SERTIFIKASI KOMPETENSI
PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 2
A. Rasional2
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II POLA SERTIFIKASI KOMPETENSI DI SMK 2
A. Istilah dan Difinisi 2
B. Pola Sertifikasi Kompetensi di SMK/MAK 2
BAB III PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI 2
A. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Mandiri. 2
B. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Industri. 2
C. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi LSP 2
D. Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Program Keahlian Khusus 2
BAB IV PENUTUP 2
PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Dasar Hukum
D. Manfaat
2. Dinas Pendidikan memiliki dasar dan acuan dalam memberikan pembinaan dan
dukungan kepada SMK/MAK yang melaksanakan sertifikasi kompetensi.
5. Profesi
Bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi tertentu yang diakui
oleh masyarakat.
7. Skema sertifikasi
Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan
dengan kategori jabatan atau keterampilan tertentu dari
seseorang.
8. Persyaratan sertifikasi
Kumpulan persyaratan yang ditentukan, termasuk persyaratan
skema sertifikasi yang harus dipenuhi dalam menetapkan atau
memelihara sertifikasi.
9. Pemilik skema
Organisasi yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan
pemeliharaan skema sertifikasi.
11. Kompetensi
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
18. Personil
Individu, internal atau eksternal, dari lembaga sertifikasi profesi
itu sendiri, lembaga pemerintah, atau lainnya yang
melaksanakan kegiatan sertifikasi untuk peserta didik/asesi.
23. Validitas
Bukti bahwa asesmen telah dilakukan menggunakan ukuran-
ukuran yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
24. Keandalan
Indikator sejauh mana nilai hasil uji kompetensi konsisten untuk
uji kompetensi yang dilakukan pada waktu dan tempat berbeda,
metode uji yang berbeda, dan asesor kompetensi yang berbeda.
25. Banding
Permintaan oleh pemohon sertifikasi, peserta sertifikasi, atau
pemegang sertifikat untuk peninjauan kembali atas keputusan
yang telah dibuat oleh lembaga sertifikasi profesi terkait dengan
status sertifikasi yang mereka harapkan.
26. Keluhan
Pernyataan ketidakpuasan, selain banding, oleh individu atau
organisasi terhadap Lembaga Sertifikasi Profesi berkaitan dengan
hal-hal yang diharapkan dari kegiatan Lembaga Sertifikasi
Profesi, atau pemegang sertifikat.
1. Sertifikasi Kompetensi yang dilaksanakan oleh pihak sekolah secara mandiri (Uji Kompetensi
Keahlian)
Blanko sertifikat kompetensi harus disiapkan oleh PTUK, dan atau yang
disediakan oleh BNSP berdasarkan pada skema sertifikasi kompetensi
yang akan dilaksanakan. Blanko sertifikat yang dikeluarkan secara lokal
(Lampiran 5.a, 5.b, dan 5.c merupakan contoh perangkat asesmen yang
dikembangkan mengacu kepada skema sertifikasi).
1.2. Bentuk kerjasama antara SMK/MAK dan Dunia Kerja dapat dilakukan
dengan berbagai bentuk kegiatan mulai dari Praktk Kerja Lapangan
(PKL), komite sekolah, atau dalam bentuk pelaksanaan sertifikasi
kompetensi
1.5. Agar ada kejelasan hak dan kewajiban masing-masing pihak, maka
pelaksanaan sertifikasi kompetensi dilegalkan dalam bentuk
kesepakatan tertulis berupa Memorandum of Understanding (MoU)
(contoh terlampir di Lampiran 9)
Komite Sertifikasi pada LSP P1, LSP P2 dan TUK dari LSP P3, bersama dengan
para Asesor Kompetensi mengembangkan perangkat asesmen mengacu
pada modifikasi skema sertifikasi yang telah disetujui oleh BNSP.
Petugas LSP P1, LSP P2 atau TUK memverifikasi dokumen yang telah
diisi dan diserahkan oleh peserta untuk memastikan kelayakan sebagai
calon peserta sertifikasi kompetensi
3.2.1. LSP P1, LSP P2 atau LSP P3 menunjuk dan menetapkan Asesor
Kompetensi untuk melakukan Uji Kompetensi dengan menerbitkan
Surat Perintah Tugas (SPT)
2. ANKAPIN
3. ATKAPIN
4. Buku Pelaut
2.4. Menerima visitasi dari tim akreditasi dari untuk mengases kesesuaian
antara persyaratan yang ditetapkan dengan dokumen dan persyaratan
lain yang disiapkan.
