Anda di halaman 1dari 24

2.

1 Pengertian Obat

Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan


yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi.

Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan
Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).

2.2 Bentuk Sediaan Obat

Bentuk sediaan adalah bentuk formulasi obat hingga didapat suatu produk yang siap untuk
diminum atau dipakai oleh penderita supaya tercapai efek terapi yang diinginkan.

1. Bentuk cair

Larutan

Larutan adalah preparat terdiri atas satu atau lebih obat yang di larutkan dalam larutan,
biasanya air. Jenis utamanya adalah sebagai berikut :
 Sirup: larutan gula “pekat “dalam air yang telah ditambahkan obat,misalnya sirup Tolu.
 Elikser:Larutan manis yang mengandung alkohol dan air, obat dan penyedap, misalnya eliksir
fenobarbiton.
 Tinktura: Ekstak tumbuhan atau substansi kimia beralkohol, misalnya tinktura belladonna,
tinktura yodium.
 Obat suntik: Larutan dengan obat yang di berikan melalui suntikan biasa atau secara
intravena.

Suspensi
Suspensi adalah preparat bubuk halus yang disuspensi dalam cairan dan umumnya perlu di
kocok dahulu sebelum di pakai. Mereka dapat di gunakan untuk suntikan (misalnya, suspensi,
penisilin) atau untuk obat luar (misalnya, losion kalamin).
Syarat:

 tidakcepatmengendap
 cepatterdispersilagidalamlarutan
 derajatkehalusan
 kekentalancairan

Emulsi
Emulsi adalah preparat terdiri atas butiran-butiran air dalam minyak dengan agens pengemulsi
atau lemak atau butiran minyak dalam air. (misalnya, emulsi parafin). Perlu di kocok dulu sebelum di
pakai.

Keuntungan sediaan cair :


o Cocok untuk penderita yang sukar menelan
o Absorpsi > cepat dibandingkan sediaan oral lain
o Homogenitas lebih terjamin
o Dosis/takaran dapat disesuaikan
o Cocok untuk obat yang mengiritasi mukosa lambung atau dirusak cairan lambung

Kerugiaan sediaan cair :


o Tidak untuk obat yang tidak stabil dalam air
o Obat pahit/baunya tidak enak sukar ditutupi
o Sediaan tidak praktis dibawa
o Takaran obat tidak dalam dosis terbagi kesediaan dosis tunggal, dan harus menggunakan alat
khusus
o Air merupakan media pertumbuhan bakteri dan merupakan katalisreaksi
o Pemberian obat menggunakan alat khusus/orang khusus (sediaan parenteral)

2. Bentuk Padat

Tablet (Compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
bahan tambahan.

 Tablet Kempa : paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya
tergantung design cetakan.
 Tablet Cetak : dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang
cetakan.
 Tablet Trikurat : tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. Sudah jarang
ditemukan
 Tablet Hipodermik : dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air.
Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
 Tablet Sublingual : dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakkan
tablet di bawah lidah.
 Tablet Bukal : digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi.
 Tablet Efervescen : tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau
kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk langsung ditelan”.
 Tablet Kunyah : cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak di rongga
mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak.

Keuntungantablet :
o Penulisanresepdanpenyiapanobatlebihcepat
o Tablet dalambentuksediaanpadatkompakjadilebihmudahdibawadandisimpan
o Beberapa orang lebihsenangmenelan tablet daripadapuyer
Kerugiantablet :
o Dosisobatpadasetiap tablet sudahtetap,
butuhpenghitunganulangsesuaidengankebutuhanpenderita
o Rate limiting Step sangatmenentukanbioavailabilitas

Kaplet
Adalah Sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan berbagai pembawa (bahan
tambahan) pembuatanya dengan cara memberikan tekanan (kompresi) massa seperti tablet tetapi
bentuknya seperti kapsul.

Kapsulae (Kapsul)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut. Keuntungan/tujuan sediaan kapsul yaitu:

 Menutupi bau dan rasa yang tidak enak


 Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
 Lebih enak dipandang
 Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara
lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke
dalam kapsul yang lebih besar
 Mudah ditelan

Pilulae (PIL)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung satu atau lebih bahan obat
yang terdispersi (tercampur) dalam pembawa dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah
jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

Keuntungan pil:
o Rasa obat dapat tertutupi
o mudah ditelan
Kerugian pil:
o Kalau disimpan lama, jadi keras tidak memenuhi syarat waktu hancur
o Bahan Serbuk nabati dapat ditumbuhi jamur

Lozenges
adalah Sediaan padat yang mengandung gula sebagai pembawa bahan obat. Obat padat ini
akan larut secara berangsur dalam mulut. Mereka berguna bila di perlukan kerja setempat di mulut
atau tenggorok. Umumnya untuk pengobatan saluran cerna atau untuk batuk.

