location of the jetty face-line, the type of the jetty,
the dimension of the jetty, the calculation of the external loads, the determination of the
dimensions of the fender, bolder, floor plate, beam, pile cap, and jetty pile. The calculation
results obtained that the required water depth for the ship is -5 m, and the required jetty floor
elevation is +3,50 m. The length of the jetty is 80 m with a jetty width of 10 m. The jetty type is
an open type (jetty) with a jetty structure type, namely deck on pile, the fender used is V type
with an absorption energy of 2 ton-m, the bolder used has a capacity of 250 kN. The thickness

283
Prosiding Seminar Intelektual Muda #4, Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Berbasis Riset dan Karya Desain,
2 September 2020, hal:xx-xx, ISBN: 978-623-91368-2-6, FTSP, Universitas Trisakti.
ALIFIA SALWA

of the floor plate used is 200 mm, the dimension of the beam used is 500 mm x 800 mm, the
dimensions of pilecap1 is 1,316 mm x 1,016 mm x 1,300 mm, pilecap 2 is 2,286 mm x 1,016 mm
x 1,300 mm, and pilecap3 is 1,100 mm x 1,100 mm x 1,300 mm. The piles used are steel piles
with a diameter of 508 mm and a thickness of 14 mm, with a slope of 1V:5H.

Keywords: port, jetty, general cargo, driven pile.

A. PENDAHULUAN dipilih di lokasi pantai yang stabil agar


Kapal menjadi sarana transportasi antar terhindar dari sedimentasi dan erosi, kondisi
daerah, pulau, atau negara yang mempunyai tanah harus memiliki daya dukung yang baik,
peran penting karena dapat mengangkut tersedia area yang luas agar pergerakan kapal
penumpang maupun barang dengan jumlah tidak terhambat, dan untuk perluasan bangunan
muatan yang besar serta dengan biaya yang jika suatu saat diperlukan.
relatif murah dan dalam waktu yang relatif
singkat. Setiap kapal mempunyai ukuran sarat
yang berbeda, hal itu membuat kedalaman
perairan yang digunakan kapal agar dapat
bermanuver juga berbeda, maka tidak semua
kapal dapat bersandar di garis pantai. Lokasi
geografis Boepinang berada di sebelah barat
teluk Bone yang cukup strategis dengan jalur
perhubungan laut yang dapat memudahkan
hubungan dengan daerah lain, sehingga Gambar 1. Fasilitas Pelabuhan
diperlukan pelabuhan Boepinang sebagai (sumber: Saputro, 2019)
prasarana transportasi laut pada daerah
Boepinang. Kapal yang akan beroperasi pada B.2 Dermaga
dermaga baru yang akan dirancang pada Dermaga merupakan fasilitas pada
pelabuhan Boepinang merupakan kapal general pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat untuk
cargo berukuran 1.000 DWT. menambatkan kapal, melakukan proses bongkar
muat barang, maupun menaikturunkan
B. STUDI PUSTAKA penumpang. Lokasi dari dermaga disesuaikan
B.1 Pelabuhan dengan kapal yang akan beroperasi, jika kapal
Pelabuhan berasal dari dua istilah bahasa yang beroperasi berukuran besar, maka sarat
Inggris yaitu port dan harbour. Dimana kapal menjadi lebih dalam dan memerlukan
harbour berarti perairan yang cukup tenang dari kedalaman laut yang lebih dalam.
angin dan gelombang untuk kapal berlabuh dan
bersandar, sedangkan port adalah harbour yang B.3 Kapal
dilengkapi dengan fasilitas penunjang untuk Faktor dari dimensi kapal seperti panjang
melakukan kegiatan menaikturunkan kapal, lebar kapal, dan sarat (draft) kapal yang
penumpang maupun bongkar muat barang. akan beroperasi pada dermaga memberi
Pelabuhan memiliki syarat yaitu terlindung dari pengaruh pada perencanaan pelabuhan dan
angin kencang dan gelombang yang tinggi, fasilitas pendukungnya. Kapal akan
memiliki tingkat pasang surut yang minimum memberikan gaya yang berakibat langsung
dengan arus yang sedang, lokasi pelabuhan

284
Prosiding Seminar Intelektual Muda #4, Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Berbasis Riset dan Karya Desain,
2 September 2020, hal:xx-xx, ISBN: 978-623-91368-2-6, FTSP, Universitas Trisakti.
ALIFIA SALWA

maupun tidak langsung terhadap konstruksi force sebesar 18,8 ton. Beban dipilih dari beban
dermaga. benturan kapal sebesar 18,8 ton karena lebih
mempresentasikan beban yang lebih besar
dibanding beban angin dan arus. Beban tarikan
kapal yang bekerja pada bolder adalah sebesar
25 ton.

