Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Oro-oro Ombo

4.1.1 Keadaan Umum

Letak geografis Kota Madiun adalah di bagian barat wilayah

Provinsi Jawa Timur, merupakan dataran rendah, terletak antara 70-80

Lintang Selatan dan 111-1120 Bujur Timur dengan ketinggian lebih

kurang 63 meter dari permukaan air laut. Dalam 1 Kota Madiun, terdapat

beberapa kecamatan dengan total 6 Puskesmas Induk yaitu Puskesmas

Manguharjo, Patihan, Demangan, Banjarejo, Oro-Oro Ombo, dan Tawang.

Secara administratif wilayah kerja UPTD Puskesmas Oro-Oro

Ombo memiliki luas wilayah total 4,76km2 dibagi menjadi 5 (lima)

wilayah kelurahan, yaitu Kartoharjo, Oro-Oro Ombo, Sukosari, Klegen,

dan Kanigoro. Dalam melaksanakan tugasnya, UPTD Puskesmas Oro-Oro

Ombo dibantu oleh 2 Puskesmas Pembantu (Pustu), yaitu Pustu Klegen

dan Pustu Kanigoro.

 Kartoharjo : 0,94 km2

 Oro-Oro Ombo : 0,81 km2

 Klegen : 0,84 km2

 Kanigoro : 1,62 km2

 Sukosari : 0,55 km2

36
Gambar 4.1 Peta Kelurahan Kartoharjo Kota Madiun

Dengan batas wilayah :

 Sebelah Barat : Kelurahan Pangongangan, dan Kelurahan Madiun

Lor Kota Madiun.

 Sebelah Utara : Kelurahan Patihan dan Kelurahan Tawangrejo

Kota Madiun.

 Sebelah Utara : Kelurahan Patihan, dan Kelurahan Tawangrejo

Kota Madiun

 Sebelah Timur : Kelurahan Rejomulyo Kota Madiun

 Sebelah Selatan : Kelurahan Kejuron dan Kelurahan Mojorejo Kota

Madiun.

Berdasarkan hasil registrasi penduduk yang dilaksanakan oleh BPS

Kota Madiun, jumlah penduduk wilayah Puskesmas Oro-Oro Ombo tahun

37
2014 sebanyak 30.252 jiwa terdiri dari 14.397 laki-laki dan 15.855

perempuan. Rasio jenis kelamin 90,87% berarti setiap 100 penduduk

perempuan terdapat 91 laki-laki. Jumlah rumah tangga (KK) sebanyak

10.741 KK.

4.2 Hasil Penelitian

Total responden pada penelitian ini terdiri dari 22 orang ibu yang

mempunyai anak bayi atau balita yang mengikuti imunisasi dasar di

Kelurahan Kartoharjo.

4.2.1 Karakteristik usia responden

Responden pada penelitian ini terdiri atas 7 orang pada kelompok umur

15-24, 10 orang pada kelompok umur 25-34 tahun, dan 5 orang pada

kelompok umur 35-44 tahun.

Grafik 4.1 Karakteristik Usia Responden

Usia
12

10

6
Jumlah
4

0
15-24th 25-34th 35-44th

38
4.1.2. Karakteristik Pendidikan

Responden pada penelitian ini terdiri dari 15 responden dengan

pendidikan terakhir SMA/SMK, 6 responden memiliki pendidikan

terakhir SMP, dan 1 responden memiliki pendidikan terakhir SD.

Grafik 4.2 Karakteristik Pendidikan Responden

Pendidikan
16

14

12

10

8
Jumlah
6

0
SMA/SMK SMP SD

4.1.3. Karakteristik Jenis Tempat Tinggal

Responden pada penelitian ini terdiri dari 10 responden bertempat

tinggal di kontrakan, 4 responden bertempat tinggal di kos-kos an, dan

8 responden memiliki rumah sendiri.

