Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Universitas Nusa Cendana (UNDANA) menaungi beberapa Fakultas,
salah satu fakultasnya yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP). FKIP UNDANA memiliki beberapa jurusan dibawahnya yaitu
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dengan Program studinya
Matematika, Biologi, kimia. Kemudian ada Jurusan sejarah, Geografi,
Pendidikan Kewarganegaraan, Ekonomi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia
dan Pendidikan Teknologi Kejuruan atau biasa disingkat PTK. PTK
mempunyai tiga buah program studi lagi yaitu pendidikan Teknik Mesin,
pendidikan Teknik Bangunan dan yang terakhir merupakan Program Studi
pendidikan Teknik Elektro.
Praktek kerja industri merupakan salah satu persyaratan akademik
yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa Program Studi pendidikan
Teknik Elektro Kupang UNDANA. Pendidikan Teknik Elektro menurunkan
Mahasiswa semester VIII ke beberapa lembaga dan industri diantaranya
Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio kelas II Kupang (BALMON),
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) distrik Kupang, PT. PLN (persero)
area Kupang, Pusat Listrik Kupang Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD), Distrik Navigasi kelas II Kupang, PT.Angkasa Pura Kupang,
Stasiun Transmisi TVRI NTT dan PT. TELKOM Kupang dimana saya di
tempatkan.
Selama menjalani masa studi mahasiswa di tuntut untuk melaksanakan
kerja praktek lapangan langsung yang merupakan tugas wajib akademik
setiap mahasiswa. Kerja praktek dilakukan dengan cara melakukan magang
kerja di suatu perusahaan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Dengan
melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan mahasiswa
mempunyai pengalaman tentang situasi dan kondisi dunia kerja serta
permasalahan yang dihadapi sebagai acuan penelitian. Hal ini akan menjadi
2

pelajaran berharga bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang


sesungguhnya.
Kebutuhan manusia akan telekomunikasi pada sekarang ini dan masa-
masa yang akan datang semakin meningkat pesat seiring dengan
perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi telekomunikasi
tidak dapat dipungkiri akan pengaruh bagi sektor-sektor lainya, dalam
kehidupan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan teknologi terutama di
bidang telekomunikasi mendorong perkembangan segala aspek kehidupan
sosial ekonomi serta menimbulkan perkembangan di bidang lainnya.
Dewasa ini interaksi antara bidang yang satu dengan bidang yang lainya
semakin beraneka ragam dan maju. Peningkatan interaksi itu mengakibatkan
peningkatan kebutuhan akan fasilitas telekomunikasi , kualitas peralatan
yang memadai dan kualitas pelayanan telekomunikasi untuk memberikan
fasilitas yang tercepat, terbaik dan termudah untuk mendapatkanya.
Sarana telekomunikasi yang paling banyak dikenal dan telah secara
luas menguasai kehidupan masyarakat adalah telepone. Jumlah pelanggan
telepone dari tahun ke tahun meningkat pesat seiring dengan kebutuhan
masyarakat dalam mengakses informasi untuk mengetahui perkembangan
teknologi informasi. Kebutuhan akan sarana ini pun berkembang pesat di
kabupaten Kupang.
Teknologi yang dapat menjawab kebutuhan ini adalah fiber optik.
Pemilihan fiber optik dibandingkan dengan sistem konvensional
menggunakan kabel logam (tembaga) karena fiber optik menawarkan
kecepatan data yang lebih besar sepanjang jarak yang lebih jauh dengan
biaya yang lebih murah, dimana beberapa mil kabel optik dapat dibuat lebih
murah dari kabel tembaga dengan panjang yang sama. Fiber optik dibuat
dengan diameter kecil (ukuran diameter kulit dari serat optik sekitar 100 µm
dan total diameter ditambag jaket pelindung 1-2 mm) dari pada kabel
tembaga. Karena fiber optik membawa cahaya maka memiliki berat yang
lebih ringan dan lebih tipis dari kabel tembaga. Melalui fiber optik maka
beberapa jalur telepone dapat berada pada kabel yang sama loss yang lebih
3

kecil (< 1 dB/km pada rentang panjang gelombang yang lebar) sehingga
tidak berintervensi dengan sinyal cahayaan pada fiber optik lainya dalam
kabel yang sama. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kualitas percakapan
telepone dan pengiriman komunikasi data.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengambil judul PI tentang “INSTALASI PENYAMBUNGAN KABEL
FIBER OPTIK MENGGUNAKAN MESIN FUSION SPLICING” pada
PT. Tekom ARNET KUPANG sebagai topik yang dibahas dalam laporan
Peraktek Kerja Lapangan.