Serbuk(Puyer)
Adalah campuran homogen (merata) dua atau lebih obat yang dihaluskan atau campuran
kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar.

Keuntungan sediaan padat:


o Penulisan resep relatif lebih cepat
o Pelayanan di apotek relatif lebih cepat
Kerugian sediaan padat:
o Obat harus mengalami disintegrasi dan disolusi sebelum diabsorpsi
o Onset lebih lama dibanding Solutio
o Bioavailabilitas obat sering tidak sempurna

3. Bentuk Setengah Padat


Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
Bentuk obat ini di pakai untuk permukaan luar badan dan berfungsi melindungi atau sebagai vertikel
untuk menyampaikan obat. salep dan krim di pakai untuk lesi kering dan bertahan di kulit lebih lama.
Krim umumnya di pakai untuk lesi basah.

Keuntungan sediaan setengah padat :


o Dapat diatur daya penetrasi dengan memodifikasi basisnya
o Kontak sediaan dengan kulit lebih lama
o Lebih sedikit mengandung air sehingga sulit tumbuh bakteri
o Lebih mudah digunakan tanpa alat bantu
Kerugian sediaan setengah padat :
o Terjadi ketengik terutama untuk sediaan-sediaan dengan basis lemak tak jenuh
o Terbentuk kristal atau keluarnya fase padat dari basisnya
o Terjadinya perubahan warna

4. Bentuk Khusus
Spray
Adalah Bentuk sediaan spray yang digunakan dengan cara disemprotkan atau dihirup umumnya
digunakan untuk pengobatan sesak atau asma.
Obat bentuk ini ada di bawah tekanan,berupa larutan atau bubuk yang berbentuk larutan di
semprotkan berupa “kabut” dalam mulut serta di hirup ke dalam paru, misal salbutamol (ventolin)
dengan alat penyemprot khusus.

Supositoria
Suppositoria merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui
rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Suppositoria
dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat, pembawa zat terapetik yang bersifat lokal atau
sistemik. Bahan dasar suppositoria umumnya adalah adalah lemak coklat, gelatin tergliserinasi,
minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilen glikol berbagai bobot molekul dan ester lemak
polietilen glikol. Tujuan pengobatan yaitu:
 Penggunaan lokal >> memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena
hemoroid.
 Penggunaan sistemik >> aminofilin dan teofilin untuk asma, chlorprozamin untuk anti muntah,
chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk analgenik antipiretik.
Penggunaan obat dalam suppositoria memiliki keuntungan dibandingkan penggunaan obat melalui
oral, yaitu:
1.menghindari terjadinya iritasi pada lambung
2.menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan
3.cepat masuk ke saluran darah dan berakibat memberi efek lebih cepat daripada penggunaan obat
melalui oral
4.bagi pasien yang mudah muntah
Extractum(ekstrak)
Merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau
simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang
ditetapkan.

A. Pengertian Obat

Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan


yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan
dan kontrasepsi.

Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi
(Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).
SKEMA SEDIAAN OBAT

SEDIAAN CAIR
(OBAT CAIR)

SEDIAAN PADAT
(OBAT PADAT)
BENTUK SEDIAAN
OBAT

SEDIAAN
SETENGAH
PADAT
(OBAT
SETENGAH
PADAT)

SEDIAAN OBAT
BENTUK KHUSUS
BENTUK SETENGAH PADAT
BENTUK CAIR
13. Salep (unguenta)
7. Larutan (solutiones)
BENTUK PADAT 14. Cream

8. Suspensi 15. Gel


1. Pulvis (suspensiones)
(serbuk) 16.
2.Pulvere 9. Emulsi
(elmusiones) Pasta
s
17. Sapo (sabun)
10. Obat tetes
3. Tablet
(guttae)
(compressi)
11.
4. Pil (pilulae) Infusan
12. Injeksi (suntik)
BENTUK KHUSUS
5. Kapsul (capsule)
18.
6. Kaplet (kapsul tablet) Sepray
19. Aerosol

20.Suppositoria
21.Extractum
(ekstrak)
22. Imunoserum (immunosera)
B. Bentuk-bentuk Sediaan Obat

Bentuk sediaan adalah bentuk formulasi obat hingga didapat suatu produk yang siap untuk
diminum atau dipakai oleh penderita supaya tercapai efek terapi yang diinginkan.

