Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POLA HIDUP SEHAT PADA REMAJA


(Pola Makan,Aktivitas Fisik, Merokok, Minum-Minuma Keras)

Disusun untuk memenuhi tugas Asuhan Kebidanan Holistik Remaja dan Pranikah

Dosen Pembimbing:
Didien Ika Setyarini, SSiT., M.Keb

Disusun Oleh :

Linda Istiari Wijaya P17312195008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
POLA HIDUP SEHAT PADA REMAJA
(Pola Makan,Aktivitas Fisik, Merokok, Minum-Minuma Keras)

Malang, Oktober 2019

Menyetujui,
Pembimbing Klinik Penyuluh,

Linda Istiari Wijaya


NIP. NIM. P17312195008

Menyetujui:
Pembimbing Institusi

Didien Ika Setyarini, SSiT., M.Keb

NIP. 19721210 200212 2 001


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Identitas Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


a. Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Sehat Pada Remaja (Pola Makan, Aktivitas
fisik, Merokok, Minum-minuman Keras )
b. Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian perilaku hidup sehat
2. Macam-macam perilaku yang berdampak pada kesehatan remaja
a. Pola Makan
b. Aktivitas fisik
c. Merokok
d. Minum-minuman keras
c. Sasaran : 5-10 orang remaja kelas 2 SMP
d. Hari / tanggal : Kamis, 17 Oktober 2019
e. Jam : 13.40 – 14.00
f. Waktu : 20 menit
g. Tempat : Ruang Kelas 8 SMP Islam Asy-Syafi’iyah Malang

A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat
kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya adalah pola makan yang sehat, tidak
merokok, dan tidak minum-minuman keras. Perilaku hidup sehat sejak usia dini
merupakan salah satu upaya yang cukup penting dalam menciptakan sumber daya
manusia yang produktif dan berkualitas di masa yang akan datang. Kesehatan pada
usia sekolah menjadi penting karena adanya keterkaitan antara kesehatan dan fungsi
akademik karena periode ini merupakan periode belajar, pertumbuhan dan
perkembangan. Indikator kesehatan yang berkaitan dengan fungsi akademik dapat
dikategorikan dalam indikator sosial psikologikal dan fisik.
Masalah kesehatan usia remaja merupakan salah satu masalah penting dalam
siklus kehidupan. Masalah kesehatan di usia dewasa sebagian berkaitan dengan
perilaku kesehatan ataupun gaya hidup di usia muda termasuk di usia remaja.
Masalah kesehatan anak usia sekolah, khususnya usia SMP dan SMA penting untuk
lebih diperhatikan karena berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia baik dari
aspek kesehatan serta ketrampilan hidup di masa dewasa. Maka penting untuk
mengembangkan suatu strategi yang tepat untuk pengendalian beberapa perilaku
berisiko yang menjadi masalah di usia remaja melalui strategi promosi kesehatan
berbasis sekolah.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
peserta (anak sekolah) dapat mengerti dan memahami perilaku hidup sehat
pada usia remaja.

2. Tujuan Instruksional Khusus


a) Menyebutkan porsi sajian sekali makan
b) Menyebutkan 5 manfaat makan buah dan sayur setiap hari
c) Menyebutkan 3 yang termasuk protein hewani dan protein nabati
d) Menjelaskan pengertian aktivitas fisik dan lama aktivitas fisik yang
disarankan setiap hari
e) Menyebutkan aktifitas fisik yang bisa dilakukan di rumah dan di sekolah
f) Menjelaskan pengertian perokok aktif dan perokok pasif serta bahayanya
g) Menyebutkan 3 bahaya atau risiko dari perilaku merokok
h) Menjelaskan bahaya orang yang merokok disekitar bayi/anak-anak atau ibu
hamil
i) Menyebutkan tips agar tidak terlibat dalam perilaku merokok
j) Menyebutkan 3 bahaya dari perilaku minum minuman keras
C. Materi Pendidikan Kesehatan
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Group discussion

E. Media
1. Slide Power point
2. Kartu edukasi permainan “Smart Card” (lampiran)

F. Tahapan Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Tahap
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
Kegiatan
Pembuka 5 menit 1. Menyapa dan menyambut 1. Menjawab salam dengan
andan peserta ramah
pengisia 2. Memperkenalan diri 2. Menerima kehadiran
n lembar 3. Kontrak waktu dengan penyuluh
Pre test peserta 3. Menyepakati kontrak
4. Meminta peserta untuk waktu yang diberikan
mengisi lembar pre test 4. Mengisi kuisioner pre
test yang diberikan
penyuluh