B. BATASAN MASALAH
Dalam mengerjakan laporan Peraktek Kerja Lapangan (PKL) ini,
pembahasan dibatasi seputar konfigurasi pada bagian CME (Catu Daya).

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui tentang apa itu CME.
2. Mengetahui konfigurasi pada CME.
3. Mempelajari peralatan-peralatan dan fungsinya yang bekerja pada bagian
CME (Catu Daya).
4. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dan
pengembangan program pendidikan.
5. Memperoleh pengalaman dan perluasan terhadap ilmu-ilmu di tempat
Praktek industri.
4

D. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penyusunan
laporan praktek keja lapangan ini meliputi:
1. Metode dokumentasi, yaitu mempelajari buku – buku dan segala refernsi
yang berkenaan dengan objek.
2. Metode wawancara, yaitu bertanya dan memperoleh jawaban dari
kariyawan bersangkutan di tempat kerja praktek.
3. Metode observasi, yaitu melihat langsung ke lapangan untuk mengetahui
kegiatan pekerjaan.
5

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


Unit Pelayanan dan Perbaikan Alamat: Jl. Palapa Seba Kupang Nusa
Tenggara Timur Telepon: 0380-861200 Fax: 0380-861200 Selama 2 bulan,
yakni dari tanggal 13 Februari 2017, sampai 13 April 2017.
B. VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
a. Visi
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki visi yaitu: “To Become
a Dominant InfoCom Player in the Region”. Dalam visi tersebut Telkom
berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka
dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia.

b. Misi
Misi dari PT. Telkom Indonesia, Tbk adalah: “One Stop InfoCom
Services with Excellent Quality and Competitive price and To Be the Role
Model as the Best managed Indonesian Corporation”. Dengan komitmen:
1. Menyediakan layanan T.I.M.E (Telecomuniaction, Information, Media
and Edutainment) yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
3. Memaksimalkan “nilai perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan
portofolio usaha di bidang adjacent industries telekomunikasi.
4. Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan
sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
5. Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
6

c. Tujuan
Tujuan dari PT. Telkom Indonesia, Tbk adalah: Menjadi posisi
terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new
wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2017.
Sedangkan inisiatif strategi dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. adalah:
1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur
broadband.
2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon
nirkabel tidak bergerak/Fixed Wireless Access (FWA) serta mengelola
portofolio nirkabel.
3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group.
4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI).
5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang
strategis.
7. Berinvestasi pada peluang domestik yang strategis dengan
mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki.

C. LOGO PT.TELKOM INDONESIA,TBK


a. Logo PT.Telkom Indonesia,Tbk

Gambar 1. Logo Telkom


7

b. Magna Logo Telkom


Pada tanggal 17 Agustus 2013 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun
Republik Indonesia ke-68, dan dengan mengambil semangat ulang tahun RI,
Telkom memperkenalkan penampilan baru logo Telkom yang
mencerminkan komitment Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi
bangsa Indonesia. Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo
secara menyeluruh dan terintegrasi dengan empat aspek dasar perusahaan,
yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta
sumber daya manusia. Berikut penjabaran filosofi dari tiap warna
yang terdapat dalam logo baru :
1. Merah : Berani, Cinta, Energi, Ulet. Mencerminkan spirit Telkom untuk
selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.
2. Putih : Suci, Damai, Cahaya. Bersatu Mencerminkan spirit Telkom untuk
embirikan yang terbaik bagi bangsa.
3. Hitam : Warna Dasar. Melambangkan kemauan keras.
4. Abu-Abu : Warna Transisi melambangkan teknologi.

Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate, yaitu


Always The Best sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang
terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaik
hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada
akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.
8

D. STRUKTUR ORGANISASI PT. TELKOM PALAPA SEBA KUPANG


Lokasi tempat saya praktek
 Asman switching

Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Telkom Palapa Seba Kupang


9

BAB III

HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


(PKL)
10

Pada lokasi di atas OESAO adalah tempat dimana saya terjun langsung ke
lapangan, di lokasi itu saya besreta crew teknisi TELKOM ARNET melakukan
pengecekan kabel dalam tanah yang sedang tergangggu (putus) dan melakukan
penyambungan secara langsung, proses pengecekan kabel di mulai dari kampung
Tua pukan sampai ke Oesao dalam proses penyambungan di butuhkan waktu 2
minggu lebih, karena sebelum penyambungan di lakukan, kita harus menggali
tanah yang kedalamannya kurang lebih 50 – 100 Cm, karena kabel FO yang
bterganggu terkubur di dalam tanah. Tiap tiap kabel FO yang terganggu kita
menandai kabel tersebut dengan jarak speedy meter mobil. Dalam proses tersebut
alat alat yang kita gunakan adalah :
1. Linggis
2. Skop
3. Pengangkat berat kaki tiga
4. Vood lock cater (alat pendeteksi kabel tanah)
5. Generator
6. Kabel terminal
7. Kabel FO cadangan
8. Tol tol penyambung kabel FO

A. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


a. Bentuk Pelaksanaan Praktek Industri
Pelaksanaan kegiatan magang ini mengambil tempat di PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA KUPANG Unit Pelayanan dan
Perbaikan Alamat: Jl. Palapa Seba Kupang Nusa Tenggara Timur
terhitung dari tanggal 13 Februari 2017, sampai 13 April 2017.
Pelaksanaan magang ini juga meliputi pengamatan pribadi mengenai
system kerja yang ada di perusahaan PT TELKOM KUPANG.

1. Metode Penyambungan Fiber Optik


Dalam Fiber Optik ada 2 teknik atau Metode dalam penyambungan.
Keduanya mempunyai kelebihan masing-masing, baik dari segi kualiatas
11

maupun tingkat keberhasilanyan.Disini saya akan menerangkan 2 metode


tersebut sebagai berikut:

 Penyambungan Fiber Optik dengan Fusion Splicer

Gambar 9. a,b,c Penyambungan Core Fiber Optik Dengan Fusion Splicer

Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan


serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan
sebuah core serat optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan
mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media
sinar berbentuk laser.

Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada
core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa
fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini
ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada
saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta
peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan
12

tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media
tersebut memiliki senyawa yang sama.

2. Penyambungan Fiber Optik dengan Mechanic

Gambar 10. Mechanical Splicer


Mechanical splicer adalah peralatan sambung fiber optik yang
dapat melakukan penyambungan Fiber Optik melalui proses mekanik
(tekan dan kontak), hasil dari penyambungan ini mempunyai kualitas
yang kurang baik. Standar redaman sambungan mechanical splicer
berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 3dB /splice. Mechanical splicer
banyak ragam dan tipenya umumnya teknologi mechanical splicer
dikembangkan oleh masing-masing vendor dengan masing-masing tidak
dapat digunakan bersamaan, masing masing hanya dapat digunakan
sesuai dengan pabrikan.
13

b. Langkah-Langkah Instalasi

Dalam langakah langkah instalasi penyambungan kabel F.O, saya


menggunakan metode Penyambungan Fiber Optik dengan Fusion spliser metode
penyambungan serat optic yang memberikan hasil paling permanen dan
menimbulkan daya rugi paling rendah. Pada prinsipnya penyambungan dilakukan
dengan menyolder ujung-ujung kedua serat optic yang telah disesuaikan
posisinya. Persambungan yang dihasilkan hanya menghasilkan
attenuation/redaman sebesar 0,05 db

Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara.
Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan
penyambungan atau splicing serat optik:
1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam
keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.
2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang
berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan
menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang
logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang
batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung :
 Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm
dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan
mengenai tube.
 Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah
tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah.
 Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan
kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya
tube yang dilapisi jelly.
14

Gambar 11. Mengupas kulit luar (jaket) fiber optik


4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan
thinner-B sampai bersih.
5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda
dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan
menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi
sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah
jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari
30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang
terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan
berulang-ulang sampai sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi
dengan thinner-B sampai bersih.
7. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor
dan tidak mengenai tanah.

c. Langkah-Langkah Splicing
1. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian
core yang telah di-splice satu persatu dengan diberi tanda dengan
spidol.
2. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara
15

memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara
perlahan.

Gambar 12. Pengelupasan Tube


3. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi
dengan alkohol 70% sampai gesekannya mengeluarkan bunyi.
Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.