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk sediaan obat.

1. Bentuk Padat
1) Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan
untuk pemakaian luar.
 Keuntungan :
• Bahan atau campuran yang homogen dari bahan-bahan yang diserbukkan dan
realtif kering
 Kerugian :
• Tidak dianjurkan untuk obat dalam, kecuali obat yang mempunyai indeks-
terapeutik yang lebar.

Contoh gambar :

2) Pulveres (serbuk bagi)


Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus
menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Contohnya adalah
puyer.
 Keuntungan :
• Berupa unit dose, dosis lebih tepat, lebih stabil, disolusi lebih cepat.
 Kerugian :
• Rasanya,dapat merangsang mukosa mulut dan atau saluran cerna

Contoh gambar :
3) Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung
pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat
atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
 Keuntungan :
• Volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan dan diangkut
• Memiliki variabilitas sediaan yang rendah. keseragaman lebih baik
• Dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume yang lebih
kecil
• Tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga
• Dapat dijadikan produk dengan pelepasan yang bisa diatur
• Dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.

 Kerugian :
• Beberapa pasien tidak dapat menelan tablet
• Formulasi tablet cukup rumit
• Zat aktif yang hidroskopis mudah untuk rusak
• Kebanyakan tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa pahit/ tidak enak
dari obat
.
 Tablet dibedakan menjadi:
a. Tablet kempa. Paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta
penandaannya tergantung desain cetakan.
b. Tablet cetak. Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab
dalam lubang cetakan.
c. Tablet trikurat. Tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris.
sudah jarang ditemukan.
d. Tablet hipodermik. Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut
sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik,
sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual. Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan
dengan meletakan tablet di bawah lidah.
f. Tablet bukal. Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi
g. Table Effervescent. Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah
tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis "tidak untuk
langsung ditelan"
h. Tablet kunyah. Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak
dirongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak
enak.itemukan.

Contoh gambar :

4) Kaplet (kapsul tablet)


Adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan berbagai pembawa
(bahan tambahan) pembuatanya dengan cara memberikan tekanan (kompresi) massa
seperti tablet tetapi bentuknya seperti kapsul.
 Keuntungan :
• Bentuk tablet lebih menarik
• Kaplet mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan
bantuan segelas air.
 Kerugian :
• Kaplet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak untuk
menjaga kesalahan karena menurut mereka kaplet tersebut adalah permen.
• Orang yang sukar menelan atau meminum obat.

Contoh gambar :
5) Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
 menutupi bau dan rasa yang tidak enak
 menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
 Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)
 Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan
pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian
dimasukan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
 Mudah ditelan.
 Keuntungan :
• Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
• Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
• Lebih enak dipandang
• Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis),dengan
pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian
dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
• Mudah ditelan

 Kerugian :
• Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori
kapsul tidak dapat menahan penguapan.
• Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab).
• dapat digunakan untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul.
• Tidak dapat diberikan untuk balita.
• Tidak bisa dibagi-bagi.

Contoh gambar :
6) Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan
dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur
tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
 Keuntungan :
• Menutupi rasa obat yang tidak enak.
• Relatif lebih stabil dibanding sediaan lain yang mudah bereaksi dengan udara
dan cahaya.
• Baik untuk obat yang dikehendaki memberikan aksi yang lambat.
• Mudah digunakan atau ditelan.