2.7. Menereima hasil akreditasi dengan kategori A,B,C dan D atau blum
terakreditasi.
Buku Pelaut adalah dokumen yang harus dimiliki oleh seseorang, untuk menjadi
dan bekerja di bidang pelayaran. Buku pelatih diterbitkan oleh Pemerintah
dalam hal ini oleh Ditjen Hubla Kemenhub. Bagi peserta didik yang telah
menyelesaikan Pendidikan dapat mengajukan permohonan Buku Pelaut dengan
persyaratan memiliki Sertifikat BST, Sertifikat ATKAPIN atau Sertifikat ANKAPIN
dan persyaratan terkait lainnya.
5. Dapat memilih pola sertifikasi komptensi yang dapat dilaksanakan oleh SMK/MAK
sesuai dengan kekuatan sumber daya yang dimilikinya
Logo SMK/MAK
KEPUTUSAN
KEPALA .................................................
Nomor : ...............................
TENTANG
PANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (PTUKk)
KEPALA SMK/MAK...................
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
...............................................
STRUKTUR ORGANISASI
PANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI (PTUKK)
PENGARAH/KEPALA SEKOLAH
KETUA PELAKSANA
Ditetapkan di : Kota/Kabupaten
Pada tanggal : ........... 2017
Sekolah Menengah Kejuruan ......
Kepala
...............................................
Nomor : .......................
Tanggal : .......................
1. Pengarah
2. Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Penguji
Ditetapkan di : Kota/Kabupaten
Pada tanggal : ........... 2017
Sekolah Menengah Kejuruan ......
Kepala
...............................................
(………………………………..) ( …………………………………… )
Lampiran 3 a. Diagram alir Perumusan Skema Sertifikasi Mandiri (Memecah Paket Kompetensi)
Catatan:
- Kolom sertifikasi diisi dengan nama Sertifikasi Kompetensi berdasarkan satu pasang KD atau
beberapa pasang KD dari 1 (satu) mata pelajaran atau lintas mata pelajaran;
- Sertifikasi Kompetensi ditetapkan berdasarkan skema kompetensi yang berlaku di
Asosiasi/LSP/Industri pasangan.
JENJANG
URAIAN
KUALIFIKASI
NO KODE KD JUDUL KD
Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja
01 3.1, 4.1
dan lingkungan (K3L)
Melakukan pengukuran dengan alat ukur
02 3.2, 4.2
pembanding dan atau alat ukur dasar
03 3.3, 4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
2017
Skema sertifikasi Kluster Menggunakan Peralatan Ukur merupakan skema yang disusun atas dasar
permintaan Dit PSMK untuk memastikan dan memelihara kompetensi bagi siswa SMK Bidang Keahlian
Teknologi dan Rekayasa, ProgramK eahlian Teknik Mesin (3 tahun) dalam melakukan pekerjaan klaster
serta sebagai acuan dalam melakukan uji kompetensi di Kelompok Kompetensi (Mapel) Dasar Teknik
Mesin)
1. LATAR BELAKANG
1.1. Memenuhi tuntutan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 61 bahwa peserta didik diberikan sertifikat
berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi sebagai pengakuan atas jenjang pendidikan dan pengakuan kompetensi.
1.2. PTUK SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi ad hoc melaksanakan sertifikasi kompetensi lulsan SMK agar
memenuhi tuntutan persyaratan kompetensi tenaga kerja menghadapi MEA dan persaingan global.
1.3. Tuntutan persyaratan kompetensi setiap teknisi dalam melakukan perawatan dan perbaikan/servis pada setiap
bengkel kendaraan ringan.
1.4. Sesuai regulasi akreditasi bengkel sebagaimana persyaratan Kemenperin, setiap teknisi kendaraan ringan harus
mempunyai sertifikat kompetensi yang dipersyaratkan.
