Anda di halaman 1dari 7

 Bagaimana pengobatan diare pada anak yang tepat?

Diare adalah mekanisme tubuh mengeluarkan racun, bakteri virus,. Anak-anak tidak boleh
dihentikan diarenya, karena menghambat pergerakan usus. Seolah-lah diarenya berhenti tapi di
dalam masih berlangsung. Efek sampingnya usus lecet.

Tindakan yang penting adalah diberikan cairan lebih dari biasanya. Berikan cairan khusus anak
yang mengandung elektrolit untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Anak yang diare jangan hanya
diberi air saja, sebaiknya diberikan cairan yang mengandung elektrolit (natrium, kalium) dan
kalori.

Anak jangan dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran karena serat susah
dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diarenya. Buah-buahan juga dihindari kecuali
pisang dan apel karena mengandung kaolin, pektin, kalium yang berfungsi memadatkan tinja
serta menyerap racun.

Orangtua bisa membuat cairan elektrolit dengan melarutkan 1-2 sendok makan gula dan garam
seujung sendok teh kedalam air putih satu gelas. Untuk kalori bisa diberikan air tajin, 1 sdm
tepung beras 100 cc air dimasak sampai mendidih.

Obat yang boleh diberikan hanya absorben seperti norit, golongan smectite yang berfungsi
menyerap racun. Bisa juga diberikan biakan bakteri hidup seperti lactobacillus. Antibiotik
diberikan hanya pada kasus yang terbukti ada infeksi bakteri misalnya penyakit kolera yang
disebabkan Vibrio cholerae, penyakit disentri yang disebabkan parasit yaitu amuba dengan ciri-
ciri fesesnya bau sekali, ada lendir, darah, anaknya merasa sakit sekali saat mau BAB.

Untuk membuktikan infeksi bakteri dilakukan dengan pemeriksaan feses rutin. Lebih tepat
dengan kultur tinja pada diare melanjut lebih dari seminggu kemungkinan bakteri. Kultur tinja
dapat diuji di laboratorium dimana saja. Hasilnya baru keluar setelah 1 minggu dan biayanya
cukup mahal, lebih dari Rp. 100.000.

Perlu dicermati, jika diare hanya berupa air saja dan ampasnya sedikit, itu menunjukkan ke arah
infeksi virus sehingga tidak perlu antibiotik.

 Bagaimana pengobatan diare yang tepat?

Prinsipnya pengobatan diare ada dua, pertama cegah jangan sampai dehidrasi dengan oralit dan
banyak minum (rehidrasi). Dua, atasi penyebabnya, karena salah makan kasi enzim, kalau
bakteri diberikan anti amuba, kalau jamur diberikan anti jamur, karena radang diberikan anti
radang.

.
Penatalaksanaan pada diare akut antara lain :

• Tujuan dari farmakoterapi adalah untuk mengurangi morbiditas, mencegah komplikasi,


dan untuk profilaksis. Agen anti diare (misalnya, kaolin-pektin) dan antimotility (yaitu,
loperamide) dikontraindikasikan dalam pengobatan gastroenteritis akut pada anak-anak
karena kurangnya manfaat dan meningkatkan risiko efek samping, termasuk ileus,
mengantuk, dan mual.
• Rehidrasi. Sebelum memberikan terapi rehidrasi pada pasien, perlu dinilai dulu derajat
dehidrasinya. Derajat dehidrasi terdiri dari dehidrasi ringan, sedang, berat. Dikatakan
dehidrasi ringan bila pasien mengalami kekurangan cairan 2-5% dari berat badan. Sedang
bila pasien kehilangan cairan 5-8% dari berat badan. Berat bila pasien kehilangan cairan
8-10% dari berat badan.Bila keadaan umum pasien baik dan tidak dehidrasi, asupan
cairan yang adekuat dapat dicapai dengan minuman ringan, sari buah, sup dan keripik
asin. Bila pasien kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi, pemberian cairan
intravena dan rehidrasi oral dengan cairan isotonic mengandung elektrolit dan gula harus
diberikan. Terapi rehidrasi oral lebih praktis dan efektif daripada cairan intravena. Cairan
oral antara lain : pedialit, oralit, dll. Cairan infuse seperti Ringer Laktat. Cairan diberikan
50-200 ml/kgBB/24 jam tergantung kebutuhan dan status hidrasi.Pasien dengan
Dehidrasi ringan sampai sedang masih dapat diberikan cairan per oral atau selang
nasogastrik, kecuali bila ada kontraindikasi atau saluran cerna atas tak dapat dipakai.
Pemberian oral diberikan larutan oralit yang hipotonik dengan komposisi 29 gr glukosa,
3,5 gr NaCl, 2,5 gr Natrium Bikarbonat dan 1,5 gr KCl setiap liter. Sedangkan pada
pasien dengan dehidrasi sedang sampai berat sebaiknya diberikan cairan melalui infuse
pembuluh darah. Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai
dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh. Resusitasi Cairan & Elektrolit sesuai
derajat dehidrasi dan kehilangan elektrolitnya.

