Anda di halaman 1dari 3

Efek minuman beralkohol

1. Kerusakan otak

Rutinitas binge drinking yang rutin dilakukan dalam jangka waktu panjang (lebih dari empat
kali per bulan) dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, gangguan kejiwaan serius,
seperti kecemasan, depresi hingga skizofrenia, serta membangun sebuah ketergantungan
terhadap alkohol atau menjadi seorang alkoholik.

Dilansir dari US News, tanda penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol termasuk


ketidakmampuan mengendalikan ‘hobi’ minum, keterikatan dengan minuman keras,
konsumsi yang berkelanjutan terlepas dari dampak negatif terhadap fisik dan mental, serta
tanda-tanda sakaw saat mencoba menghentikan atau mengurangi minuman keras.

Alkohol dapat merusak lebih dari satu bagian otak, mempengaruhi bagaimana seseorang
bersikap dan berperilaku, termasuk kemampuan belajar dan mengingat.

2. Penyakit jantung

Jumlah alkohol yang Anda kosumsi memiliki keterkaitan langsung terhadap tekanan darah
Anda. Menenggak tiga gelas minuman keras atau lebih dalam satu kesempatan dapat
meningkatkan tekanan darah Anda secara sementara, namun, kebiasaan terlibat dalam
pesta miras yang rutin dapat menyebabkan peningkatan risiko mengembangkan hipertensi
dalam jangka panjang.

Hipertensi meningkatkan risiko Anda untuk mengalami serangan jantung, stroke, atau gagal
jantung kongestif. Tingkat alkohol dalam darah yang melebihi batas wajar juga dapat
melemahkan otot-otot jantun, yang juga akan mempengaruhi paru, hati, otak, dan sistem
organ dalam tubuh lainnya. Binge drinking dapat menyebabkan kerja detak jantung tidak
normal (aritmia jantung) dan telah dikaitkan dengan kematian mendadak.

Hipertensi juga dapat meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit ginjal kronis.

3. Kanker

Alkohol adalah senyawa karsinogen yang dapat sangat mudah mempengaruhi bagian
sekitar kepala dan leher.

Rutin terlibat dalam aktivitas binge drinking (lebih dari empat kali dalam satu bulan) juga
dapat meningkatkan risiko Anda mengembangkan beberapa tipe kanker, termasuk kanker
mulut dan tenggorokan, esofagus, hati, dan payudara.

Menenggak minuman keras dalam jumlah banyak dan rutin serta dibarengi oleh merokok
telah dikaitkan dengan peningkatan kanker mulut dan tenggorokan hingga 80 persen pada
pria dan 65 persen pada wanita.

4. Masalah paru

Saat seseorang muntah akibat meminum alkohol, ia dapat tersedak jika muntahan
memblokir jalur pernapasan dan sebagian residunya terhisap masuk ke dalam paru. Hal ini
berakibat fatal.
Seseorang yang terlibat dalam pesta miras dan menenggak minuman keras di luar batas
wajar lebih mungkin untuk mengembangkan infeksi paru dan menderita kolaps paru,
serta pneumonia.

5. Gangguan hati

Alkohol adalah racun bagi tubuh. Menenggak alkohol dalam jumlah banyak dalam waktu
singkat pada awalnya akan menyebabkan penumpukan lemak dalam hati. Saat kebiasaan
binge drinking ini terus dilakuukan, hati akan mengalami peradangan,
menyebabkan hepatitis alkoholik, yang berakibat pada kegagalan hati dan kematian.

Kebiasaan meminum terlalu banyak alkohol dapat menciptakan luka dan kerusakan
permanen pada hati, yang mengakibatkan Anda mengembangkan sirosis hati dan
peningkatan risiko kanker hati.

Wanita lebih rentan terhadap dampak negatif alkohol terhadap kesehatan hati.

6. Masalah perut dan sistem pencernaan

Minum minuman keras di luar batas wajar dapat menyebabkan Anda mengembangkan kista
dalam perut dan usus, serta perdarahan dalam. Alkohol dapat mengakibatkan perut
meradang (gastritis), yang akan menghalangi kelancaran proses pencernaan makanan dan
nutrisi penting, sekaligus meningkatkan risiko kanker perut dan kolon.

Kebiasaan kronis terlibat dalam pesta miras juga dapat menyebabkan peradangan pada
pankreas, yang bisa sangat menyiksa. Tidak hanya mual, muntah, demam, dan penyusutan
berat badan, namun juga dapat berakibat kematian.

7. Keracunan alkohol

Jika seseorang menenggak alkohol di luar ambang batas toleransi tubuhnya, kadar alkohol
dalam darah akan berubah menjadi sangat beracun. Anda dapat menjadi sangat
kebingungan, tidak responsif, mengalami pernapasan pendek, bahkan kehilangan
kesadaran hingga koma.

Saat Anda mengonsumsi alkohol, hati akan bekerja untuk menyaring alkohol, zat racun
untuk tubuh, dari dalam darah. Tubuh dirancang khusus untuk dapat bekerja lebih cepat
menyaring alkohol daripada menyaring sisa makanan, karena alkohol akan lebih cepat
terserap ke dalam darah. Akan tetapi, hati hanya bisa memproses alkohol dalam jumlah
yang terbatas dalam satu waktu; sekitar satu unit alkohol (setara 1 botol bir ukuran 330 ml
atau 80 ml anggur merah 13%) setiap satu jam.

Jika Anda mengonsumsi lebih dari dua unit dalam satu jam, artinya Anda menambahkan
beban kerja hati untuk menyaring residu racun alkohol dan akan terus menumpuk mengikuti
gelas-gelas Anda berikutnya. Ditambah lagi, semakin cepat Anda minum, semakin tinggi
pula kadar alkohol dalam darah Anda.

Alkohol mempengaruhi sistem saraf pusat, sekaligus memperlambat pernapasan dan detak
jantung, meningkatkan risiko kejang, serta penurunan suhu tubuh secara drastis
(hipotermia). Alkohol juga mengganggu sistem refleks muntah, yang meningkatkan
risiko tersedak oleh muntahan, jika orang tersebut pingsan setelah menenggak begitu
banyak alkohol dalam satu waktu. Tingkat alkohol dalam darah bisa terus meningkat bahkan
jika orang tersebut pingsan.
Jika keracunan alkohol sangat ekstrem, Anda bisa mengalami koma dan pada akhirnya
berujung pada kematian.

Menurut CDC, selain membahayakan diri sendiri, binge drinking (pesta miras) juga bisa
mengancam keselamatan orang lain. Hal ini termasuk peningkatan risiko kecelakaan
bermotor dan pembunuhan, kejahatan seksual dan transmisi penyakit kelamin, kehamilan
yang tidak diinginkan, penganiayaan anak, hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Tingkat alkohol dalam darah yang mencapai 0,08 persen adalah batas ilegal untuk
mengemudi di banyak belahan dunia, akan tetapi sampai saat ini Indonesia masih belum
memiliki ketentuan hukum yang membatasi jumlah konsentrasi alkohol legal dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai