Anda di halaman 1dari 5

2.

2 Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Brioler

2.2.1 Pemasukan DOC (Chick In)

Pada praktikum chick in, sebelumnya harus menyiapkannya kandang seluas

1x1m2. Persiapan yang harus dilakukan adalah penaburan litter, litter yang di

gunakan harus memilki daya serap yang tinggi. Sesuai dengan pernyataan Cahya

(2014) yang menyatakan bahwa bahan litter yang baik digunakan sebaiknya

mempunyai sifat daya serap air yang baik, ringan (low density), harganya murah,

mudah didapat, tidak berdebu, aman (tidak beracun), dan kontinyu keberadaannya.

Litter yang digunakan adalah hasil limbah padi yang dapat disebut sekam padi.

sekam yang ditabur harus secara merata. Rasyaf (2008) menyatakan sebelum DOC

datang dilakukannya penaburan sekam/serbuk kayu ditaburkan pada lantai kandang

secara menyeluruh dengan ketebalan 3-5 cm merata lalu di tambah dengan koran di

atasnya, hal tersebut ditujukan agar anak ayam yang sedang belajar makan tidak

mematuki sekam karena akan membahayakan untuk anak ayam tersebut.

Terdapat pula serangkaian kegiatan dalam proses penerimaan DOC yang

akan dipelihara, yaitu mempersiapkan semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan

termasuk media untuk tempat ayam menghabiskan waktunya pada fase starter.

Kegiatan tersebut dapat berupa menyalakan brooder, penataan chick guard, lalu

penataan tempat pakan dan tempat air minum.

Kandang brooding yang dilengkapi dengan brooder harus dinyalakan

terlebih dahulu agar ruangan kandang memiliki panas yang merata. Minimal

pelaksanaan kegiatan ini adalah 2-3 jam sebelum DOC datang agar dapat benar-

benar mengondisikan suhu ruangan nyaman bagi DOC. Alat pemanas (brooder)

yang dipakai dalam praktikum kali ini adalah lampu pijar, fungsi dari brooder

sendiri adalah sebagai pengganti induk ayam agar DOC tetap merasa hangat. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Wihardyanto (2014), yang menyatakan bahwa

Brooder atau induk buatan berfungsi sebagai pengganti induk anak ayam.

Prinsipnya, induk buatan memberikan kehangatan yang optimal sehingga anak

ayam merasa dilindungi oleh induk. Suhu ruangan dapat diatur sedemikian rupa

dengan mempertimbangkan kelembaban yang terdapat dalam ruangan tersebut.

Ross Manual Management (2009) & ISA Brown Manual Management (2007)

menyatakan suhu udara yang nyaman untuk ayam broiler umur 0-3 hari sekitar 32-

29 oC dengan kelembaban 60-70%, namun saat pelaksanaan praktikum tidak

diketahui suhu dan kelebabab kandang. Di samping suhu, kelembaban udara (kadar

air yang terikat di dalam udara) juga perlu diperhatikan, karena akan memengaruhi

suhu yang dirasakan ayam, yang ada kaitannya dengan pengeluaran suhu tubuh

pada ayam adalah melalui painting (membuka mulut), di mana semakin tinggi

kelembaban udara, maka suhu efektif yang dirasakan ayam akan semakin tinggi

pula. Alat pemanas merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberi rasa

hangat serta berfungsi untuk menggantikan panas tubuh yang biasa diberikan oleh

induk ayam untuk menjaga tubuh anak ayam agar tetap stabil (Rasyaf, 1995).

Chick guard diletakkan di dalam kandang yang berfungsi untuk membatasi

ruang gerak DOC agar mudah dalam pengaturan kondisi lingkungan pada kandang.

Hal tersebut sesuai dengan (Centia, 2009) yang menyatakan bahwa, chick guard

digunakan untuk membatasi ruang gerak anak ayam, dan agar lebih mudah dalam

mengatur kondisi lingkungan kandang yang nyaman seperti suhu dan kelembaban

kandang. Ditambahkan juga oleh Santoso dan Sudaryani, (2011) bahwa perlu

dibuat chick guard atau brooder guard supaya anak ayam mengumpul untuk

menghemat pemakaian pemanas. Chick guard yang digunakan dalam praktikum


adalah kardus bekas. menurut Fadilah (2005) bahwa lingkaran pelindung bisa

terbuat dari seng, layar, karung, triplek atau boks bekas DOC.

