PONEK HIE (Rev Drakira) PDF
PONEK HIE (Rev Drakira) PDF
2
Gambaran Umum Modul:
Latar Belakang
3
Gambaran Umum Modul:
Latar Belakang (lanj.)
4
Analisis Tugas: Tugas
5
Analisis Tugas: Kompetensi 1
6
Analisis Tugas: Kompetensi 1 (lanj.)
7
Analisis Tugas: Kompetensi 1 (lanj.)
8
Analisis Tugas: Kompetensi 1 (lanj.)
9
Analisis Tugas: Kompetensi 2
10
Analisis Tugas: Kompetensi 2 (lanj.)
11
Analisis Tugas: Kompetensi 3
12
Analisis Tugas: Kompetensi 3 (lanj.)
13
Analisis Tugas: Kompetensi 4
14
Analisis Tugas: Kompetensi 5
15
Analisis Tugas: Kompetensi 6
Keterampilan
6.1 Hitung Darah tepi lengkap
6.2 Analisis urine
6.3 Glukosa darah, urea darah, kalsium, fosfor,
magnesium, elektrolit, uji fungsi hati, dll.
16
Analisis Tugas: Kompetensi 6 (lanj.)
Keterampilan
6.4 Gas darah arteri.
6.5 Pungsi lumbal
6.6 Ultrasound kepala (jika tersedia)
6.7 EEG,CT dan MRI (jika tersedia)
17
Analisis Tugas: Kompetensi 7
18
Analisis Tugas: Kompetensi 7 (lanj.)
Keterampilan
7.5 Penyakit metabolik.
7.6 Penyakit neuromuskular.
7.7 Trauma lahir
19
Analisis Tugas: Kompetensi 8
Keterampilan
8.1 Memastikan pengendalian oksigen darah dan
keseimbangan asam basa yang baik dan
memulai ventilasi mekanis jika perlu.
8.2 Memantau dan menjaga suhu tubuh.
20
Analisis Tugas: Kompetensi 8 (lanj.)
Kompetensi: Menatalaksana Neonatus
Dengan Tepat
Keterampilan
8.3 Mengoreksi gangguan kalori, cairan dan
elektrolit; Menambah kalsium ke dalam
cairan IV, jika uji laboratorium tidak
tersedia.
8.4 Phenobarbital dan phenytoin untuk terapi
kejang.
8.5. Mempersiapkan terapi hipotermia
21
Analisis Tugas: Kompetensi 9
22
Analisis Tugas: Kompetensi 9 (lanj.)
23
Sesi 1: Tujuan
24
Sesi 1: Latar Belakang
25
Sesi 1: Latar Belakang (lanj.)
26
Tujuan Pembelajaran
27
Tujuan Pembelajaran (lanj.)
28
Tujuan Pembelajaran (lanj.)
29
Kriteria Yang Diperlukan Untuk
Mendiagnosis Kasus Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum ditetapkan apabila
ditemui semua kondisi berikut ini:
1. Asidosis metabolik/campuran yang berat
(pH < 7,0)
2. Nilai Apgar 0-3 > 5 menit
3. Manifestasi neurologis pada neonatus
4. Disfungsi organ multi-sistem
AAP
30
Faktor Risiko yang Merupakan
Predisposisi Asfiksia Neonatorum
Kondisi Antepartum
1. Faktor ibu:
– Toksemia, diabetes, hipertensi, penyakit
jantung
– Penyakit vaskular kolagen, infeksi,
isoimunisasi, kecanduan obat
31
Faktor Risiko yang Merupakan
Predisposisi Asfiksia Neonatorum
(lanj.)
2. Faktor obstetri
- Plasenta previa
- Tali pusat menumbung
- KPD
- Polihidramnion
- Tidak memadainya pasokan dari plasenta
32
Faktor Risiko yang Merupakan
Predisposisi Asfiksia Neonatorum
(lanj.)
Kondisi Intrapartum
1. Presentasi abnormal
2. Persalinan presipitatus atau lama
3. Persalinan yang sulit
4. Persalinan lebih bulan
33
Faktor Risiko yang Merupakan
Predisposisi Asfiksia Neonatorum
(lanj.)
35
HIE Tingkat I
• Perubahan kesadaran periodik berupa letargi,
iritabilitas, kesadaran berlebihan, jitteriness.
• Gangguan minum
• Meningkatnya tonus otot, refleks tendon dalam
berlebihan
• Refleks Moro spontan atau berlebihan
• Meningkatnya detak jantung, pupil: dilatasi
• Tidak ada kejang
• Gejala menghilang dalam waktu 24 jam
36
HIE Tingkat II
• Letargi
• Gangguan minum, depresi refleks gag
• Hipotonia
• Detak jantung lambat dan konstriksi pupil
menggambarkan adanya rangsangan parasimpatis.
• 50-70% neonatus mengalami kejang, biasanya
dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
37
HIE Tingkat III
38
Disfungsi Sistem Multi-Organ Lainnya
Yang Mungkin Disebabkan Oleh
Asfiksia Neonatorum
40
Diagnosis Diferensial HIE
• Sedasi dan/atau analgesia
• Sepsis dan/atau meningitis
• Virus ensephalitis
• Kelainan bawaan
• Penyakit neuromuskular
• Trauma lahir
• Penyakit metabolik
41
Tes Diagnostik untuk HIE
• Pemeriksaan darah
• Gula darah
• BUN dan kreatinin
• Elektrolit darah, Ca, P, Mg
• Enzym hati ( SGOT,SGPT)
• Gas darah arteri
42
Tes Diagnostik untuk HIE (lanj.)
43
Penatalaksanaan HIE
44
Penatalaksanaan HIE (lanj.)
45
Penatalaksanaan HIE: Kejang
Merawat kejang
• Memberikan Phenobarbital IV 20 mg/kg
selama 5 menit.
• Dosis bisa ditingkatkan 5 mg/kg setiap 5
menit sampai kejang terkendali atau hingga
tercapai dosis maksimum 40 mg/kg.
46
Penatalaksanaan HIE: Kejang (lanj.)
• Jika tidak terkendali oleh dosis Phenobarbital
maksimal yang diijinkan, tambahkan
Phenytoin IV 20 mg/kg. Pertahankan dosis 5-
10 mg/kg/hari dan diberikan setiap delapan
jam dalam beberapa dosis.
• Tidak ada intervensi terapeutik lainnya yang
terbukti menolong misalnya kortikosteroid,
profilaktik phenobarbital, furosemide,
mannitol, dll.
47
Penanda Prognosis Buruk HIE
48
Rangkuman: Tujuan Pembelajaran
49
Rangkuman: Tujuan Pembelajaran
50
Rangkuman: Tujuan Pembelajaran
51