Inti 17 menit 1. Menyampaikan materi 1. Mendengarkan,


perilaku hidup sehat secara memperhatikan dan
singkat dan melakukan merespon aktif
apersepsi 2. Memahami dan bersedia
2. Menjelaskan aturan mengikuti permainan
permainan kartu Smart 3. Peserta menanggapi
Card pertanyaan kartu
3. Fasilitator menanyakan tentang:
kepada peserta : a. Menyebutkan porsi
a. Menyebutkan porsi sajian sekali makan
sajian sekali makan b. Menyebutkan 5
b. Menyebutkan 5 manfaat manfaat makan buah
makan buah dan sayur dan sayur setiap hari
setiap hari c. Menyebutkan 3 yang
c. Menyebutkan 3 yang termasuk protein
termasuk protein hewani hewani dan protein
dan protein nabati nabati
d. Menjelaskan pengertian d. Menjelaskan pengertian
aktivitas fisik dan lama aktivitas fisik dan lama
aktivitas fisik yang aktivitas fisik yang
disarankan setiap hari disarankan setiap hari
e. Menyebutkan aktifitas e. Menyebutkan aktifitas
fisik yang bisa dilakukan fisik yang bisa
di rumah dan di sekolah dilakukan di rumah dan
f. Menjelaskan pengertian di sekolah
perokok aktif dan f. Menjelaskan pengertian
perokok pasif serta perokok aktif dan
bahayanya perokok pasif serta
g. Menyebutkan 3 bahaya bahayanya
atau risiko dari perilaku g. Menyebutkan 3 bahaya
merokok atau risiko dari perilaku
h. Menjelaskan bahaya merokok
orang yang merokok h. Menjelaskan bahaya
disekitar bayi/anak-anak orang yang merokok
atau ibu hamil disekitar bayi/anak-
i. Menyebutkan tips agar anak atau ibu hamil
tidak terlibat dalam i. Menyebutkan tips agar
perilaku merokok tidak terlibat dalam
j. Menyebutkan 3 bahaya perilaku merokok
dari perilaku minum j. Menyebutkan 3 bahaya
minuman keras dari perilaku minum
4. Fasilitator menanggapi minuman keras
pertanyaan yang telah 4. Mendengarkan dan
dijawab peserta dan berpartisipasi aktif
memberi umpan balik setiap selama kegiatan melalui
pertanyaan yang dijawab respon berbagi
5. Memberi kesempatan untuk pengalaman dan
bertanya jika ada penjelasan bertanya kepada
yang kurang dimengerti. pemateri
6. Menyimpulkan materi 5. Mengajukan pertanyaan
bersama peserta. tentang materi yang
belum dimengerti
6. Menyimpulkan bersama
dengan peserta dan
pemateri

Penutup 3 menit 1. Meminta peserta untuk 1. Mengisi kuisioner yang


mengisi lembar post test diberikan penyuluh
2. Menanyakan perasaan 2. Mengungkapkan
perserta dan memberi perasaannya setelah
umpan balik positif setelah mengikuti kegiatan
mengikuti kegiatan penyuluhan
penyuluhan 3. Merespon positif atas
3. Memotivasi peserta untuk saran dari penyuluh
mempertahankan perilaku 4. Mengucapkan
hidup sehat terimakasih kembali dan
4. Mengucapkan selamat dan menjawab salam
terimakasih kepada peserta
bersedia dan berpartisipasi
aktif selama penyuluhan
5. Mengucapkan salam dan
penutup penyuluhan

G. Evaluasi
Dalam kegiatan penyuluhan dengan topik Perilaku Hidup Sehat Pada Remaja
(Pola Makan, Aktifitas Fisik, Merokok, Minum-minuman Keras) hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan penyuluhan yang perlu di evaluasi adalah meliputi evaluasi
struktur kegiatan, evaluasi proses kegiatan dan evaluasi hasil kegiatan yang
dipaparkan sebagai berikut :
1. Evaluasi Struktur Kegiatan
a. Konsultasi dengan pembimbing
b. Membuat media kartu edukasi permainan Smart Card
c. Kontrak waktu dengan peserta
2. Evaluasi Proses Kegiatan
a. Peserta yang hadir dalam penyuluhan adalah remaja SMP kelas 8
b. Pada saat penyuluhan semua peserta tidak ada yang meninggalkan ruangan
c. Semua peserta mendengarkan penyuluhan perilaku hidup sehat dengan tenang
d. Semua peserta berpatisipasi aktif mengikuti permainan edukasi “Smart
Card”.
3. Evaluasi Hasil Kegiatan
Peserta dapat mengerti dan memahami tentang perilaku hidup sehat pada usia
remaja.
H. Sumber Belajar
Badan Litbangkes. 2006. Laporan Penelitian Survey Kesehatan Berbasis
Sekolah di Depok Jawa Barat pada sekolah tingkat SMP. Jakarta:
Kementrian Kesehatan
Badan Litbangkes. 2013. Laporan Nasional RISKESDAS 2013. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Badan Litbangkes. 2015. Perilaku Berisiko Kesehatan Pada Pelajar SMP Dan
SMA Di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Kusumawardani, N. et al. 2015. Perilaku Berisiko Kesehatan pada Pelajar SMP
dan SMA di Indonesia Puslitbang Upaya kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI
Muhibah, F.A.B. 2011. Tingkat Pengetahuan Pelajar Sekolah Menengah
SainsHulu Selangor Mengenaik Efek Rokok Terhadap Kesehatan.
(KTI).Universitas Sumatera Utara. Medan
Sadikin, Z.D dan Louisa, M. 2008. Program Berhenti Merokok. Jakarta
:Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas
KedokteranUniversitas Indonesia.

Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN PERILAKU HIDUP SEHAT (POLA MAKAN,
AKTIVITAS FISIK, MEROKOK, MINUM-MINUMAN KERAS)
1. Pengertian perilaku hidup sehat
Kesehatan pribadi adalah kesehatan diri seseorang yang bersih dari segala
penyakit yaitu berasal dari dalam tubuh diri sendiri dan lingkungan sekitar. Diri dan
lingkungan yang bersih dapat membantu anak usia sekolah dan remaja agar terhindar
dari penyakit. Untuk menjaga diri dan lingkungan yang sehat, anak usia sekolah dan
remaja dapat menerapkan Perilaku Hidup Sehat, dengan menerapkan perilaku ini,
anak usia sekolah dan remaja secara sadar melakukan kegiatan sehari-hari dengan
menerapkan prinsip hidup sehat. Manfaat dari PHBS adalah setiap orang menjadi
sehat dan tidak mudah sakit, serta anak-anak tumbuh sehat dan cerdas. Dampak yang
dapat ditimbulkan dari masalah kesehatan bermacam-macam seperti diare, keracunan
makanan, kegemukan, demam berdarah, penyakit pernapasan, gangguan
pertumbuhan, dan penyakit terkait lainnya.
(Kemenkes RI,2018).
2. Macam-macam perilaku yang berdampak pada kesehatan remaja
Pola makan
a. Konsep Gizi
Kandungan makanan yang seimbang menjamin terpenuhinya kebutuhan
tubuh beserta aktivitasnya. Remaja merupakan masa peralihan dari anak menjadi
dewasa di mana terjadi pertumbuhan fisik, mental dan emosional yang sangat
cepat. Makanan yang mengandung unsur zat gizi sangat diperlukan untuk proses
tumbuh kembang. Dengan mengonsumsi makanan yang cukup gizi dan teratur,
remaja akan tumbuh sehat sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi,
kebugaran untuk mengikuti semua aktivitas dan menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas. Remaja putri yang cukup mengonsumsi makanan yang bergizi
akan terpelihara kesehatan reproduksinya, sehingga akan menjadi calon ibu yang
sehat pada saat memasuki masa perkawinan. Jika kondisi sehat ini dipertahankan
terus sampai memasuki masa hamil akan dapat melahirkan anak yang sehat dan
cerdas. Kecukupan gizi didapatkan dari keseimbangan antara jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan, sehingga bermanfaat bagi
terpeliharanya fungsi tubuh secara optimal.
1) Pengertian Gizi
Gizi adalah substansi organik berupa zat pada makanan yang dibutuhkan
organisme untuk menjaga fungsi dari sistem tubuh, pertumbuhan,
pemeliharaan jaringan tubuh, dan kesehatan.
2) Zat Gizi
Dalam makanan terdapat 5 (lima) kelompok zat gizi yaitu :
a) Hidrat arang atau karbohidrat
Sebagai makanan pokok menghasilkan tenaga yang satuannya kalori.
Sumber tenaga ini dibutuhkan untuk bekerja, bernafas dan lain-lain.
Contoh makanan sumber karbohidrat: nasi, kentang, ubi, singkong, mie,
roti, sagu, jagung dan lain-lain.
b) Protein
Protein terdiri dari protein nabati dan protein hewani. Banyak terdapat
dalam lauk pauk, protein nabati (tumbuhan) seperti tahu, tempe, kacang
kedelai dan kacang-kacangan yang lain. Protein hewani seperti daging,
telur, ikan dan lain-lain.
c) Lemak
Banyak terdapat dalam lauk-pauk (daging berlemak) dan minyak (minyak
goreng).
d) Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama dalam
sayur-sayuran dan buah-buahan yang segar.
1) Vitamin A
Vitamin ini berperan dalam proses pertumbuhan tubuh utamanya
untuk penglihatan dan untuk daya tahan tubuh. Banyak terdapat dalam
sayuran hijau terutama daun singkong dan buah-buahan yang
berwarna (pepaya, mangga).
2) Vitamin B
Vitamin B terdapat di dalam beras dan kacang hijau.Vitamin B terdiri
dari vitamin B1 dan vitamin B12. Vitamin B1 berperan dalam
metabolisme karbohidrat di dalam tubuh. Sedangkan vitamin yang
berperan dalam pembentukan sel darah merah adalah vitamin B12.
3) Vitamin C Vitamin ini berperan dalam pemeliharaan jaringan dan
peningkatan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Vitamin C
terdapat dalam buah dan sayur yang segar.
4) Vitamin D
Vitamin ini di dalam tubuh sering dalam bentuk provitamin D, yaitu
vitamin D yang belum aktif, untuk mengubahnya menjadi vitamin D
dengan bantuan sinar ultra violet, sinar matahari.
5) Vitamin E
Vitamin ini dibutuhkan relatif sedikit dibanding vitamin lainnya.
Vitamin E ini banyak terdapat dalam kacang kedelai, dan tauge.
Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan atau pemangsa radikal bebas
dan untuk hormonal (hormon estrogen).
6) Vitamin K
Vitamin ini berguna dalam proses pembekuan darah, vitamin ini
terdapat dalam hati (hati sapi, ayam dan lainlain).
e) Mineral
Banyak terdapat dalam lauk pauk atau sayuran, misalnya Fe (zat besi)
terdapat dalam bayam, kangkung, daun katuk dan sayuran hijau lainnya.
Mineral zat besi (Fe) berperan dalam pembentukan sel darah merah.
Ca/Kalsium (zat kapur) terdapat dalam ikan laut. Zat ini berfungsi dalam
pembentukan gigi dan tulang, bersama dengan Vitamin D. Disamping itu
ada beberapa jenis mineral lain yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah tidak
banyak seperti Phospor (P), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Natrium (Na),
Kalium (K) dan lain-lain.
Di samping kelima zat di atas, peranan air tidak boleh dilupakan. Tanpa air
fungsi kelima zat gizi di atas tidak dapat berjalan. Oleh karena itu air tidak
kalah pentingnya untuk diperhatikan terutama dalam pemeliharaan organ-organ
tubuh yang vital seperti ginjal.
3) Fungsi Makanan Terdapat 3 (tiga) fungsi makanan, yaitu :
a) Sebagai zat pembangun
b) Sebagai sumber tenaga
c) Sebagai zat pengatur