Menurut Rasyaf (2003) keuntungan sistem litter adalah menurunkan

peluang ayam lepuh dada, sedangkan kerugiannya yaitu alas kandang mudah dan

cepat basah dan menimbulkan bau tidak sedap yang dapat menyuburkan bibit

penyakit terutama CRD (Choronic Respiratory Disease). Oleh karena itu sekam

yang dipakai harus sering dikontrol dan dijaga agar selalu kering. Sekam yang

menggumpal harus dibuang dan diganti dengan sekam yang baru, sekam yang

digunakan sebagai litter alas harus bersih, baru, dan tidak terkontaminasi oleh

penyakit serta bebas dan kotoran dan jamur. Sekam yang bagus yang memiliki

warna cerah, tidak terlalu berdebu, dan memiliki kelembapan sekitar maksimal

30%.

Terakhir adalah meletakan tempat pakan dan minum. Tempat pakan

digantung dengan jarak yang mudah dijangkau oleh DOC, hal ini sesuai dengan

Krista dan Harianto (2011) Gantung tempat pakan pada ketinggian yang mudah

dijangkau ayam untuk makan, disesuaikan dengan ukuran dan pertumbuhan ayam.

Tempat pakan yang dipakai dalam praktikum berbentuk lingkaran, atau bisa disebut

dengan round feeder, sedangkan seharusnya untuk tempat pakan anak ayam atau

DOC menggunakan chick freeder tray. Sesuah dengan pernyataan Murni (2000)

yang menyatakan bahwa Chick feeder tray merupakan tempat pakan yang

digunakan selama proses pemeliharaan satu hari sampai satu atau dua minggu

dengan kapasitas 100 DOC/buah. Tempat minum pun di gantung dengan ketinggan

yang mudah di jangkau oleh ayam.

Setelah persiapan kandang untuk penerimaan DOC, maka ambil 5 ekor

DOC. DOC yang baik memiliki ciri-ciri bulu berwarna kuning muda dan mengkilat,
mata cerah, warna paruh dan 12 kulit kaki kuning kecoklat-coklatan, gerakannya

lincah, tidak memiliki cacat tubuh, memiliki nafsu makan yang baik, tidak terdapat

letakan tinja diduburnya serta suaranya nyaring (Anita dan Widagdo, 2011).

Kemuadian masing-masing DOC ditimbang untuk mengetahui berat awal. Hasil

menimbangan DOC saat praktikum adalah D7-A: 52 gram, D7-B: 47 gram, D7-C:

45 gram, D7-D: 49 gram, D7-E: 42 gram. Menurut Anita dan Widagdo (2011), berat

ideal DOC berkisar berat 35-40 gram. Setelah penimbangan, DOC dipasangkan

wing tag pada bagian sayap DOC dengan menggunakan peniti kecil beserta kertas.

Fungsi dari wing tag sendiri adalah untuk memudahkan dalam proses recording

selama pemeliharan. Hal terserbut sesuai dengan pernyataan Banuardi (2017)

bahwa Pemberian wing tag untuk memudahkan recording.

Setelah itu DOC segera dimasukan ke dalam kandang yang sudah disiapkan.

Untuk diistirahatkan agar dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan

mengurasi stress selama perjalanan. Sebaiknya DOC yang baru datang diberi air

gula sebagai pengganti energi yang hilang selama perjalanan, sebagaimana

pendapat dari Fadilah (2006) yang menyatakan bahwa saat DOC tiba, sebaiknya

diberikan air gula aren 2-5%, hal ini dilakukan untuk memberikan energi untuk

DOC yang mana energinya telah habis saat di perjalanan, namun pada saat

pelaksanaan praktikum tidak diberi air gula.

Anda mungkin juga menyukai