1.5. Pengakuan kompetensi lulusan SMK dengan kualifikasi II dapat ditempuh dengan cara akumulasi pencapaian
kompetensi berdasarkan paket kompetensi (klaster) secara bertahap.
2.2. Penggunaan skema sertifikasi ini berlaku untuk cakupan industri otomotif dan bengkel pemeliharaan kendaraan
ringan.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para siswa SMK Otomotif Kelas ......... sesuai dengan tuntutan industri,
tuntutan profesi dan tuntutan pasar/konsumen.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh PTUK dan asesor.
4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-undang No .13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
4.6. Peraturan Menakertrans No. 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.7. ISO/IEC 17024: Conformity assessment – General requirements for bodies operating certification for persons
(Penilaian kesesuaian – Persyartan umum badan/lembaga sertifikasi personil)
4.8. Keputusan Menakertrans No. Kep.116/Men/VII/2004 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan.
4.9. Pedoman BNSP 201 : 2014
NO KODE KD JUDUL KD
Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan
01 3.1, 4.1
lingkungan (K3L)
Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan
02 3.2, 4.2
atau alat ukur dasar
03 3.3, 4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
7.1.1.Peserta yang kompeten dalam asesmen kompetensi diberikan sertifikat dan Log Book sesuai pencapaian unit
yang direkomendasikan oleh asesor dan dievaluasi oleh manajemen PTUK.
7.1.2.Mempunyai hak banding jika dalam proses uji ada yang merasa dirugikan.
7.1.3. Pemohon berhak mengetahui besarnya biaya proses uji secara rinci.
7.2.3. Sertifikasi yang diterima hanya untuk ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan.
9. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari perusahaan, pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber dana lainnya.
8.2. Biaya uji terdiri dari biaya sertifikasi awal, surveilan, administrasi dan sertifikasi ulang, biaya akomodasi dan transport
asesor, yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen
10.9. Banding
9.9.1.PTUK SMK akan menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan terhadap
banding.
9.9.2. PTUK SMK akan menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara konstruktif,
tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.9.4. PTUK SMK akan memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses penanganan
banding.
Logo SMK/MAK
SERTIFIKAT KOMPETENSI
No. XXX.XXX SKK/SMK…./2017
ACHMAD GOZALI
TELAH KOMPETEN DALAM
Kepala
Sekolah Menengah Kejuruan
………………………………….
Cap sekolah
……………………….., …………………..2017
Cap sekolah
(Asesor Kompetensi)
( nama )
Nomor Skema :
Asesor Kompetensi :
Nama Peserta :
Kelas :
Penjelasan umum:
1. Baca dengan seksama perintah kerja secara menyeluruh;
2. Tanyalah kepada asesor kompetensi untuk hal yang belum kelas;
3. Siapkan baju kerja dan APD sesuai dengan SOP yang terkait;
4. Siapkan peralatan dan bahan sesuai dengan kabutuhan;
5. Lakukan tindakan K3L untuk mengantisipasi kemungkinan kecelakaan kerja.
Perintah kerja:
(Pilih dari KD-KD yang paling dominan pada skema sertifikasi kluster dan
pakailah sebagai kalimat perintah kerja pada perangkat ini. Sebagai contoh
pada skema sertifikasi kluster KD 1, KD 2 dan KD 3, yang paling dominan
adalah KD 3 Memilih Dan Memeriksa Fungsi Peralatan Ukur)
Perintah kerja:
Pilih dan periksalah fungsi perlatan tangan dan alar ukur yang akan
digunakan untuk merawat dan melaksanakan pekerjaan pada Dasar Teknik
Mesin
Nomor Skema :
Asesor Kompetensi :
Nama Peserta :
Kelas :
Pencapaian Penilaian
No. Langkah kerja Aspek yang observasi
Ya Tdk K BK
Nomor Skema :
Asesor Kompetensi :
Nama Peserta :
Kelas :
Petunjuk pengerjaan.
1. Baca seluruh soal dengan cermat;
2. Pilih opsi jawaban a, b, c atau d yang dianggap paling benar dengan memberikan tanda silang X ;
3. Apabila ada keinginan untuk mengkoreksi jawaban, beri tanda = pada jawaban yang salah dan berilah
tanda X pada pilihan pda opsi yang dianggap benar,
4. Teliti kembali lembar jawaban sebelum di serahkan di serahkan kepada Asesor kompetensi.
Soal pilihan ganda:
1. Dimensi apa yang banyak digunakan dalam pekerjaan yang terkait dengan teknik dasar mesin?
a) Dimensi panjang;
b) Dimensi waktu;
c) Dimensi panjang dan waktu;
d) Perpaduan dimensi panjang dan waktu.