• Upaya Rehidrasi Oral (U.R.O.)

Usia Dehidrasi Ringan – 3 jam Tanpa Dehidrasi- jam


pertama (50ml/kg) selanjutnya(10-20 ml/kg/setiap
diare
Bayi sp 1 tahun 1,5 gelas * 0,5 gelas*
Bayi sp 5 tahun 3 gelas ** 1 gelas **
Bayi > 5 tahun 6 gelas 2 gelas
• Berat badan + 6 kg. :

• 6 kg x 50 ml = 300 mI = + 1,5 gelas

• 6 kg x 10-20 ml = 60-120 ml/setiap diare = 0,5 gelas/setiap diare

Berat badan + 13 kg :

• 13 kg x 50 mi = 650 mi = 3 gelas
• 13 kg x 10-20 mi = 150-250 ml/setiap diare = 1 gelas setiap diare
Diet.

• Secara umum, anak-anak dengan gastroenteritis harus dikembalikan ke diet normal


secepat mungkin. Menyusui dini mengurangi durasi penyakit dan meningkatkan hasil
gizi.
• Bayi ASI harus terus menyusui sepanjang fase rehidrasi dan pemeliharaan gastroenteritis
akut. Susu formula bayi harus memulai ulang makan dengan kekuatan penuh segera
setelah fase rehidrasi selesai (idealnya 2-4 jam). Anak disapih harus dimulai awal dengan
cairan normal mereka dan padatan segera setelah fase rehidrasi selesai.

• Makanan berlemak dan makanan tinggi gula sederhana harus dihindari.

• Untuk sebagian besar bayi, uji klinis telah menemukan manfaat dari formula bebas
laktosa. Demikian pula, diet yang sangat spesifik, seperti BRAT (pisang, nasi, saus apel,
dan roti bakar) diet, belum terbukti meningkatkan hasil dan dapat memberikan nutrisi
optimal bagi pasien.

• Pasien diare tidak dianjurkan puasa, kecuali bila muntah-muntah hebat. Pasien justru
dianjurkan minum minuman sari buah, teh, minuman tidak bergas, makanan mudah
dicerna seperti pisang, nasi, keripik dan sup.

• Susu sapi dalam keadaan tertentu mungkin harus dihindarkan karena adanya defisiensi
laktase transien yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Minuman berkafein dan
alkohol harus dihindari karena dapat meningkatkan motalitas dan sekresi usus.

• Jenis diet yang diindikasikan untuk pasien dengan diare berat adalah Diet Sisa Rendah.
Diet sisa rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya
sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian-bagian makanan
yang tidak diserap seperti yang terdapat di dalam susu dan produk susu serta daging yang
berserat kasar. Di samping itu, makanan lain yang merangsang saluran cerna harus
dibatasi.Tujuan Diet Sisa Rendah adalah untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan
gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga dapat membatasi volume feses,
dan tidak merangsang saluran cerna.