Gambar 13. Membersihkan Core Dengan Alkohol 70%


4. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan
ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat
memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan
konstan.
16

Gambar 14. Pemotongan Core Dengan Fiber Cleaver


5. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi
menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core
menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

Gambar 15. Penyambungan Core Menggunakan Fusion Splicer


6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan
meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar
menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan
kembali ke tampilan awal.
17

Gambar 16. Tampilan Proses Penyambungan Pada Fusion Splicer


7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke
sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke
bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut.
Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.

Gambar 17. Proses Pemampatan Slip Protection


8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset sesuai dengan
warnanya.
18

Gambar 18. Peletakan Core Yang Sudah Tersambung Ke Dalam Kaset,


Sesuai Dengan Warna.

d. Rugi-Rugi Penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
1. Perbedan struktur serat optik antara lain :
 Diameter core tidak sama.
 Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain :
 Permukaan serat tidak rata.
 Sumbu serat tidak sejajar.
 Penyimpangan sudut.
 Serat masih basah.
 Ujung serat menyentuh sesuatu.

e. Kualitas Penyambungan
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus
diperhatikan :
1. Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi.
2. Alat sambung yang baik.
3. Lingkungan harus bersih.
4. Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa
memperoleh redaman yang sekecil mungkin.
19

B. PEMBAHASAN
a. Di Telkom kami diajarkan tentang bagaimana jaringan dari MDF yang
ada di STO , lewat ODC yang berada dilapangan dan diteruskan ke ODP
di ODP itu ada splinter yang berfungsi memecah core. Jaringan kabel FO
bisa lewat atas ataupun underground.
b. Kami disana belajar alat-alat input seperti Minitools EMBASSY, I-
SISKA dan COC. Minitools adalah aplikasi yang dikembangkan oleh
Pihak PT Telkom Indonesia sebagai aplikasi cadangan untuk pengukuran
jaringan , jika hasil pengukuran pada aplikasi EMBASSY tidak memberikan
Hasil / Anomali. SISKA adalah sebuah aplikasi internal telkom yang
mengelola data pelanggan dengan sekuritas dan akurasi data yang tinggi,
dengan demikian hal ini menjadi masalah mengingat operasional harian
kerja untuk penanganan gangguan dan instalasi, administrasi pelanggan
telah di serahkan ke pihak ke-3 (tiga) sebagai langkah efektifitas dan
efisiensi operasional keuangan perusahaan.
c. Proses Penyambungan Fiber optik
Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing
serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor
dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain
atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan
jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat
mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan
konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita
akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan
teknik splicing. Dibawah ini saya akan menenrangkan tentang cara
splicing yang baik dan benar :
1. Peralatan Dan Bahan
 Splicer
 Pemotong tube
 Cutter
 Tang logam
20

 Tang pengupas serat


 Tang pemotong serat
 Kain bersih
 Alkohol
 Tissue
 Selotip
 Pelindung serat
2. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyambungan Serat Optik.
Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar
splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal
tersebut antara lain:
 Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan
bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran
pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.
 Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan
pengupasan pelindung serat.
 Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di
dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
 Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab
cairan alkohol bisa menguap ke udara.
 Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena
bisa membuat core putus.
 Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit
dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.
 Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat
masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
 Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
21

BAB IV

TEORI FIBER OPTIK

B. PENGERTIAN FIBER OPTIK

Zaman di mana kebutuhan akan komunikasi semakin tidak terlepaskan


lagi untuk mendukung kemudahan dalam kehidupan sehari - hari, kini perlu
adanya pengiriman data dalam bentuk file, suara, teks atau pun video yang
semakin cepat. Tidak hanya dituntut untuk cepat, namun walaupun sebuah
data yang di kirimkan memiliki kapasitas yang besar harus di terima dengan
akurat tanpa adanya data yang hilang saat proses pengiriman berlangsung.

Jika dahulu pengiriman data yang tercepat masih menggunakan kabel


berbahan tembaga dengan memanfaatkan sinyal listrik, namun berbeda pada
saat ini yang sudah muncul inovasi baru yaitu pengiriman data yang
menggunakan sinyal cahaya untuk dikirimkan melalui serat optik atau
sering di sebut fiber optik berbahan dasat kaca halus. Tentunya kita semua
tahu bahwa cahaya memiliki kecepatan merambat yang paling cepat di
dunia ini, bahkan suara atau pun pesawat jet yang mampu mengalahi
kecepatan suara sekalipun masih kalah cepatnya dengan kecepatan cahaya.