39
Tabel 4.3 Karakteristik Jenis Tempat Tinggal Responden

12

10

0
Kontrak Kos Rumah Pribadi

40
4.3 Distribusi Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Rendahnya

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Kelurahan Kartoharjo

4.3.1 Sikap Ibu

Tabel 4.1 Distribusi Sikap Ibu

Sikap Ibu N %

Positif 22 100
Negatif 0 0

Jumlah 22 100
P:0,000 (uji regresi logistic sederhana), P: P:0,262 (uji regresi logistic

multivariate).

Pada penelitian ini, sebanyak 22 responden memiliki sikap positif

tentang imunisasi dasar. Setelah dilakukan uji regresi logistik sederhana

didapatkan p value = 0,000, yaitu p<0,25 yang artinya sikap ibu masuk

dalam kandidat faktor rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap,

kemudian setelah dilakukan uji regresi logistic multivariate didapatkan p

value = 0,262, yaitu p>0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara sikap

ibu dengan rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap. Hasil ini sejalan

dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Aniek Arfiyanti

pada tahun 2009 bahwa sikap ibu tidak berhubungan dengan cakupan

imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Tegal.

41
4.3.2 Lokasi Imunisasi

Tabel 4.2 Distribusi Lokasi Imunisasi

Lokasi Imunisasi N %

Terjangkau 22 100
Tidak Terjangkau 0 0

Jumlah 22 100
P:0,000 (uji regresi logistic sederhana), P: P:0,262 (uji regresi logistic

multivariate).

Pada penelitian ini, didapatkan sebanyak 22 responden menyatakan

lokasi imunisasi terjangkau. Setelah dilakukan uji regresi logistik

sederhana didapatkan p value = 0,000, yaitu p<0,25 yang artinya lokasi

imunisasi dalam kandidat faktor rendahnya cakupan imunisasi dasar

lengkap, kemudian setelah dilakukan uji regresi logistic multivariate

didapatkan p value = 0,262, yaitu p>0,05 yang artinya tidak ada hubungan

antara lokasi imunisasi dengan rendahnya cakupan imunisasi dasar

lengkap. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Adzaniyah Isyani pada tahun 2014 bahwa lokasi

imunisasi tidak berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar di

kelurahan Krembangan Utara, Surabaya.

42
4.3.3 Dukungan Keluarga

Tabel 4.3 Distribusi Dukungan Keluarga

Dukungan Keluarga N %
Mendukung 22 100

Tidak Mendukung 0 0

Jumlah 22 100
P:0,000 (uji regresi logistic sederhana), P: P:0,262 (uji regresi logistic

multivariate).

Pada penelitian ini, sebanyak 22 responden menyatakan

mendapatkan dukungan keluarga. Setelah dilakukan uji regresi logistik

sederhana didapatkan p value = 0,000, yaitu p<0,25 yang artinya dukungan

keluarga masuk dalam kandidat faktor rendahnya cakupan imunisasi dasar

lengkap, kemudian setelah dilakukan uji regresi logistic multivariate

didapatkan p value = 0,262, yaitu p>0,05 yang artinya tidak ada hubungan

antara dukungan keluarga dengan rendahnya cakupan imunisasi dasar

lengkap. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Adzaniyah Isyani pada tahun 2014 bahwa dukungan

keluarga tidak berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar di

kelurahan Krembangan Utara, Surabaya.

43
4.3.4 Kesesuaian Alamat KTP dengan Alamat Tempat Tinggal

Tabel 4.4 Distribusi Kesesuaian Alamat KTP dengan Alamat

Tempat Tinggal

Kesesuaian Alamat KTP dengan Alamat Tempat Tinggal N %

Sesuai 14 64
Tidak Sesuai 8 36

Jumlah 22 100
P:0,065 (uji regresi logistic sederhana), P: P:0,000 (uji regresi

logistic multivariate).