• Probiotik. Probiotik adalah suplemen makanan mikroba hidup yang umum digunakan
dalam pengobatan dan pencegahan diare akut. Mekanisme yang mungkin aksi termasuk
sintesis zat antimikroba, persaingan dengan patogen untuk nutrisi, modifikasi racun, dan
stimulasi respon imun nonspesifik terhadap patogen. Dua tinjauan sistematis besar telah
menemukan probiotik (terutama GG Lactobacillus) efektif dalam mengurangi durasi
diare pada anak-anak yang mengalami gastroenteritis akut .

• Zinc. WHO merekomendasikan suplementasi seng (10-20 mg / d untuk 10-14 d) untuk


semua anak muda dari 5 tahun dengan gastroenteritis akut, meskipun sedikit data ada
untuk mendukung rekomendasi ini untuk anak-anak di negara maju.

• Obat anti mikroba. Pengobatan dengan anti mikroba hanya diindikasikan pada pasien-
pasien yang diduga mengalami infeksi bakteri invasif. Obat pilihan yaitu kuinolon
(seperti siprofloksasin 500 mg 2x/hari selama 5-7 hari). Obat ini baik terhadap bakteri
pathogen infasif termasuk Campylobacter, Shigella, Salmonella, Yersinia, dan
 Aeromonas species. Sebagai alternative yaitu kotrimoksazol
(trimetoprim/sulfametoksazol, 160/800 mg 2 x/hari, atau eritromisin 250-500 mg 4
x/hari). Metronidazol 250 mg 3 x/hari selama 7 hari diberikan pada pasien yang dicurigai
giardiasis.

Obat antimikroba yang digunakan pada pengobatan diare akut oleh penyebab khusus
pada anak.

Penyebab Pilihan Utama Antibiotika Pilihan Lain


Kolera Tetraksiklin

• Anak diatas 7 thn 50 mg/kg/hr dibagi 4 dosis untuk 2 hari


• Furasolidon Anak 5 mg/kg/hr dibagi 4 dosis untuk 3 hari

• Shigella : Trimetoprim (TMP Sulfametoksasol (SMX) Anak –TMP 10 mg/kg/hr dan


SMX 50 mg/kg/hr Dibagi 2 dosis selama 5 hari.

• Asam nalikdisat Anak

•  –55 mg/kg/hr dibagi 4 dosis selama 5 hari

• Trimetoprim (TMP) Sulfametoksasol (SMX) 4 Semua umur – TMP 8 mg/kg/hr Dibagi 2


dosis selama 3 hari. Bila dianggap perlu dapat diberikan antibiotik yang lain lebih murah
tetapi cukup sensitif

• Amebiasis Usus akut : Metronidasol Anak – 30 mg/kg/hr selama 5 – 10 hari

• Pada kasus yang berat : injeksi intra muskuler, dalam dehidro emetin hidrokhlorida 1 – 
1,5 mg/kg (maks 90 mg) s.d. 5 hari tergantung reaksi (untuk semua umur

• Giardiasis : Metronidasol Anak –15 mg/kg/hr selama 5 hari

• Kuinakrin Anak – 7 mg/hr dosis terbagi dalam dosis terbagi – 5 hari

Rekomendasi Diet Pada penderita diare

• Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas.


• Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total.

• Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total.

• Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energy total.

• Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8
g/hari.
• Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi
perorangan.

• Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam dan berbumbu
tajam.

• Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin

• Makanan sering diberikan dalam porsi kecil.

• Bila diberikan dalam jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu disertai
suplemen vitamin dan mineral, makanan formula, atau makanan parenteral.

.3 PENATALAKSANAAN DIARE AKUT (TANPA DARAH)

Tujuan daripada pengobatan diare akut secara objektif ialah : (1)

 Mencegah dehidrasi, jika tidak ada tanda-tanda dehidrasi

 Mengobati dehidrasi, jika ada

 Mencegah kerusakan nutrisi, dengan memberi makanan selama dan setelah dehidrasi,dan

 mengurangi durasi dan keparahan diare, dan timbulnya pada episode mendatang, dengan

memberikan suplemen zinc.