C. SEJARAH FIBER OPTIK

Pengirman data menggunakan cahaya sebenarnya sudah banyak


digunakan pada zaman dahulu. Pada sekitar tahun 1930-an para ilmuawan
asal Jerman memulai eksperimen untuk mengirim sebuah data
menggunakan cahaya melalui bahan yang bernama fiber optik. Namun hasil
dari percobaan yang dilakukan masih belum bisa di gunakan atau
dimanfaatkan karena masih perlu pengembangan dan penyempurnaan lebih
lanjut. Kemudian pada sekitar tahun 1958 ilmuan Inggris mengusulkan
prototipe fiber optik yang saat ini masih digunakan yaitu yang terdiri dari
gelas inti yang terbungkus oleh gelas lainnya. Dan sekitar awal tahun 1960
an para ilmuwan Jepang berhasil membuat perubahan yang fantastis dengan
22

penemuannya yang berhasil membuat fiber optik yang mampu mentransmisi


gambar.

D. PRINSIP KERJA FIBER OPTIK


Dengan prinsip mengubah data atau suatu informasi ke dalam bentuk
cahaya di dalam perangkat transmitter dan kemudian di kirimkan melalui
kabel fiber optik yang terbuat dari kaca agar cahaya yang dikirimkan bisa
memantul dab di biaskan hingga sampai ke perangkat receiver sehingga
kemudian informasi berupa cahaya di bisa diterjemahkan. Pada dasarnya
serat kaca yang ada di dalam kabel fiber optik memiliki ukran yang sangat
kecil dan halus bahkan lebih kecil dari sehelai rambut karena kabel ini
memiliki diameter kurang lebih 120 micrometer, dan untuk sumber cahaya
yang digunakan untuk mengirim informasi biasanya menggunakan sinar
cahaya LED atau Laser. Perkembangan pengiriman data menggunakan
kabel fiber optik saat ini mampu menghasilkan pelemahan (attenuation)
kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan memiliki lebar jalur atau
bandwidth yang lebih lebar maka sudah pasi kabel fiber optik mampu
mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari pada penggunaan
kabel tembaga pada umumnya. Dengan demikian fiber optik sangat cocok
untuk digunakan dalam pengaplikasian sistem jaringan telekomunikasi.
Walaupun sifat kaca pada umumnya mampu memantulkan cahaya, namun
masih tetap tedapat menyerapan cahaya di dalamnya, maka dari itu efesiensi
dari fiber optik tergantung dari bahan kaca yang digunakan, semakin murni
kaca yang digunakan akan semakin sedikit cahaya yang diserap oleh kaca.
23

Gambar 3. Struktur Serat Optik

Serat optik terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca


(glass). Di dalam serat inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber
cahaya disalurkan (ditransmisikan) sehingga dapat diterima di ujung unit
penerima (receiver). Struktur serat optik pada umumnya terdiri atas tiga
bagian yaitu :

1. Bagian utama, inti (core) : Dimana gelombang cahaya yang


dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar
dari lapisan kedua. Terbuat dari kaca (glass) yang berdiameter
antara 2-125µm, dalam hal ini tergantung dari jenis serat optiknya.

2. Bagian kedua, lapisan selimut (cladding) : Dimana bagian ini


mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil
dibandingkan dengan bagian inti. Terbuat dari kaca yang
berdiameter antara 5-250 µm, juga tergantung dari jenis serat
optiknya.
3. Bagian ketiga, lapisan jaket (coating) : Dimana bagian ini
merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari
bahan plastik yang elastis.
24

E. KOMPONEN TRANSMISI SERAT OPTIK


Suatu transmisi serat optik terdiri dari tiga komponen utama yaitu
perangkat pengirim (Tx), perangkat penerima (Rx), dan media transmisi.
Ketiga komponen ini mutlak dimiliki dalam suatu dasar transmisi serat
optik.

