Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

MATKUL : BISNIS INTERNASIONAL


Anggota Kelompok :
1. BAYU SETIYO AJI (169116007)
2. MUHALIF (169116005)
3. ENDAH MIRANI (169116009)

PERUSAHAAN MULTINASIONAL
“UNILEVER”

A. KEPUTUSAN PEMASARAN, ANALISIS 4P :


1. PRODUK (PRODUCT)
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing pada setiap produk,
sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita
dengan segala manfaat dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan
sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan
keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun
dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol
Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya
anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis). Unilever tidak saja
menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa
kali sebelum menyemplungkan diri kekancah persaingan tersebut.
2. HARGA (PRICE)
Sejumlah nilai yang ditukarkan dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau
jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan
oleh penjual untuk harga yang sama terhadap semua pembeli. Harga yang di tawarkan untuk
produk ini juga relatif murah sesuai dengan kualitas yang di hasilkan.
3. DISTRIBUSI (PLACE)
Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dengan
mudah tersedia bagi konsumen sasaran sebagaian besar produsen menggunakan perantara
pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang dengan membangun satu saluran
distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling bergantung dalam keterlibatan mereka pada
proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi penggunaan atau konsumsi
oleh konsumen atau pengguna industrial. Distribusi untuk produk ini biasanya dapat
berlangsung di gudang distribusi, supermarket, pasar tradisonal, dan warung-warung eceran.
4. PROMOSI (PROMOTION)
Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkonsumsi
manfaat produknya dan meyakinkan konsumen agar mau melakukan tindakan pembelian.
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
a. Periklanan
Semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh
suatu sponsor tertentu.
b. Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu
produk atau jasa.
c. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
d. Penjualan Secara Pribadi
Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
e. Pemasaran Langsung
Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:
1. Advertising
2. Consumer SalesPromotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
 Direct Marketing
 Experiantial contact: Event, sponsorship
 Customer Service
 Word Of Mouth