Sumber gambar : http://muzamil09.blogspot.co.id/2013/03/triguna-


makanan-dangizi-seimbang.html
Ketiga fungsi makanan tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh, dan terdapat pada ”Makanan Bergizi Seimbang”. Oleh
karena itu setiap hari kita harus makan makanan bergizi seimbang yaitu
keragaman makanan pokok; telur/ tempe/ tahu/ ikan/ daging; sayur-sayuran; dan
buah-buahan.
b. Pedoman Gizi Seimbang
1) Pengertian
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku
hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Gizi
Seimbang untuk Remaja usia 10-19 tahun, kelompok ini adalah kelompok
usia peralihan dari anak-anak menjadi remaja muda sampai dewasa. Kondisi
penting yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi kelompok ini adalah
pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan
perhatian terhadap penampilan fisik citra tubuh (body image) pada remaja
puteri. Dengan demikian perhitungan terhadap kebutuhan zat gizi pada
kelompok ini harus memperhatikan kondisi-kondisi tersebut. Khusus pada
remaja puteri, perhatian harus lebih ditekankan terhadap persiapan mereka
sebelum menikah.
2) Pilar Gizi Seimbang
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang
keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
Empat Pilar ini merupakan prinsip dasar gizi seimbang, yang terdiri dari:
a) Pilar 1: Mengkonsumsi aneka ragam pangan
Konsumsi aneka ragam pangan sangat penting karena tidak ada satupun
jenis bahan pangan yang mengandung semua jenis zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat, kecuali Air Susu Ibu (ASI). ASI
mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh, tapi hanya untuk bayi
baru lahir sampai berusia 6 bulan. Selain itu, di dalam tubuh terjadi
interaksi antar zat gizi, misalnya zat gizi tertentu memerlukan zat gizi
yang lainnya untuk dapat ditranspor atau dicerna oleh tubuh. Misalnya,
pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein memerlukan vitamin B yang
dapat ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
b) Pilar 2: Membiasakan perilaku hidup bersih
Hidup bersih mengurangi risiko terkena penyakit infeksi, yang nantinya
dapat mempengaruhi status gizi kita. Saat kita sakit, zat gizi di dalam
tubuh dipergunakan terutama untuk melawan penyakit tersebut, sehingga
pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita tidak optimal. Kebiasaan
hidup bersih misalnya cuci tangan, menjaga kuku tetap pendek dan bersih,
memakai alas kaki dan menutup makanan dengan baik.
c) Pilar 3: Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan
fungsi jantung, paru dan otot, serta menurunkan risiko obesitas. Aktivitas
fisik tidak harus selalu berupa olahraga, segala macam aktivitas seperti
bermain juga termasuk dalam melakukan aktivitas fisik. Hal ini akan
dijelaskan lebih detail pada sesi 14.
d) Pilar 4: Memantau berat badan secara teratur
Salah satu tanda keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya
berat badan normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badan,
yang biasa dikenal sebagai Indeks Masa Tubuh (IMT). Pada anak usia
sekolah dan remaja, penentuan status gizi berdasarkan IMT harus
disesuaikan dengan usianya. Dengan rutin memantau berat badan (dan
tinggi badan), maka kita dapat mengetahui status gizi kita, dan mencegah
atau melakukan tindakan penanganan bila berat badan menyimpang dari
yang seharusnya
3) Pesan Khusus Gizi Seimbang untuk Anak dan Remaja
a) Biasakan makan bersama keluarga
b) Makan 3 kali sehari dan kudapan 2 kali sehari
c) Biasakan mengkonsumsi ikan dan sumber protein lainnya
d) Perbanyak makan sayur dan buah-buahan
e) Biasakan membawa bekal makanan dan air putih yang cukup
f) Batasi makanan cepat saji dan GGL (Gula 4 sdm, Garam 1 sdt dan Lemak