D.3 Beban Vertikal pada Dermaga


Beban vertikal yang bekerja pada dermaga
adalah beban mati (berat sendiri pelat, balok,
pilecap, fender dan bolder) serta beban hidup
Gambar 2. Dimensi Kapal sebesar 2 t/m2 dan beban kendaraan sebesar 8,3
(sumber: Saputro, 2019) ton. Beban-beban tersebut kemudian di-input
dan diolah di dalam software SAP2000 sesuai
C. METODE PENELITIAN dengan kombinasi pembebanan yang berlaku.
Data yang digunakan adalah data sekunder,
kemudian data tersebut diolah berdasarkan teori D.4 Dimensi dan Mutu Material Elemen
pada studi pustaka. Dalam melakukan Struktur
perhitungan struktur dermaga, dibantu dengan Material yang digunakan untuk desain
menggunakan program SAP2000. Sedangkan dermaga antara lain, pelat dengan tebal 200
untuk membantu perhitungan daya dukung mm, balok dengan dimensi 500 mm x 800 mm,
aksial fondasi tiang pancang dibantu dengan pilecap1 dengan dimensi 1.316 mm x 1.016 mm
program Microsoft Excel. x 1.300 mm, pilecap2 dengan dimensi 2.286
mm x 1.016 mm x 1.300 mm, dan pilecap3
D. HASIL DAN PEMBAHASAN dengan dimensi 1.100 mm x 1.100 mm x 1.300
D.1 Dimensi Dermaga mm. Mutu beton yang digunakan untuk pelat,
Kedalaman perairan yang diperlukan bagi balok, dan pilecap adalah 35 MPa dengan mutu
kapal adalah 5 m, dan elevasi lantai dermaga tulangan utama adalah 390 MPa dan tulangan
yang diperlukan adalah +3,50 m dari ±0,00 m. sengkang 235 MPa. Material tiang pancang
Panjang dermaga yang diperlukan bagi 1 kapal adalah baja dengan diameter 508 mm dan tebal
yang akan bersandar pada dermaga adalah 80 m 14 mm dengan kemiringan tiang yang
dengan lebar dermaga adalah 10 m. Tipe digunakan adalah 1V : 5H.
dermaga adalah open type dengan jenis struktur
dermaga yaitu deck on pile.

D.2 Beban Horizontal pada Dermaga


Beban horizontal yang bekerja pada
dermaga, yaitu beban akibat angin dengan arah
sejajar kapal sebesar 4,248 ton, beban akibat
arus dalam arah haluan sebesar 3,980 ton,
beban akibat arus dalam arah sisi kapal sebesar
15,931 ton, energi berthing sebesar 1,015 ton-
m. Fender yang digunakan untuk meredam Gambar 3. Hasil Analisis Struktur Balok
energi berthing yang terjadi adalah fender tipe
V dengan energi serap 2,0 ton-m dan reaction

285
Prosiding Seminar Intelektual Muda #4, Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Berbasis Riset dan Karya Desain,
2 September 2020, hal:xx-xx, ISBN: 978-623-91368-2-6, FTSP, Universitas Trisakti.
ALIFIA SALWA