Gambar 4. Skema transmisi serat optik

F. KELEBIHAN FIBER OPTIK.


Dengan menggunak Fiber Optik, memiliki banyak
kelebihannya.Walaupun begitu ada kekurangan dari segi harga.Dibawah ini
adalah beberapa kelebihannya:
1. Memiliki lebar jalau atau bandwidth yang lebar sehingga mampu
mentransmisi informasi walapun memiliki kapasitas data yang besar
dengan sangat cepat hingga mencapai gigabit per detik.
2. Mampu melakukan transmisi jarak jauh tanpa melalukan pengulangan
atau penguatan sinyal.
3. Biaya pemasangan yang lebih murah dan tigka keamanan yang lebih
tinggi.
4. Pemakaian ruang yang hemat karena memiliki ukuran yang kecil dan
juga ringan.
25

5. Tidak terpengaruh oleh gangguan gelombang elektromagnetik dan


gelombang radio.
6. Tidak memerlukan penghantar sehingga tidak menimbulkan
kemungkinan percikan api.
7. Tidak bisa berkarat.

G. JENIS-JENIS SERAT OPTIK


Terdapat 2 jenis kabel fiber optik yang ada, antara lain adalah :
1. Berdasarkan Mode Yang Dirambatkan
 Single mode :
fiber optik yang memiliki inti sangat sempit hingga mendekati
panjang gelombang sehingga cahaya tidak terpantul ke diding
selongsong. Pada bagian inti fiber optik single mode terbuat dari
bahan kaca Silika (SiO2) dan sejumlah kecil kaca Germania
(GeO2). Sedangka pada selongsongnya, untuk mendapatkan
peforma yang baik ukuran yang dimiliki sekitar 15 kali lipat leih
besar dari ukuran intinya (seitas 125 mikron). Pelemahan decibels
yang dipat sekitar kurang dari 0,35 dB/km. Sehingga memiliki
kecepatan yang sangat tinggi walaupun digunakan untuk
mengirim informasi dengan jarak yang sangat jauh.Kelebihan dari
fiber optik single mode yaitu mampu beroperasi hingga jarak
lebih dari lima mil, sedangkan kekurangan fiber optik single
mode adalah cahaya hanya berjalan ke pusat inti, kemudian
penggunaan dioda laser yang lebih kompleks dan mahal
dibandingkan dioda pemancar cahaya atau LED.
 Multi mode :
fiber optik yang memiliki inti dengan ukuran yang lebih besar
dari pada fiber optik single mode sehingga cahaya akan terpantul
- pantul ke dinding selongsong. Hal tersebut dapat membuat
bandwidth atau lebar jalur menjadi sempit.Kelebihan dari fiber
optik multi mode yaitu menggunakan LED yang lebih murah dan
26

tahan lama dibandingkan dioda laser, Daya juga di konstribusikan


ke inti dan diding selongsong. Sedangkan kekurangan fiber optik
multi mode adalah kemampuannnya untuk beroperasi kurang dari
lima mil, ukuran inti yang lebar sehingga bandwitdh semakin
kecil.
2. Berdasakan Indeks Bias Inti
 Step Indeks : Pada fiber optik step indeks, inti memiliki indeks
bias yang homogen.
 Graded Indeks : Pada fiber optik graded indeks, inti memiliki
indeks bias yang mendekati dinding selongsong semakin kecil,
sehingga pelebaran pulsa dapat diminimalisir agar lebar jalur atau
bandwitdh semakin besar.

Gambar 5. Rambatan Gelombang pada Single Mode step index

Gambar 6. Rambatan gelombang multi mode pada step index

Gambar 7. Rambatan gelombang multi mode graded index

Multi mode graded index mempunyai karakteristik sebagai berikut :


27

9. Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga


rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat.
10. Dispersi minimum sehingga baik untuk digunakan untuk jarak
menengah.
11. Ukuran diamater core antara 50 µm – 100 µm, lebih kecil dari
multi mode step index dan dibuat dari bahan silice glass.

