Kelas : F (F2.3.B)
Abu Sahalih Sadullah bin Naja bin al-Wadi mengabarkan kepada kami, Al-
Qadhi Abu Bakar Abdul Baqi mengabarkan kepada kami, Abu Muhammad al-
Jauhari mengabarkan kepadaku, Abu Umar bin Hayawih mengabarkan kepada
kami, Abdul Wahab bin Abi Hayyat mengabarkan kepada kami, dari Muhammad
bin Suja', Muhammad bin Umar al-Waqidi mengabarkan kepada kami, ia berkata:
Rabi'ah bin Harits bercerita kepadaku, dari Abdullah bin Muhammad bin Uqil, dari
Saib bin Abi Lubabah, dari ayahnya, ia berkata : ketika Bani Quraizhah mengirim
utusan kepada Rasul saw, mereka meminta untuk mengirimku pada mereka. Ketika
mereka dikepung, Rasulullah memanggilku seraya bersabda: "Pergilah engkau
kepada teman-temanmu karena golongan Aus memintamu untuk datang."
Bangunlah Ka'ab bin Asad dan berkata: "Wahai Abu Basyir, aku telah
mengetahui apa yang telah kamu perbuat untukmu dan kaummu di hari perayaan
dan hari pesta serta tiap peperangan yang kau ikuti. Yakni tatkala kami sedang
dikepung dan banyak yang jadi korban. Sementara Muhammad menolak untuk
meninggalkan benteng kami hingga kami mematuhinya. Seandainya ia
meninggalkan kami, niscaya kami akan pindah ke Syam dan Kahibar serta tak akan
bergabung dengannya selamanya. Sebagaimana kau lihat, kami telah memilihmu
dan Muhammad enggan kecuali mematuhinya. Mereka mematuhinya namun aku
menerima isyarat agar membunuh Muhammad. Aku menyesal dan bertaubat."
Ka'ab bin Asad bertanya: "Apa yang terjadi padamu wahai Abu Lubabah?"
Aku menjawab: "Aku telah berkhianat pada Allah dan Rasul-Nya." Aku pun pulang
dengan jenggot yang basah oleh air mata, sedangkan kaum muslimin menunggu
kepulanganku hingga kucari jalan lain di belakang benteng menuju masjid dan
berdiam diri.
Ma'mar bercerita kepadaku dari az-Zuhri, ia berkata: Abu Lubabah berdiam
diri di terik matahari tanpa makan dan minum seharian penuh. Abu Lubabah
berkata: "Aku akan terus begini hingga meninggal dunia atau Allah
mengampuniku." Maka ia pun terus begitu hingga suatu hari ia mendengar
panggilan untuk jihad dan Rasul SAW pun terus memperhatikannya siang malam.
Kemudian Allah menerima taubatnya.
Az-Zuhri berkata : Hindun binti Harits bercerita kepadaku dari Ummu Salamah
(istri Nabi), ia berkata:
Al-Waqidi berkata: Waqid bin Abi Yasir bercerita kepadaku, dari Yazid bin
Ruman, ia berkata : Zubair bin Awwam berkata: Tidak pernah kulihat Rasulullah
menyebut nama seseorang dengan penuh kemarahan kecuali terhadap Habbar bin
al-Aswad. Dan tidak pernah kulihat pula beliau sekali saja mengirim pasukan
perang dengan mengatakan: "Jika kalian mengalahkan Habbar maka potonglah
kedua tangan dan kakinya serta penggallah lehernya," kecuali terhadap Habbar
semata. Demi Allah, aku (Zubair bin Awwam) telah mencarinya. Dan Allah Maha
Tahu, seandainya aku mengalahkannya sebelum ia sampai kepada Rasulullah SAW
pasti aku akan membunuhnya. Kemudian muncullah beliau dan aku sedang duduk.
Dari Jabir bin Muth'im, ia berkata: Zubair sedang duduk bersama Nabi saw. dan
para sahabatnya di masjid Ji'ranah (daerah antara Thaif dan Makkah).
Sebagian para sahabat bermaksud berdiri, namun Nabi saw. memberi isyarat agar
mereka duduk.
Habbar menghadap beliau seraya berkata: "Assalamu'alaika wahai Rasulullah.
