Anda di halaman 1dari 1

KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADIS

Hadis memiliki kedudukan yang tinggi bagi umat Islam, hadis dijadikan sebagai sumber hukum Islam
yang kedua setelah al-Qur’an. karena di dalam al-Qur’an sendiri kita diperintahkan untuk mengambil
apa-apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa-apa yang telah dilarang oleh Rasul. Sebagimana
disebutkan dalam al-Qur’an QS. Al-Hasyr:7 , QS. an-Nisa:59, QS. an-Nisa:136, QS.Ali-Imron:179,
QS.Ali-Imron:32 dan hadis riwayat Hakim.

Dalil-dalil tersebut menegaskan bahwa hadis merupakan dasar hujjah ketika kita ingin mengambil
hadis sebagai sumber ajaran Islam, sehingga hadis menempati kedudukan yang tinggi di kalangan
umat Islam.

Fungsi hadis terhadap al-Qur’an:

1. Bayan at-Ta’kid yaitu menetapkan/memperkuat apa yang diterangkan dalam al-Qur’an


2. Bayan at-Tafsir, yaitu memberikan perincian dan penafsiran terhadap al-Qur’an yang masih
mujmal (glonal), memberikan taqyid (persyartan) terhadap ayat-ayat yang masih muttaq,
memberikan takhsis (penentuan) terhadap ayat-ayat yang masih umum.
3. Bayan at-Tasyri’, yaitu mewujudkan suatu hukum/ajaran yang tidak didapat dalam al-Qur’an.
4. Bayan an-Naskh, yaitu al-Ibthal (membatalkan), al-Ijalah (menghilangkan), at-Tahwil
(memindahkan) atau at-taghyir (mengubah).

Sedangkan Kedudukan/Fungsi Nabi dalam hal ini adalah sebagai penjelas isi kitab sebagaimana
dalam QS. An-Nahl: 44, QS.al-Anfal:20, QS.al-A’rof: 157-158

Anda mungkin juga menyukai