VALIDASI METODE
[IK. 5.4.01]
Pemegang : 1. ManajerMutu
2. ManajerTeknis
3. Deputi manajer teknis
4. PenyeliaAnalis Faktor Kimia
Disetujuioleh : Diajukanoleh :
ManajerTeknik, Tgl : 12-12-2013 PenyeliaAnalis Faktor Kimia Tgl : 12-12-2013
DAFTAR ISI
HalamanJudul
Distribusi
Daftar Isi
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Acuan
4. Definisi
5. Tanggung jawab
6. Instruksi Kerja
1. Tujuan
Instruksi kerja ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan validasi metode pengujian yang akan
digunakan oleh laboratorium.
2. Ruang Lingkup
Instruksi kerja ini meliputi proses pmbuatan kurva kalibrasi, perhitungan LoD dan LoQ,penentuan syarat
keberterimaan kurva, pengujian Limit of linearity, reprodusibilitas kadar rendah, tengah dan tinggi serta
penentuan akurasi dan presisi mlalui kurva kalibrasi.
3. Acuan
3.1. ISO/iec 17025:2005 : Persyaratan umum Kompetensi Laboratorium
Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi
3.2. PM LP – Balai K3 : PM - MPVM
3.3. PP. 5.4 PMVM & EKP : Prosedur Pemilihan Motede, Validasi Metode
dan Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
3.4. EURACHEM : The Fittness for Purpose of Analytical Methods,
2nd edition, 2014
3.5. SNI 7119-8 : 2017 : Lampiran E, Contoh Perhitungan Verifikasi
Metode Pengujian Oksidan di Udara Ambien
3.6. Validasi dan Verifikasi Metode Uji : Validasi dan Verifikasi Metode , Riyanto, 2014
3. Defisini
3.1. Validasi Metode
Validasi metode adalah konfirmasi dengan pemeriksaan dan penyediaan bukti obyektif bahwa persyaratan tertentu
untuk maksud khusus terpenuhi
3.2. Limit of Detection (LoD)
Limit of deteksi (LoD) adalah konsentrasi analit terendah yang dapat dideteksi dan masih
memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko.
3.3. Limit of Quantitation (LoQ)
Limit of Quantification (LoQ) adalah kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat
memenuhi kriteria cermat dan akurat.
3.4. Ketangguhan Metode
Ketangguhan metode adalah derajat ketertiruan hasil uji yang diperoleh dari analisis sampel yang
sama dalam berbagai kondisi uji normal.
4. Tanggung jawab
1.1 Manajer Teknis bertanggung jawab terhadap pelaksanaan validasi metode yang akan digunakan di
laboratorium.
1.2 Analis bertanggung jawab dalam membantu Manajer Teknis dalam pelaksanaan validasi metode.
5. Instruksi Kerja
5.1. Pengujian Linearitas Kurva Kalibrasi
a. Kurva kalibrasi dibuat menggunakan seri larutan kerja yang berbeda konsentrasinya dan
blangko sebagai kontrol.
b. Konsentrasi larutan kerja tertinggi yang digunakan dalam pembuatan kurva kalibrasi berada
pada rentang daerah kerja metode pengujian
c. Batas keberterimaan kurva kalibrasi adalah
- r ≥ 0,995 atau R2 ≥ 0,99
- Intersep ≤ MDL estimasi
- Pembuktian Linieritas kurva kalibrasi menggunakan uji Anova didapatkan P value/
signifikansi F ≤ 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%
- Pengukuran larutan standar tengah memenuhi batas keberterimaan jika % RCCS= 100% ± 5%
d. Pembacaan absorbansi seri larutan kerja di laboratorium dituangkan dalam tabel sebagai
berikut :
No. Larutan Volume larutan Kadar standar Kadar standar Absorbansi
Standar standar (ml) (ug) ug/Nm3 (Yi)
1 Blangko
2 std-1
3 std-2
4 std-3
5 std-4
n Std-n
Method slope
Intercept
Correlation Determinan ®
Correlation Coeffisien
STEYX
LoD larutan (3 x STEYX/Methode slope) ug
LoQ Larutan (10 x STEYX/Methode slope) ug
MDL Estimasi estimasi (4/10 x LoQ)
g. Kesimpulan
Setelah tahap di atas dilakukan, maka dibuat kesimpulan untuk mengetahui keberterimaan
kurva kalibrasi.