5 sdm)
g) Pilih makanan yang terbungkus dan disimpan di tempat tertutup
h) Pilih makanan tanpa pengawet, pewarna mencolok, penyedap, pemanis
buatan dan pengenyal
i) Biasakan menyikat gigi 2 kali sehari Hindari merokok dan minuman
beralkohol
j) Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur
4) Pentingnya Sarapan
Sarapan bagi anak usia sekolah dan remaja sangat penting. Sarapan adalah
kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai
dengan jam 9 pagi untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30%
kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
Sarapan terbaik dilakukan pada pukul 06.00 atau sebelum jam 07.00. Sarapan
terbukti dapat meningkatkan konsentrasi belajar; memberikan energi pada
otak bagi anak sekolah sehingga dapat menerima pelajaran dengan lebih baik.
Tidak sarapan dapat berdampak buruk bagi proses belajar di sekolah,
menurunkan aktifitas fisik anak, menyebabkan kegemukan pada remaja dan
meningkatkan risiko jajan yang tidak sehat.
c. Menyusun Menu Gizi Seimbang
Jenis bahan makanan sebagai berikut:
1) Makanan Pokok
Makanan pokok dapat dipilih dari nasi (URT: 3/4 gelas) atau padanannya
misalnya kentang (URT: 2 buah sedang), singkong (URT: 1 ½ potong), ubi
jalar kuning (URT: 1 biji sedang), mie basah (URT: 2 gelas), tepung sagu
(URT: 8 sendok makan), dll.
2) Lauk-pauk
Lauk-pauk dapat dipilih dari bahan makanan hewani misalnya ikan segar
(URT: 1 potong sedang), telur (URT: 1 butir), daging ayam (URT: 1 potong
sedang), daging sapi (URT: 1 potong sedang),dll atau lauk nabati, misalnya
tahu (URT: 2 potong sedang), tempe (URT: 2 potong sedang), kacang tanah
(URT: 2 sendok makan), kacang merah (URT: 2 ½ sendok makan), dll.
3) Sayur-sayuran
Jenis sayuran yang dapat dipilih misalnya bayam, kangkung, daun singkong,
kacang panjang, buncis, wortel, labu siam dll dengan URT sebanyak 1 gelas.
4) Buah-buahan
Buah-buahan misalnya pepaya (URT: 1 potong besar), semangka (URT: 2
potong sedang), nanas (URT: ¼ buah sedang), mangga (URT: ¾ buah besar),
jeruk manis (URT: 2 buah sedang), pisang ambon (1 buah sedang), apel
malang (URT: 1 buah sedang) dll.
5) Air Putih
Dianjurkan minum air putih sebanyak 8 gelas per hari dan disesuaikan dengan
aktivitas sehari-hari. Air putih sangat diperlukan untuk proses petumbuhan
dan perkembangan anak. Keseimbangan air dalam tubuh kita perlu
diperhatikan dengan cara mengatur jumlah masukan/keluaran air yang
seimbang.
URT: Ukuran Rumah Tangga, adalah bahan-bahan makanan dalam
jumlah tertentu dengan kandungan gizi yang kurang lebih sama sehingga bisa
disaling tukarkan satu macam bahan makanan dengan yang lainnya dalam satu
kelompok makanan tersebut.
Makanan yang kita makan dianjurkan merupakan makanan yang
bervariasi dan beragam untuk melengkapi kebutuhan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Porsi makanan dalam piring dibagi 3 bagian:
1) 1/3 untuk makanan pokok
2) 1/3 untuk sayuran
3) 1/3 terdiri dari lauk pauk dan buah-buahan
d. Gizi Lebih atau Obesitas
a) Pengertian Kegemukan dan Obesitas
Kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak berlebihan.
Kegemukan dan obesitas dapat disebabkan oleh faktor genetik dan
lingkungan yaitu pola makan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang
dan kurangnya aktivitas fisik.
b) Akibat Masalah Kegemukan dan Obesitas
Kegemukan dan obesitas pada anak usia sekolah dan remaja berisiko
berlanjut ke masa dewasa, dan merupakan faktor risiko terjadinya
berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes
mellitus, kanker, osteoartritis, dan lain lain. Pada anak usia sekolah dan
remaja, kegemukan dan obesitas juga dapat mengakibatkan berbagai
masalah kesehatan yang sangat merugikan kualitas hidup anak seperti
gangguan pertumbuhan tungkai kaki, gangguan tidur, sleep apnea (henti
