Batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50%
yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat kristalin
hasil presipitasi langsung (Rejers & Hsu, 1986). Bates & Jackson (1987) mendefinisikan
batuan karbonat sebagai batuan yang komponen utamanya adalah mineral karbonat
dengan berat keseluruhan lebih dari 50%.
2. Organik
- Ekstraksi CaCO3 dari air laut atau air tawar
Efek Segera: Meningkatkan pertumbuhan kerangka (cangkang atau uji)
Efek utama: membentuk alochem lanau sampai kerikil saat mati atau organisme
- Fotosintesis
Efek langsung: "stiffeners" internal
Efek utama: bentuk mikrit (lumpur karbonat) setelah kematian organisme
- Pembusukan jaringan lunak
Efek langsung: dapat meningkatkan alkalinitas, pH meningkat
Efek Utama: Mendorong presipitasi CaCO3
- Makan, konsumsi sedimen
Efek langsung: membentuk kembali sedimen
Efek utama: menghasilkan pelet
- Aktivitas Bakteri
Efek langsung: meningkatkan curah hujan CaCO3
Efek utama: meningkatkan presipitasi mikrit, menghasilkan peloid, mengalkulasi tikar
mikroba
Anorganik
suhu
arah perubahan: increse
efek diarahkan: kehilangan CO2, peningkatan ph
efek pada kelarutan caco3: menurun (meningkatkan kecenderungan untuk mengendap)
jenis caco3 diendapkan: mikrit atau ooid
tekanan
arah perubahan: menurun
efek diarahkan: kehilangan CO2, peningkatan ph
efek pada kelarutan caco3: menurun (meningkatkan kecenderungan untuk mengendap)
jenis caco3 diendapkan: mikrit atau ooid
salinitas
arah perubahan: menurun
efek terarah: penurunan aktivitas kation asing
efek pada kelarutan caco3: menurun (meningkatkan kecenderungan untuk mengendap)
jenis caco3 diendapkan: mikrit atau ooid
3.
Folk
Parameter utama yang dipakai pada klasifikasi ini adalah tekstur deposisi. Folk
menyatakan bahwa proses pengendapan batuan karbonat dapat disebandingkan dengan
proses pengendapan batupasir atau batulempung. Klasifikasi Folk menuntun kita untuk
mendeskripsi batuan karbonat tentang apa yang dilihat dan hanya sedikit untuk dapat
menginterpretasikan apa yang dideskripsi tersebut. Sebenarnya batuan karbonat merupakan batuan
yang mudah mengalami perubahan (diagenesis) oleh karena itu studi tentang batuan karbonat tidak
akan memberikan hasil yang maksimal jika tidak mengetahui proses-proses yang terjadi
pada saat dan setelah batuan tersebut terbentuk.
Embry
Klasifikasi Embry Klovan lebih melihat batuan karbonat dari aspek deskriptif dan genesis, sehingga dalam
klasifikasinya tidak hanya mempertimbangkan kenampakan dibawah mikroskop tetapi juga kenampakan
lapangan (field observation).
Faktor
Klasifikasi Folk (1962) Klasifikasi Embry & Klovan (1971)
Pembeda
Parameter Parameter Klasifikasi Folk Parameter Klasifikasi Embry & Klovan
Klasifikasi (1962) adalah tekstur deposisi. (1971) ialah pada tekstur pengembangan.
Folk (1962) mendasarkan Klasifikasi Embry and Klovan
Dasar
klasifikasi batuan karbonat seluruhnya didasarkan pada tekstur
klasifikasi
berdasarkan perbandingan relatif pengendapan dan lebih tegas di dalam
antara allochem, micrite, dan ukuran butir yaitu ukuran grain =/>0,03
sparite. – 2 mm dan ukuran lumpur karbonat
<0,03 mm.
Untuk mengetahu proses
pengendapan batuan karbonat
Tujuan Untuk menginterpretasi fasies terumbu
yang dapat disebandingkan
Klasifikasi dan tingkat energi pengendapan
dengan proses pengendapan
batupasir atau batulempung.
Mount (1985) menekankan bahwa tujuan dari klasifikasi adalah menempatkan suatu batuan ke
dalam kelompoknya secara tepat dan obyektif dengan menghindarkan interpretasi asal usul
batuan, sehingga yang ditonjolkan pada klasifikasi ini adalah deskriptif batuan secara obyektif.