 Kerugian :
• Kurang cocok untuk obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat.
• Obat tertentu dalam larutan pekat dapat mengiritasi lambung.
• B.O. Padat volominous dan B.O. Cair dalam jumlah lebih.

contoh gambar :

2. Bentuk Setengah Padat


1) Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir. Dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan
dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen
dalam dasar salep yang cocok. Bentuk obat ini di pakai untuk permukaan luar badan
dan berfungsi melindungi atau sebagai vertikel untuk menyampaikan obat. salep dan
krim di pakai untuk lesi kering dan bertahan di kulit lebih lama. Krim umumnya di
pakai untuk lesi basah.
 Keuntungan :
• Misalnya salep dengan dasar salep lanonin yaitu,walaupun masih mempunyai
sifat-sifat lengket yang kurang menyenangkan,tetapi mempunyai sifat yang
lebih mudah tercuci dengan air dibandingkan dasar salep berminyak .
 Kerugian :
• Misalnya pada salep dasar salep hidrokarbon,sifatnya yang berminyak dapat
meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci oleh air sehingga sulit
dibersihkan dari permukaan kulit sedangkan pada dasar
lanonin,kekurangannya adalah kurang tepat bila digunakan sebagai
pendukung bahan-bahan antibiotik dan bahan

Contoh gambar :

2) Cream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bagan obat
terlarut atau terdispresi dalam bahan dasar yang sesuai .
 Keuntungan :
• Mudah menyebar rata
• Praktis
• Mudah dibersihkan atau dicuci
• Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat
• Tidak lengket
• Memberikan rasa dingin
• Digunakan sebagai kosmetik
• Bahan untuk pemakaian tropikal jumlah yang absropsi tidak cukup beracun

 Kerugian :
• Susah dalam pembuatannya karena pembuatan cream harus dalam keadaan
panas
• Mudah pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas
• Mudah kering dan mudah rusak karena terganggu sistem campuran terutama
disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan
penambahan salah satu fase secara berlebihan

Contoh gambar :
3) Gel adalah sistem semipadat tersendiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan .
 Keuntungan :
• Untuk jel hidrogel efek pendinginan pada kulit,penampilan sediaan yang
jernih dan elegan,pada pemakainan dikulit setelah kering meninggalkan film
tembus pandang,elastis,mudah dicuci dengan air,pelepasan obat
nyabaik,kemampuan penyebaran pada kulitnya baik .
 Kerugian :
• Untuk hidrogel harus menggunakan zat aktif yang larut didalam air sehingga
diperlukan penggunaan peningkat seperti surfaktan aga zat tetap jernih pada
berbagai perubahan temperatur,dan zat tersebut sangat mudah dicuci dan
hilang saat berkeringat,kandungan surfaktan yang tunggi dapat menyebabkan
iritasi dan harganya lebih mahal.

Contoh gambar :

4) Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung lebih dari 80% bahan padat.
 Keuntungan :
• Mengikat cairan sekret (ekdudat)
• tidak mempunyai fenitrasi gatal dan terbuka,sehingga mengurai rasa gatal
lokal
• Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya pada kulit lebih lama
• Konsentrasi lebih kental dibanding salep
• Daya absorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan
sengan sediaan salep.

 Kerugian :
• Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus,pasta pada umumnya
tidak sesingkauai untuk pemakaian tubuh yang berbulu
• Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
• Dapat menyebabkan iritasi kulit
.
Contoh gambar :

5) Sapo (sabun) adalah sediaan semisolid untuk pemakaian luar hasil dari proses
penyabunan alkali dengan lemak atau asam lemak tinggi .

Contoh gambar :

3. Bentuk Cair
1) Larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut,
biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau
penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga
dikatakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya
terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang
saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan
topikal (kulit).
 Keuntungan :
• lebih mudah ditelan daripada sediaan yang lain, sehingga dapat lebih mudah
digunakan bayi, anak-anak, dewasa, maupun usia lanjut
• segera diabsorpsi karena telah berbentuk sediaan cair (tidak mengalami proses
disintegrasi maupun pelarutan seperti pada tablet/pil dsb
• obat secara homogen terdistribusi keseluruh bagian sediaan
• lebih mudah untuk menutupi rasa dan bau tidak enak pada obat dengan cara
penambahan pemanis dan pengaroma.

 Kerugian :
• bersifat voluminous, sehingga kurang menyenangkan untuk dibawa atau
diangkut dan disimpan, lebih berat.
• stabilitas dalam bentuk cair kurang baik dibandingkan dalam bentuk sediaan
tablet, kapsul, pil, terutama apabila zat aktif/bahan mudah terhidrolisis
• larutan/air merupakan media ideal mikroorganisme untuk berkembang-biak
sehingga diperlukan penambahan pengawet yang lebih banyak dibanding
sediaan tablet, pil, krim, dll
• ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien dalam menakar obat

 Jenis utamanya adalah sebagai berikut:


 Sirup: larutan gula “pekat “dalam air yang telah ditambahkan obat,misalnya
sirup Tolu.
 Elikser: Larutan manis yang mengandung alkohol dan air, obat dan penyedap,
misalnya eliksir fenobarbiton.
 Tinktura: Ekstak tumbuhan atau substansi kimia beralkohol, misalnya tinktura
belladonna, tinktura yodium.
 Obat suntik: Larutan dengan obat yang di berikan melalui suntikan biasa atau
secara intravena.