2.3.1 Rencana Terapi A : Terapi di rumah untuk mencegah dehidrasi dan malnutrisi

Anak-anak tanpa tanda-tanda dehidrasi memerlukan tambahan cairan dan garam untuk
mengganti kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare. Jika ini tidak diberikan, tanda-tanda
(1)
dehidrasi dapat terjadi.
Perawatan yang diberikan adalah istirahat yang cukup. Jangan biarkan penderita melakukan
aktivitas yang terlalu berat, dan sebaiknya penderita tetap tinggal di rumah. Selain untuk
menjaga kesehatan penderita campak, hal ini juga bertujuan untuk mencegah penularan campak.
Sistem pencernaan pada penderita campak terganggu akibat suhu tubuh yang meningkat dan
diare yang dialami. Oleh karena itu, berikan makanan yang lunak agar mudah dicerna. Usahakan
agar penderita campak mengkonsumsi air minum yang lebih dari biasanya agar ia tidak
mengalami dehidrasi.
Untuk iritasi pada mata, dapat dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air dingin. Bila
mata sensitif terhadap cahaya, letakkan penderita campak pada ruangan yang tidak terlalu terang.
Untuk tetap menjaga kebersihan, pasien campak tetap harus mandi. Gunakan air hangat sebagai
air mandi pasien campak.

mengobati campak

 Tidak ada pengobatan khusus untuk campak . Setelah ruam mulai , Anda akan perlu
untuk beristirahat dan mengobati gejala sampai perkelahian sistem kekebalan
tubuh Anda dari virus .

 Jika tidak ada komplikasi akibat campak , gejala biasanya akan hilang dalam waktu
7-10 hari .

 Jika anak Anda memiliki campak , Anda mungkin menemukan saran berikut berguna
untuk membuat mereka lebih nyaman :

Gunakan baby cair parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam , sakit
dan nyeri . Jangan berikan aspirin pada anak di bawah usia 16 tahun .
Menutup tirai atau peredupan lampu dapat membantu mengurangi sensitivitas
cahaya .
Damp kapas dapat digunakan untuk membersihkan diri setiap crustiness sekitar
mata . Gunakan sepotong kapas per lap untuk setiap mata . Bersihkan perlahan
mata dari dalam ke tutup luar .
Obat batuk yang banyak membantu dan tidak boleh diberikan kepada anak-anak
di bawah usia enam tahun.
Anak di atas 12 bulan dapat mengambil manfaat dari satu sendok teh jus lemon
dan dua sendok teh madu dalam segelas air hangat . Madu sebaiknya tidak
diberikan kepada bayi di bawah usia 12 bulan .
Menempatkan semangkuk air dalam ruangan akan membuat suasana lebih
lembab , yang dapat membantu meredakan batuk .
Anak-anak kecil demam cepat kehilangan air , yang membuat batuk lebih buruk .
Anak-anak harus minum secara teratur untuk mencegah dehidrasi .

Meskipun antibiotik tidak berguna untuk mengobati virus , mereka mungkin


diresepkan untuk setiap infeksi bakteri sekunder yang berkembang .
Dalam kasus yang parah campak , terutama bila ada komplikasi yang lebih serius ,
perawatan rumah sakit mungkin diperlukan .
vitamin A

Suplemen vitamin A telah ditunjukkan dalam beberapa studi untuk membantu


mencegah beberapa komplikasi serius yang timbul dari infeksi campak , meskipun
tidak jelas bagaimana mereka membantu .

Suplemen mungkin disarankan untuk anak di bawah dua tahun dengan campak
berat, atau untuk anak-anak dengan kekurangan vitamin A ( meskipun hal ini jarang
terjadi di Inggris ) .

Anda mungkin ingin meminta dokter Anda tentang apakah anak Anda akan
mengambil manfaat dari suplemen vitamin A

Anda mungkin juga menyukai