PERSPEKTIF ISLAM
Abstrak : Ilmu dan pengetahuan sudah ada sejak pertama kali manusia
diciptakan. Untuk menyetarai ilmu itu munculah teknologi sebagai hasil dari
ilmu pengetahuan tersebut hingga keduanya menjadi suatu kesatuan yang
disebut iptek. Dengan Iptek, manusia mampu dengan mudah mengelola
dunia sesuai dengan kedudukan manusia sebagai khalifah. Berkembang
tidaknya iptek sangat bergantung pada keaktifan manusia dalam mengkaji
fenomena alam, mengkaji ayat-ayat kawniyah, dan disertai dengan ayat-ayat
qouliyyah. Dalam Al-Qur’an pun sudah banyak dijelaskan tentang
perkembangan iptek. Hingga, selama beberapa abad iptek banyak dikuasai
oleh ilmuwan muslim. Namun Saat ini, telah banyak iptek yang berkembang
tanpa adanya pertimbangan moral, pertimbangan agama, pertimbangan etika,
itu semua adalah bukti kuatnya ilmuwan non-muslim. Yang mana apabila
dibiarkan tidak sekedar menenggelamkan nilai-nilai agama, tetapi juga terjadi
kerusakan peradaban dunia, yang akan mengancam kehidupan dunia. Untuk
membangkitkan kembali iptek yang berlandaskan lslam maka, harus
memenuhi persyratan yang sesuai dengan islam.
PENDAHULUAN
Berdasarkan sudut pandang filsafat, ilmu dan pengetahuan memiliki arti
yang berbeda. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang dimiliki manusia melalui
panca indra. dengan berpikir manusia menemukan pengetahuan. Terdapat empat
jenis pengetahuan manusia yaitu: 1) pikiran manusia, hal ini melahirkan paham
rasionalisme yang berpendapat bahwa satu-satumya sumber pengetahuan adalah
rationya (akalnya), 2) pengalaman manusia, hal ini melahirkan paham empiris,
yang dikenal dengan teorinya ‘tabula rasa’ yang maksudnya manusia seperti
kertas putih maka pengalamanlah yang akan memberikan warna kepadanya, 3)
intuisi manusia, pengetahuan yang diperoleh tanpa melalui proses penalaran, 4)
wahyu Allah, pengetahuan yang disampaikan oleh Allah melalui para nabi utusan-
Nya.
Sedangkan ilmu merupakan buah pikiran manusia. Sebuah pengetahuan
yang telah disusun sehingga menghasilkan kebenaran yang subjektif dan dapat
diuji kebenarannya. Ilmu berasal dari bahasa arab yaitu mashdar dari kata alima-
ya’lamu-ílmun yang artinya mengetahui. Dalam bahasa inggris science yang
merupakan proses mental ata proses psikologis yang diketahui. Dalam Alquran
ilmu digunakan sebagai proses pencapaian pengetahuan sehingga memperoleh
suatu kejelasan.
Teknologi merupakan produk atau hasil dari ilmu pengetahuan. Perbedaan
dari teknologi dan pengetahuan terletak pada sudut pandang budayanya, karena
teknologi merupakan saah satu unsur budaya dan hasil dari penerapan praktis
dalam ilmu pengetahuan. Sebuah teknologi dapat berdampak negatif pada
kehidupan manusia dan lingkungan jika yang menggunakannya kurang
kondisional. Sedangkan, dampak positifnya berupa kemajuan dan kesejahteraan
bagi manusia.
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pasangan yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan modern. Pasangan ini dihasilkan untuk mengetahui
mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan melaksanakan
tanggungjawab manusia sebagai khalifah. Tuntutan untuk hidup modern menjadi
kebutuhan masyarakat untuk mensejahterakan hidupnya. Karna itu, pemanfaatan
iptek merupakan syarat untuk memenuhi kebutuhan hidup modern yang sudah
memasuki kehidupan manusia ini. Akan tetapi, perkembangan iptek yang sudah
menyebar dimasyarakat ini banyak melanggar norma-norma sehingga merubah
kebudayaan, norma-norma yang ada di masyarakat, seperti norma agama, etika,
dan lain-lain.