Contoh gambar :

2) Suspensi
Suspensi adalah preparat bubuk halus yang disuspensi dalam cairan dan umumnya
perlu di kocok dahulu sebelum di pakai. Merupakan sedian cair mengandung partikel
padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain: suspensi oral
(juga termasuk susu/magma),suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes
telinga (telinga bagian luar),suspensi optalmik,suspensi sirup kering.
 Keuntungan :
• Baik digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi tablet, pil, kapsul.
terutama untuk anak-anak
• Memiliki homogenitas yang cukup tinggi
• Lebih mudah di absorpsi daripada tablet, karna luas permukaan kontak
dengan permukaan saluran cerna tinggi
• Dapat menutupi rasa tidak enak/pahit dari obat
• Dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air

 Kerugian :
• Memiliki kestabilan yang rendah
• Jika terbentuk caking maka akan sulit terdispersi kembali, sehingga
homogenisitasnya menjadi buruk
• Alirang yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit untuk dituang
• Ketepatan dosis lebih rendah dibandingkan sediaan larutan
• Suspensi harus dilakukan pengocokan sebelum digunakan
• Pada saat penyimpanan kemungkinan perubahan sistem dispersi akan
meningkat apabila terjadi perubahan temperatur pada tempat penyimpanan
Contoh gambar :

3) Emulsi
Emulsi adalah preparat terdiri atas butiran-butiran air dalam minyak dengan agens
pengemulsi atau lemak atau butiran minyak dalam air. (misalnya, emulsi parafin).
Perlu di kocok dulu sebelum di pakai.
 Keuntungan :
• Sifat teurapetik dan kemampuan menyabar konstituen lebih meningkat
• Rasa dan bau dari minyak dapat ditutupi
• Absorpsi dan penetrasi lebih mudah dikontrol
• Aksi dapat diperpanjang dan efek emolient lebih besar
• Air merupakan eluen pelarut yang tidak mahal pada pengaroma emulsi

 Kerugian :
• Sediaan kurang praktis
• Mempunyai stabilitas yang rendah
• Takaran dosis kurang teliti Tidak tahan lama

Contoh gambar :
4) Obat tetes (guttae)
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat
dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang
menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang
disebutkan farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae
(obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales
(tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).
 Keuntungan :
• Tetes mata secara umum larutan berair lebih stabil dari pada salep
• Tidak menggunakan penglihatan saat digunakan

 Kerugian :
• Waktu kontak relatif singkat antara obat dan permukaan yang terabsorpsi
• Bioavailibilitas mata diakui buruk jika larutannya digunakan secara topikal
untuk kebanyakan obat kurang dari 1-3 % dari dosis yang dimasukan
melewati kornea sampai keruang anterior

Contoh gambar :

5) Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan
air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit
 Keuntungan :
• Obat memiliki onset (mula kerja) yang cepat
• Efek obat dapat diramalkan dengan pasti
• Biovaibilitas obat dalam traktus gastrointenstinalis dapat dihindarkan
• Obat dapat diberikan kepada penderita sakit keras atau dalam keadaan koma.
• Kerusakan obat dalam tractusgastrointestinal dapat dihindarkan.

 Kerugian :
• Rasa nyeri saat disuntikkan apalagi kalau harus diberikan berulang kali
• Memberikan efek fisikologis pada penderita yang takut suntik
• Kekeliruan pemberian obat atau dosis hapir tidak mungkin diperbaiki
terutama sesudah pemberian intravena
• Obat hanya dapat diberikan kepada penderita dirumah sakit atau ditempat
praktek dokter oleh perawat yang kompeten
• Lebih mahal dari bentuk sediaan non steril dikarenakan ketatnya persyaratan
yang harus dipenuhi (steril, bebas pirogen, jernih, praktis dan bebas partikel)

Contoh gambar :