H. JENIS-JENIS KONEKTOR FIBER OPTIK

Gambar 8. Jenis-Jenis Konektor


Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga
dengan istilah: konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini
tersedia dalam beberapa bentuk yang berbeda-beda tergantung kebutuhan
implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar seperti berikut ini:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode
dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan
transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat
28

ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke


perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode,
dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel,
dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan
ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip
dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi
mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang
maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam
komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya
saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-
sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan
berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak
berkembang lagi penggunaannya.
7. E200.
8. LC : konektor tipe kecil
9. SMU : konektor tipe kecil.
10. SC-DC : konektor tipe kecil

Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan


warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Warna Konektor Arti Keterangan

Biru Physical Contact (PC), 0° Yang paling umum


digunakan untuk serat optik
single-mode
Hijau Angle Polished (APC), 8° Sudah tidak digunakan lagi
untuk serat optik multi-
29

mode

Hitam Physical Contact (PC), 0°


Abu-abu, krem Physical Contact (PC), 0° Serat optik multi-mode

Putih Physical Contact (PC), 0°

Merah Penggunaan khusus


Tabel 1. Keterangan warna pada konektor

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel


serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:

Warna Jacket Artinya


Kuning Serat optik single-mode
Orange Serat optik multi-mode
Aqua Optimal laser 10 giga 50/125
mikrometer serat optik multi-mode
Abu-abu Kode warna serat optik multi-mode,
sekarang tidak digunakan lagi
Biru Kadang masih digunakan dalam model
perancangan
Tabel 2. keterangan warna jaket

I. SUMBER OPTIK
Sumber optik merupakan komponen dalam sistem komunikasi serat
optik yang mengubah sinyal listrik menjadi sinyal cahaya. Ada dua jenis
sumber optik yang sering digunakan :
1. LED (Light Emiting Diode) LED memiliki keluaran daya yang lebih
sedikit, kecepatan switching yang lebih lambat, dan lebar spektrum yang
lebih besar. Namun demikian LED dipergunakan secara luas untuk
aplikasi jarak pendek dan menengah yang menggunakan serat kaca dan
plastik karena lebih sederhana, murah, handal, dan tidak terlalum
bergantung pada temperatur.
30

2. LASER (Light Amplication by Stimulated Emission of Radition).


LASER menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang tetap yang
dapat berada di dalam wilayah tampak, yaitu sekitar 635 nm . Cahaya
tersebut memiliki bandwith yang sangat sempit, umumnya hanya
memiliki lebar beberapa nanometer. Hal ini memastikan bahwa dispersi
kromatik dapat dipertahankan pada nilai yang kecil dan kondisi ini
memungkinkan terjadinya kecepatan transmisi data yang tinggi. LASER
dapat menghasilkan cahaya dengan intensitas tinggi sehingga sesuai
untuk digunakan pada sistem telekomunikasi optik jarak jauh.
31

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Praktek industri sangat penting bagi MAHASISWA dapat terjun
langsung ke lapangan atau dunia kerja, serata di tuntut untuk bertanggung
jawab atas apa yang telah dilakukan selama PRAKTEK INDUSTRI.
Berdasarkan pengalaman yang saya peroleh selama pelaksanaan PRAKTEK
di PT.TELKOM INDONESIA KANDATEL KUPANG ada beberapa hal
yang dapat saya simpulkan,yaitu:
a. Jadi Fiber Optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca yang
dapat mengirim dengan kecepatan tinggi, dan dapat menggunakan
bandwith yang besar. Karena menggunakan cahaya jadi bisa dibilang
kecepatnya tak terhingga asal kualitas penyambungannya baik dan
sempurna.
b. Konektor yang dipakai untuk menyambung Fiber Optik biasanya
konektor SC dengan warna konektor biru atau hijau dan jaket kabel
kuning.
c. Kabel yang sering dipakai adalah Patchcord

B. SARAN
a. Dalam upaya penanganan masalah dalam bidang komunikasi diperlukan
data atau informasi yang dialami pelanggan secara detail dan lengkap.
b. Pemenuhan alat kerja dan sarana kerja sesuai kebutuhan di lapangan.
32

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. Kabel Serat Optik : Standard Operation Procedure dan Standard
Maintenence Procedure Edisi Pertama. PT. Telekomunikasi Indonesia. Bandung
Om Jhuned teknisi PT TELKOM ARNET KUPANG
Om kiss teknisi PT TELKOM ARNET KUPANG
Om kaleb PT TELKOM ARNET KUPANG
Pak kadek pemandu teknisi PT TELKOM ARNET KUPANG
http://klikhost.com/mengenal-teknologi-fiber-optik-serat-optik/
http://klikhost.com/tag/cara-kerja-fiber-optic/
http://www.rider-system.net/2013/02/prinsip-kerja-fiber-optik.htmls
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik

Anda mungkin juga menyukai