F. REFERENSI
Das, Braja M. (1994). Mekanika Tanah Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Das, Braja M. (2014). Principles of Foundation
Engineering, Eight Edition. Amerika
Serikat: Global Engineering.
Di, D. W. T., Selayar, P., Selatan, S., & Putra,
E. G. A. M. (2016). Tugas akhir terapan
– rc146599 Perencanaan Dermaga Batu
Bara Kapasitas 10.000 DWT di Pulau
Selayar Sulawesi Selatan.
Gambar 4. Hasil Analisis Kekuatan Tiang Djarwati, N., Dananjaya, R., Maharani, G.
Pancang Dermaga
(2015). Komparasi Nilai Daya Dukung
Tiang Tunggal Pondasi Bor
E. SIMPULAN Menggunakan Data SPT, dan Hasil
Didapatkan hasil analisis struktur beton Loading Test pada Tanah Granuler. e-
dermaga dengan hasil tidak ada bagian frame Jurnal Matriks Teknik Sipil. (720-725).
yang overstressed, maka dimensi penampang Hanif, M. (2019). Perancangan Fondasi Tiang
Pancang pada Area Terpengaruh
balok dan tulangan yang digunakan memenuhi
Likuifaksi (Studi Kasus: Padang,
syarat aman. Hasil analisis kekuatan elemen Sumatera Barat). Tugas Akhir. Tidak
struktur tiang pancang didapatkan rentang dipublikasikan. Jakarta: Universitas
warna yang dihasilkan yaitu hijau sampai Trisakti.
oranye, dimana nilai rasio tersebut masih di Harnianto, D., & Setyorini, S. (2006). Bab V
Perencanaan Dermaga Peti Kemas. 80–
bawah rasio 1,0 maka perencanaan tiang
184.
pancang dermaga memenuhi syarat batas aman Irawati, Nani. (2018). Perencanaan Pelabuhan.
untuk digunakan. Berdasarkan perhitungan Jakarta: Indeks.
pada lokasi BH-01 ditemukan lapisan tanah Kawengian, S., Balamba, S., & Sarajar, A. N.
keras pada kedalaman -33 m dengan daya (2018). Analisis Daya Dukung Lateral
Pada Tiang Pancang Kelompok Di
dukung izin sebesar 106,545 ton, sedangkan
Dermaga Belang. 6(9), 683–692.
pada lokasi BH-02 ditemukan lapisan tanah Kementerian Perhubungan. (2018). Rencana
keras pada kedalaman -28 m dengan daya Induk Pelabuhan Nasional. Peraturan
dukung izin sebesar 121,765 ton. Pemodelan Menteri Perhubungan Republik
tiang pancang sepanjang 36 m diukur dari Indonesia Nomor Pm 115 Tahun 2018,
1–8.
kepala tiang yang masuk ke dalam pilecap
Notice, P. (n.d.). Chapter 10 Self Weight and
sampai dengan ujung tiang yang mencapai Surcharge. 20(2).
lapisan tanah keras. Hasil joint reactions Pile Supported Foundation (Pile Cap) Analysis
terbesar pada SAP2000 adalah 63,3 ton. Maka and Design. (n.d.).
dapat disimpulkan bahwa pada kedalaman -33 Prakash, S. (2008). Pile Foundations in
Engineering.
m dari seabed, tiang pancang dapat mendukung
Putra, Fadhil H. (2019). Analisis Perancangan
beban dari bangunan di atasnya. Pada tanah Pengembangan Dermaga Multi Purpose
granular, daya dukung tiang dipengaruhi oleh pada Pelabuhan Belang-belang Provinsi
kerapatan relatif (Dr) dan ukuran fondasi yang Sulawesi Barat. Tugas Akhir. Tidak
digunakan. dipublikasikan. Jakarta: Universitas
Trisakti.
PWRI. (n.d.). Part III Facilities, Chapter 2:
Items Common to Facilities Subject to
Technical Standards. Technical
Standards and Commentaries for Port

286
Prosiding Seminar Intelektual Muda #4, Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Berbasis Riset dan Karya Desain,
2 September 2020, hal:xx-xx, ISBN: 978-623-91368-2-6, FTSP, Universitas Trisakti.
ALIFIA SALWA

and Harbour Facilities in Japan, 3, 410–


465.
Rahmatullah, I. (2018). Desain Struktur
Dermaga Curah Cair.
Saputro, Suwandi. (2019). Perencanaan Teknis
Dermaga. Jakarta.
Sari, Nurul P. (2018). Analisis Perancangan
Dermaga Khusus Semen pada Pelabuhan
di Provinsi Sumatera Barat. Tugas
Akhir. Tidak dipublikasikan. Jakarta:
Universitas Trisakti.
SNI 2847 : 2013. (2013). Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan Gedung.
Bandung: Badan Standardisasi
Indonesia, 1–265.
Suryadi, R., Nugroho, S. A., & Muhardi.
(2015). Pengaruh Kemiringan Pondasi
Tiang Terhadap Daya Dukung Tiang
Tunggal Akibat beban Vertikal. 1st
Annual Civil Engineering Seminar,
2015(November), 263–271.
The Overseas Coastal Area Development
Institute of Japan. (2009). Technical
Standard and Commentaries for Port
and Harbour Facilities in Japan.
Jepang: Daikousha Printing Company.
The Overseas Coastal Area Development
Institute Of Japan. (2009). Chapter 5
Earth Pressure and Water Pressure.
Technical Standards and Commentaries
for Port and Harbour Facilities In
Japan, 271–311.
Triatmodjo, Bambang. (2010). Perencanaan
Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.
Viratama, D. I. (2017). Perencanaan Jetty 1
Sisi Utara Dan Selatan Untuk Kapal
17.000 Dwt Di Tersus Pt. Badak Ngl,
Bontang. 285.
http://repository.its.ac.id/2254/
Virgie, N., & Nilasari, A. (2016). Evaluasi
Struktur Atas Dermaga 1 . 000 DWT
terhadap Berbagai Zona Gempa
berdasarkan Pedoman Tata Cara
Perencanaan Pelabuhan Tahun 2015.
2(3).
Zainul, H., Fuddoly, & Iriani, D. (2014).
Perencanaan Detail Pembangunan
Dermaga Pelabuhan Petikemas
Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi.
In Jurnal Teknik Pomits (Vol. 1, Issue
1).

287

Anda mungkin juga menyukai