Sesungguhnya aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwasanya kau
adalah utusan-Nya. Sungguh aku telah melarikan diri dari negerimu ini dan bertemu
dengan bangsa-bangsa lain. Kemudian aku sebutkan tentang keutamaan, kebaikan
dan kemurahanmu terhadap orang yang berbuat jahil padamu. Padahal kami, wahai
Rasul, adalah orang syirik yang kemudian Allah memberi petunjuk kepada kami
karenamu, menyelamatkan kami dari kehancuran karenamu. Bermurah hatilah atas
kebodohanku dan terhadap apa yang telah sampai padamu tentangku. Aku
mengakui kesalahan dan dosaku." Menurut Zubair, Habbar berkata: "Sungguh aku
telah menghina, menyakiti dan menganiayamu. Namun benar-benar telah kau lihat
Allah telah memberi hidayah padaku untuk memeluk Islam."
Sejak kejadian itu ia banyak dicela, namun ia tidak membalas celaan itu. Sampailah
kesabaran dan ketidakmauannya untuk membalas itu pada Rasulullah, kemudian
beliau bersabda: "Celaka orang yang mencelamu."
Abu Sufyan berkata: "Tidak pernah kulihat peristiwa seperti hari ini. Mereka telah
memberi izin kepada bekas budak-budak itu."
Suhail berkata: "Wahai kaum, sungguh telah terihat di wajah kalian, jika kalian
marah maka marahlah pada diri kalian sendiri. Serulah kaum itu dan ajaklah
mereka. Dan bergegaslah kalian dan tangguhkanlah mereka. Demi Allah, jika
kalian lebih dahulu mendapatkan kemuliaan maka berlalulah siksa atas kalian.
Inilah yang mereka berlomba karenanya. Wahai kaumku, sesungguhnya mereka
telah mendahului sebagaimana kulihat dan tidak ada lain bagi kalian jihad ini, dan
berpegang teguhlah semoga Allah mengaruniakan kalian dengan mati syahid."
َ ُغف
2. ِوِرِحيم ِوِ َي ْست َ ْغف ُرِوِنَه َُِو ا
َ ُِِاَِّللا ا
َ ىِاَِّللاَأَِفَالَِيَتُوبُونَ ِإل
Mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan
kepada-Nya? Allah maha pengampun lagi maha penyanyang. (Q.S Al-
Maidah: 74)
ْ َ ش َه َواتِأ
3. ِِنِتَميلُوا ِويُريدُِاِلاذِينَ ِ َيتابعُوِنَ ِال ا
َ ع َل ْي ُك ْم َ ُ اَِّللاُِِيُرِيدُِأ َ ْنِ َيت
َ ِوِب َو ا
َ َِمي اْال
عظي اما
Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti
keinginan hawa nafsunya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-
jauhnya (dari kebenaran). (Q.S An-Nisa: 27)
2. ِب ُ س
َ طِ َيدَهُِف ْيِالنا َهارِل َيت ُ ْو َ طِ َيدَهُِباللايْلِل َيت ُ ْو
َ بِ ُمس ْي ُءِالنا َهار
ُ ِو َي ْب ُ س
ُ إ انِهللاَِ َي ْب
سِم ْنِ َم ْغرب َها ُ ش ْمطلُ َعِال اْ َ ُمس ْي ُءِاللايْلِ َحتاىِِت
Abu Musa ra meriwayatkan dari Nabi saw: “Sesungguhnya Allah
membentangkan Tangan-Nya pada malam hari agar beutaubat orang yang
berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan Tangan-Nya pada siang
hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sehingga
matahari terbit dari Barat (Kiamat). “(HR. Muslim)
3. ِغفَرِتُ ِلَ َك
َ ِِرِ َجؤِتَنئ َ يِوَ عؤِتَن َ َِ َيااِبْنَ ِآِد:ِِاَِّللاِت َ َعاِلَى
َ َِِإِنا َكِ َماِد,ِم قَاِ َل ا
ْ َ ِمِإِنا َكِ َلوِأَِتَ ْيتَن ْيِبقُ َراِبِاأل
ِِر َ َِ َياِاِبْنَِِآِد,ِو ََِّلِأَِ َباِلئ
َ علَىِ َماِ َكاِنَ ِم ْن َك
َ
شيْىعااِألَِت َ ْيت ُ َكِبقُ َراِب َهاِ َم ْغف َرِ ِة ا ْ طاِ َياِث ُ امِلَق ْيتَنيَِّلَِت ُ ْشر
َ ِِكِبئ َ ضِ َخ