2. Apa yang dimaksudkan dengan tingkat ketelitiian suatu alat ukur?
a) Penyimpangan maksumum hasil pengukuran;
b) Penyimpangan maksimum hasil pengukuran yang dapat dicapai alat ukur tersebut.
c) Penyimpangan minimum hasil pengukuran
d) Penyimpangan minimum hasil pengukuran
3. Alat ukur mistar penggaris pada umumnya dipakai untuk mengukur bahan baku sebelum dikerjakan pada
alat mesin
a) Karena alat mistar penggaris memiliki tingkat ketelitian yang rendah;
b) Karena alat mistar penggaris memiliki tingkat ketelitian yang rendah dan sering terjadi kesalahan
paralak;
c) Karena tingkat kepersisian rendah
d) Kapasitas terbatas.
4. Alat ukur jenis mistar geser memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik dengan alat mistar penggaris misal
dengan tingkat ketelitian +- 0.02 mm, Arti angka +- 0.02 mm diartikan bahwa ketelitian alat ukur tersebut
adalah
a) Maksimum-minimum penyimpangan pengukuran +- 0.02 mm
b) Maksimum- pengukuran +- 0.02 mm
c) Minimum penyimpangan pengukuran +- 0.02 mm
d) Maksimum penyimpangan pengukuran +- 0.02 mm
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
1. X
2. X
3. X
4. X
5. X
6. X
7. X
8.
9. X
10 X
11. X
12. X
13 X
14. X
15. X
16. X
17. X
18. X
19. X
20. X
Dokumen
Asesmen Penilaian Hasil akhir
Nomor Induk Asesmen Rekomendasi Nomor Registrasi
No. Nama Peserta Keterangan
Peserta Dokumen Sertifikat
PERJANJIAN KERJASAMA
PELAKSANAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI
TAHUN 2017
1. Nama :…………………….
Jabatan : Kepala SMK/MAK ……
Alamat : ……………………………………………………………..
Selaku : Kepala SMK/MAK………..
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama :…………………….
Jabatan : Manajer HRD PT……./CV…….
Alamat : ……………………………………………………………..
Selaku : Wakil dari PT…… CV………..
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK KEDUA
Yang masing-masing bertanggungjawab secara prbadi dan tanggung renteng atas semua
kewajiban SMK/MAK terhadap Surat Kesepakatan Bersama Ini
MAKA OLEH KARENA ITU, SMk/MAK …… dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi peserta
didik bersepata dan mnyetujui hal- hal sebagai berikut:
Pasal 1
Mengingat
(1) SMK/MAK ……… merupakan sekolah kejuruan menengah yang memiliki tujuan
mengantarkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dalam hal ini adalah dunia
usaha/dunia industri (DU/DI);
(2) Agar para peserta didik mampu memasuki lapangan kerja di DU/DI, sekolah harus mampu
membekali peserta didik memiliki kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI;
(3) Agar sekolah mampu membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang
dibutuhkan oleh DU/DI, maka perlu adanya keterlibatan pihak DU/DI dalam pelaksanaan
pembelajaran di SMK/MAK;
(4) Keterlibatan pihak DU/DI dalam pembelajaran di SMK/MAK dilakukan dalam bentuk
pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk mengikuti praktik kerja lapangan
(PKL);
(5) Disamping praktik kerja lapangan (PKL) yang telah disediakan oleh DU/DI dimungknkan
adanya tambahan keterlibatan DU/DI dalam sertifikasi kompetensi.
Pasal 2
Kesepakatan Kerjasama dalam Sertifikasi Kompetensi
(1) SMK/MAK……… sepakat dengan PT/ CV ……… untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi
bagi peserta didik SMK/MAK.
@Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
(2) Aspek kerjasama antara SMK/MAK……… dengan PT/CV …….. dilaksanakan mulai dari
perencanaan dan pengorganisasian, perumusan skema sertifikasi, perumusaan perangkat
asesmen, perencanaan blangko sertifikasi kompetensi, penyiapan asesor kompetensi,
pelaksanaan asesmen kompetensi, penerbitan sertifikat kompetensi dan penyerahan
sertifikat kompetensi bagi peserta yang direkomendasikan kompeten.
Pasal 3
Keterlibatan DU/DI
Pasal 4
Pembiayaan
(1) Pihak SMK/MAK ………… akan menanggung pembiayaan sebagai akibat dari
penyelenggaraan sertifikasi kompetensi.
(2) Pihak DU/DI dapat memberikan bantuan pembiayaan, apabila memungkinkan
Pasal 5
Penutup
(……………………………) ( ……………………………)
KEPUTUSAN BERSAMA
PT./CV.................................................
Nomor : ................................
KEPALA .................................................
Nomor : ...............................
TENTANG
PANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI (PTUK) BERSAMA
MANAJER PT.......................
BERSAMA
KEPALA SMK ...................
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
............................................... ...............................................
Nomor : .......................
Tanggal : .......................
STRUKTUR ORGANISASI
PANITIA TEKNIS UJI KOMPETENSI (PTUK) BERSAMA
PENGARAH
KETUA
Sekretaris
Staff
............................................... ...............................................
Nomor : .......................
Tanggal : .......................
1. Pengarah
2. Ketua
3. Sekretaris
5. Manajer Sertifikasi
............................................... ...............................................
1. Perumusan Visi dan Diperolehnya Ketua PTUK Seluruh anggota Bulan ketiga
Misi PTUK visi dan misi PTUK
yang vioner dan
dapat tercapai
4. Dan seterusnya
Manajer PT/CV
(………………………………..) ( ……………………………………
Catatan:
- Kolom sertifikasi diisi dengan nama Sertifikasi Kompetensi berdasarkan satu pasang KD atau beberapa pasang KD dari 1 (satu) mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran;
- Sertifikasi Kompetensi ditetapkan berdasarkan skema kompetensi yang berlaku di Asosiasi/LSP/Industri pasangan.
Narasi uraian jenjang KKNI
JENJANG
URAIAN
KUALIFIKASI
NO KODE KD JUDUL KD
Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan
01 3.1, 4.1
lingkungan (K3L)
Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan
02 3.2, 4.2
atau alat ukur dasar
03 3.3, 4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
2017
Skema sertifikasi Kluster Menggunakan Peralatan Ukur merupakan skema yang disusun atas
dasar permintaan Dit PSMK untuk memastikan dan memelihara kompetensi bagi siswa SMK
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa, ProgramK eahlian Teknik Mesin (3 tahun) dalam
melakukan pekerjaan klaster serta sebagai acuan dalam melakukan uji kompetensi di
Kelompok Kompetensi (Mapel) Dasar Teknik Mesin)
1.2. PTUK SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi ad hoc melaksanakan sertifikasi kompetensi lulsan SMK
agar memenuhi tuntutan persyaratan kompetensi tenaga kerja menghadapi MEA dan persaingan global.
1.3. Tuntutan persyaratan kompetensi setiap teknisi dalam melakukan perawatan dan perbaikan/servis pada
setiap bengkel kendaraan ringan.
1.4. Sesuai regulasi akreditasi bengkel sebagaimana persyaratan Kemenperin, setiap teknisi kendaraan
ringan harus mempunyai sertifikat kompetensi yang dipersyaratkan.
1.5. Pengakuan kompetensi lulusan SMK dengan kualifikasi II dapat ditempuh dengan cara akumulasi
pencapaian kompetensi berdasarkan paket kompetensi (klaster) secara bertahap.
2.2. Penggunaan skema sertifikasi ini berlaku untuk cakupan industri otomotif dan bengkel pemeliharaan
kendaraan ringan.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para siswa SMK Otomotif Kelas ......... sesuai dengan tuntutan
industri, tuntutan profesi dan tuntutan pasar/konsumen.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh PTUK dan asesor.
