Anda di halaman 1dari 1

Kasus:

Sebuah kasus mengenai pria usia 30 tahun, dengan latar belakang kelainan perilaku menyuntikkan
dan mengkonsumsu chlorpyrifos dan cypermethrin. Ketika masuk IGD, hasilnya TD tinggi,
mengeluarkan sekresi dari mulut dan kesadarannya menurun serta mengalami ronchi dan febris
pada seluruh dada. Pasien membutuhkan perawatan MICU.

Dalam beberapa jam, kondisinya: bradikardia, tremor, dan mengeluarkan banyak saliva serta
bronkospasme. Urinnya berubah menjadi merah kecoklatan. Terdapat hiperglikemia,
rhabdiomyolisis dan kadar bikarbonat rendah.

Paseien dirawat dengan tatalaksana cairan IV, atropine yang diberikan 2mg/ 10 menit, phenobarbital
untuk kejang subklinis dan IV sodium bikarbonat. Pda hari ke 3, terjadi hipotensi, hiperglikemia,
hipokalemia. Akan tetapi keadaannya sudah lebih membaik karena pemberian atropine.

Selanjutnya obatnya ditambah menjadi cairan IV, insulin infus, parental potassium, sodium
bikarbonat dan adrenaline serta hydrocortisone. Atropine masih dilanjutkan. Pda hari ke 5 ditemui
bakteri pada paru2, tatalaksananya ceftriaxone dan gentamicine. Setelah 13 hari pasien boleh
pulang dengan pengobatan dan monitor.

Anda mungkin juga menyukai