napas sesaat) dan gangguan pernapasan lain.
c) Pencegahan Kegemukan dan Obesitas
Pola hidup sehat mencegah kegemukan dan obesitas dengan melakukan
hal-hal sebagai berikut:
(1) Mengonsumsi buah dan sayur > 5 porsi per hari
(2) Membatasi menonton TV, bermain komputer, game/playstation < 2
jam sehari
(3) Tidak menyediakan TV di kamar anak
(4) Mengurangi makanan dan minuman manis
(5) Mengurangi makanan berlemak dan gorengan
(6) Mengurangi makan di luar
(7) Membiasakan makan pagi dan membawa makanan bekal ke sekolah
(8) Memibasakan makan bersama keluarga minimal 1 kali sehari
(9) Makan makanan sesuai dengan waktunya
(10) Meningkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam/hari
(11) Melibatkan keluarga untuk perbaikan gaya hidup untuk pencegahan
gizi lebih
(12) Membiasakan menimbang berat badan secara teratur
(13) Target penurunan BB yang normal
3. Aktivitas Fisik pada anak sekolah (Panduan Germas, 2017)
Kegiatan aktivitas fisik pada anak sekolah bertujuan untuk mewujudkan peserta
didik yang sehat, bugar, berprestasi melalui pendidikan dan pembudayaan aktivitas
fisik, latihan fisik serta olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur di sekolah.
Adapun bentuk kegiatan di sekolah:
a. Gerak Barisan
Gerakan yang dapat dilakukan sebelum peserta didik memasuki kelas, disertai
lagu yang gembira.
b. Gerak Kapiten
Gerakan yang dapat dilaksanakan pada saat pergantian pelajaran disertai lagu
yang gembira, untuk menghilangkan rasa jenuh atau ngantuk.
c. Bermain Waktu Istirahat
d. Senam Anak Bangsa
Latihan awal pada saat peserta didik berolah raga, yang dipandu oleh guru
olah raga.
4. Perilaku Merokok
Rokok merupakan hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya yag menjadi
penyebab kematian terbesar yang dapat dicegah di dunia saat ini yang membunuh 5,4
juta orang per tahun. Jika dibiarkan, angka ini akan terus meningkat dua kali lipat
pada tahun 2030. Rokok berisi bahan psikoaktif yang sangat adiktif, yaitu nikotin.
Menurut Muhibah (2011) racun rokok yang paling utama adalah nikotin, tar
dan karbon monoksida :
a. Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebar lebih
cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung meningkat dan kontraksi jantung
meningkat sehingga menimbulkan tekanan darah meningkat.
b. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-
paru, mengandung bahan-bahan karsinogen.
c. Karbon monoksida, merupakan gas berbahaya yang terkandung dalam asap
pembuangan kendaraan. CO menggantikan 15% oksigen yang seharusnya dibawa
oleh sel-sel darah merah. CO juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah
dan meninggikan endapan lemak pada dinding pembuluh darah, menyebabkan
pembuluh darah tersumbat.
Perilaku merokok merupakaan kegiatan membakar tembakau yang kemudian
dihisap isinya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa dan kebiasaan
yang mahal ini, bisa menyebabkan berbagai penyakit, dan berpotensi meningkatkan
biaya kesehatan di masa depan. Menurut Sadikin et al,. (2008) alasan seseorang
merokok ialah sebagai berikut:
a. Khawatir tidak diterima di lingkungannya jika tidak merokok.
b. Ingin tahu, alasan ini banyak dikemukakan oleh kalangan muda, terutama
perokok wanita.
c. Untuk kesenangan, alasan ini lebih banyak diutarakan oleh perokok pria
d. Pergaulan, karena ingin menyenangkan teman atau membuat suasana
menyenangkan,
Merokok pada usia muda sudah merupakan masalah kesehatan usia sekolah
dan remaja yaitu masih ditemukan anak yang merokok di sekolah maupun lingkungan
tempat tinggal, karena semakin muda umur mulai merokok semakin tinggi risiko
mejadi perokok berat dan terkena beberapa penyakit kronik. Di Indonesia, 17,32%
dari seluruh siswa dan 32,82% siswa laki-laki mencoba merokok pertama kali pada