B. KEPUTUSAN LINGKUNGAN PEMASARAN :


1. Lingkungan International
Kebijakan dalam PT Unilever Indonesia Tbk dipengaruhi pula oleh lingkungan internasional.
Salah satunya adalah kebijakan PT Unilever Indonesia Tbk dalam program peningkatan gizi
anak. PT Unilever Indonesia Tbk melalui produk Blue Band mengeluarkan program untuk
meningkatkan gizi anak-anak yang kurang mampu di beberapa negara bekerja sama dengan
UNICEF. Selain itu, beberapa program dan produk dari PT Unilever Indonesia juga bekerja
sama dengan WHO. Namun dari internasional maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk
Cina.
2. Lingkungan Ekonomi
Kondisi perekonomian Indonesia yang sempat menurun membawa PT Unilever Indonesia Tbk
untuk melakukan suatu inovasi agar produk-produk yang dihasilkannya dapat tetap dinikmati
oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat kita lihat jelas dalam produk pembersih cuci
piring dan detergen yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk yaitu Sunlight dan Rinso.
Sebelumnya kedua produk tersebut dikenal sebagai produk yang cukup mahal dan belum tentu
terjangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang sempat
tergoncang dimana terjadi inflasi dalam jumlah besar dan banyaknya jumlah pengangguran.
Masyarakat lalu mengetatkan anggaran pengeluaran mereka yang berimbas pada menurunnya
tingkat permintaan masyarakat terhadap beberapa produk (termasuk Sunlight dan Rinso), serta
produk pesaing yang harganya lebih rendah.
Untuk menghadapi masalah itu, PT Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan produk Sunlight dan
Rinso yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ekonomi masyarakat yaitu mengemasnya
dalam bentuk sachet. Terbukti dengan dikeluarkannya produk sachet dari Sunlight dan Rinso,
penjualan kedua produk tersebut meningkat dan cenderung stabil meski dalam keadaan
ekonomi yang turun sekalipun.
3. Lingkungan Politik
Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan ekonomi yang ada di
Indonesia pun menjadi tidak stabil pula. Keadaan ini akan menjadi perhatian PT Unilever
Indonesia Tbk dalam menjalani kegiatan organisasi sehari-hari maupun dalam membuat
keputusan. Misalnya keadaan ekonomi yang tidak stabil akibat kondisi politik yang tidak
menentu membuat PT Unilever Indonesia Tbk untuk mengurangi jumlah produksinya. Dan bila
kondisi politik stabil yang diikuti dengan keadaan ekonomi yang stabil pula, maka PT Unilever
Indonesia Tbk akan membuat keputusan untuk menaikkan jumlah output produksi.
4. Lingkungan Teknologi
Kekuatan teknologi digunakan PT Unilever Tbk untuk memberikan pengaruh positif terhadap
organisasinya. Pengaruh positif ini dapat berupa peningkatan jumlah produksi maupun
peningkatan mutu produksi. Yang pada akhirnya kedua hal tersebut akan memengaruhi
organisasi dalam hal cara pengelolaan organisasi.
5. Lingkungan Sosial
Seperti masalah lingkungan yang sedang menjadi sorotan di Indonesia akhir-akhir ini terlebih
masalah pemberdayaan sampah dan barang daur ulang. Sebagai tanggapan terhadap masalah
tersebut sekaligus bentuk komitmen PT Unilever Indonesia Tbk dalam mengedukasi
masyarakat untuk turut ambil bagian dalam upaya melestarikan lingkungan melalui penggunaan
produk daur ulang di dalam aktivitas masyarakat sehari-hari, maka PT Unilever Indonesia Tbk
meluncurkan trashion sebagai bagian dari program ‘Green and Clean’. Dimana tujuan dari
program ini adalah untuk menginspirasi masyarakat dalam menggunakan produk itu (trashion)
sebagai alternatif tas belanja dan salah satu inisiatif dalam mengurangi dampak kemasan plastik.
Selain berpengaruh pada program yang dikeluarkan, lingkungan alam juga mempengaruhi PT
Unilever Indonesia Tbk dalam jenis dan kualitas produk yang dihasilkannya.
Masalah lingkungan lain yang sedang menjadi pusat perhatian adalah berkurangnya persediaan
air bersih. Isu lingkungan ini membuat PT Unilever Indonesia Tbk berinisiatif untuk
mengeluarkan produk yang ramah lingkungan dalam hal ini bertujuan untuk meminimalisir
penggunaan air bersih. Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk ini direalisasikan dengan
mengeluarkan produk ‘Molto Ultra Sekali Bilas’.
6. Faktor Budaya (Kultural)
Budaya menciptakan produk yang bermutu/berkualitas adalah hal yang utama agar suatu
organisasi dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global, Total Quality Control (TQC)
merupakan suatu pendekatan baru bagaimana menghadapi masalah kualitas, bagaimana
mengendalikan kualitas dan bagaimana memperbaiki kualitas secara terus-menerus. Konsep
TQC mengisyaratkan bahwa perbaikan kualitas bukan dominasi kewajiban pekerja, akan tetapi
juga menjadi tanggung jawab top management. Pengembangan budaya kerja ”Pengendalian
Mutu Terpadu” dimaksudkan guna menambah wawasan akan pentingnya kualitas dalam
pelaksanaan setiap pekerjaan.
Perusahaan-perusahaan besar yang memegang peranan untuk menemukan pembeli di seluruh
dunia telah menciptakan budaya yang universal. Dalam hal ini, Unilever menemukan sebuah
budaya yang universal: “cantik itu putih”. Unilever memanfaatkan kesempatan itu dengan
produk Ponds-nya, yang sudah terkenal dengan rangkaian produk pemutih kulitnya.
7. Lingkungan Demografi
Menurut majalah Businessweek, PT Unilever Indonesia Tbk karakteristik demografis di
Indonesia sangat ideal atau cocok dengan PT Unilever Indonesia Tbk. Produk-produk yang
dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk telah mampu memenuhi kebutuhan para penduduk
Indonesia dengan berbagai produk yang dihasilkannya yang dapat dinikmati oleh semua
kalangan usia dan semua kalangan kelas ekonomi. Misalnya produk Pepsodent yang dapat
dinikmati oleh semua kalangan usia (Pepsodent kids sampai Pepsodent untuk orang dewasa)
dan semua kalangan kelas ekonomi (Pepsodent regular sampai Pepsodent untuk perawatan
khusus). Penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia pun dapat diatasi oleh
PT Unilever Indonesia dengan membentuk jaringan distrribusi yang baik. Sehingga produk-
produk PT Unilever Indonesia Tbk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dari
perkotaan hingga pelosok pedesaan. Karakteristik demografis yang ideal inilah yang membuat
PT Unilever Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai