STUDI KASUS
Kasus yang menimpa Bibit dan Chandra pada saat itu menjadi sorotan publik.
Kasus ini melibatkan pihak – pihak yang berada pada posisi – posisi strategis dalam
ranah hukum di Indonesia yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), POLRI dan
Kejaksaan Agung. Kasus ini menuai banyak menuai pro dan kontra, banyak orang yang
menaruh simpati pada Bibit dan Chandra. Mereka menganggap bahwa kasus ini adalah
sebuah konspirasi untuk menjatuhkan atau upaya untuk melemahkan KPK yang selama
ini aktif memburu para koruptor di negeri ini.
Karena kasus tersebut tak kunjung selesai dan semakin berlarut – larut, membuat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala Negara pada saat itu, ikut
mencoba menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan wewenangnya untuk
membentuk Tim Pencari Fakta (TPF). Selain karena wewenang yang dimilikinya,
presiden membentuk TPF pun berdasarkan fakta yang ada. Kemudian selain dua alasan
yang melatarbelakangi presiden membentuk TPF, terdapat alasan lainnya yakni
berdasarkan rasional yang ada dimana presiden berharap dengan dibentuknya TPF
dapat segera menyelesaikan kasus ini dengan transparan dan publik dapat mengetahui
fakta yang sesungguhnya.
RESUME SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
1. SIKAP
Sikap adalah pernyataan/penilaian evaluatif menyangkut benda, orang atau
kejadian. Sikap bisa bertolakbelakang dengan nilai, karena lebih tidak stabil dan mudah
dipengaruhi dibandingkan dengan nilai.
Beberapa komponen sikap:
a. Kognitif (bagian dari sikap yang berupa pendapat atau kepercayaan)
b. Afektif (bagian dari sikap yang berupa perasaan atau emosional)
c. Perilaku (kemauan untuk berperilaku tertentu terhadap seseorang atau sesuatu)
Jenis – jenis sikap:
a. Job Satisfaction (sikap yang menentukan kepuasan seseorang terhadap
pekerjaannya).
b. Job Involvement (sikap yang menggambarkan sampai sejauh mana partisipasi aktif
karyawan terhadap pekerjaannya)
c. Organization Commitment (sikap yang menunjukkan sampai mana seseorang
melibatkan diri dalam organisasi beserta dengan tujuan-tujuannya dan ingin
menjaga keanggotaannya dalam organisasi)
Sikap Kerja Utama
1. Kepuasan Kerja: Perasaan Positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan
hasil evaluasi karakteristik-karakteristiknya.
2. Keterlibatan pekerjaan: Sejauh mana karyawan memiliki sikap memihak terhadap
pekerjaannya dan bertindak aktif.
3. Komitmen organisasional: Sejauh mana karyawan terlibat dalam pekerjaan serta
tujuan perusahaan untuk mempertahankan keanggotaannya disitu.
1. Komitmen afektif: karena jenis pekerjaan itu disukainya.
2. Komitmen berkelanjutan: karena nilai ekonomisnya.
3. Komitmen Normatif: karena moral dan etis. Sikap kerja lain:
1. Perceived Organisational Support (POS): Sejauh mana karyawan yakin
Perusahaan memperhatikan mereka.
2. Keterlibatan Karyawan: Keterlibatan karyawan, kepuasan & antusiasme
individu pada pekerjaan mereka.
Bagaimana Sikap Karyawan dapat diukur ?
1. Suatu Penerapan: Survei Sikap
Mencari respons dari karyawan dengan kuesioner. Perilaku Karyawan sangat
dipengaruhi oleh persepsi dan bukan realitas jadi suatu survey yang teratur sangat
penting bagi manajer.
2. Sikap dan Keanekaan Angkatan Kerja
Angkatan kerja yang berbeda menimbulkan penafsiran yang berbeda pula tentang
suatu hal. Karena itu perlu mengadakan pelatihan untuk membentuk ulang sikap
karyawan. Contoh adalah perbedaan ras, kelamin dan lainnya yang tidak
seharusnya seseorang dinilai atas sesuatu yang tidak dalam kendalinya.
KEPUASAN KERJA
Roobins dan Judge dalam Astadi memberikan definisi kepuasan kerja sebagai
perasaan psitif tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi dari karakteristiknya.
sedangkan McShane dan Von Glinow memandang kepuasan kerja sebagai evaluasi
seseorang atas pekerjaannya dan konteks pekerjaan. Merupakan penilaian terhadap
karakteristik pekerjaan, lingkungan kerja, dan pengalaman emosional di pekerjaan
yang dirasakan.
Dari beberapa pendapat para ahli disimpulkan bahwa kepuasan keja adalah
merupakan tingkat perasaan senang seseorang sebagai penilaian positif terhadap
pekerjaannya dan lingkungan tempat pekerjaannya
Mengukur Kepuasan Kerja
1. Angka – nilai global tunggal (single global rating). Dalam metode angka – nilai
global tunggal tidak lebih dari meminta individu – individu untuk menjawab satu
pertanyaan.
2. Skor penjumlahan (summation score). Dalam metode penjumlahan ini tersusun atas
sejumlah fase pekerjaan yang digunakan untuk mengenali unsur – unsur utama
dalam suatu pekerjaan dan menanyakan perasaan karyawan mengenal tiap unsur.
Faktor – faktor yang berfungsi mendorong kepuasaan kerja adalah :
1. Kerja yang secara mental menantang; menggunakan keterampilan dan kemampuan
mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan, dan umpan balik mengenai
betapa baik mereka bekerja.
2. Ganjaran yang pantas.
3. Kondisi kerja yang mendukung.
4. Rekan sekerja yang mendukung.
5. Jangan lupakan kesesuaian antara kepribadian – pekerjaan.
6. Ada dalam Gen.
Ada 3 Efek kepuasan kerja pada kinerja karyawan :
1. Kepuasan dan Produktivitas; Dengan tingkat kepuasan kerja yang terjamin maka
tingkat produktivitas dari seorang karyawan semakin bagus.
2. Kepuasan dan Kemangkiran; Misal suatu perusahaan harus memberikan tunjangan
cuti sakit kepada karyawan yang sakit supaya karyawan tersebut seperti
diperhatikan oleh perusahaan tersebut.
3. Kepuasan dan Tingkat keluar – masuknya karyawan
Ada 4 respon karyawan dalam mengungkapkan ketidakpuasan :
1. Exit: Ketidakpuasan yang diungkapkan lewat perilaku yang diarahkan
untuk meninggalkan organisasi.
2. Suara (voice): Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan usaha aktif dan konstruktif
untuk memperbaiki kondisi.
3. Kesetiaan (loyalty): Ketidakpuasan yang diungkapkan secara pasif
menunggu membaiknya kondisi.
4. Pengabaian (neglect): Ketidakpuasan yang dinyatakan dengan membiarkan
kondisi memburuk