6) Injeksi (injectiones)
Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat
menerima pengobatan melalui mulut.
 Keuntungan :
• Dapat dicapai efek fisiologis segera, untuk kondisi penyakit tertentu (jantung
berhenti)
• Dapat diberikan untuk sediaan yang tidak efektif diberikan secara oral atau
obat yang dirusak oleh sekresi asam lambung
• Baik untuk penderita yang tidak memungkinkan mengkonsumsi oral (sakit
jiwa atau tidak sadar)
• Pemberian parenteral memberikan kemungkinan bagi dokter untuk
mengontrol obat, karena pasien harus kembali melakukan pengobatan
• Sediaan parenteral dapat menimbulkan efek lokal seperti pada kedokteran
gigi/anastesiologi
• Pengobatan parenteral merupakan salah satu cara untuk mengoreksi gangguan
serius cairan dan keseimbangan elektrolit.

 Kerugian :
• Pemberian obat secara parenteral sangat berkaitan dengan ketentuan prosedur
aseptik dengan rasa nyeri pada lokasi penyuntikan yang tidak selalu dapat
dihindari
• Bila obat telah diberikan secara parenteral, sukar sekali untuk
menghilangkan/merubah efek fisiologisnya karena obat telah berada dalam
sirkulasi sistemik
• Harganya relatif lebih mahal, karena persyaratan manufaktur dan pengemasan
• Masalah lain dapat timbul pada pemberian obat secara parenteral seperti
septisema, infeksi jamur, inkompatibilias karena pencampuran sediaan
parenteral dan interaksi obat

Contoh gambar :

4. Bentuk Khusus
1) Spray
Adalah bentuk sediaan spray yang digunakan dengan cara disemprotkan atau dihirup
umumnya digunakan untuk pengobatan sesak atau asma. Obat bentuk ini ada di
bawah tekanan, berupa larutan atau bubuk yang berbentuk larutan di semprotkan
berupa “kabut” dalam mulut serta di hirup ke dalam paru, misal salbutamol (ventolin)
dengan alat penyemprot khusus.

 Keuntungan :
• Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan
• Bahaya kontaminasi tidak ada karena wadah kedap udara
• Iritasi yang disebabkan oleh pemakainan topical dapat dikurangi
• Takarannya dikehendaki dapat diatur
• Bentuk semprotan dapat diatur.

 Kerugian :
• MDI biasanya mengandung bahan obat terdispersi dan masalah yang timbul
berkaitan dengan stabilitas fisiknya
• Seringnya obat menjadi kurang efektif
• Efikasi klinik biasanya tergantung pada kemampuan pasien menggunakan
MDI dengan baik dan benar
Contoh gambar :

2) Suppositoria merupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang
diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut
pada suhu tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat,
pembawa zat terapetik yang bersifat lokal atau sistemik. Bahan dasar suppositoria
umumnya adalah adalah lemak coklat, gelatin tergliserinasi, minyak nabati
terhidrogenasi, campuran polietilen glikol berbagai bobot molekul dan ester lemak
polietilen glikol. Tujuan pengobatan yaitu:
 Penggunaan lokal, biasanya memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi,
dan inflamasi karena hemoroid.
 Penggunaan sistemik, biasanya aminofilin dan teofilin untuk asma,
chlorprozamin untuk anti muntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif,
aspirin untuk analgenik antipiretik.
 Keuntungan :

• Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung

• Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam lambung

• Obat dapat masuk lansung kedalam saluran darah sehingga obat dapat berefek
lebih cepat dari pada penggunaan obat peroral

• Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar

 Kerugian :

• Pemakaiannya tidak menyenangkan

• Tidak dapat disimpan pada suhu ruangan

Contoh gambar :
3) Extractum (ekstrak)
Merupakan sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia
nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan. Yang termaasuk dalam ekstrak
yaitu gelanik (sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau
tumbuhan yang disari).
 Keuntungan :
• Zat berkhasiat yang terdapat di simplisia terdapat dalam bentuk yang
mempunyai kadar tinggi
• Zat berkhasiat lebih mudah diatur dosisnya.

 Kerugian :
• Pada pembuatan ekstrak tidak semua zat berkhasiat dapat tersari dalam
pelarutnya.

Contoh gambar :

4) Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum
hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan
mengikat kuman/virus/antigen.

Contoh gambar :

Anda mungkin juga menyukai