b. Perhitungan LoD dan LoQ dalam satuan yang sesuai dengan baku mutu/ nilai ambang batas
dilakukan dengan membuat asumsi data pengambilan sampel uji sesuai metode pengujian,
kemudian dihitung volume udara. Perhitungan LoD, LoL dan MDL estimasi dilakukan dengan
menggunakan rumus berikut :
- LoD = LoD (dalam ug) / Volume Udara Nm3
- LoQ = LoQ (dalam ug) / Volume Udara Nm3
- MDL estimasi = 4/10 x LoQ
5.2. PERHITUNGAN REPRODUSIBILITAS KADAR RENDAH, TENGAH DAN TINGGI SERTA PENENTUAN
AKURASI DAN PRESISI MELALUI KURVA KALIBRASI
Penentuan reprodusibilitas pada larutan standar rendah, tengah dan tinggi dengan cara melakukan
pengulangan pengukuran minimal 7 kali untuk kadar rendah, kadar tengah dan kadar tinggi pada
larutan kerja kurva kalibrasi
Konsentrasi
Pengulangan Pengujian Standar Absorbansi %R
(ug)
Rerata
Standar Deviasi (SD)
% RSD
Nilai Horwitz
Batas Keberterimaan
0,5 x Nilai Horwitz
RSD < 0,5 nilai Horwitz diterima
Horrat = %RSD perhit / %RSD prediksi
3 s/d 6 m
Laboratorium Penguji
Kode : IK. 5.4.01 VM
Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Provinsi Jawa Tengah
Terbitan/Revisi/Tgl. : 6/00/12-01-2018
INSTRUKSI KERJA
7.5. Pembuatankurvastandar
a. Isi 7 buahlabutakar 25 ml masing–masingdengan 0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1.0 dan 2,0 ml
larutanstandarkerja NO2 ( 10 l NO2 /mL ). Dalam seri larutan standar tersebut masing-masing
mengandung 0,08; 0,16; 0,24, 0,32; 0,4 dan 0,8 l NO2/ml
b. Tambahkanmasing-masinglabutakardenganlarutanpenyerapsampaigaristanda, kocok.
c. Biarkan 15 menit, sehingga pembentukan warna sempuna.
d. Bacaserapannyadenganspektrofotometerpadapanjanggelombang 550 nm.
7.6. Perhitungan
7.6.1.Volumsampeludara yang diambil
Volumsampeludara yang diambildikoreksipadakondisi normal (25o C, 760 mmHg)
denganmenggunakanrumussebagaiberikut :
𝐹1 + 𝐹2 𝑃𝑎 298
𝑉 = ×𝑡 × 𝑥
2 𝑇𝑎 760
denganpengertian:
V adalahvolumsampel udara yang dihisap (L);
F1 adalahlajualirawal (L/menit);
F2 adalahlajualirakhir (L/menit);
t adalahdurasipengambilansampel (menit);
Pa adalahtekanan barometer rata-rata selamapengambilansampel (mmHg);
Ta adalahtemperatur rata-rata selamapengambilansampel (K);
298 adalahtemperaturpadakondisi normal 25 C (K);
760 adalahtekananpadakondisi normal 1 atm (mmHg).
µ𝐿 𝑁𝑂2 𝑉𝑎 (𝑚𝑙)
NO2 (ppm) = ×
𝑚𝑙 𝑉 (𝐿)
𝐵𝑀 𝑁𝑂2
NO2 (µg/m3) = ppm × × 1000
24,47
Laboratorium Penguji
Kode : IK. 5.4.01 VM
Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Provinsi Jawa Tengah
Terbitan/Revisi/Tgl. : 6/00/12-01-2018
INSTRUKSI KERJA
dimana :
Va adalah volume larutan penyerap (10 ml)
V adalahvolumsampel udara yang dihisap (L);
BM NO2 46
(Secara impirik didapat bahwa 0,72 mol NaNO2 menghasilkan warna yang sama dengan 1 mol NO 2 jika
dicampur dengan larutan penyerap nitrit).
8. Dokumentasi
8.1. F. 5.7.03 IdentifikasiLokasiPengujian
8.2. F. 5.7.03.01 DenahLokasiPengambilanSampelUji
8.3. F. 5.7.04 Data PengambilanSampel Gas danDebu Ambien/lingkunganKerja
8.4. F. 5.8.02 Data Hasil Analisis Sampel
8.5. F. 5.8.02.01 Data StandarisasidanKurvaStandarNO2