4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-undang No .13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
4.6. Peraturan Menakertrans No. 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.7. ISO/IEC 17024: Conformity assessment – General requirements for bodies operating certification for
persons (Penilaian kesesuaian – Persyartan umum badan/lembaga sertifikasi personil)
4.8. Keputusan Menakertrans No. Kep.116/Men/VII/2004 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan.
4.9. Pedoman BNSP 201 : 2014
NO KODE KD JUDUL KD
Melaksanakan keselamatan, kesehatan kerja dan
01 3.1, 4.1
lingkungan (K3L)
Melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan
02 3.2, 4.2
atau alat ukur dasar
03 3.3, 4.3 Menggunakan alat ukur Mekanik Presisi
7.1.1.Peserta yang kompeten dalam asesmen kompetensi diberikan sertifikat dan Log Book sesuai
pencapaian unit yang direkomendasikan oleh asesor dan dievaluasi oleh manajemen PTUK.
7.1.2.Mempunyai hak banding jika dalam proses uji ada yang merasa dirugikan.
7.1.3. Pemohon berhak mengetahui besarnya biaya proses uji secara rinci.
7.2.3. Sertifikasi yang diterima hanya untuk ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan.
9. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari perusahaan, pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber dana
lainnya.
8.2. Biaya uji terdiri dari biaya sertifikasi awal, surveilan, administrasi dan sertifikasi ulang, biaya akomodasi
dan transport asesor, yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen
10.9. Banding
9.9.1.PTUK SMK akan menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan
terhadap banding.
9.9.2. PTUK SMK akan menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara
konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.9.4. PTUK SMK akan memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses
penanganan banding.
PT/CV …………………………….
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
………………………
SERTIFIKAT KOMPETENSI
No. XXX.XXX SKK/SMK…./2017
ACHMAD GOZALI
TELAH KOMPETEN DALAM
Kepala Manajer
Sekolah Menengah Kejuruan PT/CV
…………………………………. ………………………………….
……………………….., …………………..2017
Cap sekolah
(Asesor Kompetensi)
Modifikasi Skema Sertifikasi SMK/MAK yang telah ditetapkan bersama antara Ditjen Dikdasmen
Kemendikbud dan BNSP, dimaksudkan agar paket unit kompetensi tersebut lebih kecil dan
memungkinkan dilakukan tidak hanya pada akhir durasi tahun ketiga dan keempat SMK/MAK. Atau
sebaliknya melakukan modifikasi agar paket unit kompetensi semakin besar, sehingga memenuhi
tuntutan pembelajaran untuk SMK 4 Tahun.
Untuk melakukan modifikasi skema sertifikasi perlu copy dokumen skema sertifikasi SMK/MAK yang
telah ditetapkan oleh Ditjen Dikdasmen Kemendibud, copy Narasi jenjang kualifikasi KKNI Penpres No. 8
Tahun 2012, copy dokumen kurikulum SMK/MAK 2013 dan copy SKKNI yang terkait.
Modifikasi skema sertifikasi menjadi paket lebih kecil (skema sertifikasi sub-klaster)
Ambil salah satu skema sertifikasi kompetensi, yang telah ditetapkan oleh Ditjen Dikdasmen.
Sebagai contoh kita ambil Skema Sertifikasi dari Bidang Keahlian Pariwisata, untuk Skema
Sertifikasi Klaster Front Office. Dari dokumen skema sertifikasi tersebut, ditelaah paket unit
kompetensinya. Berdasar pada hasil telaah, dicari opsi pemecahan paket kedalam subpaket
yang lebih kecil. Paket unit kompetensi yang lebih kecil, dimaksudkan agar kapet unit
kompetensi yang lebih kecil memungkinkan dilaksanakan pada setiap tahun pembelajaran. Dari
kumpulan sub paket unit yang telah disepakati, diidenetifikasi unit kompetensi yang dapat
menjadi judul sertifikasi kompetensi sub-klaster.
Modifikasi skema sertifikasi menjadi paket lebih besar (skema sertifikasi klaster plus)
Ambil salah satu skema sertifikasi kompetensi, yang telah ditetapkan oleh Ditjen Dikdasmen.
Sebagai contoh kita ambil Skema Sertifikasi dari Bidang Keahlian Pariwisata, untuk Skema
Sertifikasi Klaster Front Office. Dari dokumen skema sertifikasi tersebut, ditelaah paket unit
kompetensinya. Berdasar pada hasil telaah, dicari opsi penambahan unit kompetensi kedalam
paket yang lebih besar. Penambahan unt-unit kompetensi dapat diidentifikasi dari unit
kompetensi lain dari SKKNI Pariwisata dikaitkan dengan narasi jenjang 3 pada KKNI. Paket unit
kompetensi yang lebih besar, dimaksudkan agar pakett unit kompetensi yang lebih besar
memungkinkan memiliki kesesuaian skema sertifikasi plus dengan jenjang pendidikan SMK 4
tahun.
Pada lampiran 14 B berikut ini mengilustrasikan proses modifikasi (dikurangi atau ditambah) sesuai
dengan kabutuhan.
Dari paket unit kompetensi yang berjumlah 10 unit tersebut, ditelaah dan dianalisis untuk
memodifikasi paketnya. Dalam contoh ini diasumsikan unit kompetensi dari nomor 1 s.d 3 diberi
warna hijau ,uda, dari nomor 4 s.d 6 diberi warna kuning muda dan dari no. 7 s.d nomor 10 diberi
warna abu-abu muda. Masing-masing sub kelompok tersebut diberi judul sub klater dan
dicarikan judul sub kalster dengan nama judul unit ompetensi yang dominan. Sebagai contoh
untuk kelompok sub klaster warna hijau muda
6.1. Jenis Kemasan : KKNI / Okupasi Nasional / Sub-Klaster Melakukan
kerja Dasar dan K3L di bidang Pariwisata.
6.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
2017
1.2. PTUK SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi ad hoc melaksanakan sertifikasi kompetensi lulsan SMK
agar memenuhi tuntutan persyaratan kompetensi tenaga kerja menghadapi MEA dan persaingan global.
1.3. Tuntutan persyaratan kompetensi setiap teknisi dalam melakukan perawatan dan perbaikan/servis pada
setiap bengkel kendaraan ringan.
1.4. Sesuai regulasi akreditasi bengkel sebagaimana persyaratan Kemenperin, setiap teknisi kendaraan
ringan harus mempunyai sertifikat kompetensi yang dipersyaratkan.
1.5. Pengakuan kompetensi lulusan SMK dengan kualifikasi II dapat ditempuh dengan cara akumulasi
pencapaian kompetensi berdasarkan paket kompetensi (klaster) secara bertahap.
2.2. Penggunaan skema sertifikasi ini berlaku untuk cakupan industri otomotif dan bengkel pemeliharaan
kendaraan ringan.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para siswa SMK Otomotif Kelas ......... sesuai dengan tuntutan
industri, tuntutan profesi dan tuntutan pasar/konsumen.
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh PTUK dan asesor.
4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-undang No .13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
4.6. Peraturan Menakertrans No. 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional
4.7. ISO/IEC 17024: Conformity assessment – General requirements for bodies operating certification for
persons (Penilaian kesesuaian – Persyartan umum badan/lembaga sertifikasi personil)
4.8. Keputusan Menakertrans No. Kep.116/Men/VII/2004 Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan.
4.9. Pedoman BNSP 201 : 2014
7.1.1.Peserta yang kompeten dalam asesmen kompetensi diberikan sertifikat dan Log Book sesuai
pencapaian unit yang direkomendasikan oleh asesor dan dievaluasi oleh manajemen PTUK.
7.1.2.Mempunyai hak banding jika dalam proses uji ada yang merasa dirugikan.
7.1.3. Pemohon berhak mengetahui besarnya biaya proses uji secara rinci.
7.2.3. Sertifikasi yang diterima hanya untuk ruang lingkup sertifikasi yang telah diberikan.
9. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari perusahaan, pemerintah, partisipasi masyarakat atau sumber dana
lainnya.
8.2. Biaya uji terdiri dari biaya sertifikasi awal, surveilan, administrasi dan sertifikasi ulang, biaya akomodasi
dan transport asesor, yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan asesmen
10.9. Banding
9.9.1.PTUK SMK akan menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan
terhadap banding.
9.9.2. PTUK SMK akan menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani secara
konstruktif, tidak berpihak dan tepat waktu.
9.9.3. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.9.4. PTUK SMK akan memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses
penanganan banding.