usia < 13 tahun. Sedangkan pada siswa perempuan ada sebesar 3,04% yang pertama
kali mencoba merokok pada usia <13 tahun. Bahkan lebih khusus lagi lebih banyak
siswa laki-laki (5,02%) yang merokok pertama kali pada usia <7 tahun dari pada
siswa perempuan (0,92%).
Pada anak remaja yang baru mulai merokok, konsentrasi kotinin dalam saliva
(ludah), sebuah produk nikotin yang bersifat merusak, terus meningkat secara tajam
sampai mencapai tingkat yang terdapat pada perokok tetap (Gambar 2.1). Tingkat
rata-rata nikotin yang dihirup cukup untuk memberikan efek farmakologis dan
memainkan perannya untuk merangsang perilaku merokok. Namun banyak perokok
muda meremehkan risiko kecanduan merokok ini.
Merokok adalah kebiasaan yang sangat tidak sehat bagi perokok sendiri dan
orang lain yang ada disekitarnya, apabila seseorang merokok di dalam rumah maka
penghuni rumah lainnya akan mendapat dampak negatif dari asap rokok tersebut.
Asap yang dikeluarkan dari rokok mengandung zat yang sifatnya racun bagi tubuh
dan dapat menyebabkan sakit kanker, jantung dan gangguan janin pada ibu hamil
Menurut Center of Desease Control (CDC) dalam Octafrida (2011) merokok
membahayakan setiap organ di dalam tubuh. Merokok menyebabkan penyakit dan
memperburuk kesehatan, seperti:
a. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK sudah terjadi pada 15% perokok. Individu yang merokok mengalami
penurunan pada Forced Expiratory Volume in second (FEV1), dimana kira-kira
hampir 90% perokok berisiko menderita PPOK (Saleh, 2011).
b. Pengaruh Rokok terhadap Gigi
Hubungan antara merokok dengan kejadian karies, berkaitan dengan penurunan
fungsi saliva yang berperan dalam proteksi gigi. Risiko terjadinya kehilangan gigi
pada perokok, tiga kali lebih tinggi dibanding pada bukan perokok (Andina,
2012). Halitosis atau bau mulut adalah bau tidak sedap yang keluar dari mulut
saat menghembuskan nafas. Penyebab utama bau mulut adalah kebersihan mulut
yang buruk. Adanya infeksi kronis pada mulut bisa menimbulkan bau mulut yang
menetap. Selain itu, makanan tertentu, merokok, dan alcohol juga dapat memicu
halitosis.
c. Pengaruh Terhadap Sistem Reproduksi
Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi, fertilitas pria maupun wanita.
Pada wanita hamil yang merokok, anak yang dikandung akan mengalami
penuruan berat badan, lahir prematur, bahkan kematian janin (Anggraini, 2013).
Banyak dampak negatif dari rokok antara lain gangguan pada paru-paru dan
saluran pernafasan yang menyebabkan kanker, gangguan pada jantung dan pembuluh
darah, gangguan pada otak/susunan syaraf pusat yang menyebabkan stroke, gangguan
pada sistem pencernaan menyebabkan penyakit lambung, gangguan sistem reproduksi
wanita pada ibu hamil yang dapat menggangu janin sehingga bayi lahir dengan berat
badan rendah dan keguguran, gangguan pada ginjal, merubah warna gigi, kuku, kulit,
rambut.
5. Perilaku Minum-minuman Keras
Gambaran penggunaan minuman keras (miras) atau alkohol di Indonesia yang
didapatkan dari survey nasional kesehatan berbasis sekolah di Indonesia pada tahun
2015 adalah sebagai berikut:
Hasil SDKI(2012) menunjukkan bahwa perilaku konsumsi minuman beralkohol
cukup tinggi dikalangan remaja remaja laki-laki usia 15 – 24 tahun (15.6%) untuk
pernah minum akohol kadang-kadang, dimana angka ini jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan angka nasional RISKESDAS 2007 yaitu sebesar 5.5%, sebesar
5,61% siswa Indonesia pertama kali minum minuman beralkohol lebih dari beberapa
teguk pada umur <= 13 tahun, sebesar 1,68% yang mendapatkan alkohol dari
membeli di swalayan atau toko atau warung dan 1,61% mendapatkan dari teman,
sebesar 5,20% minum minuman beralkohol dengan teman, selain itu ada sebesar
