Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yoshua David Poputra

Nim : 18014004
MK : Etika Khusus

Tugas Etika Khusus

1. Jelaskan apa itu etika!


2. Jelaskan bagaimana perbuatan moral!
3. Bagaimana memahami kebebasan dan tanggung jawab!

Jawaban :

1. Pengertian Etika

Secara etimologi kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang
berarti karakter, watak kesusilaan, adat, norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-
ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the disciple which can act as the
performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan
memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia didalam
kelompok sosialnya. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok
sosial (profesi) itu sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah :


 Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
 Kumpulan asas/nilai yang berkenan dengan akhlak
 Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat

Menurut pendapat para ahli, etika adalah :


 Soegarda Poerbakawatja, “suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan, serta pijakan
kepada suatu tindakan manusia”.
 Drs. O.P. Simorangkir, “etika sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik”.
 K. Bertens, “nilai dan norma moral yang menjadi suatu acuan bagi umat manusia baik
secara individual atau kelompok dalam mengatur semua tingkah lakunya.
2. Perbuatan Moral

Perbuatan moral dalam diri seseorang dapat terlihat dari penampilan dan perilakunya
secara keseluruhan.

 Moral Ketuhanan
Adalah semua hal yang berhubungan dengan keagamaan/religius berdasarkan
ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang.
Wujud moral Ketuhanan, melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan
sebaik-baiknya. Contoh : menghargai sesama manusia, menghargai agama lain dan hidup
rukun dengan yang berbeda agama.

 Moral Ideologi dan Filsafat


Adalah semua hal yang berhubungan dengan semangat kebangsaan, loyalitas
kepada cita-cita bangsa dan negara.
Wujud moral ideologi dan filsafat, menjunjung tinggi dasar negara Indonesia
yaitu pancasila. Contoh : menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara
Indonesia.

 Moral Etika dan Kesusilaan


Adalah semua hal yang berkaitan dengan etika dan kesusilaan yang dijunjung
oleh suatu masyarakat, bangsa dan negara secara budaya dan tradisi.
Wujud moral etika dan kesusilaan, menghargai orang lain yang berbeda
pendapat, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Contoh : mengucapkan salam kepada
orang lain ketika bertemu atau berpapasan, saat masuk dan keluar kelas kuliah.

 Moral Disiplin dan Hukum


Adalah segala hal yang berhubungan dengan kode etika profesional dan hukum
yang berlaku dimasyarakat dan negara.
Wujud moral disiplin dan hukum, melakukan suatu aktivitas sesuai dengan
aturan yang berlaku. Contoh : selalu menggunakan perlengkapan yang haruskan dan
mematuhi rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara dijalan raya.
3. Kebebasan dan Tanggung Jawab

Kebebasan adalah kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri. Kebebasan


lebih bermakna positif, dan ia ada sebagai konsekuensi dari adanya potensi manusia untuk dapat
berpikir dan berkehendak. Sudah menjadi kodrat manusia untuk menjadi makhluk yang memiliki
kebebasan, bebas untuk berpikir, berkehendak, berbuat. Tanggung jawab adalah keadaan wajib
dan menanggung segala sesuatunya. Dalam hal ini tanggung jawab berarti keadaan yang
mewajibkan seseorang yang apabila kalau terjadi sesuatu apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,
diperkarakan dan sebagainya.
Bertanggung jawab merupakan sikap moral yang dewasa. Dan tak mungkin ada tanggung
jawab tanpa ada kebebasan, maka disinilah letak hubungan antara kebebasan dan tanggung
jawab. Sejalan dengan adanya kebebasan atau kesengajaan, orang akan bertanggung jawab atas
tindakannya yang disengaja dan berarti bahwa ia harus dapat mengatakan dengan jujur bahwa
tindakannya itu sesuai dengan penerangan. Orang yang melakukan perbuatan tapi dalam keadaan
tidur atau mabuk dan semacamnya tidak dapat dikatakan sebagai perbuatan yang dapat
dipertanggung jawabkan karena perbuatan tersebut tidak dilakukan berdasarkan akal sehatnya.

Contohnya : kita diberikan kebebasan untuk berpendidikan jadi harus bertanggung jawab
dengan cara belajar dengan giat dan tidak malas-malasan

Anda mungkin juga menyukai