Pada penelitian ini, sebanyak 14 responden beralamat

tempat tinggal sesuai dengan alamat KTP. Sedangkan 8 responden

ditemukan memliki alama tempat tinggal yang tidak sesuai dengan

alamat KTP. Setelah dilakukan uji regresi logistik sederhana

didapatkan p value = 0,000, yaitu p<0,25 yang artinya kesesuaian

alamat KTP dengan alamat tempat tinggal masuk dalam kandidat

faktor rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap, kemudian

setelah dilakukan uji regresi logistic multivariate didapatkan p

value = 0,000, yaitu p<0,05 yang artinya ada hubungan antara

kesesuaian alamat KTP dengan alamat tempat tinggal dengan

rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap.

44
4.3.5 Status Pekerjaan

Tabel 4.5 Distribusi Status Pekerjaan

Status Pekerjaan N %

Bekerja 10 45
Tidak Bekerja 12 55

Jumlah 22 100
P:0,014 (uji regresi logistic sederhana), P: P:0,019 (uji regresi

logistic multivariate).

Pada penelitian ini, sebanyak 22 responden memiliki status bekerja

sebanyak 10 orang, sedangkan 12 responden memiliki status tidak bekerja.

Setelah dilakukan uji regresi logistik sederhana didapatkan p value =

0,014, yaitu p<0,25 yang artinya status pekerjaan masuk dalam kandidat

faktor rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap, kemudian setelah

dilakukan uji regresi logistic multivariate didapatkan p value = 0,019,

yaitu p<0,05 yang artinya ada hubungan antara status pekerjaan dengan

rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap. Hasil ini sejalan dengan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Adzaniyah Isyani pada

tahun 2014 bahwa status pekerjaan berhubungan dengan kelengkapan

imunisasi dasar di kelurahan Krembangan Utara, Surabaya.

45
4.3.6 Sikap Petugas

Tabel 4.6 Distribusi Sikap Petugas

Sikap Petugas N %

Ramah 22 100
Tidak ramah 0 0

Jumlah 22 100
P:0,000 (uji regresi logistic sederhana), P: P:0,262 (uji regresi logistic

multivariate).

Pada penelitian ini, sebanyak 22 responden menyatakan sikap petugas

ramah. Setelah dilakukan uji regresi logistik sederhana didapatkan p

value = 0,000, yaitu p<0,25 yang artinya sikap petugas masuk dalam

kandidat faktor rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap, kemudian

setelah dilakukan uji regresi logistic multivariate didapatkan p value =

0,262, yaitu p>0,05 yang artinya tidak ada hubungan antara sikap

petugas dengan rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap. Hasil ini

sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Aniek

Arfiyanti pada tahun 2009 bahwa sikap petugas tidak berhubungan

dengan cakupan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Tegal.

46
4.4 Pembahasan

Setelah dilakukan uji regresi logistik multivariate didapatkan bahwa faktor

kesesuian tempat alamat KTP dengan alamat tempat tinggal dan status pekerjaan

memiliki hasil p < 0,05, yang berarti bahwa terdapat hubungan antara faktor

kesesuian tempat alamat KTP dengan alamat tempat tinggal dan status pekerjaan

terhadap rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap di Kelurahan Kartoharjo.

Ketidaksesuaian alamat KTP dengan alamat tempat tinggal pada hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa karakteristik warga Madiun yang cenderung memiliki

tingkat mobilitas tinggi. Sebagian besar warga yang berpindah dari tempat asal ke

Kelurahan Kartoharjo maupun sebaliknya merupakan pedagang atau wirausaha.

Sehingga warga yang seharusnya tercatat sebagai warga Kartoharjo berpindah

alamat sesuai dengan tempat mereka bekerja. Sehingga hal ini sangat berpengaruh

terhadap angka cakupan IDL Kelurahan Kartoharjo.

Pada hasil analisis pengaruh antara status pekerjaan dengan kelengkapan

imunisasi terdapat adanya pengaruh antara status pekerjaan terhadap

ketidaklengkapan status imunisasi pada bayi atau balita. Penelitian ini sesuai

dengan penelitian Adzaniyah Isyani pada tahun 2014 bahwa status pekerjaan

berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi kelengkapan imunisasi dasar di

kelurahan Krembangan Utara. Kesamaan pada penelitian ini dimana status

pekerjaan dibedakan menjadi dua kategori yaitu bekerja dan tidak bekerja.