Dalam pandangan islam, ilmu pengtahuan dan teknologi sudah dijelaskan
dalam Al-Qur’an. Namun, al-Qurán tidak dapat memberikan hasilnya, hanya saja
menjelaskan beberapa kuncinya dan selanjutnya manusialah yang bertugas untuk
mengolah pengetahuan tersebut agar dapat membuahkan hasil yang dapat
bermanfaat bagi kelangsungan dan kesejahteraan hidup manusia.
Dalam artikel ini dibahas (a) iptek dan peradaban manusia (b) masa
kejayaan iptek dikalangan muslim (c) mundurnya iptek di kalangan umat islam
(d) konsep ipteks dalam islam (e) persyaratan bangkitnya iptek di dunia islam (f)
fakta iptek dalam Al-Qur’an.
Kata iqra’ dapat bermakna bacalah, terlihat, kajilah dan amatilah. Secara
umum, manusia tidak hanya beriman kepada Allah saja, melainkan semuanya
disuruh membaca, baik membaca bacaan yang telah tertulis dalam kitab sucinya
sebagai ayat qouliyyah maupun fenomena alam yang disebut ayat qouniyyah.
Selain contoh fakta ilmiah tersebut, terdapat pula ayat yang mengisyaratkan
tentang teknologi kepada Umat manusia. Al-Qurán tidak menjelaskan teknologi
secara rinci, tetapi hanya menyinggung beberapa aspek penting dari hasil
teknologi itu dengan menyebutkan beberapa kasus atau peristiwa teknik. Dan
perlu diingat bahwasanya alqurán bukan buku teknik sebagaimana buku sejarah,
bukan buku fisika, buku pelajaran dan lain-lain, melainkan Al-Qurán adalah kitab
yang dimuliakan Allah.
ت مءامناِمء اللكيمل مساِمجقدا مو مقاِئمقماِ يمكخمذمر اكلممخمرةم مو يمكرمجكوا مركحممةم مرببمه قلى قمكل همكل يمكستمموىِ اللمذكيمن يمكعلمممكومنأملمكن هممو مقاِنم ن
ب ك م ك م
• مواللمذكيمن مل يمكعلممكونم إمنمماِ يمتمذكمر أكولكوا اللمباِ م
م ل م ل قلى م
Artinya:
‘’Apakah kamu hai orang-orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang
yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut
kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat tuhannya? Katakanlah: ‘’
Adakah sama orang yang mengetahui dan orang yang tidak mengetahui?’’
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.’’
SIMPULAN
Sebelum manusia diciptakan di bumi, Allah SWT sudah merencanakan
bahwa manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk menjaga bumi, artinya
manusia dibekali ilmu pengetahuan untuk menjalankan amanatnya sebagai
khalifah. Sejak diciptakannya manusia pertama yaitu Nabi Adam dan Hawa, Allah
telah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada mereka dengan mengurus para
malaikat untuk mengajarkan nama-nama benda yang ada di bumi. Kemudian ilmu
pengetahuan tersebut diturunkan kepada anak-anak adam dan semakin
berkembang hingga sekarang ini. Dan hasil produk dari ilmu pengetahuan itu
adalah teknologi.
Dalam sebuah hadist Nabi muhammad memerintahkan agar manusia
mencari ilmu walaupun sampai ke negeri yang notabene non-muslim. Melalui
hadist ini, maka dalam beberapa abad munculah ilmuwan-ilmuwan muslim dari
berbagai negara. Sehingga iptek dalam islam mengalami masa kejayaan. Namun,
karna kurangnya para ilmuwan dalam mempersiapkan kader-kader muslim dimasa
yang akan datang, akhirnya iptek dapat diambil alih oleh penemu-penemu non-
muslim yang sedikit demi sedikit dapat merusak moral penerus kehidupan
manusia.
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwasanya sumber dari iptek adalah berasal
dari islam. Jadi, pada dasarnya islam, ilmu pengetahuan, dan teknologi merupakan
suatu kesatuan yang sudah diajarkan oleh Allah kepada manusia untuk
menjalankan tugasnya di muka bumi sebagai khalifah. Namun, saat ini
pengetahuan dalam islam justru kalah dengan pengetahuan-pengetahuan yang
bersumber dari non-muslim. Sehingga diperlukan beberapa upaya untuk
mengembangkan kembali iptek yang berlandaskan islam.
DAFTAR RUJUKAN