1,41% minum dengan keluarga dan sebesar 2,63% siswa pernah ada ≥ 1 kali masalah
dengan keluarga atau teman, membolos sekolah, atau terlibat perkelahian yang
disebabkan minuman beralkohol (Kusumawardani et al., 2015).
Minuman beralkohol atau biasa disebut miras (minuman keras) merupakan
salah satu zat adiktif yang mana setiap pengguna zat tersebut dapat menimbulkan
ketergantungan. Minuman alkohol adalah minuman yang mengandung etanol yang
diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan destilasi atau tanpa destilasi. Etanol merupakan bentuk molekul
sederhana dari alkohol, yang sangat mudah diserap dalam saluran percernaan mulai
dari mulut, esofagus, lambung sampai usus halus.
Ada 3 golongan minuman keras / beralkohol, yaitu :
a. Golongan A : kandungan etil alkohol di bawah 5%, misalnya bir bintang, san
Miguel, greensand.
b. Golongan B : kandungan etil alkohol lebih dari 5-20%, misalnya anggur Malaga,
anggur orang tua, sochu, crème cacao.
c. Golongan C : kandungan etil alkohol lebih dari 20-55% misalnya wiski, vodka.
Terdapat pula minuman beralkohol yang dibuat sendiri (lokal) dengan tingkat
persentase alkohol yang bervariasi dan berbahaya bagi tubuh. Contoh minuman-
minuman terebut ialah minuman lokal (milo) di Papua, cap tikus di Wilayah
Sulawesi dan Maluku, tuak di Sumatera dan Bima.
Minum alkohol dapat mempengaruhi kerja otak sehingga efek yang bisa
ditimbulkan dari perilaku konsumsi minuman beralkohol ini antara lain : mabuk,
jalan sempoyongan dan bicara cadel, ketidakmampuan belajar dan mengingat
kecelakaan (karena mabuk ketika berkendaraan), terlibat kekerasan atau perbuatan
merusak, serta mempengaruhi perilaku dan kepribadian dalam pemakaian terus
menerus dapat merusak lambung, hati dan kematian. Sedangkan dampak yang
mungkin ditimbulka dari perilaku minum-minuma keras antara lain :
a. Gangguan pada fisik : menekan susunan saraf pusat yang artinya memperlambat
fungsi tertentu dari beberapa bagian otak, iritasi saluran pencernaan (mual,
muntah, diare).
b. Gangguan perilaku : ketergantungan pada alkohol .
Beberapa cara yang dapat membantu menghindarkan diri dari perilaku
minum-minuman keras selama masa remaja ini antara lain :
a. Meningkatkan iman dan ibadah kita agar senantiasa dilindungi dari godaan miras.
b. Hati-hati dalam pergaulan, jangan salah bergaul dan jangan ambil pengaruh buruk
dari teman.
c. Siapkan diri dan mental untuk menolak dan mengatakan tidak jika ditawari miras.
Katakan “tidak” pada miras untuk melawan keinginginan untu mengkonsumsinya
kembali.
d. Percaya Pada Dirimu Sendiri, jadilah dirimu sendiri serta Tingkatkan Harga
Dirimu. Sayangilah dan hormatilah dirimu sendiri apapun bentuknya, belajar
bersyukur dengan merasa puas dengan dirimu sendiri dan buatlah yang terbaik
dengan segala yang kamu miliki.
e. Mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif, misalnya mengembangkan
minat dan bakat. Dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif dapat
menolong kamu untuk lebih mandiri, lebih dapat mengembangkan jati dirimu,
membuat hidupmu lebih menarik dan berbahagia.
f. Menyebarluaskan informasi mengenai miras dan bahaya yang diakibatkannya
kepada teman sebaya.
g. Menerapkan gaya hidup Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS).
Kebiasaan hidup yang sehat seperti makan makanan bergizi, olahraga yang teratur
dengan lingkungan yang sehat mempengaruhi kesehatan yang baik. Orang yang
sehat tidak memerlukan obat. Sebaliknya, orang yang sering sakit lama-lama bisa
menimbulkan ketergantungan obat. Hidup sehat serta keterampilan untuk hidup
tanpa menyalahgunakan narkoba jauh lebih murah daripada tindakan pengobatan
dan rehabilitasi (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Anda mungkin juga menyukai