Keterkaitan terjadinya kelengkapan imunisasi dapat dilihat dari berbagai faktor,

47
salah satunya dengan tingkat pendidikan yang rendah dan dengan status pekerjaan

yang menyebabkan ibu tidak mendapatkan informasi mengenai pentingnya

imunisasi akan dapat menyebabkan pengetahuan ibu menjadi kurang, pendidikan

yang rendah menyebabkan ibu tidak tahu manfaatnya.

Status pekerjaan ibu berkaitan dengan kesempatan ibu dalam membawa

anaknya untuk diimunisasi ke posyandu sesuai dengan jadwal yang di tentukan

dan pada ibu-ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga (IRT) inilah yang

banyak ditemui dilapangan untuk melakukan kunjungan ke posyandu karena ibu

yang tidak bekerja lebih banyak waktu luang untuk memperhatikan anaknya

seperti mengimunisasikan anak ke posyandu. Ibu yang tidak bekerja akan lebih

fokus dengan kesehatan anak mereka dan bagaimana supaya anak mereka tetap

sehat serta terhindar dari penyakit. Ibu-ibu yang bekerja diluar rumah atau ibu

yang bekerja sering kali tidak mempunyai waktu luang untuk datang ke pelayanan

imunisasi seperti posyandu karena kemungkinan saat dilakukan kegiatan

imunisasi ibu masih bekerja. Sering juga ibu memilih untuk mengimunisasi

anaknya di dokter spesialis anak dengan jadwal praktik sore atau malam hari

karena tidak memungkinkan untuk membawa anak nya untuk diimunisasi pada

jam kerja (pagi hingga siang hari).

Berdasarkan analisis pengaruh antara faktor sikap ibu, lokasi imunisasi,

dukungan keluarga dan sikap petugas dengan kelengkapan imunisasi didapatkan

hasil p > 0,05 sehingga tidak ada pengaruh antara sikap ibu, lokasi imunisasi,

48
dukungan keluarga dan sikap petugas terhadap kelengkapan status imunisasi pada

bayi atau balita.Tidak adanya pengaruh ini disebabkan karena dari hasil penelitian

diketahui sebagian besar responden menyatakan bahwa sikap ibu positif,

responden mendapat dukungan keluarga, lokasi imunisasi terjangkau dan petugas

bersikap ramah terhadap responden. Sehingga tidak ada penghalang responden

untuk memberikan imunisasi bagi bayi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian

Adzaniyah Isyani pada tahun 2014 bahwa sikap ibu tidak berhubungan dengan

kelengkapan imunisasi dasar di kelurahan Krembangan Utara, Surabaya. Selain

itu penelitian ini sejalan dengan penelitian Prayogo Ari et al (2009), mengenai

kelengkapan imunisasi pada anak usia 1-5 tahun bahwa tidak terdapat hubungan

antara sikap pelayan kader posyandu dan sikap pelayanan petugas kesehatan

terhadap kelengkapan imunisasi, tidak adanya hubungan sesuai dengan penelitian

yang dilakukan yaitu sebagian besar responden menyatakan bahwa sikap

pelayanan di posyandu baik.

49
Tabel 4.8 Hasil uji regresi logistik sederhana dan uji regresi logistik

multivariat faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan imunisasi

dasar lengkap di kelurahan Kartoharjo

Faktor Cakupan IDL Regresi Logistik Sederhana Regresi Logistik


Multivariat
Sikap ibu 0,000 0,262
Lokasi Imunisasi 0,000 0,262
Dukungan Keluarga 0,000 0,262
Kesesuaian Alamat KTP 0,065 0,000
dengan Tempat Tinggal
Status Pekerjaan 0,014 0,019
Sikap Petugas 0,000 0,262

50

Anda mungkin juga menyukai